Apa dampak negatif yang akan dialami oleh anak ketika orangtuanya bercerai?

Home Mom's Life Relationship

Mom's Life

Yuni Ayu Amida   |   Haibunda

Kamis, 22 Nov 2018 16:58 WIB

Jakarta - Tak ada yang mengharapkan perceraian terjadi dalam hubungan rumah tangga. Namun, jika memang perceraikan jadi jalan satu-satunya bagi pasangan, sulit untuk pihak lain melarang. Walau demikian, pastinya perceraian ini memiliki dampak bagi keluarga, terutama anak.

Menurut psikolog Alzena Masykouri, orang tua tidak sepenuhnya bersalah ketika perceraian terjadi. Sebab tidak semua orang bisa berkompromi dengan ketidakcocokan pasangan. Akan tetapi, rasa bersalah terhadap anak pasti dirasakan orang tua yang bercerai.


"Di dalam perceraian, yang berakhir adalah hubungan suami istri, bukan hubungan orang tua dan anak. Misalnya dalam satu kasus, perceraian terjadi karena adanya kekerasan di dalam rumah tangga, dan kekerasan ini berlangsung setiap hari. Secara otomatis, dengan bercerai maka kekerasan akan berhenti," kata Zena dikutip dari detikcom. Menurut American Psychological Association, dibesarkan oleh orang tua dengan pernikahan yang bahagia, dapat melindungi anak-anak dari masalah mental, fisik, pendidikan, dan sosial. Walau demikian, bukan berarti anak dari orang tua bercerai akan tumbuh ke arah negatif. Berikut empat dampak jangka panjang perceraian orang tua bagi anak, dilansir livestrong.com.1. Mengalami cemas yang berlebih dan depresi

Ilustrasi anak depresi /Foto: iStock


Jika orang tua tidak memberikan kesejahteraan pada anak, terlebih selama dan setelah proses perceraian, kesehatan mental dan emosional jangka panjang anak mungkin akan terganggu, bahkan bisa mengakibatkan perasaan cemas berlebih dan depresi. Ketika orang tua berdebat di depan anak mereka, melampiaskan rasa sakit, atau kemarahan mereka terhadap pasangannya kepada anak, anak mungkin akan menyalahkan dirinya sendiri atas perceraian tersebut. Bahkan, dia merasa di bawah tekanan untuk mengambil keputusan siapa yang sebenarnya bersalah di antara kedua orang tuanya.Tanda-tanda umum kecemasan atau depresi pada anak, di antaranya masalah tidur, kesulitan di sekolah, penyalahgunaan narkoba atau alkohol, menyakiti diri sendiri, gangguan makan, dan kurangnya minat dalam kegiatan sosial.2. Sulit menjalani hubungan yang sehatSeorang anak dari orang tua yang bercerai akan berjuang untuk menemukan atau mempertahankan hubungannya yang sehat ketika dewasa nanti. Namun, perasaan seperti ketakutan akan ditinggalkan, kegagalan, dan kehilangan dapat memengaruhi hubungan romantis anak dewasa dan mengakibatkan keengganan untuk berkomitmen, atau ketidakmampuan untuk mengatasi masalah. Menurut psikolog Jan Gumbiner, perceraian menyakiti anak-anak, bahkan orang dewasa. Dan berdasarkan penelitian National Opinion Research Council selama 20 tahun terhadap anak yang beranjak dewasa dari orang tua yang bercerai, cenderung lebih mudah melakukan perceraian juga ketika membina hubungan rumah tangga.3. Memberi contoh positifTidak semua efek perceraian jangka panjang pada anak itu negatif, Bun. Mengakhiri pernikahan yang tidak bahagia dapat memberi anak sikap yang lebih positif terhadap pernikahan. Mempertahankan pernikahan yang kurang dilandasi cinta, rasa hormat, dan kebahagiaan hanya membuat anak merasa bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus dihindari atau tidak dapat dipercaya. Perceraian dapat mengajari seorang anak akan arti pernikahan seharusnya dan apa yang layak dalam hubungan saat dewasa.4. Menumbuhkan hubungan yang sehat antara orang tua dan anakDalam beberapa kasus, perceraian adalah pilihan terbaik untuk seorang anak. Orang tua yang sudah tanpa cinta, tinggal bersama hanya demi seorang anak sangat berisiko.Menurut pelatih persoalan cerai dan rumah tangga, Rosalind Sedacca, perceraian orang tua mungkin lebih diinginkan anak daripada dia dibesarkan di rumah yang tidak bahagia. Tinggal bersama dengan orang tua yang sering marah dan terlihat sengsara, yang selalu bertengkar dan tidak saling menghormati hanya akan membuatnya stres.
"Seorang anak lebih mungkin memiliki hubungan yang bahagia dan sehat dengan kedua orang tuanya, jika dia melihat orang tuanya bahagia, puas, dan tanpa tekanan dari pernikahan yang tidak bahagia," kata Rosalind. (yun)

link telah dicopy

gading marten gisel gugat cerai gading marten gisella anastasia perceraian

Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!

ARTIKEL TERKAIT

Trending
Trending
Mom's Life
Trending
Mom's Life
Mom's Life

FOTO TERKAIT

Trending
Parenting

TERPOPULER

Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!

REKOMENDASI

Mom's Life
Mom's Life
Trending
Kehamilan
Mom's Life

Oleh Melly Febrida pada 10 Sep 2013, 18:45 WIB

Diperbarui 10 Sep 2013, 18:45 WIB

Perbesar

Perceraian bisa memengaruhi perkembangan anak-anak. Tapi, di samping efek negatifnya ada pula dampak positif yang dirasakan anak-anak korban perceraian orangtua. Namun, perceraian dilihat dari kacamata psikologi tetap tak ada untungnya.

Demikian disampaikan Psikolog Klinis dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Heri Widodo, M.Psi, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/9/2013).

"Yang biasanya banyak dibicarakan itu dampak negatifnya. Tapi tergantung usia anak ketika orangtuanya bercerai," kata Heri.Menurutnya, ketika orangtua bercerai, salah satu figur orangtua akan hilang. Jika si anak kehilangan figur ibu, anak-anak akan melihat dunia mengancam dan tidak nyaman."Karena tak ada yang melindungi dan memberikan kenyamanan, dia merasa dunia tidak menyenangkan. Biasanya tumbuh menjadi pribadi yang melihat dunia dengan rasa yang rendah," kata Heri.Ia menjelaskan, tidak aman yang dimaksud bukan hanya anak menjadi ketakutan. Tapi bisa dari berbagai perilaku.Berikut dampak negatif menurut Heri:
  1. Tak ada figur ibu anak bisa menjadi pribadi yang waswas
  2. Minder dan tak percaya diri
  3. Kehilangan figur ayah bisa membuat anak berperilaku nakal karena peran superego tidak ada
  4. Anak menjadi tidak terkendali
  5. Anak suka memberikan pilihan yang tak terduga
Sementara dampak positif bercerai:
  1. Anak jadi lebih mandiri
  2. Anak mempunyai kemampuan bertahan (survive) karena terlatih untuk mendapatkan sesuatu dalam hidup bukan hal yang mudah
  3. Beberapa anak jadi lebih kuat dan bangkit
"Tapi tidak semua orang seperti itu, karena setiap individu berbeda," ujar Heri.

(Mel/*)

  • Melly FebridaAuthor
  • AbdEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA