Apa saja faktor-faktor pendukung kejayaan Islam?

Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal antara lain: 

  1. Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
  2. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju, 
  3. Islam sebagai rahmat seluruh alam, 
  4. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

Faktor eksternal antara lain seperti berikut. 

1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting. Persia banyak berjasa dalam bidang pemerintahan, perkembangan ilmu filsafat, dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat. 

2. Gerakan terjemahan pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah. 

Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut. 

1. Melaksanakan ajaran al-Qur’an secara maksimal. Al-Qur’an di dalam nya banyak ayat menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir. 

2. Melaksanakan isi hadis. Banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini. 

3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad. Contohnya ilmu pengetahuan umum dengan mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain. 

4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan

Edukasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PERADABAN KEEMASAN ISLAM

Peradaban islam mulai terlahir sejak pertengahan abad ke-7 M yang muncul akibat pemikiran-pemikiran islam dan pada dasarnya pemikiran tersebut sudah asa pada awal masa pertumbuhan islam, yakni ketika masyarakat islam dipimpin oleh Khulafa’ al Rasyidin (Daulay, 2018). Peradaban islam mulai saat itu terus berkembang pada masa Dinasti Umayyah, dan memasuki puncak kejayaan peradaban keemasan pada masa Dinasti Abbasiyah. Salah satu kebijakan yang dilakukan Dinasti Abbasiyah yang menjadikan peradaban tersebut menjadi peredaban keemasan islam yaitu pemberlakuan kebijakan “kebebasan berpikir”, sehingga pada masa tersebut banyak memunculkan cendekiawan muslim.

Kemajuan peradaban islam mulai mencapai masa keemasannya pada masa pimpinan dua khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M) dan anaknya al-Makmun (813-833 M) (Samsudin & Zuhri, 2018). pada masa kepemimpinan kedua khalifah tersebut negara mengalami berbagai kemajuan dan kemakmuran di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, Pendidikan, dan lain-lain. Walaupun terjadi pemberontakan, namun tidak terlalu mempengaruhi kesetimbingan politik negara. Selain itu terdapat luas wilayah yang dikuasai oleh Dinasti Abbasiyah yaitu mulai dari Afrika Utara hinga ke India (Samsul Munir Amin dalam Mugiyono, 2013).

Faktor Pendukung Perkembangan Peradaban Keemasan Islam

Mugiyono (2013) Menyatakan bahwa terdapat 5 faktor pendukung perkembangan keilmuan dan peradaban islam dari segi pemikiran islam, sebagai berikut.

  • Usaha untuk memahami intisari dan mempelajari hukum-hukum agama mengenai hubungan antara manusia dengan penciptanya dalam masalah ibadah dan hubungan antara manusia dengan dengan manusia (muamalah) baik bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial, dan lain-lain.
  • Usaha untuk mencari penyelesaian masalah dari berbagai persoalan yang terdapat dalam masyarakat. Persoalan-persoalan yang dimaksud yaitu masalah-masalah yang belum ada pada zaman Rasulullah Saw dan zaman sahabat, atau persoalan yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku tertentu berdasarkan ajaran islam.
  • Pemikiran berperan sebagai pengimbang antara prinsip-prinsip dalam agama islam dengan pemikiran asing (diluar islam) yang berkembang dan mempengaruhi pola piker umat islam.
  • Pemikiran juga berperan sebagai pertahanan dalam menjaga kemurnian dari aqidah islam yaitu dengan menolak aqidah lain yang bertentangan dengan agama islam, serta menjadi penjelas aqidah islam yang sebenarnya.
  • Pemikiran berfungsi untuk menjaga prinsip-prinsip island supaya tetap utuh sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw untuk dilaksanakan oleh umat islam hingga akhir zaman.

KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM

Periode pertengahan (1250-1800 M) islam mengalami kemunduran yang pertama, dan berlangsung sejak tahun 1250 M sampai 1500 M, diwarnai dengan penuh perselisihan yang terus meningkat ditandai dengan sentimen mazhabiyah antara Sunni dan Syi’ah, maupun sentimen etnis antara Arab dan Persia. Pada masa ini dunia islam terbelah kemudian diperparah dengann meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan melemah, kekuatan kristen justru kian menekan dunia islam.

  • Dinasti Jengiskhan
  • Pada masa dinasti jengiskhan islam mengalami kemunduran, di masa-masa ini dunia islam dalam proses penghancuran oleh bangsa mongol dibawah pimpinan jengiskhan dan keturunannya, serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa mongol. Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti ilkhan. Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini yaitu antara Asia kecil di barat (Turki) dan India di timur (Benggala Barat, Bihar, Jharkhand, dan Orissa). Kedatangan Jengiskhan ke dunia islam diawali dengan ditaklukannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm  pada tahun 1219 M. Hulagukhan melakukan penyerangan ke Baghdad tahun 1258 M, pada saat itu  Khalifah Al Mu’tahsim menolak untuk menyerah sehingga akhirnya kota Baghdad dikepung dan tanggal 10 Februari 1258 M, benteng-benteng yang ada di kota ini berhasil ditembus baghdad pun dihancurkan. Khalifah dan keluarganya serta sebagian besar penduduk dibunuh dengan cara dipancung secara bergiliran hingga akhirnya kota baghdad dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota yang dilalui oleh tentara mongol tersebut. Demikianlah keadan kota baghdad dan sebagian besar daerah kerajaan yang dikuasai oleh bangsa mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti ilkhan. Kehadiran mereka tentunya lebih banyak membawa kehancuran dan kemunduran bagi dunia islam.
  • Dinasti Timur Lenk
  • Selama satu abad lebih umat islam menderita akibat serangan bangsa mongol dibawah pimpinan Hulagukhan, ketika sedang berusaha bangkit dari kehancuran, umat islam kembali kedatangan Timur Lenk yang tidak kurang membawa kehancuran, bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskhan atau Hulagukhan. Timur lenk menyatakan diri sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana tanggal 10 April tahun 1370 M, ia berkata “Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam ini, maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja”. Ia mempunyai rencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskan. Pada tahun 1381 M, Timur Lenk menaklukan Khurasan, kemudian ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan. Timur Lenk akan melakukan pembataian secara besar-besaran di setiap negeri terhadap siapa saja yang menghalangi rencanya. Timur lenk kembali ke Samarkhand, ia berencana mengadakan invansi ke Cina. Ditengah perjalanan Timur Lenk sakit kemudian meninggal pada usia 71 tahun, tepatnya pada tahun 1404 M dan mayatnya dibawa ke Samarkhand. Timur Lenk terkenal sebagai seorang yang ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan islam, ia pun sangat menghormati para ulama, contohnya ketika berusaha menaklukkan Syiria utara, ia menerima Ibnu Khaldun dengan segala hormat sejarawan yang terkenal utusan Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian.

Peradaban Islam di abad milenial ini mulai menunjukkan kemajuan dalam menyusul peradaban eropan yang sudah maju terlebih dahulu. Kemunduran peradaban islam dalam kancah dunia tidak luput dari beberapa hal, di antaranya yaitu : 1) kuatnya doktrin tertutupnya pintu ijtihad dalam islam, 2) mindset penganut islam masih terjebak dalam perdebatan  simbol keagamaan dan ritual.

Penyebab Kemunduran Islam

  • Konflik Islam dengan Kristen
  • Para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi dengan sempurna, yang mana mereka merasa puas hanya dengan menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah di taklukan dan membiarkan mereka untuk mempertahankan hukum serta adat mereka termasuk posisi hirarki tradisional dengan syarat tidak ada perlawanan bersenjata. Kehadiran Arab Islam di Spanyol memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol, yang mana hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen, sehingga pada abad ke-11 M umat kristen mengalami kemajuan pesat, sedangkan umat Islam mengalami kemunduran.
  • Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
  • Di tempat lain, para mukallaf diperlakukan sederajat dengan orang islam lainnya, berbeda dengan di Spanyol, sebagaimana politik yang di jalankan Bani Umayyah di Damaskus yang mana orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Sampai abad ke -10 M, mereka masih memakai istilah ibad dan muwalladun kepada mukallaf yang mana hal ini di nilai sebagai suatu ungkapan yang terkesan merendahkan. Akibatnya, kelompok etnis non-Arab yang berada di sana sering menggerogoti serta merusak perdamaian yang ada. Hal ini menunjukkan jika tidak adanya ideologi yang dapat memberikan makna pemersatu.
  • Kesulitan Ekonomi
  • Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pegetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai membina perekonomian.(Manan, 2020) Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer (Manan, 2020)
  • Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
  • Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan menyebabkan perebutan di antara para ahli waris yang ada. Bahkan, hal ini pula menyebabkan runtuhnya kekuasaan Bani Umayyah dan munculnya Muluk Al-Thawaif. Karena permasalahan ini pula Granada jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella yang mana Granada merupakan pusat terakhir kekuasaan Islam di Spanyol.
  • Keterpencilan
  • Islam di Spanyol lebih terpencil dari dunia Islam yang lain, yang mana mereka selalu berjuang sendirian tanpa mendapatkan bantuan dari siapapun kecuali Afrika Utara, yang mana hal ini  semakin membuat kebangkitan Kristen disana karena tidak adanya kekuatan alternatif yang mampu membendung hal tersebut.

Faktor Internal Penyebab Kemunduran Peradaban Islam

Diantara faktor internal yang terjadi pada umat Islam, sebagai berikut.

  • Kemunduran Pemikiran Islam
  • Karena pertikaian yang terjadi antara sesama umat Islam dalam masalah khilafiyah dengan pembatasan madzhab fiqih pada empat imam saja menyebabkan di tutupnya pintu ijtihad dan mundurnya pemikiran islam. Penutupan pintu ijtihad ini menimbulkan efek negatif yang sangat besar karena umat islam tidak lagi memiliki etos keilmuan yang tinggi dan akal yang tidak di gunakan secara maksimal sehingga yang di hasilkan hanya pengulangan tulisan yang telah ada tanpa adanya inovasi yang perlu di sesuaikan dengan kemajuan zaman yang berkembang.
  • Bercampurnya Unsur dari luar Islam Ke dalam Islam
  • Bercampurnya agama islam dengan unsur di luar agama islam menjadi latar belakang lahirnya pemikiran modern dalam islam. Sebelum abad-19 M, banyak umat islam yang tidak mengenal agamanya dengan baik sehingga menganggap hal-hal di luar unsur islam sebagai agama sehingga tercampurlah agama islam dengan unsur asing di luar islam yang terwujud dalam bid’ah, khurafat dan takhayul.
  • Ambisi dan Perbedaan Faham
  • Perbedaan sumber penafsiran dan penghayatan terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mampu membuat ke-tidak harmonisan umat islam. Saat seseorang mulai memandang pada peradaban dan budaya, maka peluang terjadinya perbedaan akan semakin terkuak lebar.
  • Kemiskinan, Ketertindasan, Dan Keterbelakangan
  • Kondisi umat islam di dunia menjadi umat yang paling buruk nasibnya di dunia, dimana umat islam mengalami ke tertinggalan, termiskin, dan lain sebagainya.
  • Bangsa islam juga merupakan bangsa termiskin di dunia sehingga menjadi ancaman internal seperti buruknya mutu gizi, makanan dan perumahan.

Page 2

PERADABAN KEEMASAN ISLAM

Peradaban islam mulai terlahir sejak pertengahan abad ke-7 M yang muncul akibat pemikiran-pemikiran islam dan pada dasarnya pemikiran tersebut sudah asa pada awal masa pertumbuhan islam, yakni ketika masyarakat islam dipimpin oleh Khulafa’ al Rasyidin (Daulay, 2018). Peradaban islam mulai saat itu terus berkembang pada masa Dinasti Umayyah, dan memasuki puncak kejayaan peradaban keemasan pada masa Dinasti Abbasiyah. Salah satu kebijakan yang dilakukan Dinasti Abbasiyah yang menjadikan peradaban tersebut menjadi peredaban keemasan islam yaitu pemberlakuan kebijakan “kebebasan berpikir”, sehingga pada masa tersebut banyak memunculkan cendekiawan muslim.

Kemajuan peradaban islam mulai mencapai masa keemasannya pada masa pimpinan dua khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M) dan anaknya al-Makmun (813-833 M) (Samsudin & Zuhri, 2018). pada masa kepemimpinan kedua khalifah tersebut negara mengalami berbagai kemajuan dan kemakmuran di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, Pendidikan, dan lain-lain. Walaupun terjadi pemberontakan, namun tidak terlalu mempengaruhi kesetimbingan politik negara. Selain itu terdapat luas wilayah yang dikuasai oleh Dinasti Abbasiyah yaitu mulai dari Afrika Utara hinga ke India (Samsul Munir Amin dalam Mugiyono, 2013).

Faktor Pendukung Perkembangan Peradaban Keemasan Islam

Mugiyono (2013) Menyatakan bahwa terdapat 5 faktor pendukung perkembangan keilmuan dan peradaban islam dari segi pemikiran islam, sebagai berikut.

  • Usaha untuk memahami intisari dan mempelajari hukum-hukum agama mengenai hubungan antara manusia dengan penciptanya dalam masalah ibadah dan hubungan antara manusia dengan dengan manusia (muamalah) baik bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial, dan lain-lain.
  • Usaha untuk mencari penyelesaian masalah dari berbagai persoalan yang terdapat dalam masyarakat. Persoalan-persoalan yang dimaksud yaitu masalah-masalah yang belum ada pada zaman Rasulullah Saw dan zaman sahabat, atau persoalan yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku tertentu berdasarkan ajaran islam.
  • Pemikiran berperan sebagai pengimbang antara prinsip-prinsip dalam agama islam dengan pemikiran asing (diluar islam) yang berkembang dan mempengaruhi pola piker umat islam.
  • Pemikiran juga berperan sebagai pertahanan dalam menjaga kemurnian dari aqidah islam yaitu dengan menolak aqidah lain yang bertentangan dengan agama islam, serta menjadi penjelas aqidah islam yang sebenarnya.
  • Pemikiran berfungsi untuk menjaga prinsip-prinsip island supaya tetap utuh sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw untuk dilaksanakan oleh umat islam hingga akhir zaman.

KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM

Periode pertengahan (1250-1800 M) islam mengalami kemunduran yang pertama, dan berlangsung sejak tahun 1250 M sampai 1500 M, diwarnai dengan penuh perselisihan yang terus meningkat ditandai dengan sentimen mazhabiyah antara Sunni dan Syi’ah, maupun sentimen etnis antara Arab dan Persia. Pada masa ini dunia islam terbelah kemudian diperparah dengann meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan melemah, kekuatan kristen justru kian menekan dunia islam.

  • Dinasti Jengiskhan
  • Pada masa dinasti jengiskhan islam mengalami kemunduran, di masa-masa ini dunia islam dalam proses penghancuran oleh bangsa mongol dibawah pimpinan jengiskhan dan keturunannya, serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa mongol. Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti ilkhan. Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini yaitu antara Asia kecil di barat (Turki) dan India di timur (Benggala Barat, Bihar, Jharkhand, dan Orissa). Kedatangan Jengiskhan ke dunia islam diawali dengan ditaklukannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm  pada tahun 1219 M. Hulagukhan melakukan penyerangan ke Baghdad tahun 1258 M, pada saat itu  Khalifah Al Mu’tahsim menolak untuk menyerah sehingga akhirnya kota Baghdad dikepung dan tanggal 10 Februari 1258 M, benteng-benteng yang ada di kota ini berhasil ditembus baghdad pun dihancurkan. Khalifah dan keluarganya serta sebagian besar penduduk dibunuh dengan cara dipancung secara bergiliran hingga akhirnya kota baghdad dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota yang dilalui oleh tentara mongol tersebut. Demikianlah keadan kota baghdad dan sebagian besar daerah kerajaan yang dikuasai oleh bangsa mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti ilkhan. Kehadiran mereka tentunya lebih banyak membawa kehancuran dan kemunduran bagi dunia islam.
  • Dinasti Timur Lenk
  • Selama satu abad lebih umat islam menderita akibat serangan bangsa mongol dibawah pimpinan Hulagukhan, ketika sedang berusaha bangkit dari kehancuran, umat islam kembali kedatangan Timur Lenk yang tidak kurang membawa kehancuran, bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskhan atau Hulagukhan. Timur lenk menyatakan diri sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana tanggal 10 April tahun 1370 M, ia berkata “Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam ini, maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja”. Ia mempunyai rencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskan. Pada tahun 1381 M, Timur Lenk menaklukan Khurasan, kemudian ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan. Timur Lenk akan melakukan pembataian secara besar-besaran di setiap negeri terhadap siapa saja yang menghalangi rencanya. Timur lenk kembali ke Samarkhand, ia berencana mengadakan invansi ke Cina. Ditengah perjalanan Timur Lenk sakit kemudian meninggal pada usia 71 tahun, tepatnya pada tahun 1404 M dan mayatnya dibawa ke Samarkhand. Timur Lenk terkenal sebagai seorang yang ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan islam, ia pun sangat menghormati para ulama, contohnya ketika berusaha menaklukkan Syiria utara, ia menerima Ibnu Khaldun dengan segala hormat sejarawan yang terkenal utusan Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian.

Peradaban Islam di abad milenial ini mulai menunjukkan kemajuan dalam menyusul peradaban eropan yang sudah maju terlebih dahulu. Kemunduran peradaban islam dalam kancah dunia tidak luput dari beberapa hal, di antaranya yaitu : 1) kuatnya doktrin tertutupnya pintu ijtihad dalam islam, 2) mindset penganut islam masih terjebak dalam perdebatan  simbol keagamaan dan ritual.

Penyebab Kemunduran Islam

  • Konflik Islam dengan Kristen
  • Para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi dengan sempurna, yang mana mereka merasa puas hanya dengan menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah di taklukan dan membiarkan mereka untuk mempertahankan hukum serta adat mereka termasuk posisi hirarki tradisional dengan syarat tidak ada perlawanan bersenjata. Kehadiran Arab Islam di Spanyol memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol, yang mana hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen, sehingga pada abad ke-11 M umat kristen mengalami kemajuan pesat, sedangkan umat Islam mengalami kemunduran.
  • Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
  • Di tempat lain, para mukallaf diperlakukan sederajat dengan orang islam lainnya, berbeda dengan di Spanyol, sebagaimana politik yang di jalankan Bani Umayyah di Damaskus yang mana orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Sampai abad ke -10 M, mereka masih memakai istilah ibad dan muwalladun kepada mukallaf yang mana hal ini di nilai sebagai suatu ungkapan yang terkesan merendahkan. Akibatnya, kelompok etnis non-Arab yang berada di sana sering menggerogoti serta merusak perdamaian yang ada. Hal ini menunjukkan jika tidak adanya ideologi yang dapat memberikan makna pemersatu.
  • Kesulitan Ekonomi
  • Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pegetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai membina perekonomian.(Manan, 2020) Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer (Manan, 2020)
  • Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
  • Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan menyebabkan perebutan di antara para ahli waris yang ada. Bahkan, hal ini pula menyebabkan runtuhnya kekuasaan Bani Umayyah dan munculnya Muluk Al-Thawaif. Karena permasalahan ini pula Granada jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella yang mana Granada merupakan pusat terakhir kekuasaan Islam di Spanyol.
  • Keterpencilan
  • Islam di Spanyol lebih terpencil dari dunia Islam yang lain, yang mana mereka selalu berjuang sendirian tanpa mendapatkan bantuan dari siapapun kecuali Afrika Utara, yang mana hal ini  semakin membuat kebangkitan Kristen disana karena tidak adanya kekuatan alternatif yang mampu membendung hal tersebut.

Faktor Internal Penyebab Kemunduran Peradaban Islam

Diantara faktor internal yang terjadi pada umat Islam, sebagai berikut.

  • Kemunduran Pemikiran Islam
  • Karena pertikaian yang terjadi antara sesama umat Islam dalam masalah khilafiyah dengan pembatasan madzhab fiqih pada empat imam saja menyebabkan di tutupnya pintu ijtihad dan mundurnya pemikiran islam. Penutupan pintu ijtihad ini menimbulkan efek negatif yang sangat besar karena umat islam tidak lagi memiliki etos keilmuan yang tinggi dan akal yang tidak di gunakan secara maksimal sehingga yang di hasilkan hanya pengulangan tulisan yang telah ada tanpa adanya inovasi yang perlu di sesuaikan dengan kemajuan zaman yang berkembang.
  • Bercampurnya Unsur dari luar Islam Ke dalam Islam
  • Bercampurnya agama islam dengan unsur di luar agama islam menjadi latar belakang lahirnya pemikiran modern dalam islam. Sebelum abad-19 M, banyak umat islam yang tidak mengenal agamanya dengan baik sehingga menganggap hal-hal di luar unsur islam sebagai agama sehingga tercampurlah agama islam dengan unsur asing di luar islam yang terwujud dalam bid’ah, khurafat dan takhayul.
  • Ambisi dan Perbedaan Faham
  • Perbedaan sumber penafsiran dan penghayatan terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mampu membuat ke-tidak harmonisan umat islam. Saat seseorang mulai memandang pada peradaban dan budaya, maka peluang terjadinya perbedaan akan semakin terkuak lebar.
  • Kemiskinan, Ketertindasan, Dan Keterbelakangan
  • Kondisi umat islam di dunia menjadi umat yang paling buruk nasibnya di dunia, dimana umat islam mengalami ke tertinggalan, termiskin, dan lain sebagainya.
  • Bangsa islam juga merupakan bangsa termiskin di dunia sehingga menjadi ancaman internal seperti buruknya mutu gizi, makanan dan perumahan.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Page 3

PERADABAN KEEMASAN ISLAM

Peradaban islam mulai terlahir sejak pertengahan abad ke-7 M yang muncul akibat pemikiran-pemikiran islam dan pada dasarnya pemikiran tersebut sudah asa pada awal masa pertumbuhan islam, yakni ketika masyarakat islam dipimpin oleh Khulafa’ al Rasyidin (Daulay, 2018). Peradaban islam mulai saat itu terus berkembang pada masa Dinasti Umayyah, dan memasuki puncak kejayaan peradaban keemasan pada masa Dinasti Abbasiyah. Salah satu kebijakan yang dilakukan Dinasti Abbasiyah yang menjadikan peradaban tersebut menjadi peredaban keemasan islam yaitu pemberlakuan kebijakan “kebebasan berpikir”, sehingga pada masa tersebut banyak memunculkan cendekiawan muslim.

Kemajuan peradaban islam mulai mencapai masa keemasannya pada masa pimpinan dua khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M) dan anaknya al-Makmun (813-833 M) (Samsudin & Zuhri, 2018). pada masa kepemimpinan kedua khalifah tersebut negara mengalami berbagai kemajuan dan kemakmuran di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, Pendidikan, dan lain-lain. Walaupun terjadi pemberontakan, namun tidak terlalu mempengaruhi kesetimbingan politik negara. Selain itu terdapat luas wilayah yang dikuasai oleh Dinasti Abbasiyah yaitu mulai dari Afrika Utara hinga ke India (Samsul Munir Amin dalam Mugiyono, 2013).

Faktor Pendukung Perkembangan Peradaban Keemasan Islam

Mugiyono (2013) Menyatakan bahwa terdapat 5 faktor pendukung perkembangan keilmuan dan peradaban islam dari segi pemikiran islam, sebagai berikut.

  • Usaha untuk memahami intisari dan mempelajari hukum-hukum agama mengenai hubungan antara manusia dengan penciptanya dalam masalah ibadah dan hubungan antara manusia dengan dengan manusia (muamalah) baik bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial, dan lain-lain.
  • Usaha untuk mencari penyelesaian masalah dari berbagai persoalan yang terdapat dalam masyarakat. Persoalan-persoalan yang dimaksud yaitu masalah-masalah yang belum ada pada zaman Rasulullah Saw dan zaman sahabat, atau persoalan yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku tertentu berdasarkan ajaran islam.
  • Pemikiran berperan sebagai pengimbang antara prinsip-prinsip dalam agama islam dengan pemikiran asing (diluar islam) yang berkembang dan mempengaruhi pola piker umat islam.
  • Pemikiran juga berperan sebagai pertahanan dalam menjaga kemurnian dari aqidah islam yaitu dengan menolak aqidah lain yang bertentangan dengan agama islam, serta menjadi penjelas aqidah islam yang sebenarnya.
  • Pemikiran berfungsi untuk menjaga prinsip-prinsip island supaya tetap utuh sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw untuk dilaksanakan oleh umat islam hingga akhir zaman.

KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM

Periode pertengahan (1250-1800 M) islam mengalami kemunduran yang pertama, dan berlangsung sejak tahun 1250 M sampai 1500 M, diwarnai dengan penuh perselisihan yang terus meningkat ditandai dengan sentimen mazhabiyah antara Sunni dan Syi’ah, maupun sentimen etnis antara Arab dan Persia. Pada masa ini dunia islam terbelah kemudian diperparah dengann meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan melemah, kekuatan kristen justru kian menekan dunia islam.

  • Dinasti Jengiskhan
  • Pada masa dinasti jengiskhan islam mengalami kemunduran, di masa-masa ini dunia islam dalam proses penghancuran oleh bangsa mongol dibawah pimpinan jengiskhan dan keturunannya, serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa mongol. Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti ilkhan. Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini yaitu antara Asia kecil di barat (Turki) dan India di timur (Benggala Barat, Bihar, Jharkhand, dan Orissa). Kedatangan Jengiskhan ke dunia islam diawali dengan ditaklukannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm  pada tahun 1219 M. Hulagukhan melakukan penyerangan ke Baghdad tahun 1258 M, pada saat itu  Khalifah Al Mu’tahsim menolak untuk menyerah sehingga akhirnya kota Baghdad dikepung dan tanggal 10 Februari 1258 M, benteng-benteng yang ada di kota ini berhasil ditembus baghdad pun dihancurkan. Khalifah dan keluarganya serta sebagian besar penduduk dibunuh dengan cara dipancung secara bergiliran hingga akhirnya kota baghdad dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota yang dilalui oleh tentara mongol tersebut. Demikianlah keadan kota baghdad dan sebagian besar daerah kerajaan yang dikuasai oleh bangsa mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti ilkhan. Kehadiran mereka tentunya lebih banyak membawa kehancuran dan kemunduran bagi dunia islam.
  • Dinasti Timur Lenk
  • Selama satu abad lebih umat islam menderita akibat serangan bangsa mongol dibawah pimpinan Hulagukhan, ketika sedang berusaha bangkit dari kehancuran, umat islam kembali kedatangan Timur Lenk yang tidak kurang membawa kehancuran, bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskhan atau Hulagukhan. Timur lenk menyatakan diri sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana tanggal 10 April tahun 1370 M, ia berkata “Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam ini, maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja”. Ia mempunyai rencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskan. Pada tahun 1381 M, Timur Lenk menaklukan Khurasan, kemudian ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan. Timur Lenk akan melakukan pembataian secara besar-besaran di setiap negeri terhadap siapa saja yang menghalangi rencanya. Timur lenk kembali ke Samarkhand, ia berencana mengadakan invansi ke Cina. Ditengah perjalanan Timur Lenk sakit kemudian meninggal pada usia 71 tahun, tepatnya pada tahun 1404 M dan mayatnya dibawa ke Samarkhand. Timur Lenk terkenal sebagai seorang yang ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan islam, ia pun sangat menghormati para ulama, contohnya ketika berusaha menaklukkan Syiria utara, ia menerima Ibnu Khaldun dengan segala hormat sejarawan yang terkenal utusan Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian.

Peradaban Islam di abad milenial ini mulai menunjukkan kemajuan dalam menyusul peradaban eropan yang sudah maju terlebih dahulu. Kemunduran peradaban islam dalam kancah dunia tidak luput dari beberapa hal, di antaranya yaitu : 1) kuatnya doktrin tertutupnya pintu ijtihad dalam islam, 2) mindset penganut islam masih terjebak dalam perdebatan  simbol keagamaan dan ritual.

Penyebab Kemunduran Islam

  • Konflik Islam dengan Kristen
  • Para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi dengan sempurna, yang mana mereka merasa puas hanya dengan menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah di taklukan dan membiarkan mereka untuk mempertahankan hukum serta adat mereka termasuk posisi hirarki tradisional dengan syarat tidak ada perlawanan bersenjata. Kehadiran Arab Islam di Spanyol memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol, yang mana hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen, sehingga pada abad ke-11 M umat kristen mengalami kemajuan pesat, sedangkan umat Islam mengalami kemunduran.
  • Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
  • Di tempat lain, para mukallaf diperlakukan sederajat dengan orang islam lainnya, berbeda dengan di Spanyol, sebagaimana politik yang di jalankan Bani Umayyah di Damaskus yang mana orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Sampai abad ke -10 M, mereka masih memakai istilah ibad dan muwalladun kepada mukallaf yang mana hal ini di nilai sebagai suatu ungkapan yang terkesan merendahkan. Akibatnya, kelompok etnis non-Arab yang berada di sana sering menggerogoti serta merusak perdamaian yang ada. Hal ini menunjukkan jika tidak adanya ideologi yang dapat memberikan makna pemersatu.
  • Kesulitan Ekonomi
  • Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pegetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai membina perekonomian.(Manan, 2020) Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer (Manan, 2020)
  • Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
  • Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan menyebabkan perebutan di antara para ahli waris yang ada. Bahkan, hal ini pula menyebabkan runtuhnya kekuasaan Bani Umayyah dan munculnya Muluk Al-Thawaif. Karena permasalahan ini pula Granada jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella yang mana Granada merupakan pusat terakhir kekuasaan Islam di Spanyol.
  • Keterpencilan
  • Islam di Spanyol lebih terpencil dari dunia Islam yang lain, yang mana mereka selalu berjuang sendirian tanpa mendapatkan bantuan dari siapapun kecuali Afrika Utara, yang mana hal ini  semakin membuat kebangkitan Kristen disana karena tidak adanya kekuatan alternatif yang mampu membendung hal tersebut.

Faktor Internal Penyebab Kemunduran Peradaban Islam

Diantara faktor internal yang terjadi pada umat Islam, sebagai berikut.

  • Kemunduran Pemikiran Islam
  • Karena pertikaian yang terjadi antara sesama umat Islam dalam masalah khilafiyah dengan pembatasan madzhab fiqih pada empat imam saja menyebabkan di tutupnya pintu ijtihad dan mundurnya pemikiran islam. Penutupan pintu ijtihad ini menimbulkan efek negatif yang sangat besar karena umat islam tidak lagi memiliki etos keilmuan yang tinggi dan akal yang tidak di gunakan secara maksimal sehingga yang di hasilkan hanya pengulangan tulisan yang telah ada tanpa adanya inovasi yang perlu di sesuaikan dengan kemajuan zaman yang berkembang.
  • Bercampurnya Unsur dari luar Islam Ke dalam Islam
  • Bercampurnya agama islam dengan unsur di luar agama islam menjadi latar belakang lahirnya pemikiran modern dalam islam. Sebelum abad-19 M, banyak umat islam yang tidak mengenal agamanya dengan baik sehingga menganggap hal-hal di luar unsur islam sebagai agama sehingga tercampurlah agama islam dengan unsur asing di luar islam yang terwujud dalam bid’ah, khurafat dan takhayul.
  • Ambisi dan Perbedaan Faham
  • Perbedaan sumber penafsiran dan penghayatan terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mampu membuat ke-tidak harmonisan umat islam. Saat seseorang mulai memandang pada peradaban dan budaya, maka peluang terjadinya perbedaan akan semakin terkuak lebar.
  • Kemiskinan, Ketertindasan, Dan Keterbelakangan
  • Kondisi umat islam di dunia menjadi umat yang paling buruk nasibnya di dunia, dimana umat islam mengalami ke tertinggalan, termiskin, dan lain sebagainya.
  • Bangsa islam juga merupakan bangsa termiskin di dunia sehingga menjadi ancaman internal seperti buruknya mutu gizi, makanan dan perumahan.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Page 4

PERADABAN KEEMASAN ISLAM

Peradaban islam mulai terlahir sejak pertengahan abad ke-7 M yang muncul akibat pemikiran-pemikiran islam dan pada dasarnya pemikiran tersebut sudah asa pada awal masa pertumbuhan islam, yakni ketika masyarakat islam dipimpin oleh Khulafa’ al Rasyidin (Daulay, 2018). Peradaban islam mulai saat itu terus berkembang pada masa Dinasti Umayyah, dan memasuki puncak kejayaan peradaban keemasan pada masa Dinasti Abbasiyah. Salah satu kebijakan yang dilakukan Dinasti Abbasiyah yang menjadikan peradaban tersebut menjadi peredaban keemasan islam yaitu pemberlakuan kebijakan “kebebasan berpikir”, sehingga pada masa tersebut banyak memunculkan cendekiawan muslim.

Kemajuan peradaban islam mulai mencapai masa keemasannya pada masa pimpinan dua khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M) dan anaknya al-Makmun (813-833 M) (Samsudin & Zuhri, 2018). pada masa kepemimpinan kedua khalifah tersebut negara mengalami berbagai kemajuan dan kemakmuran di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, Pendidikan, dan lain-lain. Walaupun terjadi pemberontakan, namun tidak terlalu mempengaruhi kesetimbingan politik negara. Selain itu terdapat luas wilayah yang dikuasai oleh Dinasti Abbasiyah yaitu mulai dari Afrika Utara hinga ke India (Samsul Munir Amin dalam Mugiyono, 2013).

Faktor Pendukung Perkembangan Peradaban Keemasan Islam

Mugiyono (2013) Menyatakan bahwa terdapat 5 faktor pendukung perkembangan keilmuan dan peradaban islam dari segi pemikiran islam, sebagai berikut.

  • Usaha untuk memahami intisari dan mempelajari hukum-hukum agama mengenai hubungan antara manusia dengan penciptanya dalam masalah ibadah dan hubungan antara manusia dengan dengan manusia (muamalah) baik bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial, dan lain-lain.
  • Usaha untuk mencari penyelesaian masalah dari berbagai persoalan yang terdapat dalam masyarakat. Persoalan-persoalan yang dimaksud yaitu masalah-masalah yang belum ada pada zaman Rasulullah Saw dan zaman sahabat, atau persoalan yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku tertentu berdasarkan ajaran islam.
  • Pemikiran berperan sebagai pengimbang antara prinsip-prinsip dalam agama islam dengan pemikiran asing (diluar islam) yang berkembang dan mempengaruhi pola piker umat islam.
  • Pemikiran juga berperan sebagai pertahanan dalam menjaga kemurnian dari aqidah islam yaitu dengan menolak aqidah lain yang bertentangan dengan agama islam, serta menjadi penjelas aqidah islam yang sebenarnya.
  • Pemikiran berfungsi untuk menjaga prinsip-prinsip island supaya tetap utuh sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw untuk dilaksanakan oleh umat islam hingga akhir zaman.

KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM

Periode pertengahan (1250-1800 M) islam mengalami kemunduran yang pertama, dan berlangsung sejak tahun 1250 M sampai 1500 M, diwarnai dengan penuh perselisihan yang terus meningkat ditandai dengan sentimen mazhabiyah antara Sunni dan Syi’ah, maupun sentimen etnis antara Arab dan Persia. Pada masa ini dunia islam terbelah kemudian diperparah dengann meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan melemah, kekuatan kristen justru kian menekan dunia islam.

  • Dinasti Jengiskhan
  • Pada masa dinasti jengiskhan islam mengalami kemunduran, di masa-masa ini dunia islam dalam proses penghancuran oleh bangsa mongol dibawah pimpinan jengiskhan dan keturunannya, serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa mongol. Dinasti Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti ilkhan. Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini yaitu antara Asia kecil di barat (Turki) dan India di timur (Benggala Barat, Bihar, Jharkhand, dan Orissa). Kedatangan Jengiskhan ke dunia islam diawali dengan ditaklukannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm  pada tahun 1219 M. Hulagukhan melakukan penyerangan ke Baghdad tahun 1258 M, pada saat itu  Khalifah Al Mu’tahsim menolak untuk menyerah sehingga akhirnya kota Baghdad dikepung dan tanggal 10 Februari 1258 M, benteng-benteng yang ada di kota ini berhasil ditembus baghdad pun dihancurkan. Khalifah dan keluarganya serta sebagian besar penduduk dibunuh dengan cara dipancung secara bergiliran hingga akhirnya kota baghdad dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota yang dilalui oleh tentara mongol tersebut. Demikianlah keadan kota baghdad dan sebagian besar daerah kerajaan yang dikuasai oleh bangsa mongolia selama kurang lebih 85 tahun dibawah perintah dinasti ilkhan. Kehadiran mereka tentunya lebih banyak membawa kehancuran dan kemunduran bagi dunia islam.
  • Dinasti Timur Lenk
  • Selama satu abad lebih umat islam menderita akibat serangan bangsa mongol dibawah pimpinan Hulagukhan, ketika sedang berusaha bangkit dari kehancuran, umat islam kembali kedatangan Timur Lenk yang tidak kurang membawa kehancuran, bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskhan atau Hulagukhan. Timur lenk menyatakan diri sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana tanggal 10 April tahun 1370 M, ia berkata “Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam ini, maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja”. Ia mempunyai rencana untuk menaklukkan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskan. Pada tahun 1381 M, Timur Lenk menaklukan Khurasan, kemudian ke Afganistan, Persia, Fars dan Kurdistan. Timur Lenk akan melakukan pembataian secara besar-besaran di setiap negeri terhadap siapa saja yang menghalangi rencanya. Timur lenk kembali ke Samarkhand, ia berencana mengadakan invansi ke Cina. Ditengah perjalanan Timur Lenk sakit kemudian meninggal pada usia 71 tahun, tepatnya pada tahun 1404 M dan mayatnya dibawa ke Samarkhand. Timur Lenk terkenal sebagai seorang yang ganas dan kejam, tetapi ia sempat memperhatikan pengembangan islam, ia pun sangat menghormati para ulama, contohnya ketika berusaha menaklukkan Syiria utara, ia menerima Ibnu Khaldun dengan segala hormat sejarawan yang terkenal utusan Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian.

Peradaban Islam di abad milenial ini mulai menunjukkan kemajuan dalam menyusul peradaban eropan yang sudah maju terlebih dahulu. Kemunduran peradaban islam dalam kancah dunia tidak luput dari beberapa hal, di antaranya yaitu : 1) kuatnya doktrin tertutupnya pintu ijtihad dalam islam, 2) mindset penganut islam masih terjebak dalam perdebatan  simbol keagamaan dan ritual.

Penyebab Kemunduran Islam

  • Konflik Islam dengan Kristen
  • Para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi dengan sempurna, yang mana mereka merasa puas hanya dengan menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah di taklukan dan membiarkan mereka untuk mempertahankan hukum serta adat mereka termasuk posisi hirarki tradisional dengan syarat tidak ada perlawanan bersenjata. Kehadiran Arab Islam di Spanyol memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol, yang mana hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen, sehingga pada abad ke-11 M umat kristen mengalami kemajuan pesat, sedangkan umat Islam mengalami kemunduran.
  • Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
  • Di tempat lain, para mukallaf diperlakukan sederajat dengan orang islam lainnya, berbeda dengan di Spanyol, sebagaimana politik yang di jalankan Bani Umayyah di Damaskus yang mana orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Sampai abad ke -10 M, mereka masih memakai istilah ibad dan muwalladun kepada mukallaf yang mana hal ini di nilai sebagai suatu ungkapan yang terkesan merendahkan. Akibatnya, kelompok etnis non-Arab yang berada di sana sering menggerogoti serta merusak perdamaian yang ada. Hal ini menunjukkan jika tidak adanya ideologi yang dapat memberikan makna pemersatu.
  • Kesulitan Ekonomi
  • Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pegetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai membina perekonomian.(Manan, 2020) Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer (Manan, 2020)
  • Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
  • Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan menyebabkan perebutan di antara para ahli waris yang ada. Bahkan, hal ini pula menyebabkan runtuhnya kekuasaan Bani Umayyah dan munculnya Muluk Al-Thawaif. Karena permasalahan ini pula Granada jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella yang mana Granada merupakan pusat terakhir kekuasaan Islam di Spanyol.
  • Keterpencilan
  • Islam di Spanyol lebih terpencil dari dunia Islam yang lain, yang mana mereka selalu berjuang sendirian tanpa mendapatkan bantuan dari siapapun kecuali Afrika Utara, yang mana hal ini  semakin membuat kebangkitan Kristen disana karena tidak adanya kekuatan alternatif yang mampu membendung hal tersebut.

Faktor Internal Penyebab Kemunduran Peradaban Islam

Diantara faktor internal yang terjadi pada umat Islam, sebagai berikut.

  • Kemunduran Pemikiran Islam
  • Karena pertikaian yang terjadi antara sesama umat Islam dalam masalah khilafiyah dengan pembatasan madzhab fiqih pada empat imam saja menyebabkan di tutupnya pintu ijtihad dan mundurnya pemikiran islam. Penutupan pintu ijtihad ini menimbulkan efek negatif yang sangat besar karena umat islam tidak lagi memiliki etos keilmuan yang tinggi dan akal yang tidak di gunakan secara maksimal sehingga yang di hasilkan hanya pengulangan tulisan yang telah ada tanpa adanya inovasi yang perlu di sesuaikan dengan kemajuan zaman yang berkembang.
  • Bercampurnya Unsur dari luar Islam Ke dalam Islam
  • Bercampurnya agama islam dengan unsur di luar agama islam menjadi latar belakang lahirnya pemikiran modern dalam islam. Sebelum abad-19 M, banyak umat islam yang tidak mengenal agamanya dengan baik sehingga menganggap hal-hal di luar unsur islam sebagai agama sehingga tercampurlah agama islam dengan unsur asing di luar islam yang terwujud dalam bid’ah, khurafat dan takhayul.
  • Ambisi dan Perbedaan Faham
  • Perbedaan sumber penafsiran dan penghayatan terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mampu membuat ke-tidak harmonisan umat islam. Saat seseorang mulai memandang pada peradaban dan budaya, maka peluang terjadinya perbedaan akan semakin terkuak lebar.
  • Kemiskinan, Ketertindasan, Dan Keterbelakangan
  • Kondisi umat islam di dunia menjadi umat yang paling buruk nasibnya di dunia, dimana umat islam mengalami ke tertinggalan, termiskin, dan lain sebagainya.
  • Bangsa islam juga merupakan bangsa termiskin di dunia sehingga menjadi ancaman internal seperti buruknya mutu gizi, makanan dan perumahan.


Lihat Edukasi Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA