Apa sikap kepahlawanan yang dapat kamu pelajari dari sosok di min

Simak kunci jawaban tema 5 kelas 4 halaman 111 112 113 115 tentang urutan atau lini masa perjuangan dan sikap kepahlawanan masa kerajaan Hindu, Buddha

Simak kunci jawaban tema 5 kelas 4 halaman 111 112 113 115 tentang urutan atau lini masa perjuangan dan sikap kepahlawanan masa kerajaan Hindu, Buddha - Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013

TRIBUNPADANG.COM - Simak kunci jawaban tema 5 kelas 4 halaman 111 112 113 115 tentang urutan atau lini masa perjuangan dan sikap kepahlawanan masa kerajaan Hindu, Buddha, Islam, dan masa penjajahan.

Tak hanya sikap kepahlawanan masa kerajaan, siswa diminta menjelaskan sikap kepahlawanan dari penjaga pintu perlintasan kereta api.

Setelah itu siswa diminta membaca teks berjudul Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Serta menuliskan semua informasi yang ada pada tempat yang sudah disediakan.

Pada halaman 114, siswa diminta melakukan percobaan membuat perioskop. 

Lalu menjelaskan, apa yang kamu temukan dalam percobaan tersebut dan bagaimana bayangan yang dihasilkan periskop.

Siswa juga diminta membuat kesimpulan dari percobaan tersebut.

Kunci Jawaban Halaman 111

Ayo Membaca

Masih ingatkah kamu dengan perjuangan para tokoh pada masa kerajaan Hindu, Buddha, Islam, dan masa penjajahan? Bagaimana sikap kepahlawanan yang mereka miliki?

Bagaimana pengaruh sikap kepahlawanan mereka terhadap masyarakat di sekitarmu?

Ayo, kita buat urutan atau lini masa perjuangan dan sikap kepahlawanan mereka!

Jawaban:

Apa yang dapat kamu temukan tentang sikap kepahlawanan dari masa ke masa?

Apakah ada persamaan dan perbedaannya?

Sikap kepahlawanan bisa kamu temukan di lingkunganmu. Kamu bisa belajar tentang sikap kepahlawanan dari kisah seorang penjaga pintu perlintasan kereta api.

Kunci Jawaban Halaman 112

Isilah tabel berikut.

Yang aku ketahui tentang sikap kepahlawanan dari penjaga pintu perlintasan kereta api.

Jawaban: Bertanggung jawab, sabar, gigih, dan bekerja keras.

Yang ingin aku ketahui lebih lanjut tentang sikap kepahlawanan dari penjaga pintu perlintasan kereta api.

Jawaban: Yang ingin saya ketahui adalah usahanya untuk menyelamatkan orang-orang.

---

Untuk menambah pengetahuanmu tentang sikap kepahlawanan dari penjaga pintu kereta api, bacalah teks berikut dalam hati!

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Gimin tinggal di Desa Lemah Abang, Karawang. Pekerjaannya sangat mulia. Banyak orang yang telah ia selamatkan. Namun demikian, banyak orang yang tidak peduli terhadap pekerjaan yang ia lakukan. Tidak ada ucapan terima kasih yang diberikan kepadanya. Pendapatannya sangat kecil dan tentunya kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Jam istirahatnya tidak menentu. Bahkan suatu saat, ia tidak bisa menikmati makan siangnya karena tiba-tiba ada pekerjaan yang harus ia lakukan. Hari raya pun terkadang ia harus masuk bekerja. Namun, Gimin tetap berusaha untuk bekerja sepenuh hati. Gimin sangat mencintai pekerjaannya. Ia sudah melakukan pekerjaannya hampir 30 tahun lamanya. Apa sebenarnya pekerjaan Gimin? Mengapa ia sangat senang dengan pekerjaannya?

Gimin adalah seorang penjaga pintu perlintasan kereta api. Ia sangat bangga dengan pekerjaan yang ia lakukan karena ia bisa menyelamatkan banyak orang, mulai dari pejalan kaki, pengguna sepeda motor, penumpang mobil atau pengguna kendaraan lainnya. Panas terik atau guyuran air hujan tidak pernah ia pedulikan. Begitu juga dengan suara bising kendaraan. Ia tidak pernah terganggu dengan semua itu. Bahkan, umpatan dari mereka yang marah karena Gimin menutup pintu rel pun ia abaikan. Di dalam pikirannya yang ada hanyalah usaha untuk menyelamatkan orang-orang.

Kunci Jawaban Halaman 113

Menjadi penjaga pintu perlintasan kereta api yang bertanggung jawab adalah salah satu cerminan sikap kepahlawanan.

Jawablah rasa ingin tahumu pada kolom sebelah kanan tabel. Kamu dapat mengisinya berdasarkan teks yang sudah kamu baca atau berdasarkan hasil diskusimu dengan teman kelompokmu serta jawaban dari gurumu.

Tulislah semua informasi yang ada pada tempat yang sudah disediakan.

Jawaban:

1. Gimin adalah seorang penjaga pintu rel kereta api. Sebagai penjaga rel kereta api ia bisa menyelamatkan banyak orang, mulai dari pejalan kaki, pengguna sepeda motor, penumpang mobil atau pengguna kendaraan lainnya

2. Jika tidak ada Pak Gimin dan teman-teman tentunya keadaan lalu lintas akan menjadi kacau dan mungkin sering terjadi kecelakaan.

3. Sikap kepahlawanan yang ditunjkkan oleh Pak Gimin adalah bekerja keras dan pantang menyerah, dan bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keahliannya.

4. Beliau bekerja demi keselamatan orang lain yaitu para pengguna jalan yang melintasi rel kereta api. Beliau tetap sabar walaupun umpatan, hujan dan terik matahari tak pernah ia pedulikan, keselamatan pengguna jalan adalah yang terpenting.

Kunci Jawaban Halaman 115

Setelah melakukan percobaan membuat perioskop, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut!

1. Apa yang kamu temukan dalam percobaan ini?

Jawaban: Periskop menerapkan sifat cahaya yang berupa pemantulan. Cahaya dari atas objek yang ditangkap oleh suatu cermin, kemudian dipantulkan menuju mata pengamat.

2. Bagaimana bayangan yang dihasilkan periskop?

Jawaban:

Sifat-sifat bayangan yang di bentuk oleh cermin datar adalah:
- Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
- Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
- Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
- Bayangan tegak seperti bendanya.
- Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.

3. Apa kesimpulan yang kamu peroleh tentang percobaan ini?

Jawaban: Prinsip kerja periskop adalah membentuk bayangan dengan melakukan pemantulan pada kedua cermin datar yang dipasang sejajar dan diposisikan miring agar mengarah ke mata pengamat lalu pemantulan tersebut diteruskan ke pengamat.

4. Di manakah prinsip kerja periskop ini kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban: Periskop dapat ditemui pada kapal selam dan tank tentara.

---

Buatlah laporan percobaanmu.

Jawaban:

Nama percobaan: Membuktikan bahwa sifat cahaya dapat dipantulkan.

Alat-alat:- Kardus bekas- Cermin datar 2 buah- Lem/selotip- Busur derajat- Gunting

- Kertas biasa atau kertas koran maupun kertas pembungkus kado.

Langkah kerja:- Bagi kardus bekas menjadi lima bagian.- Empat bagian sama besar dengan ukuran masing-masing 30 cm x 6 cm. - Satu bagian lagi berukuran 30 cm x 2 cm.- Buat 2 lubang persegi panjang pada bagian B dan D.- Buat kotak berukuran 6 cm x 6 cm pada setiap ujung bagian A dan C. - Gunakanlah pensil untuk menggambarnya. Setelah itu, buat garis diagonal pada dua kotak tersebut, potonglah persegi panjang kecil membentuk sudut 45 derajat pada dua sisi yang lain.- Selipkan cermin datar pada celah bersudut dan rekatkan dengan selotip.Salah satu cermin menghadap ke atas dan yang lainnya menghadap ke bawah.

- Gunakan periskopmu untuk melihat benda-benda di sekitarmu!

Kesimpulan: Berdasarkan hasil pengamatan pada periskop sederhana yang telah dibuat cahaya yang memantul dari objek cermin pada bagian atas periskop. Karena sudut cermin ini, maka cahaya dipantulkan kembali pada cermin bagian bawah periskop. Maka di cermin bagian bawah akan terlihat bayangan objek yang ada di balik penghalang.

Ayo Renungkan

- Apa yang kamu pelajari hari ini?- Apa yang ingin kamu ketahui lebih lanjut tentang pembelajaran hari ini?

- Apakah kamu sudah bersikap baik kepada gurumu?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Ceritakan kepada orang tuamu ciri-ciri memar, cedera luka, dan lepuh serta penanganannya. Kamu bisa mempraktikkan cara-cara mengobati memar, luka, dan lepuh bersama mereka.

Ceritakan hasil praktik bersama orang tuamu kepada temanmu di sekolah!

---

*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Oleh Liputan6.com pada 09 Nov 2021, 16:03 WIB

Diperbarui 09 Nov 2021, 16:03 WIB

Perbesar

Ilustrasi hari pahlawan 10 November, puisi pahlawan. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan yang pada tahun ini jatuh pada hari Rabu, 10 November 2021.

Dengan memperingatinya, kita dapat mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. 

Kita dapat meneladani sikap kepahlawanan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari untuk menghargai jasa para pahlawan. Berikut beberapa sikap kepahlawanan yang patut kita teladani, seperti melansir dari berbagai sumber. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perbesar

Ilustrasi hari pahlawan 10 November, puisi pahlawan. (Photo on Freepik)

Sikap nasionalisme dan patriotisme dimiliki oleh para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus memiliki rasa bangga dan cinta terhadap tanah air kita, Bangsa Indonesia. 

Seseorang yang memiliki sikap patriotisme memiliki jiwa yang semangat dan cinta Tanah Air serta bersedia berkorban dan pantang menyerah demi mencapai kemakmuran dan kejayaan bangsa dan negaranya. Selain itu, sikap nasionalisme yang tinggi adalah rasa semangat dan cinta pada negaranya. 

Perbesar

Ilustrasi hari pahlawan 10 November, pantun tentang pahlawan. (Photo on Freepik)

Memiliki sikap berani bukan berarti tidak memiliki rasa takut. Seseorang yang berani berarti orang yang tetap berpegang teguh pada prinsip dan pantang menyerah bila mengalami kegagalan.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus berani mengambil risiko dan rasa takut tidak membuat kita mudah menyerah.

Perbesar

Ilustrasi Hari Pahlawan (freepik)

Ketidakadilan bisa menimbulkan perpecahan. Dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, para pahlawan bersatu melawan penjajah saat sesamanya tidak diperlakukan tidak adil.

Begitupun dengan kita, generasi penerus bangsa. Kita harus bersikap adil dengan membela yang benar dan tidak membenarkan yang salah. Bila kita memiliki sikap adil, tidak akan menimbulkan perpecahan. 

Perbesar

Ilustrasi Hari Pahlawan 10 November (Photo created by Freepik)

Negara Indonesia adalah negara yang beragam. Inilah yang yang menjadikan “Bhineka Tunggal Ika” sebagai semboyan bangsa Indonesia. Berbagai perbedaan yang ada bukanlah sebuah hambatan untuk meraih kemerdekaan. 

Para pahlawan memiliki sikap persatuan yang kuat dalam mempertahankan kemerdekaan Tanah Air tercinta. Dengan adanya perbedaan, kita bisa bersatu untuk berjuang bersama-sama untuk menjadi bangsa yang kuat. 

Perbesar

Ilustrasi Hari Pahlawan Nasional (Sumber Foto: Freepik.)

Para pahlawan telah berkorban dan mempertaruhkan nyawanya dalam berjuang bagi Tanah Air tercinta.

Sebagai penerus bangsa Indonesia, kita patut meneladani sikap rela berkorban untuk kepentingan bersama. Utamakan kepentingan bersama terlebih dahulu baru kepentingan diri kita sendiri. 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓

  • Liputan6.comAuthor
  • Yulia LisnawatiEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA