Apa alasan yang membuat SAK ETAP memilih untuk menggunakan konsep akuntansi biaya historis?

Standar akuntansi adalah hal yang harus dipelajari oleh Anda yang ingin terjun serius dalam dunia Akuntansi.  selain mempelajari hal mengenai akuntansi, Anda juga harus mengetahui aturan baku dan standar dari kegiatan pekerjaan yang nanti akan Anda jalani nantinya.

Hampir setiap profesi memiliki standar atau pedoman masing – masing, begitupun dengan Akuntansi. Untuk Indonesia sendiri memiliki bermacam macam standar akuntansi yang digunakan di pelbagai entitas usaha dan organisasi. Standar akuntansi di Indonesia mengacu pada teori yang ada seperti layaknya IFRS yang di gunakan pada skala global. Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan anggota IFAC (Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi Negara kita.

Saat ini ada 4  macam standar akuntansi yang  diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan 1 acuan standar yang dikeluarkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Standar yang telah ditetapkan ini banyak dipakai oleh kebanyakan entitas, baik swasta maupun lembaga negara.

Berikut adalah standar akuntansi yang berlaku di Indonesia:

1. PSAK-IFRS

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar praktik akuntansi yang digunakan di Indonesia, yang disusun dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Standar ini adalah aturan baku yang mengatur pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan penyajian laporan keuangan dan digunakan untuk entitas atau perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia contohnya seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN.

Pada tahun 2015 PSAK resmi mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang merupakah kelanjutan dari International Accounting Standars yang banyak dipakai sebagai standar akuntansi negara lain.

Baca juga : 8 Universitas dengan jurusan akuntansi terbaik di Indonesia

2. SAK-ETAP

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar siklus akuntansinya menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.

3. Standar Akuntansi Syariah (SAS)

Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan SAS dilakukan dengan mengikuti model SAK umum namun berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI.

SAS ini mencakup kerangka konseptual; penyajian laporan keuangan syariah; akuntansi murabahah; musyarakah; mudharabah; salam; istishna.

4. SAK EMKM

Exposure Draft Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah atau ED SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif EMKM.

Anda juga bisa melihat daftar buku-buku untuk akuntansi dasar untuk Anda yang sedang membangun usaha kecil menengah disini.

ED SAK ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. Entitas yang laporan keuangannya telah menggunakan SAK EMKM sebagai pedoman, maka entitas membuat secara eksplisit dan tanpa terkecuali tentang kepatuhan terhadap SAK EMKM dalam catatan atas laporan keuangan.

Namun, tentunya kepatuhan ini dapat dilihat jika entitas benar-benar telah patuh terhadap seluruh persyaratan dalam SAK EMKM ini secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang serupa.

5. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Standar Akuntansi Pemerintah atau SAP adalah aturan baku yang dibuat oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan atau KSAP. Aturan ini adalah prinsip-prinsip akuntansi  yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Permerintah Daerah (LKPD).

Laporan keuangan pokok menurut Standar Akuntansi Pemerintah adalah Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Keseluruhan standar akuntansi keuangan tersebut banyak dipakai oleh banyak perusahaan atau entitas di Indonesia namun standar – standar ini tidak berlaku secara langsung untuk akuntansi manajemen. Sebagai akuntan, ada baiknya Anda juga harus mengerti perbedaan dari keseluruhan standar tersebut.

Disisi lain, akibat disrupsi, dunia akuntansi juga berubah dengan cepat. Anda dituntut melakukan pencatatan dengan cepat dan tepat sesuai standar yang perusahaan Anda pakai. Saat ini accurate online sudah  sesuai dengan PSAK dan  perpajakan dipakai Indonesia. Anda dapat berlangganan atau mencoba demo gratis Accurate online melalui link ini

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

IAI pada 17 Juli 2009, telah menerbitkan SAK untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atau The Indonesian Accounting Standars for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah diratifikasi oleh DSAK IAI pada 19 Mei 2009.

Jika Sak-Etap ini efektif, usaha kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan menggunakan PSAK. Sak-etap menawarkan banyak kenyamanan bagi perusahaan yang PSAK dengan kondisi laporan yang lebih kompleks.

Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP, standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa tanggung jawab publik (entitas yang tidak memiliki tanggung jawab publik yang signifikan; dan tidak mengeluarkan laporan keuangan untuk keperluan umum).

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.

Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan.

SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.

Baca juga: Quick Ratio: Pengertian, Rumus, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya

Manfaat dan Tujuan SAK ETAP

SAK ETAP dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan memiliki prinsip going concern yakni menginginkan usahanya terus berkembang. Untuk mengembangkan usaha perlu banyak upaya yang harus dilakukan. Salah satu upaya itu adalah perlunya meyakinkan publik bahwa usaha yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam akuntansi wujud pertanggungjawaban tersebut dilakukan dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar, akan membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh berbagai kemudahan, misalnya: untuk menentukan kebijakan perusahaan di masa yang datang; dapat memperoleh pinjaman dana dari pihak ketiga, dan sebagainya.

Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan bagi penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas public (ETAP) yang mayoritas adalah perusahaan yang tergolong usaha kecil dan menengah.

ETAP sebagaimana kepanjangan yang telah diuraikan di atas merupakan unit kegiatan yang melakukan aktifitas tetapi sahamnya tidak dimiliki oleh masyarakat atau dengan kata lain unit usaha yang dimiliki oleh orang perorang atau sekelompok orang, dimana kegiatan dan modalnya masih terbatas.

Jenis kegiatan seperti ini di Indonesia menempati angka sekitar 80 %. Oleh sebab itu perlu adanya perhatian khusus dari semua pihak yang berkepentingan dalam hal penyajian laporan keuangan.

Baca juga: COGS Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Cara Hitungnya

Karakteristik SAK ETAP

Adapun karakteristik dari Standar akuntansi ini adalah sebagai berikut:

  • Stand alone accounting standard(tidak mengacu ke SAK Umum)
  • Mayoritas menggunakan historical cost concepts.
  • Hanya mengatur transaksi yang umum dilakukan Usaha Kecil dan Menengah
  • Pengaturan lebih sederhana dibandingkan SAK Umum.
  • Alternatif yang dipilih adalah alternatif yang paling sederhana.
  • Penyerdehanaan pengakuan dan pengukuran.
  • Pengurangan pengungkapan.
  • Tidak akan berubah selama beberapa tahun.

Baca juga: Jurnal Penerimaan Kas: Pengertian, Format, Contoh dan Cara Posting ke Buku Besar

Pengguna SAK ETAP

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang:

Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikandan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:

  • Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
  • Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan standar akuntansi ini jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.

Baca juga: Account Receivable: Pengertian, Rasio, Jurnal dan Contohnya

Karakteristik Laporan Keuangan SAK ETAP

Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar.

Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

Materialitas

Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.

Keandalan

Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang wajar diharapkan dapat disajikan.

Substansi Mengungguli Bentuk

Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan bentuk hukumnya.

Pertimbangan Sehat

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian , sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah. Pertimbangan yang sehat tidak mengijinkan bias. Penyusunan Laporan Keuangan harus menggunakan pertimbangan yang sehat.

Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan material biaya.

Dapat Dibandingkan

Pengguna laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.

Tepat Waktu

Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka dalam jangka waktu pengambilan keputusan

Keseimbangan Biaya dan Manfaat

Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediaannya.

Baca juga: Budgeting Adalah: Berikut Pengertian, Tujuan, Proses dan Prinsipnya

Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK

  • Materi SAK ETAP lebih sederhana sedangkan PSAK – IFRS cenderung complicated dan rumit.
  • SAK ETAP cenderung menggunakan basis stewardship sebagai pertanggungjawaban pengelola kepada stakeholder sehingga cenderung menggunakan prinsip reliability, sedangkan PSAK – IFRS telah bergeser untuk pemenuhan user dalam pengambilan keputusan sehingga cenderung menggunakan prinsip relevan.
  • SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
  • SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas.
  • SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
  • SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
  • SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih cost model atau model reavaluasi.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai SAK ETAP atau standar akuntansi keuangan untuk Entitas tanpa Akuntabilitas Publik. Sebagai contoh Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) diperbolehkan menggunakan ETAP karena adanya Surat Edaran Nomor 11/37/DKBU yang mengatur bahwa BPR harus menerapkan standar akuntansi keuangan ini.

Jika Anda pemilik bisnis, pentin untuk Anda untuk melakukan pembukuan dan pembuatan laporan keuangan yang berlaku di Indonesia. Terlepas dari apapun jenis dan skala bisnis Anda, menggunakan standar akuntansi yang benar akan memudahkan Anda dan pihak eksternal untuk menilai kesehatan keuangan bisnis Anda.

Jika Anda tidak memiliki pemahaman mendalam mengenai ilmu akuntansi dan kesulitan melakukan proses pembukuan secara manual, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi Accurate Online yang akan memudahkan proses pembukuan dan pembuatan laporan keuangan dalam bisnis Anda.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia.

Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa dengan mudah untuk mencatat pembukuan sesuai standar, melakukan manajemen aset dan stok, pengelolaan multi gudang yang mudah, sistem rekonsilisasi otomatis, pengelolaan dan pelaporan perpajakan bisnis, otomasi pembuatan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi.

Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA