Apa yang Apa yang dimaksud dengan biaya variabel?

Biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi. Biaya variabel sifatnya berubah-ubah (bervariasi) sesuai kondisi perusahaan. Definisi tersebut dikutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi.

Merujuk buku Akuntansi Biaya, biaya variabel akan berubah secara proporsional terhadap volume dalam satu rentang relevan. Semakin besar volume kegiatan, semakin besar pula jumlah total biaya variabel. Contoh variable cost adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Variable cost memiliki ciri khusus sebagaimana dijelaskan dalam Akuntansi Biaya. Ciri-ciri variable cost meliputi:

  • Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.
  • Biaya per unit relatif konstan meski volume berubah dalam rentang yang relevan.
  • Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.
  • Dapat dikendalikan oleh seseorang kepada departemen tertentu.

Baca Juga

Berdasarkan tujuan dan perencanaannya, variable cost dibagi menjadi dua, yaitu engineered variable cost dan discretionary variable cost.

Engineered Variable Cost

Mengutip Akuntansi Manajemen, engineered variable cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang mempunyai hubungan erat dan nyata antara masukan dan keluarannya. Contohnya biaya bahan baku.

Berdasarkan buku Akuntansi Biaya, hampir semua biaya variabel merupakan engineered variable cost. Jika masukkan (biaya) berubah, keluaran akan berubah sebanding dengan perubahan masukan tersebut, begitu juga sebaliknya.

Advertising

Advertising

Discretionary variable cost adalah biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akibat dari kebijakan atau keputusan manajemen. Contohnya biaya iklan yang ditetapkan oleh manajemen.

Mengutip Akuntansi Manajemen, discretionary variable cost memiliki pola grafis variabilitas, tetapi bukan karena alasan yang sama seperti bahan langsung atau tenaga kerja langsung. Pertambahan biaya ini mungkin lebih berhubungan dengan otoritas manajemen dalam kegiatan belanja.

Jika keluaran berubah, masukan akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran. Namun, jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah. Dengan kata lain, biaya ini merupakan biaya variabel yang perilakunya tidak murni atau nyata. Perubahannya bertingkat dan dibutuhkan volume yang besar.

Baca Juga

Simak contoh penerapan variable cost sebagaimana dikutip dari Akuntansi Manajemen.

Jika bahan kulit sepatu adalah Rp 2.000 per pasang dan biaya karyawan adalah Rp 500 per sepatu, maka biaya produksi satu pasang sepatu adalah Rp 2.500.

  • Jika 1 hari = 10 sepatu x Rp 2.500 = Rp 25.000.
  • Jika 1 hari = 20 sepatu x Rp 2.500 = Rp 50.000.

Ini merupakan contoh penerapan variable cost.

Perilaku Variable Cost

Dikutip dari Penerapan Activity Based Cost dalam Menghitung Unit Cost Pelayanan di Rumah Sakit, tidak semua biaya variabel memiliki pola perilaku yang sama. Beberapa biaya variabel berperilaku dalam variabel murni atau variabel bertahap.

Bahan langsung adalah biaya variabel murni atau proporsional karena jumlahnya bervariasi selama suatu periode dengan tingkat kegiatan produksi. Selain itu, jumlah yang dibeli tapi tidak digunakan dapat disimpan untuk periode selanjutnya sebagai persediaan.

Biaya variabel bertahap merupakan biaya yang diperoleh dalam jumlah besar dan meningkat atau berkurang sebagai respon terhadap perubahan aktivitas yang cukup luas. Strategi manajemen dalam menangani biaya variabel bertahap harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah penumpukan sumber daya yang tidak dibutuhkan.

Klasifikasi Biaya

Mengutip Akuntansi Manajemen, klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari informasi biaya yang disajikan. Klasifikasi biaya digunakan untuk memudahkan pencatatan biaya dan penyusunan laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat pada pihak manajemen.

Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi pokok dan aktivitas perseroan dibagi menjadi:

  • Biaya produksi (production cost), yaitu akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan menghasilkan produk atau barang. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang, dan sebagainya.
  • Biaya pemasaran (marketing expenses), yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk dibeli oleh konsumen. Contohnya, biaya iklan dan promosi.
  • Biaya administrasi umum (general administration expenses), yaitu buaya yang digunakan dalam koordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya, biaya gaji karyawan.

Baca Juga

Demikian penjelasan tentang variable cost.

Sahabat Rangkul Teman dalam sebuah bisnis terdapat dua jenis biaya yang harus dikeluarkan, ialah biaya tetap dan juga biaya variabel. Pada kali ini kita akan membahas biaya tetap dan biaya variabel secara mendalam. Yuk ketahui lebih dalam apa itu biaya tetap dan variabel.

Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Pada dasarnya, biaya tetap merupakan biaya yang tidak terpengaruh dengan adanya perubahan lainnya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), biaya tetap adalah biaya perusahaan yang jumlah besarannya tidak ditentukan oleh volume kegiatan perusahaan, apakah itu terkait produksi maupun dalam penjualan, biaya tetap ini seperti gaji yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawan, pembayaran bunga, biaya sewa, adanya depresiasi, dan biaya asuransi (fixed cost).

Dalam akuntansi, biaya tetap merupakan jenis biaya yang tidak mengalami perubahan atau dapat dikatakan sebagai statis. Biaya tetap juga akan dikenakan pada saat tidak ada kegiatan atau proses produksi yang dilakukan maupun saat melakukan banyak kegiatan sekali pun. Beberapa contoh yang termasuk ke dalam biaya tetap ialah seperti gaji pegawai, uang sewa gedung, hingga biaya cukai.

Dapat dilihat berdasarkan contoh yang telah disebutkan, biaya-biaya tersebut harus selalu dibayarkan oleh perusahaan ataupun pelaku bisnis walaupun tidak menghasilkan output barang dan/atau jasa apa pun.

Selain biaya tetap, nyatanya pelaku usaha ataupun perusahaan mengeluarkan biaya variabel untuk menjalankan bisnisnya. Biaya variabel adalah biaya yang selalu mengalami perubahan yang dikeluarkan perusahaan/pelaku bisnis. Hal ini dikarenakan adanya perubahan pada jumlah produk yang akan dibuat/diproduksi oleh perusahaan tersebut.

Prinsip dari biaya variabel ialah semakin besar jumlah produksinya maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan dari pelaku bisnis/perusahaan tersebut. Hal ini juga berlaku sebaliknya, semakin kecil jumlah produksinya, maka semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Adanya perubahan pada harga variabel ini dipengaruhi oleh fluktuasi aktivitas perusahaan tersebut.

Baca Juga: Fluktuasi Adalah: Pengertian dan Penyebabnya

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Setelah kita mengetahui tentang biaya tetap dan variabel, selanjutnya kita akan membahas perbedaan biaya tetap dan biaya variabel. Yuk simak ulasan berikut ini tentang perbedaan biaya variabel dan biaya tetap

Biaya tetap merupakan pengeluaran yang biasanya tidak terjadi setiap hari. Biaya tetap bisa dikeluarkan selama beberapa periode seperti per bulan, per tahun ataupun per beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan dengan rentang waktu lebih pendek, bisa saja seminggu sekali ataupun tiap hari.

  • Dilihat berdasarkan penentuan harganya

Perbedaan selanjutnya ialah berdasarkan penentuan harga. Walaupun jumlahnya besar, biaya tetap sangat jarang digunakan sebagai dasar penentuan suatu harga barang dan/atau jasa. Hal ini berbeda dengan biaya variabel dimana pada biaya ini menjadi salah satu dasar penentuan harga suatu barang dan/atau jasa.

  • Dilihat berdasarkan nominal pembayaran

Selanjutnya perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel dilihat dari jumlah atau nominal pembayaran. Biaya tetap umumnya memiliki nominal yang jauh lebih tinggi daripada biaya variabel. Bahkan jika perusahaan berada pada profitabilitas nol atau dalam arti lain tidak mendapatkan untung, nominal dari biaya tetap tidak akan berubah. Berbeda halnya dengan biaya variabel dimana nominal ataupun jumlah yang dikeluarkan jauh lebih rendah dan dapat disesuaikan dengan keadaan keuangan perusahaan.

  • Dilihat berdasarkan segi hubungannya dengan produksi

Pada dasarnya biaya tetap adalah biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi barang. Jika terjadi pengurangan produksi, maka nominal biaya tetap tidak akan berubah. Biaya variabel, di sisi lain, sangat terkait dengan proses produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

  • Dibedakan berdasarkan pencatatan keuangan pada akuntansi

Laporan biaya variabel adalah laporan yang dapat dibuat setiap hari, setiap satu minggu, bahkan setiap bulannya berdasarkan arus keluar masuk suatu produk. Di sisi lain, intensitas pembuatan laporan untuk biaya tetap sangat jarang, bisa sebulan, setahun atau beberapa tahun sekali.

Jenis Biaya Tetap & Contohnya

Untuk lebih mengerti dan paham mengenai biaya tetap, yuk simak ulasan berikut tentang contoh apa saja yang termasuk dalam biaya tetap sebagai berikut:

  • Biaya untuk pembayaran sewa Gedung

Contoh pertama dari biaya tetap adalah biaya sewa properti, seperti bangunan, tanah, dll. Meski penghasilan bisnis Kamu sudah turun, Kamu tetap harus membayar sewa gedung, tanah dan sejenisnya. Selain biaya sewa, biaya pembelian properti juga termasuk dalam contoh biaya tetap.

  • Biaya untuk pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB)

Contoh biaya tetap yang lainnya adalah pajak bumi dan bangunan (PBB). Selama luas properti tidak bertambah, maka nominal PBB yang harus dibayarkan perusahaan setiap tahun tidak akan bertambah.

  • Biaya untuk pembayaran asuransi

Setelah Kamu mengikuti program asuransi, perusahaan akan diminta untuk membayar premi Kamu terlepas dari situasi keuangan Kamu. Selain itu, besarnya biaya asuransi biasanya tetap dan tidak mengalami perubahan pada setiap bulannya, sehingga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.

Biaya penyusutan merupakan contoh biaya tetap yang juga dapat diklasifikasikan sebagai biaya variabel. Oleh karena itu, banyak orang menyebut biaya penyusutan/depresiasi sebagai biaya campuran atau mixed cost. Pada dasarnya, penyusutan akuntansi dihitung setiap tahun, sehingga secara sah diklasifikasikan sebagai biaya tetap. Namun, ada dua hal yang membedakan biaya penyusutan nominal, yaitu jumlah produksi per tahun dan cara penghitungan penyusutan.

Baca Juga: Apa yang dimaksud dengan depresiasi

Jenis Biaya Variabel & Contohnya

Setelah memahami mengenai contoh dari biaya tetap, ada juga loh contoh-contoh dari biaya variabel diantaranya seperti

  • Biaya untuk pembayaran bahan baku

Contoh pertama dari biaya variabel adalah biaya bahan baku untuk produksi suatu barang dan atau jasa. Biaya bahan baku harus dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi yang diinginkan perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga hal ini dapat dikategorikan sebagai biaya variabel

Contoh dari biaya variabel adalah biaya pengiriman produk ke distributor hingga ke konsumen. Hal ini juga termasuk kedalam biaya bensin, pengemudi, dll. Biaya distribusi produk jenis ini disebut biaya variabel dimana jumlah biaya bergantung dengan jumlah produk yang didistribusikan.

  • Biaya tenaga kerja atau upah

Contoh biaya variabel selanjutnya adalah upah tenaga kerja langsung, yaitu upah yang dibayarkan kepada pekerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Upah tenaga kerja langsung dibayarkan untuk setiap barang yang diproduksi

  • Biaya untuk komisi penjualan

Beberapa perusahaan memberikan komisi penjualan atau bonus untuk memastikan penjualan terpenuhi atau di atas target. Oleh karena itu, komisi termasuk dalam biaya variabel.

  • Biaya lainnya atau overhead

Biaya lainnya/overhead termasuk ke dalam biaya variabel. Biaya overhead ini merupakan biaya-biaya selain yang telah disebutkan di atas, dan tidak dapat dimasukkan secara rinci ke laporan keuangan. Contoh berbagai biaya overhead itu seperti biaya beli alat tulis, print dokumen-dokumen, konsumsi untuk harian, kebutuhan untuk pengharum ruangan, dll.

Rumus Biaya Tetap dan Rumus Biaya Variabel Beserta Cara Menghitungnya

Untuk menentukan dan menghitung biaya tetap maupun biaya variabel tentunya kita membutuhkan rumus perhitungannya. Berikut ini adalah Rumus Biaya Tetap dan rumus Biaya Variabel Serta Contoh Menghitungnya

Untuk menghitung biaya tetap, rumusnya adalah

FC = TC – (UVC X Quantity)

Keterangan:

FC = Fixed Cost

TC = Total Cost

UVC = Unit Variable Cost

Contoh perhitungannya:

Dimulai pada bulan Mei 2021, PT. X mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp500 juta. Diketahui bahwa kuantitas produksi sebanyak 25 ribu produk dan biaya variabel Rp15 ribu per produknya. Untuk mengetahui biaya tetapnya adalah:

FC = TC – (UVC X Quantity) = Rp 500,000,000 – (25.000 X Rp 15.000) = Rp 500.000.000 – Rp 375.000.000

= Rp 125.000.000

Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan pada bulan Mei 2021 oleh PT X adalah sebesar Rp 125 juta.

Untuk menghitung biaya tetap, rumusnya adalah

VC = TC – FC/ Quantity

Keterangan:

VC = Variable Cost

TC = Total Cost

FC = Fixed Cost

Contoh perhitungannya:

Pada bulan Mei 2021, Andika mengeluarkan biaya produksi totalnya Rp 50 juta, dengan tagihan fixed cost sebesar Rp 5 juta. Andika juga memproduksi 2500 unit barang pada bulan yang sama, maka dapat diketahui biaya variabelnya:

VC = TC – FC/ Quantity = (Rp 50.000.000 – Rp 5.000.000) / 2.500 = Rp 45.000.000 / 2.500

= Rp 18.000

Jadi biaya variabel yang dikeluarkan oleh Andika pada bulan Mei 2021 adalah sebesar Rp 18 ribu per unit produk.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA