Yang termasuk larangan haji untuk jamaah laki-laki dan perempuan adalah

Diterbitkan pada 13 Nov 2020

Ihram termasuk dalam rukun haji/umrah dan wajib haji/umrah. Oleh karena itu, tak boleh terlewat bagi siapa pun yang melakukan ibadah haji maupun umrah. Jika tak melakukannya, maka jemaah bisa dikenakan denda dengan menyembelih seekor kambing.

Apa itu ihram? Ihram adalah niat masuk (mengerjakan) ibadah haji dan umrah dengan menghindari hal-hal yang dilarang selama berihram (Buku Tuntutan Manasik Haji dan Umrah, Kementerian Agama, 2020). Ihram ditandai dengan mengambil miqat di lokasi yang telah ditentukan, berpakaian ihram, dan membaca niat haji/umrah. Sebelum lebih jauh mengetahui pakaian ihram dan larangan-larangan yang berlaku selama berihram, kita perlu mengetahui di mana jemaah haji Indonesia bisa mulai ihram?

Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui:

  • Bagi jemaah haji gelombang I: miqat ihramnya di Bir Ali (Zulhulaifah).
     
  • Bagi jemaah haji gelombang II, ada opsi miqat ihram, yaitu: 1. Asrama Haji Embarkasi di Tanah Air. Bagi jemaah yang berihram sejak di Asrama Haji Embarkasi, maka berlaku semua ketentuan dan larangan berihram selama menempuh perjalanan menuju Jeddah antara 8-11 jam, sampai tahallul. 2. Di atas pesawat, sebelum melintas di atas/berada pada garis sejajar dengan Yalamlam/Qarnul Manazil atau;

    3. Di Bandar Udara King Abdul Azis Jeddah.

Sebelum berihram, ada beberapa hal yang harus dilakukan jemaah. Hal ini termasuk dalam sunah ihram. Apa saja? Berikut sunah-sunah ihram:

  • Mandi
  • Memakai wangi-wangian pada tubuh
  • Memotong kuku dan merapikan jenggot, rambut ketiak dan rambut kemaluan
  • Memakai kain ihram yang berwarna putih
  • Shalat sunnah ihram dua raka’at

Pengetahuan mengenai pakaian ihram juga penting kamu ketahui, sehingga ketika harus mengenakannya tak bingung dan tahu ketentuan-ketentuan penggunaannya. Ada perbedaan ketentuan pakaian ihram laki-laki dan perempuan.

Ketentuan Pakaian Ihram dan Larangan Selama Berihram

Saat melaksanakan rangkaian utama ibadah haji/umrah, jemaah wajib mengenakan pakaian ihram. Bagi jemaah laki-laki, ketentuan pakaian ihram adalah:

  • Memakai dua helai kain yang tidak berjahit
  • Saat melakukan thawaf, membuka bahu kanan dan menutup bahu kiri
  • Disunahkan memakai kain berwarna putih
  • Tidak boleh memakai baju, celana, dan sepatu yang menutup tumit, serta tidak boleh memakai tutup kepala.

Sementara, bagi jemaah perempuan, ketentuan pakaian ihramnya adalah mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua tangan, dari pergelangan tangan hingga ujung jari.

Ada makna di balik perintah berpakaian ihram. Menggunakan dua helai kain ihram (bagi laki-laki) menggambarkan bahwa kita melepas pakaian sehari-hari, semua atribut yang digunakan, dan berserah. Ihram menunjukkan adanya kesamaan dan kesetaraan di hadapan Allah. Saat berpakaian ihram, jemaah juga diminta untuk menahan diri dan emosinya. Ada sejumlah larangan yang perlu kamu ketahui saat berihram.

Larangan Bagi Jemaah Laki-Laki:

  • Memakai pakaian biasa (seperti celana atau baju)
  • Memakai kaus kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit
  • Menutup kepala dengan topi atau peci, sorban

Larangan Bagi Jemaah Perempuan:

  • Menutup kedua telapak tangan dengan kaus tangan
  • Menutup muka dengan cadar

Ada pula sejumlah larangan saat berihram yang berlaku bagi seluruh jemaah, baik laki-laki maupun perempuan. Larangan-larangan itu adalah:

  • Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji/umrah
  • Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan
  • Memburu dan menganiaya/membunuh binatang dengan cara apa pun, kecuali binatang yang membahayakan merek
  • Memakan hasil buruan
  • Memotong kayu-kayuan dan mencabut rumput
  • Menikah, menikahkan atau meminang perempuan untuk dinikahi
  • Bersetubuh dan perilaku yang mendatangkan syahwat
  • Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor
  • Melakukan kejahatan dan maksiat
  • Memakai pakaian yang dicelup dengan bahan pewangi

Hal-hal di atas penting untuk kamu ketahui, karena ada denda yang akan dikenakan jika jemaah melanggar larangan yang telah ditetapkan. Denda yang diberlakukan bergantung pada larangan apa yang dilanggar. Misalnya, jika melanggar larangan mencukur rambut, memotong kuku, memakai wangi-wangian, memakai pakaian biasa bagi laki-laki, menutup muka, serta memakai sarung tangan bagi perempuan. Sanksi untuk setiap pelanggaran tersebut berupa membayar denda sesuai pilihan:

  • Dam berupa seekor kambing, atau
  • Membayar fidyah, bersedekah kepada enam orang miskin masing-masing 1,5 kilogram (berupa makanan pokok), atau
  • Menjalankan puasa selama tiga hari.

Kegiatan berihram selesai setelah jemaah menyelesaikan seluruh rukun haji/umrah. Ini disebut dengan tahallul, di mana jemaah telah melaksanakan semua rukun dan diperbolehkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram, termasuk boleh kembali berpakaian bisa dan melepas pakaian ihram.

Nah, dengan mengetahui apa itu ihram dan hal-hal lainnya seputar ibadah haji dan umrah, kamu bisa mempersiapkan diri lebih baik sebelum berangkat ke Tanah Suci. Yuk, semangat haji dan umrah di usia muda!

Saat beribadah haji, selain mengetahui syarat wajib haji dan macam-macam haji , perlu juga memahami apa saja yang menjadi larangan saat ibadah haji , khusus bagi kaum hawa teradapat 3 larangan khusus yang wajib dipatuhi sebagai syarat sah haji, berikut selengkapnya

Memahami Larangan  Saat Ibadah Haji Bagi Perempuan yang Harus Dipatuhi 

Dalam melaksanakan ibadah haji, akan ada beberapa rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh semua jamaah. Salah satu rukun tersebut adalah ihram dan niat haji. selain rukun haji, adapun larangan-larangan yang juga wajib dipatuhi oleh setiap jamaah. Kali ini, penulis hanya akan menjelaskan mengenai larangan haji bagi perempuan. Namun sebelum membahas hal tersebut, penulis akan memberikan informasi mengenai rukun haji yaitu ihram.

Ihram merupakan sebuah sebutan yang diberikan khusus untuk suatu keadaan suci sebagai tanda dimulainya ritual haji bagi setiap jamaah. Rukun ini dimulai dengan membaca niat kemudian memakai pakaian serba putih. Pakaian ini melambangkan kesucian serta kebersihan. Untuk jamaah perempuan biasanya menggunakan pakaian ihram yang menutup aurat. Akan tetapi wajah dan juga tangannya tidak boleh tertutup.

Adapun tujuan dari rukun tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa semua jamaah itu setara atau sama dihadapan Allah. Tidak ada bedanya antara orang kaya dan miskin, atau orang normal dan cacat. Dengan menggunakan kain ihram maka itu sudah menjadi simbol bahwa kita sebagai manusia telah menjauhkan diri dari sifat sombong terhadap materi.

Jika melalui pakaian sehari-hari manusia bisa terlihat berbeda dan menciptakan sebuah penghalang yang dapat memisahkan antar individu. Maka dengan kain ihram, kita akan terlihat sama.

Nah, pada saat memulai haji hingga berakhirnya pelaksanaan haji. Terdapat beberapa hal yang tadinya halal kemudian menjadi haram untuk dilakukan selama masa ihram. Namun pada artikel kali ini, penulis hanya akan menjelaskan mengenai larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh jamaah perempuan. Berikut adalah larangan saat ibadah haji bagi perempuan yang harus dipatuhi.

Larangan Saat Ibadah Haji Bagi Perempuan

Yang termasuk larangan haji untuk jamaah laki-laki dan perempuan adalah
Source Image: hasuna.co.id

Menurut Andi Intan Cahyani dalam jurnalnya yang berjudul “Pelaksanaan Haji Melalui Penerapan Formal dalam Peraturan Haji di Indonesia”, terdapat tiga larangan haji yang perlu Anda pahami.

Larangan Haji tersebut adalah:

Bagi jamaah perempuan, saat menggunakan kain ihram mereka tidak diperbolehkan menutup muka dan juga tangannya.

وَلاَ تَنْتَقِبِ الْمَرْأَةُ الْمُحْرِمَةُ وَلاَ تَلْبَسِ الْقُفَّازَيْن

Hendaknya wanita yang sedang berihram tidak mengenakan cadar dan sarung tangan.” (HR. Bukhari no. 1838).

Selain itu, ada juga beberapa larangan yang berlaku bagi jamaah perempuan dan juga jamaah laki-laki.

  1. Memotong kuku atau mencabutnya
  2. Tidak boleh mencukur dan memotong rambut yang ada di kepala dan juga dilarang mencabut bulu yang ada di anggota tubuh lain
  3. Selain memotong rambut, jamaah juga dilarang menyisir rambut. Hal ini dilakukan karena khawatir akan ada rambut yang rontok dan terjatuh
  4. Khususnya perempuan, dilarang menggunakan parfum atau wewangian di badan atau pakaian dan juga rambut
  5. Selama ihram, jamaah dilarang membunuh ataupun memburu hewan darat dengan cara apapun
  6. Berciuman atau berhubungan intim dengan suami

Bagaimana jika ada jamaah yang melanggarnya? Untuk jamaah yang melanggar larangan-larangan yang telah disebutkan di atas, maka mereka diwajibkan membayar fidyah berupa kambing, unta, puasa, atau sanksi lain.

Ada beberapa jamaah haji wanita Indonesia yang salah paham bahwa pakaian warna putih adalah sunnah hukumnya bagi wanita. Apalagi di Indonesia sudah terbiasa menggunakan mukena yang berwarna putih. Yang benar, warna putih adalah sunnah bagi pakaian ihram laki-laki. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

خَيْرُ ثِيَابِكُمُ اْلبَيَاضُ فَالْبَسُوْهَا َوكَفِّنُوْا فِيْهَا مَوْتَكُمْ

“Sebaik-baik pakaian kalian adalah yang berwarna putih, maka kenakanlah dia dan kafanilah mayat kalian dengannya” (HR. Ahmad; Syarah Ahmad Syakir, 4/2219, beliau berkata :shahih)

Baca Juga:  “Jadilah Haji sebelum BerHaji !!!”

Lalu bagaimana dengan pakaian wanita? Sebaiknya pakaian wanita ketika haji dan umrah adalah pakaian yang benar-benar menutup aurat, tidak ketat dan membentuk tubuh serta sebaiknya berwarna agak gelap sehingga tidak mengundang fitnah (tidak mesti hitam).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya, “apakah wanita boleh ihram dengan pakaian apa saja yang dia kehendaki ?”.

Beliau menjawab: “Ya, wanita berihram dengan pakaian yang dia mau. Tidak ada pakaian khusus bagi wanita ketika ihram sebagaimana anggapan orang-orang awam. Tapi yang utama bagi wanita adalah berihram dengan pakaian yang tidak menarik pandangan laki-laki sebab dia bercampur dengan banyak manusia. Maka seyogianya bila wanita berihram hendaknya memakai pakaian yang wajar dan tidak mengundang fitnah. Adapun bagi laki-laki maka yang utama adalah dengan baju ihram putih, yakni selendang (besar) dan kain. Tapi jika tidak ada berwarna putih maka tidak apa-apa. Sebab terdapat riwayat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau ihram dengan baju hijau. Kesimpulannya, tidak mengapa jika laki-laki ihram dengan pakaian yang tidak berwarna putih”.(Majmu Fatawa Ibnu Baz, 17/59)”-dikutip dari: muslimah.or.id

Syarat Wajib Haji

Selain rukun haji, ada pula syarat wajib haji yang perlu Anda ketahui. Apabila seseorang tidak memenuhi kriteria syarat wajib haji. Maka mereka tidak wajib melaksanakan ibadah haji. Berikut ini adalah beberapa syarat wajib haji:

  1. Seorang muslim atau beragama Islam
  2. Memiliki akal yang sehat
  3. Sehat secara fisik dan mental
  4. Sudah baligh atau mencapai usia dewasa
  5. Merdeka
  6. Mampu secara materi

Itulah beberapa penjelasan mengenai larangan saat ibadah haji bagi perempuan serta rukun dan syarat wajib haji. Untuk Anda yang ingin melaksanakan ibadah haji, jangan lupa untuk selalu belajar mengenai tata cara pelaksanaan haji ya. Supaya ibadah Anda akan selalu dilancarkan dan menjadi haji yang mabrur.