Apa pokok pikiran yang terkandung pada paragraf ke 6

Sarah Nafisah Rabu, 8 September 2021 | 08:00 WIB

Apa saja pokok pikiran yang ada dalam Pembukaan UUD 1945? (Youtube Majalah Bobo)

Bobo.id - Teman-teman tentu sudah pernah mendengar isi Pembukaan UUD 1945. Namun, apakah kamu tahu apa saja pokok pikiran Pembukaan UUD 1945?

Pokok pikiran diartikan sebagai ide atau hal yang menjadi dasar dari sebuah kalimat atau paragraf.

Baca Juga: Makna Pembukaan UUD 1945, Lengkap dari Makna Alinea Ke-1 hingga Alinea Ke-4

Sedangkan pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 diartikan sebagai gambaran jiwa atau "nyawa" dari Pembukaan UUD 1945 itu sendiri.

Jadi, pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 adalah hal paling mendasar yang menjadi acuan bagi cita-cita bangsa dan hukum yang berlaku.

Apa saja pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 dari alinea pertama hingga alinea keempat? Berikut penjelasan selengkapnya.

Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

1. Pokok Pikiran Persatuan

Pokok pikiran pertama dalam Pembukaan UUD 1945 adalah negara melindungi seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan.

Karena itulah negara harus bisa mengatasi bentuk pemahaman yang terpusat pada satu golongan atau individual.

Demi mencapai persatuan, seluruh warga negara dan penyelenggara negara harus mengutamakan kepentingan negara di atas apapun.

Jadi, tidak ada lagi yang menganggap kepentingan suatu golongan atau individu lebih penting. Dengan begitu, persatuan di Indonesia akan terwujud.

Page 2

Page 3

Youtube Majalah Bobo

Apa saja pokok pikiran yang ada dalam Pembukaan UUD 1945?

Bobo.id - Teman-teman tentu sudah pernah mendengar isi Pembukaan UUD 1945. Namun, apakah kamu tahu apa saja pokok pikiran Pembukaan UUD 1945?

Pokok pikiran diartikan sebagai ide atau hal yang menjadi dasar dari sebuah kalimat atau paragraf.

Baca Juga: Makna Pembukaan UUD 1945, Lengkap dari Makna Alinea Ke-1 hingga Alinea Ke-4

Sedangkan pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 diartikan sebagai gambaran jiwa atau "nyawa" dari Pembukaan UUD 1945 itu sendiri.

Jadi, pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 adalah hal paling mendasar yang menjadi acuan bagi cita-cita bangsa dan hukum yang berlaku.

Apa saja pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 dari alinea pertama hingga alinea keempat? Berikut penjelasan selengkapnya.

Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945

1. Pokok Pikiran Persatuan

Pokok pikiran pertama dalam Pembukaan UUD 1945 adalah negara melindungi seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan.

Karena itulah negara harus bisa mengatasi bentuk pemahaman yang terpusat pada satu golongan atau individual.

Demi mencapai persatuan, seluruh warga negara dan penyelenggara negara harus mengutamakan kepentingan negara di atas apapun.

Jadi, tidak ada lagi yang menganggap kepentingan suatu golongan atau individu lebih penting. Dengan begitu, persatuan di Indonesia akan terwujud.

Tyas Wening Senin, 8 Februari 2021 | 08:51 WIB

Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 7 Subtema 1: Bagaimana Cara Menentukan Pokok Pikiran pada Paragraf? (PORNSAWAN / School photo created by jcomp / Freepik)

Bobo.id - Materi pembelajaran SD kelas 4 tema 7 subtema 1 adalah mengenai Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku.

Salah satu materi pembelajarannya adalah untuk menentukan pokok pikiran dari teks yang dibaca.

Pokok pikiran merupakan salah satu unsur penting dari sebuah paragraf dalam bacaan.

Yuk, ketahui kunci jawaban cara mencari pokok pikiran pada paragraf!

Baca Juga: Kalimat Lengkap dan Kalimat Tidak Lengkap: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Pokok Pikiran

Dalam sebuah bacaan, terdaapt pikiran pokok yang disebut juga sebagai pikiran utama, gagasan pokok, atau gagasan utama.

Pokok pikiran adalah bagian dari paragraf, yang merupakan ide utama dari sebuah paragraf.

Pokok pikiran adalah bagian yang penting dari sebuah paragraf karena bagian ini merupakan inti pembicaraan dari sebuah paragraf.

Maka dari itu, dalam setiap paragraf sebuah teks atau bacaan, kita akan menemukan pokok pikiran.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 Tema 6 Subtema 1: Apa Itu Interval Nada?

Page 2

Page 3

PORNSAWAN / School photo created by jcomp / Freepik

Cari Jawaban Soal Kelas 4 Tema 7 Subtema 1: Bagaimana Cara Menentukan Pokok Pikiran pada Paragraf?

Bobo.id - Materi pembelajaran SD kelas 4 tema 7 subtema 1 adalah mengenai Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku.

Salah satu materi pembelajarannya adalah untuk menentukan pokok pikiran dari teks yang dibaca.

Pokok pikiran merupakan salah satu unsur penting dari sebuah paragraf dalam bacaan.

Yuk, ketahui kunci jawaban cara mencari pokok pikiran pada paragraf!

Baca Juga: Kalimat Lengkap dan Kalimat Tidak Lengkap: Pengertian dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Pokok Pikiran

Dalam sebuah bacaan, terdaapt pikiran pokok yang disebut juga sebagai pikiran utama, gagasan pokok, atau gagasan utama.

Pokok pikiran adalah bagian dari paragraf, yang merupakan ide utama dari sebuah paragraf.

Pokok pikiran adalah bagian yang penting dari sebuah paragraf karena bagian ini merupakan inti pembicaraan dari sebuah paragraf.

Maka dari itu, dalam setiap paragraf sebuah teks atau bacaan, kita akan menemukan pokok pikiran.

Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 6 Tema 6 Subtema 1: Apa Itu Interval Nada?

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Thought

Liputan6.com, Jakarta Pokok Pikiran adalah intisari dari paragraf atau bacaan. Pokok pikiran adalah kalimat dalam sebuah paragraf yang memuat informasi secara umum yang diperjelas secara rinci oleh kalimat-kalimat lainnya.

Bisa dibilang bahwa pokok pikiran adalah hal yang paling penting dari sebuah paragraf atau bacaan. Jika ada dalam sebuah paragraf, pikiran pokok adalah sebuah kalimat yang merupakan gambaran umum tentang pembicaraan yang ada di suatu paragraf.

Mengetahui pokok pikiran adalah hal yang sangat penting untuk mendapatkan informasi dari sebuah bacaan. Mengetahui pokok pikiran adalah hal yang dapat memudahkan kita untuk mengetahui intisari sebuah bacaan dalam waktu yang lebih singkat.

Dengan kata lain, dengan hanya mengetahui pokok pikiran, pembaca akan dengan mudah mengetahui gambaran umum mengenai suatu teks tanpa memerlukan waktu yang lama. Hal itu karena pokok pikiran adalah kalimat yang utuh dan dapat diketahui maknanya meski tanpa diperjelas dengan kalimat lainnya.

Keberadaan kalimat lain di samping kalimat utama merupakan upaya untuk memberikan gambaran lebih rinci mengenai apa yang ada dalam pokok pikiran. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pokok pikiran, penting untuk mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.

Berikut adalah ulasan lebih lanjut mengenai pokok pikiran, mulai dari pengertian hingga ciri-cirinya, seperti yang sudah Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (25/7/2022).

Melansir ThoughtCo, pokok pikiran adalah intisari atau konsep utama yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca tentang topik tersebut. Pokok pikiran mengandung gagasan menyeluruh tentang tentang suatu paragraf, yang didukung oleh perincian dalam kalimat-kalimat lain dalam paragraf.

Pokok pikiran adalah pernyataan yang paling penting, dalam sebuah paragraf. Pokok pikiran akan memberikan tujuan dan menetapkan arah paragraf. Novel, esai, cerita pendek, puisi, dan artikel berita semuanya memiliki pokok pikiran.

Pokok pikiran bisa dinyatakan secara tersurat atau tersirat. Ketika pokok pikiran dinyatakan tersurat, pokok pikiran dapat berupa kalimat utama yang utuh. Namun, juga dapat ditemukan dalam kalimat apa pun dari paragraf.

Perbesar

Ilustrasi perempuan membaca/copyright unsplash.com/Joel Muniz

Pokok pikiran adalah hal yang penting dalam suatu paragraf maupun bacaan. Maka tidak mengherankan jika penempatannya akan membedakan suatu jenis paragraf dan kerangka berpikir penulisnya.

Adapun jenis paragraf berdasarkan letak pokok pikiran ada tiga, yakni paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang pokok pikirannya berada di awal paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik yang sifatnya lebih umum, kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang sifatnya lebih rinci.

Paragraf Induktif

Paragraf Induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Paragraf ini memiliki pokok pikiran di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.

Paragraf Campuran

Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki gagasan utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.

Paragraf ini didahului dengan menuangkan kalimat ide pokok di awal paragraf. Kemudian kalimat ide pokok tersebut dikembangkan menjadi beberapa kalimat penjelas. Setelahnya, di akhir paragraf ditarik simpulan berupa kalimat pendukung untuk menegaskan gagasan pokok di awal paragraf.

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Tima

Setelah mengetahui tiga jenis paragraf berdasarkan letak pokok pikirannya, diharapkan akan memudahkan untuk mencari pokok pikiran. Namun untuk menentukan apakah suatu paragraf disebut paragraf deduktif, induktif, atau campuran, juga tidak mudah.

Namun, setidaknya ada sejumlah cara untuk menemukan dan menentukan mana yang menjadi pokok pikiran dalam sebuah paragraf.

Identifikasi topik

Bacaan teks secara menyeluruh, lalu cobalah untuk mengidentifikasi topiknya. Tentang siapa atau tentang apa paragraf itu?

Meringkas

Setelah membaca teks dengan seksama, ringkaslah teks dalam satu kalimat. Anggaplah kamu hanya memiliki sepuluh hingga dua belas kata untuk memberitahu seseorang tentang teks itu.

Lihat kalimat pertama dan terakhir

Pengarang sering kali meletakkan gagasan utama di dalam atau di dekat kalimat pertama atau terakhir paragraf atau artikel. Jadi, pisahkan kalimat-kalimat itu untuk melihat apakah kalimat itu masuk akal sebagai tema keseluruhan paragraf.

Cari pengulangan ide

Jika kamu membaca sebuah paragraf dan tidak tahu bagaimana merangkainya karena ada begitu banyak informasi, mulailah mencari kata, frasa, atau ide terkait yang berulang. Apa yang secara konsisten dibicarakan oleh paragraf ini? Apa yang coba disampaikan?

Tinjau fakta atau statistik

Biasanya, jika seorang penulis mengutip cerita atau statistik tertentu, itu dimaksudkan untuk meningkatkan poin menyeluruh, atau gagasan utama mereka. Jika beberapa baris pertama atau terakhir tidak memberimu indikasi apa pun, kunjungi kembali cuplikan kecil atau cerita yang dibagikan di seluruh teks, serta fakta atau statistik apa pun.

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Proverbs

Pokok pikiran umumnya terkandung dalam kalimat utama dalam sebuah paragraf. Kalimat utama jelas memiliki ciri-cirinya sendiri yang membedakan dengan kalimat lainnya. Mengetahui ciri-ciri kalimat utama akan membuat pencarian terhadap pokok pikiran akan lebih mudah. Berikut adalah ciri-ciri kalimat utama:

1. Berupa satu kalimat lengkap dan utuh berdiri sendiri.

2. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lainnya.

3. Mengandung topik permasalahan.

4. Dibentuk tanpa kata sambung maupun transisi.

5. Pada paragraf induktif, gagasan pokok ditandai dengan kata-kata kunci seperti, sebagai kesimpulan, yang penting, oleh karena itu, dengan demikian, dan lain-lain.

Contoh 1:

Jambu biji (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu batu, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu biji dikenal mengandung banyak vitamin C.

Pembahasan 1:

Dari paragraf di atas, frasa jambu biji lebih sering diulang dan disebutkan. Jadi, pokok pikiran dari paragraf di atas adalah tentang jambu biji.

Contoh 2:

Manfaat sawi sangat baik bagi tubuh. Sama seperti semua sayuran hijau, sawi mengandung antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas. Mereka juga merupakan sumber serat yang bagus, yang membantu mengatur saluran pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Sawi secara historis dikaitkan dengan pencegahan radang sendi, osteoporosis, asma, penyakit paru-paru dan banyak lagi.

Pembahasan 2:

Dalam paragraf ini, kalimat pokok atau utama terletak pada awal paragraf. Kalimat utama inilah yang menjadi gagasan utama dalam paragraf tersebut. Paragraf di atas memiliki pokok pikiran manfaat sawi. Kalimat-kalimat penjelas diletakkan setelah kalimat utama dalam paragraf ini.

Contoh 3:

Jenderal Khalid bin Walid adalah panglima yang tak pernah kalah sepanjang sejarahnya memimpin prajurit di medan perang. Dia bergelar “ Pedang Allah yang terhunus”. Dalam suatu peperangan ia pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Namun dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit.

Pembahasan 3:

Dari paragraf di atas, termasuk jenis paragraf induktif. Dapat ditarik kesimpulan, gagasan utamanya ada pada awal kalimat. Itu berarti gagasan utamanya adalah Jenderal Khalid bin Walid.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA