Apa manfaat memakai busana yang menutupi aurat bagi seorang muslimah?

Islam merupakan agama yang memerintahkan umat-umatnya untuk memperhatikan kehidupan jasmani dan rohani, salah satunya dari tata cara berbusana. Busana atau pakaian sendiri menjadi kebutuhan primer bagi setiap manusia untuk menutupi tubuh mereka yang tidak boleh dipandang orang lain.

Di dalam ajaran Islam, pakaian bukan hanya sekedar penutup aurat, melainkan juga agar pemakainya terlihat indah, rapi dan anggun.  Dengan demikian kita juga bisa melihat pentingnya busana dalam memberikan pengaruh terhadap kepribadian penggunanya. 

Fungsi pakaian menurut Islam secara umum yakni untuk mengangkat derajat, harta dan martabat seorang manusia, baik di mata Allah maupun manusia lainnya. Dalam ilmu Islam juga mengajarkan bahwa pakaian memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai penutup aurat dan sebagai sesuatu untuk memperindah diri.

Bagi yang mau tahu lebih dalam tentang fungsi pakaian menurut Islam, Yuk langsung saja simak pembahasannya berikut!

1. Pakaian sebagai Penutup Aurat

Bukan hal asing lagi di telinga kita bahwa Islam sangat mewajibkan umatnya untuk mengenakan busana yang menutup aurat. Bahkan seringkali menjadi perdebatan, khususnya wanita yang tidak berbusana yang menutup aurat sebagaimana mestinya dan dianggap seperti “berpakaian tapi telanjang”.

Di dalam Al Quran Surat Al-Araf Ayat 26 sudah menegaskan bahwa berpakaian yang menutup aurat merupakan wujud menjaga martabat dan kehormatan diri. Dengan demikian mereka yang sengaja berpakaian tidak menutup aurat dianggap telah merusak kehormatannya. 

Dalam Qs. al-A’raf: 26 juga menjelaskan bahwasanya aurat adalah cela atau aiba yang harus ditutup dengan berbusana sesuai syariat Islam. Dosa besar bagi setiap orang yang masih berpakaian tidak menutup aurat, baik pria maupun wanita.

Jadi, buat para muslim dan muslimah pilihlah jenis pakaian yang menurut aurat. Aurat wanita muslimah adalah seluruh tubuh, kecuali bagian wajah dan kedua telapak tangan. Sementara pada pria aurat meliputi bagian tubuh dari pusar hingga lutut.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat berbusana agar sesuai dengan fungsi pakaian menurut Islam, meliputi:

  • Busana yang Tebal/ Tidak Transparan

Kenakanlah pakaian yang berbahan tebal sehingga tidak tembus pandang ke kulit tubuh. Sesuai yang tercantum dalam QS An-Nur Ayat 31 bahwa seorang wanita hendaknya menutupi bagian dadanya dengan kain kerudung dan janganlah menampakannya kecuali di depan suami atau ayah mereka.

  • Busana yang Tidak Memperlihatkan Lekuk Tubuh

Khususnya bagi muslimah, janganlah menggunakan pakaian yang ketat sehingga tampak lekuk-lekuk bagian tubuh. Kamu bisa menggunakan model baju longgar atau rangkap sehingga dapat menutupi lekukan tubuh.

  • Busana yang Tidak Berlebihan

Agama Islam juga melarang umatnya mengenakan pakaian yang berlebihan. Busana yang berlebihan cenderung menunjukkan keriyaan (kesombongan) yang tentunya bukan ajaran dalam Islam. 

Baca Juga:  Benarkah Doa Terkabul Ketika Hujan?

2. Pakaian sebagai Penghias Diri

Fungsi pakaian menurut Islam lainnya yakni sebagai penghias diri agar terlihat lebih indah dan rapi. Tidak heran jika kita ingin membeli baju yang bagus untuk menunjang penampilan dan terlihat menarik di mata orang lain. 

Memilih model dan jenis busana yang tepat, lengkap beserta aksesorisnya juga akan meningkatkan daya tarik kita di hadapan orang di sekitar. Terlebih Allah SWT merupakan zat yang mencintai keindahan, sehingga perhatikanlah penampilan kalian. Ibarat seperti kata pepatah bahwa kebersihan sebagian dari iman. 

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman yang semakin modern, pakaian memang menjadi bagian penting dalam peradaban kehidupan manusia. Namun di mata Islam, pakaian bukan hanya sekedar pertimbangan sosial saja melainkan sebagai bentuk ketakwaan dan keyakinan kepada Allah. 

Secara tidak langsung, mengenakan busana yang sempurna turut menjaga kehormatan seorang manusia diamanpun mereka berada. Eksistesinya mampu menunjukkan kepribadian penggunanya. Kendati demikian, kembali lagi bahwa seorang muslim sebaiknya tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan busana. Hal yang paling penting dan utama yakni menutup aurat. 

3. Pakaian sebagai Pelindung Badan

Fungsi yang ketiga yakni pakaian sebagai pelindung badan dari segala hal yang tidak diinginkan. Meliputi pakaian sebagai pelindung dari panas matahari, dinginnya udara malam, gigitan serangga dan hal lainnya. 

Bayangkan ketika kita beraktivitas sehari-hari dengan telanjang, tentu badang akan mudah kotor dan mudah terserang berbagai penyakit. Seperti yang tercantum dalam QS An-Nahl Ayat 81, berpakaianlah sesuai kondisi dan situasi di lingkungan sekitar kalian agar tubuh bisa terlindungi dengan maksimal.

Melihat fungsinya sebagai pelindung badan, bisa kita lihat bahwa ada banyak jenis model pakaian agar bisa dipilih sesuai kebutuhan penggunanya. Bahan pakaiannya pun juga ada bermacam-macam, seperti katun yang dapat menyerap keringat, bahan polyester yang tidak mudah kusut, bahan denim yang tahan lama dan masih banyak lainnya.

Muslim maupun muslimah memiliki hak untuk menentukan sendiri jenis busana seperti apa yang nyaman untuk mereka, asalkan tetap sesuai dengan ketentuan dalam Islam, yakni menutupi aurat. Seperti bahan sifon yang sekarang sedang populer, kainnya tipis dan transparan. Jika kamu ingin mengguhnakannya maka bisa memilih model yang ada rangkap atau dalamannya. 

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pakaian menurut Islam yakni sebagai penutup aurat, penghias diri dan sebagai pelindung badan. Jadi, buat para muslim dan muslimah diwajibkan untuk mengenakan busana yang sesuai dengan syariat agar tidak menjadi dosa.

MADANINEWS.ID, JAKARTA — Agama memerintahkan atau melarang suatu hal kepada umatnya pasti ada hikmahnya. Begitupula dengan perintah untuk menutup aurat/memakai jilbab bagi perempuan muslimah. Prof. Huzaemah Tahido Yanggo di dalam bukunya Problematika Fikih Kontemporer menyebutkan bahwa di antara hikmah untuk menutup aurat adalah sebagai berikut:

Perempuan Islam yang menutup aurat akan mendapat pahala, karena ia telah melaksanakan perintah yang diwajibkan Allah Swt bahkan ia mendapat ganjaran pahala yang berlipat ganda, karena dengan menutup aurat, ia telah menyelamatkan orang lain dari berzina mata.

Jilbab (busana muslimah) adalah identitas muslimah, dengan memakainya, yang beriman telah menempatkan identitas lahirnya yang sekaligus membedakan secara tegas antara wanita beriman dengan perempuan lainnya. Di samping itu, perempuan yang berjilbab (berbusana muslimah) sederhana dan penuh wibawa, sehingga membuat orang langsung menaruh hormat, segan, dan mengambil jarak secara wajar antara wanita dan pria, serta godaan bisa tercegah semaksimal mungkin sebagaimana firman Allah swt. dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 59.

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Jilbab (busana muslimah) merupakan psikologi pakaian, sebab menurut kaidah pokok ilmu jiwa, pakaian adalah cermin diri seseorang. Maksudnya pribadi seseorang dapat dibaca dari cara model pakaiannya, misalnya seorang yang bersikap sederhana dan yang bersikap eksentrik dan lain-lain akan terbaca dari pakaiannya.

Jilbab (busana muslimah) ada kaitannya dengan ilmu kesehatan kimia, karena seorang dokter ahli yang menganalisa rambut secara kimiawi berkesimpulan bahwa meskipun rambut memerlukan sedikit oksigen, namun pada dasarnya rambut mengandung phospor, calsium, magnesium, pigmen, dan cholestryl dengan palmitate yang membentul cholestryl yang sangat dapat memberikan masa aman terhadap rambut dan kulit kepala untuk membantu rambut dan kulit kepala itu sendiri. Dalam hal ini kerudung sebagai bagian dari busana muslimah kiranya cukup memenuhi syarat menjadi pelindungnya.

Tags: aurat perempuanHijabJilbabMenutup Aurat

Menutup aurat merupakan tuntunan Islam kepada Muslimah.

REPUBLIKA.CO.ID, Sesungguhnya pakaian menunjukkan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, Allah SWT menegaskan sebaik-baik pakaian adalah takwa. Takwa akan melindungi pemakainya dari azab neraka. Sedangkan salah satu bentuk pelaksanaan takwa kepada-Nya bagi seorang Muslimah adalah menutup auratnya dengan jilbab.

  يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا 

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, 'hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Mahapengampun lagi Mahapenyayang." (QS Al-Ahzab: 59).   

Ayat senada juga terdapat dalam surat An-Nur ayat 31 bahkan lebih ditekankan lagi agar para Muslimah senantiasa menahan pandangan, memelihara kemaluan, dan membatasi auratnya kecuali kepada mahramnya. Dari segi bahasa, aura' artinya 'keji'. 

Jadi, menutup aurat berarti menutup yang 'keji' untuk menampakkan yang mulia. Oleh karena itu, jika seorang perempuan Muslim telah memasuki akil balig yang ditandai dengan datangnya haid, maka baginya wajib menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan (hadits). Karena, sesungguhnya yang ditutupi itu adalah sesuatu yang keji bila ditampakkan di depan orang asing, sehingga bisa menimbulkan fitnah.

Kalau seorang perempuan ingin mendapatkan perhatian dari lawan jenisnya tak perlu dengan mempertontonkan anggota tubuhnya, baju terlalu ke atas sedangkan celana terlalu ke bawah, sehingga udel-nya terlihat, misalnya. Hal itu hanya akan melahirkan nafsu, bukan cinta.

Hal ini didukung hasil sebuah penelitian di Amerika terhadap seratus pria yang dihadapkan kepada seorang wanita. Di antara seratus pria tadi, 70 persennya suka melihat dada wanita, 20 persen melihat pinggulnya, dan hanya 10 persen melihat wajahnya.  

Dari hasil penelitian ini tampaknya kaum pria lebih suka melihat buah dada wanita kemudian pinggulnya, baru wajahnya. Karena itu, bagi Muslimah yang telah menutup auratnya didoakan Rasulullah SAW, "Ya Allah, ampunilah perempuan-perempuan yang menutup auratnya dari kalangan umatku." (HR Baihaqi dalam kitab al-Adab).

sumber : Harian Republika

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA