Apa yang di sebut esp pada mobil

DFSK Glory 560. /Dok. DFSK/

SINARJATENG.COM - Industri otomotif kini kian banyak menumbuhkan inovasi baru seiring dengan perkembangan zaman dan tentunya kemajuan teknologi.

Teknologi pada kendaraan mulai terus berkembang dan memiliki fokus yang beragam, mulai dari kecepatan, kenyamanan, serta keamanan.

Fokus perhatian penting dalam sebuah kendaraan ada pada keamanannya karena hal ini terkait dengan keselamatan pengguna.

Baca Juga: Gelar Forum, BRI Bandung Beri Apresiasi Peran Mantri

Salah satu brand otomotif yang fokus terhadap keselamatan yaitu PT Dongfeng Sokonindo atau biasa dikenal DFSK

>

Pada produk yang dipasarkan DFSK di Indonesia, seperti Glory 560 telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang tak hanya Auto Brake System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD). Namun ada juga Emergency Brake Assist (EBA), Hill Hold Control (HHC), Electronic Stability Control (ESP) hingga Dual Airbag System.

Di Indonesia, fitur-fitur keselamatan pada mobil baru bersifat opsional, kecuali untuk sabuk pengaman. Lantas, seberapa penting fitur keamanan dan keselamatan pada mobil yang katanya sudah semakin banyak?

Baca Juga: Presiden Jokowi Setujui Rencana Penghapusan PPnBM Mobil Pada Maret 2021

Mobil keluaran terbaru biasanya telah disematkan sebuah fitur Electronic Stability Control (ESC) atau juga disebut ESP (Electronic Stability Program).

Senin, 03 November 2014 - 17:21 WIB

Pentingnya Fitur Electronic Stability Program pada Mobil

JAKARTA - Biasanya pada produk mobil keluaran 2000-an telah disematkan sebuah fitur Electronic Stability Control (ESC) atau juga disebut ESP (Electronic Stability Program).

Fitur ini dirancang membantu pengemudi untuk mempertahankan kontrol kendaraannya saat manuver kecepatan tinggi atau di jalan licin. Biasanya kondisi itu menimbulkan gejala oversteer atau understeer.

Kontrol Stabilitas Elektronik atau disebut ESP merupakan sebuah teknologi terkomputerisasi yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dari sisi pengendalian mobil dengan cara mendeteksi dan meminimalisir slip. Ketika kontrol ini mendeteksi adanya kehilangan kontrol pengendalian, maka dengan otomatis sistem ini akan membantu rem untuk mengendalikan mobil.

Sistem pengereman langsung berjalan ke masing-masing roda, rem roda depan akan mencegah oversteer dan rem roda belakang mencegah understeer. Kadang, sistem ini juga mengurangi tenaga mesin sampai mobilnya terkontrol kembali.

Menurut IIHS dan NHTSA (badan regulasi keselamatan otomotif AS), sepertiga dari total kecelakaan fatal dapat dicegah oleh teknologi ini. Kontrol stabilitas elektronik adalah nama umum yang dikenali oleh Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), Society of Automotive Engineers (SAE) (Amerika Utara), Asosiasi Produsen Mobil Jepang, dan lembaga dunia lainnya.

Meskipun begitu, setiap pabrikan otomotif memiliki nama masing-masing untuk kontrol stabilitas ini. Misalkan Acura menggunakan nama Vehicle Stability Assist (VSA), Alfa Romeo menggunakan nama Vehicle Dynamic Control (VDC), Audi menggunakan nama Electronic Stability Program (ESP), sedangkan BMW menggunakan nama Dynamic Stability Control (DSC). Kesemuanya mempunyai fungsi yang sama.

Saat kamu lagi enak-enaknya menjalankan mobil, pernah gak sih mengalami yang namanya "tekor" setir kemudi alias Over Steer dan Under Steer? Mudah-mudahan sih gak sampai karena akibatnya sangat fatal. Mobil kamu bisa berputar melintir tidak terkendali bahkan sampai terguling. Hal ini diakibatkan hilangnya traksi roda karena jalanan licin setelah diguyur hujan atau lainnya.

Tapi tenang, kamu gak usah khawatir karena sekarang sudah ada fitur keselamatan Electronic Stability Programme (ESP) yang sudah disematkan pada mobil low-MPV. Kalau dulu fitur ini cuman ada di mobil kelas menengah atas dengan harga di atas Rp400 jutaan.

"Fitur keselamatan ESP ini kami sematkan di kelas low MPV pada Suzuki Ertiga Sport buat melengkapi 3 fitur keselamatan yang ada sebelumnya yakni ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake force Distribution) dan BA (Brake Assist)", ungkap Doni I Saputra, selaku 4W Marketing Director PT. SIS saat louncing All New Ertiga Sport di Kota Bandung.

Nah, lantas bagaimana sih cara kerja dari fitur keselematan ESP ini? Yuk kita simak bersama biar kamu makin paham dan gak main non aktifkan aja fitur ini yah.

1.Untuk menjaga kestabilan mobil.

Waktu kamu tiba-tiba musti banting setir ke kanan atau kekiri karena suatu keadaan, tapi saat itu kondisi mobil kamu masih melaju lurus ke depan, maka sistem ESP ini langsung merespon dengan memberi sinyal pada fitur keamanan lainnya buat segera beraksi agar kendaraan kamu tetap stabil dan ban tidak kehilangan traksi.

2. Bekerja dalam hitungan detik.

Hasil kontrol kamu saat memutar setir, menekan pedal gas, ataupun menginjak rem semuanya termonitor melalui sensor. Lalu data-data tersebut diolah di komputer central (ECU). Nah, semua proses monitoring, pembacaan data, hingga eksekusi suatu keadaan hanya memakan waktu beberapa detik saja loh. Wih, cepat sekali ya responnya.

3. Mengatur besaran tenaga mesin.

Nah, waktu kamu melalui jalan berlumpur misalnya, sistem ESP ini bakal mengontrol besaran tenaga dari mesin ke roda, hal ini biar ga terjadi spin pada roda saat kamu nginjek gas dalam-dalam. Dalam situasi seperti ini ESP ngatur tenaga dari mesin ke roda biar kembali dapet grip dan mobil bisa melaju lagi dengan stabil.

4. Bantu kerja ABS.

Saat tiba-tiba kamu harus melakukan pengereman mendadak, biasanya roda ban mobil kamu kehilangan traksi. Nah, saat ini terjadi sistem EPS akan segera merespon dan memberi sinyal kepada sistem rem ABS (anti-lock breake system) buat segera bekerja kasi tekanan pada disc brake biar roda kebantu buat dapetin kembali traksinya.

5. On/Off fitur ESP.

Meski fitur ini bisa dinonaktifkan dengan mudah dengan hanya menekan tombol beberapa saja, tapi karena begitu pentingnya fitur keselamatan ESP ini jangan sampai deh kamu nonaktifkan ya. Kecuali kalau kamu lagi pengen ngejajal mobil kamu disirkuit itu sah-sah saja. Tapi harus diingat nih kemampuan mengemudi kamu juga harus sangat bagus buat ngindarin hal-hal yang gak diinginkan.

Meski sudah ada fitur-fitur keselamatan di mobil kamu, tapi tetap kamu musti jaga keselematan dan santun dalam berkendara, dan jadilah pelopor keselamatan di jalan raya.

26/06/2020 | Abdul

ESP adalah fitur pada mobil yang dapat menjaga keseimbangan dan menyesuaikan torsi pada ban. Contohnya ketika kamu sedang melaju atau sedang menghadapi lintasan berlumpur maka sistem ini akan menjaga kendaraan dari yang namanya oversteer/understeer, sehingga mobil tidak mudah tergelincir atau mengalami kecelakaan. Jadi fungsi fitur ESP terbilang cukup bermanfaat.

Dalam kasus ini fitur ESP bekerja menyeimbangkan torsi pada roda agar tidak terjadi hal demikian. Lalu, bagaimana cara kerja dan fungsi dari fitur ESP pada mobil? Simak penjelasan di bawah ini biar kamu ga main nonaktifkan fitur ESP tersebut.

ESP menjadi salah satu fitur keselamatan dalam berkendara

>>> Baca Juga, Bukan Lagi Pemanis, Ini Peran Besar Stop Lamp Pada Spoiler

Fungsi fitur ESP (Electronic Stability Program)

1. Menjaga Agar Mobil Tetap Stabil

Dalam berkendara mungkin kamu akan berada dalam momen mesti banting setir ke kanan atau ke kiri karena situasi tertentu, tapi saat itu mobil sedang dalam melaju lurus ke depan, sistem ESP ini kemudian bertanggung jawab dengan memberi perintah pada fitur keamanan lainnya untuk segera beraksi agar kenderaan kamu tetap stabil dan ban tidak kehilangan traksi.

2. Bekerja Setiap Detik

Aktivitas kamu di dalam mobil seperti menekan pedal gas, memutar setir hingga menginjak rem semuanya dikontrol dan dimonitoring oleh ESP kemudian dikirim ke komputer central (ECU) untuk diolah. Setelah itu, semua proses monitoring, pembacaan data hingga perintah eksekusi diolah hanya dalam beberapa detik saja lho. Canggih!

>>> Klik di sini untuk mengetahui informasi tentang review Mobil terlengkap

Terdapat 4 sensor bantu kinerja dari ESP pada mobil

>>> Baca Juga, Mengenal Fitur Mundur Otomatis, 3D View Camera dan Reversing Assistant Pada BMW X7

3. Mengelola Besaran Tenaga Pada Mesin

Selain fungsi fitur ESP, ESP juga diberi keleluasaan mengatur besaran tenaga pada mesin. Contohnya ketika kamu sedang terjebak lumpur, sistem ESP mengontrol besaran tenaga dari mesin ke ban mobil, hal ini berfungsi agar tidak terjadi spin pada roda saat kamu menginjak pedal gas secara masif. Saat seperti ini ESP mengatur kestabilan tenaga dari mesin ke ban biar kembali mendapatkan grip supaya mobil kamu berjalan dengan stabil.

4. Memaksimalkan Peran ABS

Rem mendadak memang bikin kaget dan was-was serta rawan kecelakaan apabila berada disekitar ada kendaraan lain. Pengereman mendadak juga bisa membuat mobil kehilangan traksi pada ban sehingga mudah tergelincir. Saat momen ini terjadi ESP akan segera merespon dengan memberi sinyal kepada sistem rem ABS (anti-lock brake system) buat segera bekerja memberikan tekanan pada disc brake untuk roda agar kembali ke jalur traksinya.

>>> Ingin membeli mobil bekas terbaik di pasaran? Dapatkan informasinya di sini

Beberapa merek mobil mempunyai nama berbeda dengan fungsi yang sama

5. Fitur ESP Dapat Dinyalakan/Matikan

Fitur ESP memberikan kemudahan dan keselamatan dalam berkendara, mobil yang sudah memiliki fitur ini tidak perlu susah-susah untuk mengoperasikannya karena semua dikerjakan otomatis oleh empat sensor ESP. Prosedur menyalakan dan mematikan ESP juga sangat mudah dengan tinggal menekan tombol on/off yang ada di beranda mobil. Meski begitu, kamu jangan sampai menonaktifkanfitur ESP ini ya.

Itulah Fungsi fitur ESP (Electronic Stability Program). Meski sudah dibantu dengan fitur tersebut bukan berarti lebih santai dalam berkendara, tapi tetap kamu harus fokus dan menjaga keselamatan saat berkendara. Semoga artikel ini bermanfaat.

>>> Klik di sini untuk mengupdate tips dan trik otomotif terbaru lainnya!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA