Apa fungsi dari sistem pencernaan

VIVA – Sistem pencernaan pada manusia memiliki fungsi untuk mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi nutrisi dan energi. Nutrisi dan energi diperlukan untuk proses metabolisme, perbaikan sel dan jaringan dalam tubuh, serta aktivitas yang dilakukan sehari-hari seperti bernapas, bergerak, bekerja, atau belajar.

Dalam proses tersebut, sistem pencernaan melibatkan organ pencernaan yang ada dalam tubuh manusia. Organ pencernaan tersebut adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

Masing-masing organ pencernaan memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing dalam memproses makanan. Nah, untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ya!

Sistem pencernaan pada manusia

Proses pencernaan pada manusia

Secara umum terdapat dua jenis sistem pencernaan dalam tubuh manusia, yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi.

Proses pencernaan mekanik

Makanan yang masuk melalui organ tubuh manusia, nantinya akan dicerna melalui proses mekanik. Melansir laman repositori.uin-alauddin.ac.id, proses pencernaan mekanik adalah serangkaian proses dalam mengubah makanan menjadi lebih kecil atau lembut. Proses ini dilakukan oleh gigi yang akan mempermudah proses pencernaan secara kimiawi.

Proses pencernaan kimiawi

Ilustrasi sistem pencernaan. ©shutterstock.com/Kalim

JABAR | 18 Maret 2021 12:00 Reporter : Novi Fuji Astuti

Merdeka.com - Manusia sebagai makhluk hidup heterotrof harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengonsumsi makanan, yang mana makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain. Sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ seperti mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar.

Secara garis besar beberapa organ pencernaan itu memiliki fungsi yang sama untuk mencerna makanan atau minuman yang manusia ke dalam tubuh kita. Namun semuanya memiliki peranannya tersendiri dalam mencerna makanan.

Kita semua tahu bahwa makanan dan sistem pencernaan saling berkaitan. Demi menjaga kesehatan sistem pencernaan maka perhatikanlah makanan yang akan dikonsumsi. Sebab sedikit banyak makanan yang kita konsumsi dapat berpengaruh pada sistem pencernaan yang kita miliki.

Berikut ini informasi lengkap mengenai fungsi sistem pencernaan, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan file.upi.edu pada Kamis, (18/3/2021).

2 dari 6 halaman

Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makan pada mulut terdapat:

  • Gigi yang berfungsi untuk memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel kecil-kecil.
  • Lidah memiliki peran mengatur makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
  • Kelenjar lidah yang terdiri dari tiga jenis . Di mana ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dan lain-lain. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

3 dari 6 halaman

Setelah melalui mulut dan ditelan, makanan akan melewati tenggorokan (faring) dan kerongkongan (esofagus). Tenggorokan (Faring) merupakan saluran alat pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke kerongkongan (esofagus). Faring juga berhubungan dengan rongga hidung yang berfungsi untuk memproduksi suara.

Sedangkan, kerongkongan merupakan saluran yang panjangnya sekitar 25 cm, mulai dari faring hingga lambung. Kerongkongan akan mengantarkan makanan yang sudah ditelan untuk diolah lebih lanjut di dalam lambung.

Di dalam kerongkongan, terdapat katup yang disebut dengan epiglotis. Bagian ini berfungsi untuk melindungi saluran napas ketika menelan makanan atau minuman. Kamu akan batuk atau tersedak jika makanan masuk ke saluran pernapasan.

4 dari 6 halaman

Lambung merupakan kelanjutan dari tenggorokan dan kerongkongan. Lambung berbentuk seperti kantung yang dapat menampung 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada tiga jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar dan otot menyerong.

Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung di antaranya yaitu Asam HCI, Lipase, Renin, dan Mukus. Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

5 dari 6 halaman

Berikutnya, makanan yang sudah menjadi cairan pekat atau semi padat berupa pasta di lambung selanjutnya didorong ke sistem pencernaan makanan pada manusia berikutnya, yaitu usus halus. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yakni duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (bagian terakhir dari usus halus), yang memiliki tugas masing-masing.

Makanan bergerak dari satu bagian ke bagian lain dari usus dengan bantuan serangkaian gerakan kontraksi dan relaksasi otot di saluran pencernaan, yang disebut juga dengan gerakan peristaltik usus. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong makanan.

Duodenum berfungsi untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan jejunum dan ileum memiliki tanggung jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah. Usus halus akan melanjutkan proses pemecahan makanan dengan menggunakan enzim yang dilepaskan oleh pankreas, dan cairan empedu dari hati.

6 dari 6 halaman

Usus besar merupakan usus yang memiliki diameter lebih dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter dan berbentu seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah yaitu kolon asenden, kolon transversum dan kolon desenden. Di mana fungsi kolon sebagai berikut:

  • Menyerap air selama proses pencernaan.
  • Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
  • Membentuk massa feses.
  • Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (fases) keluar dari tubuh
(mdk/nof)

Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter.

Organ pencernaan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi.

Urutan proses pencernaan di dalam usus

  • Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai di sini. Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula.
  • Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein.
  • Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu melarutkan lemak sehingga dapat diserap oleh tubuh.
  • Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili.
  • Tonjolan vili akan meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran sehingga penyerapan zat gizi lebih maksimal.

5. Usus besar

Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah.

Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus besar.

Sementara itu, kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum.

Fungsi utama dari usus besar yaitu membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan.

6. Rektum dan anus

Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum. Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses.

Hal tersebut yang membuat Anda merasa mulas dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.

Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar.

Fungsi organ pencernaan anus tak lain adalah sebagai tempat keluarnya feses. Otot-ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali Anda untuk mengatur pengeluaran feses.

Beragam gangguan pencernaan yang umum terjadi

Ada beragam gangguan pencernaan yang bisa menghambat penyerapan zat gizi yang dibutuhkan tubuh.

Akibatnya, tubuh Anda mungkin menjadi rentan terhadap penyakit atau tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Berikut ini adalah sejumlah gangguan pencernaan yang sering ditemui dan terjadi.
1. Diare: Anda dapat dikatakan mengalami diare apabila buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tekstur feses yang encer.

2. Sembelit: Anda bisa dikatakan mengalami sembelit (konstipasi) apabila frekuensi BAB tiba-tiba lebih jarang atau lebih sulit dari biasanya

3. Sakit anus: adalah kondisi yang terjadi saat Anda mengalami rasa nyeri atau sakit di dalam dan sekitar anus

4. GERD: Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan penyakit sistem pencernaan yang ditandai dengan asam lambung naik menuju kerongkongan.

5. Gastroenteritis: dikenal juga sebagai flu perut atau muntaber, merupakan penyakit infeksi pada sistem pencernaan yang menyerang lambung dan usus.

6. Keracunan makanan: gejala keracunan disebabkan efek racun yang dihasilkan berbagai mikroba di dalam saluran pencernaan.

7. Sakit kantong empedu: segala macam bentuk infeksi, peradangan, pembentukan batu empedu, dan penyumbatan di dalam kantong empedu

8. Sakit liver: gangguan yang menyerang hati bisa disebabkan oleh infeksi virus (hepatitis), konsumsi alkohol secara berlebihan (sirosis hati), hingga faktor genetik (hemokromatosis).

9. Radang usus buntu: ditandai dengan peradangan pada apendiks atau usus buntu, bisa disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh benda asing, tinja, infeksi, atau kanker.

10. Wasir: ambeien atau wasir merupakan peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus, juga dikenal sebagai hemoroid.

11. Gangguan usus: sejumlah gangguan yang menyerang usus kecil dan usus besar, seperti sindrom iritasi usus, tukak lambung, penyakit Celiac, dan sebagainya.

12. Perut begah: adalah sensasi yang umum dialami banyak orang untuk menggambarkan kondisi perut yang terasa penuh, padat, kencang, dan sesak.

Cara menjaga kesehatan sistem pencernaan

Sistem gastrointestinal harus mampu bekerja dengan baik supaya tubuh dapat berfungsi dengan normal.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa makanan kebiasaan yang salah dapat menimbulkan masalah pada sistem pencernaan.

Guna mencegah gangguan pada proses pencernaan, Anda bisa menerapkan berbagai tips berikut.

1. Makan banyak serat

Memenuhi kebutuhan serat harian sebanyak 25 gram setiap hari dapat membuat sistem pencernaan Anda bekerja dengan lebih lancar.

Sumber serat terbaik adalah sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pastikan bahan-bahan ini tak terlewatkan dari menu harian Anda.

2. Mengonsumsi probiotik

Probiotik merupakan bakteri baik yang mirip dengan bakteri alami, ini dapat membantu tubuh melawan bakteri jahat, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Sumber probiotik bisa Anda dapatkan dari makanan yang difermentasi, misalnya tempe, yogurt, oncom, kimchi, dan masih banyak lagi.

3. Membatasi konsumsi lemak

Lemak adalah zat gizi yang bermanfaat, tetapi proses pencernaan lemak berlangsung lebih lama dibandingkan zat gizi lainnya.

Oleh sebab itu, bijaklah dalam memilih asupan lemak dan sebaiknya batasi konsumsi lemak harian Anda.

4. Minum banyak air

Minum banyak air dapat membantu sistem pencernaan manusia dalam menjalankan fungsinya.

Asupan cairan yang cukup, ditambah konsumsi serat, juga dapat melancarkan buang air besar serta mencegah sembelit.

5. Tidak tidur setelah makan

Berbaring, apalagi tidur setelah makan saat tubuh Anda sedang mencerna makanan, justru dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan Anda.

Apabila Anda merasa mengantuk dan ingin tidur setelah makan, setidaknya tunggulah selama 2 – 3 jam terlebih dahulu.

6. Aktif bergerak

Tahukah Anda, kegiatan yang membuat tubuh aktif bergerak ternyata membantu fungsi lambung, usus halus, dan usus besar.

Jadi, cobalah melakukan olahraga ringan seperti jogging atau berjalan kaki setidaknya 30 menit dalam sehari.

7. Mengelola stres dengan baik

Hormon stres sangat memengaruhi fungsi tubuh, tidak terkecuali sistem gastrointestinal.

Coba lakukan berbagai kegiatan yang membuat Anda merasa bahagia. Ketika stres menyerang, jauhkan diri Anda sejenak dari pemicu stres di sekitar Anda.

Sistem pencernaan manusia terdiri dari berbagai organ saluran pencernaan dan organ pelengkap yang memiliki fungsi masing-masing.

Setiap komponen bekerja antara satu sama lain untuk memecah makanan dan menguraikannya menjadi zat-zat gizi sebelum diedarkan oleh darah.

Seperti sistem tubuh lainnya, sistem pencernaan Anda pun tidak luput dari gangguan. Oleh sebab itu, selalu lakukan kebiasaan yang bermanfaat bagi pencernaan Anda dan perbanyak mengonsumsi makanan yang membantu menjaga kesehatannya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA