Yang termasuk elemen-elemen pola lantai dalam seni tari adalah

6. Properti

Properti merupakan suatu bentuk peralatan penunjang gerak sebagai wujud ekspresi. Karena identitasnya sebagai alat atau peralatan, maka kehadiran properti bersifat fungsional. Dalam hal ini properti yang digunakan di sini adalah kain batik kawung. Kain batik kawung di sini selain berfungsi sebagai perlengkapan dalam busana juga berfungsi sebagai properti yang digunakan dalam menimbulkan arti pada gerak. Terutama penggunaan kain batik kawung pada gerakan ekplorasi kain untuk menggambarkan keindahan batik kawung. Gambar LIV: Kain batik kawung Foto: Ajeng, 2016 Gambar LV: Kain kawung berfungsi sebagai perlengkapan dalam busana Dok. Mila, 2011 Gambar LVI: Kain kawung berfungsi sebagai properti dalam menari, terutama saat adegan permainan eksplore kain Dok. Mila, 2011

7. Pola lantai

Pola lantai merupakan garis yang di lalui oleh penari tunggal atau kelompok di atas pentas atau arena. Pola lantai digunakan untuk mengatur jalannya penari di atas pentas agar lebih tertata dan menarik. Pola lantai pada tari Srimpi Kawung ini merupakan pengembangan dari garis lengkung dan garis horizontal yang ada pada motif batik kawung. Penggunaan bentuk pola lantai pengembangan dari motif dasar kawung tersebut selain untuk merepresentasikan kawung, agar nilai filosofis yang ada di dalamnya juga dapat tersampaikan ke audience wawancara dengan Mila Rosinta, 18 April 2016 Gambar LVII: Pola lantai berbentuk X Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak pancer, membentangkan kain, dan melepas Gambar LVIII: Pola lantai berbentuk W Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak bergulung kain, membatik, dan empat unsur alam z Gambar LIX: Pola lantai berbentuk + Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak empat unsur alam dan melepas Gambar LX: Pola lantai berbentuk M Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak bergulung kain dan eksplorgerak kain Gambar LXI: Pola lantai berbentuk diagonal Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak rampak keseimbangan Gambar LXII: Pola lantai berbentuk horizontal depan Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak membatik Gambar LXIII: Pola lantai berbentuk segilima Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak berputar Gambar LXIV: Pola lantai berbentuk berbentu T Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak meditatif Gambar LXV: Pola lantai berbentuk trapesium Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak meditatif Gambar LXVI: Pola lantai empat mata angin berhadapan Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak tidak seimbang Gambar LXVII: Pola lantai 3:2 Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak tidak seimbang Gambar LXVIII: Pola lantai berhadapan 4:1 Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak tarik menarik Gambar LXIX : Pola lantai broken Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak melepas Gambar LXX : Pola lantai berbentuk horisontal tengah Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak trisik kayanganterbang Gambar LXXI: Pola lantai berhadapan Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak trisik kayanganterbang Gambar LXXII : Pola lantai trapesium Pola lantai ini digunakan pada ragam gerak eksplorgerak kain

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Kreatif Penciptaan Tari

Srimpi Kawung Di dalam proses kreatif ada faktor-faktor yang mendukung serta berpengaruh dalam menciptakan suatu karya tari. Faktor-faktor tersebut lah yang membuat sebuah karya tari memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Faktor yang mempengaruhi proses kreatif penciptaan menurut yaitu lingkungan, sarana atau fasilitas, keterampilan, identitas, orisinalitas, dan apresiasi.

1. Lingkungan

Faktor lingkungan terdiri atas lingkungan dalam dan lingkung luar. eksternal dan internal. Lingkungan dalam adalah kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh seorang koreografer sedangkan lingkungan luar adalah pengaruh yang datang dari luar pribadi seseorang yang mempengaruhi proses kreatif. a. Lingkungan Dalam Mila Rosinta sudah memiliki bakat tari sejak kecil. Penyeluran bakatnya dimulai dari belajar tari di Bali sejak umur 6 tahun sampai dengan SMA. Pada saat itu Koreografer sudah menguasai sekitar 20 tarian asli Bali. b. Lingkungan Luar Faktor eksternal yang mempengaruhi Mila Rosinta dalam proses kreatif nya adalah:

Terdapat beberapa jenis pola lantai dalam seni gerak tari. (pixabay)

adjar.id - Seni tari adalah salah satu kegiatan seni yang sudah ada sejak zaman prasejarah. 

Tari adalah kegiatan di mana kita akan menggerakkan tubuh kita dengan cantik dan gemulai. 

O iya, seni tari berkembang setiap zamannya.

Selain itu, seni tari juga dikenal sebagai gerak tari atau seni tari, ya. 

Umumnya, seni tari selalu diiringi lagu atau irama alat musik yang berjalan.

Baca Juga: Elemen-Elemen Gerak Tari

Tubuh kita mengikuti irama lagu atau alat musik tersebut sehingga menciptakan gerakan yang indah.

Terdapat beberapa tujuan kenapa manusia menari, salah satunya adalah mengikuti tradisi budaya atau keagamaan.

Dalam menari, terdapat beberapa jenis pola lantai, ya.

Pola lantai adalah salah satu teknik pada gerak tari dan juga beberapa teknik, lo. 

Kali ini, kita akan membahas beberapa jenis pola lantai pada seni gerak tari, ya. 

Yuk, sekarang simak informasi lengkapnya di bawah ini!

"Menari sudah dilakukan sejak zaman pra sejarah."

Page 2

Terdapat beberapa jenis pola lantai dalam seni gerak tari. (pixabay)

Jenis-Jenis Pola Lantai pada Gerak Tari

1. Pola Lantai Garis Lurus

Jenis pola lantai yang pertama adalah pola lantai garis lurus.

Pola ini sering ditemukan pada tari tradisi yang ada di negara Indonesia.

Salah satu contoh tari yang menggunakan pola lantai garis lurus adalah Tari Saman dari Aceh.

Baca Juga: Pengertian, Fungsi, dan Unsur dalam Seni Tari

Garis lurus dalam vertikal ini memberikan arti tersendiri.

Arti tersebut adalah hubungan dengan Tuhan sebagai pencipta makhluk hidup.

Pola lantai garis lurus juga digunakan sebagai ucapan syukur karena Tuhan sudah menciptakan dan merawat ciptaanNya.

"Pola lantai garis lurus memberikan arti syukur kepada sang Pencipta."

Page 3

Terdapat beberapa jenis pola lantai dalam seni gerak tari. (pixabay)

2. Pola Lantai Garis Lengkung

Kedua adalah pola lantai garis lengkung.

Mungkin kita masih jarang mendengar teknik pola lantai satu ini.

Akan tetapi, kita pasti pernah melihat tari yang sangat terkenal dan juga disukai oleh wisatawan mancanegara, yaitu tari kecak yang berasal dari Pulau Bali.

Tari Kecak dari Bali adalah salah satu contoh tari yang menggunakan teknik pola lantai garis lengkung.

Baca Juga: Pengertian Elemen Gerak Tari dalam Seni Budaya

Kita dapat melihat bahwa seluruh penari duduk membentuk sebuah lengkungan yang menjadi suatu bentuk lingkaran.

Selain itu, kita juga dapat menjumpai teknik tari ini di Minangkabau, tepatnya tari Randai.

Penari pada tari Randai akan berjalan mengelilingi pentas membentu bentuk lingkaran, ya. 

Nah, itu adalah dua jenis pola lantai pada seni gerak tari, semoga informasi tadi membantu Adjarian ya!

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan contoh-contoh pola lantai pada seni gerak tari!

Petunjuk: Cek halaman 1-3.

Ilustrasi komposisi tari. Foto: Pixabay

Komposisi tari atau dikenal juga dengan koreografi merupakan aspek penting dalam seni tari, khususnya tari kelompok. Komposisi tari ini lah yang membuat suatu tarian terasa lebih hidup dan bernyawa.

Komposisi tari mengandung pengertian seni membuat atau merancang struktur maupun alur, sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan.

Proses kreatif dalam membuat sebuah komposisi tari terdiri dari tahap-tahap, sebagai berikut:

  • Mengkhayalkan atau membayangkan

Pada awalnya, pengertian konsep komposisi tari hanya diartikan sebagai pembentukan atau penyusunan gerak-gerak tari saja. Namun, seiring berjalannya waktu, ada berbagai elemen yang tercakup dalam komposisi tari. Apa saja elemen-elemen dasar tersebut?

Elemen Dasar Komposisi Tari

Ilustrasi komposisi tari. Foto: Suparta/acehkini

Mengutip buku komposisi tari memiliki elemen-elemen dasar sebagai berikut.

Gerakan tari dapat dibentuk melalui desain yang dibuat. Bentuk dan kebutuhan tenaga yang disalurkan dalam gerakan mencerminkan makna tarian itu sendiri.

Oleh karena itu, bentuk dan kedalaman isi suatu tarian sangat menentukan bagaimana tari dapat menimbulkan kesan emosi bagi penonton.

Agar dapat menghidupkan tarian, musik harus sesuai dengan gerakan tari yang ditampilkan. Sebagai contoh, ketika gerakannya berupa hentakan, musiknya pun menghentak.

Begitu pula sebaliknya, jika musiknya mendayu-dayu, gerakan yang dipilih lembut dan penuh perasaan.

Desain lantai adalah garis yang dibentuk oleh formasi penari kelompok. Secara umum, desain lantai terbagi menjadi dua, yakni desain garis lurus dan desain garis lengkung.

Pola garis lurus dapat dibuat ke depan, belakang, dan ke samping, atau berbentuk segitiga, segi empat, huruf T, huruf V, dan zigzag. Sementara garis melengkung dapat berwujud ular, spiral, lingkaran, angka delapan, dan sebagainya.

Desain atas merupakan gerakan yang ditampilkan ketika meloncat, melompat, atau melayang sejenak di udara. Gerakan ini ditunjukkan melalui gerakan mengayun-ayun atau melambaikan tangan di atas garis bahu.

Dramatik juga menjadi unsur yang menghidupkan suatu tari. Dramatik berhubungan dengan klimaks atau ending. Komposisi tari yang kesan puncak atau klimaksnya tidak berkesan tentu terasa hambar untuk dihayati.

Dinamika merupakan pergantian atau perubahan gerakan badan tertentu dari lemah ke kuat atau sebaliknya. Wujud dinamika dalam gerak banyak terdapat pada anggota gerak bagian atas dan bawah.

Ilustrasi tarian. Foto: Suparta/acehkini

Komposisi kelompok berhubungan dengan jumlah penari. Dalam hal ini, komposisi tari yang dipakai harus disesuaikan dengan jumlah penari yang tampil.

Misalnya, formasi gerakan terpecah lebih cocok diaplikasikan pada kelompok yang berjumlah banyak sehingga kesan yang ingin ditampilkan lebih menonjol.

Tema merupakan acuan dalam pemilihan gerakan. Dengan demikian, tema juga menjadi dasar bagi eksplorasi gerak, improvisasi gerak, dan penataan gerak. Tema yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan iringan musiknya.

Riasan dan busana pada dasarnya merupakan elemen pendukung dalam tari. Pada beberapa tarian, unsur ini menjadi sangat vital dan dibutuhkan untuk memperdalam atau menunjukkan adanya karakter atau penokohan.

Properti adalah peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan koreografi. Properti tari digunakan untuk mempertegas konsep dan makna suatu komposisi tari.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA