Apa istilah langkah tahap membatik membuat pola di atas kertas?

Nyorek atau memola adalah proses menjiplak atau membuat pola di atas kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada, atau biasa disebut dengan ngeblat.

Nyorek/Memola adalah tahap kedua dalam proses membatik. Ada beberapa tahap dalam membatik, dimulai dari Ngemplong, Nyorek, Mbathik, Nembok, Ngerok/Mbirah, dan Nglorod.

Membatik adalah salah satu bagian dari Program Livelihood yang kami jalankan di Muntigunung, Bali.

Muntigunung Community Social Enterprise produces and distributes a wide range of high quality products originating from and processed in the remote area of Muntigunung. The livelihood program developed by Yayasan Dian Desa and Future for Children.

All activities endeavor to create employment opportunities and economic prospects for poor and malnourished families in the village where Future for Children has secured a clean and sustainable water supply.

#livelihood #community #poor #social#socialenterprise #muntigunung #bali #baliproduct#organic #explorebali #batiktulis #batiktulishalus#balispirit #balifestival #sustainable #fairtrade#tradition #traditionalart #traditional #indonesia

Dalam membuat batik tulis indonesia, ada beberapa tahapan-tahapan yang perlu diketahui. Setiap sehelai kain batik tulis yang dihasilkan tidak hanya dihasilkan oleh seorang perempuan yang duduk sambil mencanting saja. Biasanya terdapat jasa empat hingga lima orang dalam mengerjakannya, yang kebanyakan bukan dikerjakan di pabrik, melainkan industry rumahan lah yang memainkan peran utama dalam mengerjakan proses membatik ini.

Berikut ini tahapan membuat Batik Tulis adalah sebagai berikut:

  1. Nyungging adalah kegiatan menggambar motif atau pola batik pada secarik kertas, karena tidak semua orang bisa menggambar motif batik sehingga dibutuhkan keterampilan khusus seseorang dalam melakukannya.
  2. Njaplak, atau jiplak, merupakan kegiatan memindahkan gambar atau pola tersebut ke kain.
  3. Nglowong, adalah proses menempelkan lilin malam di kain dengan media canting, dimana pada proses ini motif batik akan mulai terlihat.
  4. Ngiseni, adalah proses untuk memberi isenan (isian) atau popular dengan mengisi dengan motif pada kain sesuai gambar motif yang sudah digambarkan di tahap pertama. Tahapan ini juga menggunakan media canting.
  5. Nyolet, adalah proses mewarnai pada bagian-bagian gambar motif yang terlihat sering, seperti kembang, bunga dan lainnya.
  6. Mopok, adalah tahapan dalam menutup bagian yang dicolet dengan lilin malam, yang juga diiringi dengan proses nembok atau menutup dasar kain yang tidak diwarnai.
  7. Ngelir, adalah tahap dimana proses pewarnaan dilakukan secara menyeluruh pada kain.
  8. Nglorod, adalah tahap pertama dalam meluruhkan warna lilin malam ke dalam air yang mendidih.
  9. Ngrentesi, memberikan titik pada garis-garis ornamen utama dengan digunakannya canting kecil dan halus sehingga hasil titik yang dibuat terlihat rapi.
  10. Nyumri, adalah proses menutup kembali beberapa bagian dengan lilin malam
  11. Nyoja, adalah proses mencelupkan kain dengan warna sogan atau coklat, yang merupakan warna khas dasar batik asli Jogja atau Solo.
  12. Nglorod, adalah proses terakhir dalam meluruhkan lilin malam dengan air yang mendidih.

Jun'S_BLG Senin, 05 Maret 2018 Seni Rupa Edit

    Dalam proses pembuatan batik dikenal ada tiga teknik, yaitu teknik cap, teknik tulis, serta teknik campuran cap dan tulis. Batik dengan teknik cap diperuntukkan dalam pembuatan batik dengan bentuk pengulangan motif. Motif yang dibuat diperhitungkan dengan ilmu ukur sehingga hasilnya akan sesuai dengan keinginan. Batik cap tidak memerlukan pola di atas kertas. Dengan menggunakan cap, pengrajin sudah mengetahui secara pasti pola yang akan dihasilkan.

Batik tulis dikerjakan dengan menggunakan canting dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain. Bentuk gambar pada batik tulis nampak lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap. Meskipun demikian, batik tulis dapat pula dibuat mengulang bentuk. Oleh sebab itu, diperlukan pola yang dibuat pada kertas pola dengan ukuran sebesar kain. Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain. Gambar tampak lebih rata (tembus bolak-balik), terutama batik tulis yang halus. Sementara itu batik dengan teknik campuran cap dan tulis diperuntukkan untuk meningkatkan kuantitas produksi pesanan. Tujuannya agar pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah.

    Proses pembuatan batik tulis terdiri dari berbagai versi sesuai kebiasaan dan kebutuhan pengrajin di masing-masing daerah. Istilah yang digunakan dalam pembatikan biasanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa.

Proses pembatikan dapat diuraikan sebagai berikut:

    Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.

    Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan warna.

    Membuat pola di atas kertas.

    Menjiplak pola dari kertas ke kain.

    Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.

    Memberi isian motif ke dalam pola besar.

    Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat dilorot.

    Memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon.

    Memberi warna pada kain dengan pencelupan.

    Memberi isian pada latar belakang pola.

    Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik terlihat.

    Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.

13) Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan

Baca juga: Bahan dan Alat Produksi Batik Lengkap :)

KOMPAS.com - Batik merupakan kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain.

Kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Teknik pengerjaannya dilakukan dengan menggunakann alat canting dan bahan lilin. 

Hingga sekarang ini, kain batik semakin populer dan banyak digemari oleh masyarakat. Batik merupakan salah satu warisan budaya dunia asli Indonesia.

Tahapan awal dalam proses membuat batik adalah merencanakan pola atau motif yang akan dibuat.

Motif dibuat sedemikian rupa dengan karakteristik tertentu tentunya dengan perancangan.

Baca juga: Membuat Batik Tulis 

Melansir Sewan Susanto (1980) dalam buku Seni Kerajinan batik Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, menuliskan bahwa motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif batik disebut juga pola batik atau corak batik.

Dikutip dari buku Tekstil (2005) karya Cut Kamaril Wardhani dan Ratna Panggaben, bahwa motif batik tersusun atas tiga corak yaitu:

Corak utama merupakan penghayatan pembatik terhadap alam fikiran serta alam falsafah yang dianutnya. Bagian ini merupakan ungkapan perlambangan atau biasanya menjadi nama kain.

  • Corak Tambahan (Isen-Isen)

Isen-isen merupakan pengisi latar kain pada bidang kosong disela-sela corak utama. Pada umumnya isen-isen berukuran kecil dan dibuat sesudah pembuatan corak utama selesai digambar.

Corak pinggiran terletak pada sisi memanjang kain, tidak hanya terletak pada pinggir kain tetapi bisa juga corak pinggiran terletak di tengah sebagai pembatas antara kelompok corak utama.

Baca juga: Unsur Utama Gambar Ilustrasi

Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa corak atau motif batik merupakan kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Pembuatan desain dilakukan sebelum menggambar pola di atas kain. 

Cara Membuat Pola

Pembuatan pola batik dilakukan sebelum proses membatik. Tahap awal dari pembuatan pola adalah menentukan ide atau memilih motif yang dikehendaki.

Kain yang akan digunakan sebaiknya disetrika dulu sebelum permukaannya digambar pola.

Permukaan kain yang halus dan rata akan memudahkan pembuatan pola dan proses pelekatan malamnya.

Membuat pola di atas kain bisa dilakukan dengan menggunakan cara membuat pola dengan bantuan garis dan membuat pola dengan menjiplak (mal). 

Baca juga: Aliran Seni Rupa Pop Art: Pengertian dan Sejarahnya

Berikut penjelas dua cara membuat pola: 

  • Membuat Pola Dengan Bantuan Garis

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tahapan tersebut merupakan proses membuat pola dengan membuat garis-garis horizontal maupun vertikal terlebih dulu menyesuaikan motif pola yang sudah kita buat.

Garis yang dibuat bisa berupa garis lurus maupun lengkung, karena yang terpenting adalah untuk memudahkan dalam pembuatan pola hias.

  • Membuat Pola Dengan Menjiplak (Mal)

Membuat pola dengan mal lebih sering digunakan karena lebih cepat dan praktis dalam pengerjaannya.

Pertama, buat pola hias pada kertas disesuaikan dengan ukuran yang sebenarnya seperti yang akan tergambar pada kain.

Kain lalu diletakkan di atas kertas tersebut. Gambar motif pada kertas akan terlihat menembus kain.

Kemudian tinggal menjiplaknya dengan menggunakan pensil. Pensil yang digunakan memiliki ukuran ketebalan pada jenis pensil 3B atau 4B. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA