Yang disebut sahabat allah adalah


Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.  ... Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.. Yoh 15:14-15

Menjadi sahabat Allah berarti menjadi pribadi yang spesial dan penting dihadapanNya. Contohnya: Abraham, ia disebut sebagai sahabat Allah karena iman yang dimilikinya sangat Teguh. (Yakobus 2:23).

Salomo dalam kitab Amsal menjelaskan akan ciri-ciri menjadi seorang sahabat. Dia berkata, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Ams. 17:17). Bahkan Salomo juga menegaskan bahwa seorang sahabat akan lebih karib dari seorang saudara. (Ams. 18:24).

Ada beberapa hal penting yang dapat kita pelajari dan renungkan melalui nats diatas.
1. Menjadi sahabat Allah  berarti menjadi musuh dunia!. (Yakobus 4:4).
Persahabatan dengan dunia berarti permusuhan dengan Allah. Menjadi sahabat Allah harus hidup tidak kompromi dengan dosa dan dunia.  Karena jika kita mengasihi dunia dan apa yang ada didalamnya...maka kasih kita kepada Bapa tidak tidak ada lagi.( I Yoh. 2:15). “Sebab semua yang ada didalam dunia: keinginan daging, keinginan mata serta keangkkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia!”. ( I Yoh. 2:16).

2. Menjadi sahabat Allah berarti berani berkorban!. (Yoh. 15:13).
Ada banyak harga yang harus dibayar untuk dapat menjadi sahabat Allah. Yesus sendiri berkata kepada murid-muridNya, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Mat. 16:24).  Ada banyak contoh sebagai sahabat Allah rela menderita bahkan pengorbanan nyawanya... seperti murid-muridNya, Stefanus yang dirajam batu sampai mati (Kisah Rasul 7:56-60), dan Rasul Paulus.

Ada harga yang harus dibayar untuk dapat menjadi sahabat Allah!. Ada syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi sahabatNya... yaitu rela hidup menjadi musuh dunia dan hidup rela untuk berkorban.

Marilah Kita bersama hidup mau menjadi sahabat Allah dan bukan menjadi musuh Allah!. Amin. NDP

Page 2

Oleh: Stefanus Wiji Suratno

Yakobus 4:4 (TB) Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Orang yang bisa disebut sahabat biasa ada beberapa kriteria yaitu Setia, Penuh Perhatian, Taat dan selalu ada dalam semua keadaan. Orang yang tidak setia pada Allah biasanya karena dia lebih mendahulukan kepentingan pribadi atau nafsu dunia dari pada kepentingàn untuk Tuhan. Orang yang demikian akan menjadi musuh Allah. Dan Tuhan mau kita menjadi sahabat Allah.

Abraham adalah salah satu umat Tuhan dan hamba Tuhan yang taat penuh dengan perintahNya sehingga dia disebut sebagai sahabat Tuhan ( Yakobus 2 : 23 ).

Iman Abraham bekerja bersama-sama dengan perbuatannya. Allah meminta anaknya yang dikasihi Abraham yaitu Ishak untuk dipersembahkan kepada Tuhan . Secara manusia sulit untuk menjalankannya. Tapi iman Abraham sangat tinggi dan diikuti saja semua perintah Tuhan. Saat Abraham mau membunuh Ishak maka Tuhan berkata jangan bunuh anak itu. Allah mengerti iman Abraham yang sungguh-sungguh ( Keluaran 22 : 1-18 ).

Sahabat yang baik selalu ada setiap waktu demikian pula kita punya waktu hendaknya kita pergunakan untuk Allah ( Amsal 17 : 17 ).

Selalu menghibur sahabatnya saat dia menghadapi masalah ( Ayub 2 : 11 ). Sekalipun ayub dicemooh oleh sahabat-sahabatnya tetapi dia tetap mengarahkan matanya kepada Allah ( Ayub 16 : 20 ) memohon belas kasihan Tuhan. Tuhan telah menyebut kita bukan hamba lagi tetapi sahabat karena Tuhan telah terbuka dengan kita ( Yohanes 15 : 15 ). Rasul Paulus selalu ingat akan sahabat-sahabatnya dimana saja dia berada ( Kisah Rasul 27 : 3 ).

Jadi hendaknya kita gunakan waktu kita yang singkat ini untuk taat, setia dan selalu dekat dengan Allah sehingga Allah meningkatkan status kita dari hamba Allah menjadi sahabat Allah. Karena sahabàt adalah kepercayaan maka jadilah kita menjadi kepercayaan Allah.

Kesimpulan dan Doa :
Karena kita sudah menjadi sahabat-sahabat Allah maka apapun yang kita perlukan kita bisa sampaikan langsung kepada Allah apa yang kita butuhkan dan perlukan maka Allah akan memenuhi segala permintaan kita.

Salam kasih Stefanus Wiji Suratno Dosen Program Doktor Ilmu Manajemen

Universitas Persada Indonesia dan Universitas Katolik Parahiyangan

Banyak orang merasa bahwa berteman dengan orang terkenal adalah suatu hal yang luar biasa. Jika berteman dengan orang terkenal adalah suatu kehormatan, apalagi disebut sebagai sahabat Allah, bukankah hal itu lebih mulia? Abraham adalah satu-satunya orang di dalam Alkitab yang mendapatkan kemuliaan ini.

Dalam Alkitab disebutkan, “Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi;” (Yes. 41:8). Dan juga, “Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” (Yak. 2:23). Dari ayat-ayat tersebut kita tahu bahwa Allah menyebut Abraham sebagai Sahabat-Nya.

Tidak ada rahasia di antara teman dekat, maka sebelum Allah memusnahkan Sodom, “Berpikirlah TUHAN: “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” (Kej. 18:17). Lalu, Dia pun membiarkan Abaraham, sahabat-Nya itu berulang kali mendoakan Kota Sodom.

Hari ini, salah satu berkat besar yang Allah berikan bagi anak-anak-Nya adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi sahabat Allah, sehingga kita tidak perlu takut kepada-Nya. “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibr. 4:16)

Dahulu kita tidak dapat menjadi sahabat Allah. Namun ketika Tuhan Yesus datang ke dunia dan menjelma menjadi manusia, Dia merendahkan diri-Nya agar kita dapat menjadi sahabat Allah. Dia berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yoh. 15:14)

Betapa besar dan indahnya berkat ini! Atas dasar apa kita layak menjadi sahabat Allah? “TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita” (Mzm. 103:8-10). Hanya karena hal itulah maka kita dapat menjadi sahabat Allah.

Mungkin kau memiliki teman yang tak terhitung banyaknya di muka bumi ini, atau mungkin kau tidak memiliki banyak teman. Bagaimana pun juga, tidak ada sababat yang seperti Tuhan yang rela mengorbankan nyawa bagimu, membuat perencanaan bagimu, mengkhawatirkanmu, berduka bagimu, merintih bagimu. Hai kawan terkasih, jika kau belum mengenal Tuhan Yesus maka bergegaslah untuk menerima anugerah keselamatan-Nya dan menjadi sahabat-Nya! Ini adalah berkat terbesar dalam hidupmu!

MINGGU, 9 OKTOBER 2016,

Persahabatan menunjukkan kedekatan dari relasi yang dijalin, bukan hanya menunjukkan kecocokan melainkan juga kesepakatan. Di sepanjang Alkitab ternyata hanya Abraham yang mendapat sebutan sebagai sahabat Allah Yak2:23, 2Taw20:7. Menjadi sahabat Allah tentunya mendatangkan keindahan yang luar biasa dan tidak dapat dibandingkan dengan keuntungan lainnya yang dapat ditawarkan oleh dunia. Berita baiknya, Allah tidak pernah pilih kasih Rm2:11 dan kesempatan untuk menjadi sahabat-Nya juga diberikan pada semua orang beriman. Melalui teladan hidup Abraham kita dapat belajar bagaimana sikap hidup yang dicari Allah, gaya hidup yang mendatangkan bukan hanya berkat melainkan juga mujizat, suatu cara hidup yang menyenangkan hati Allah dan layak untuk disebut sebagai sahabat Allah!

Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Yakobus 2:21-24

PERCAYA YANG DIPERHITUNGKAN SEBAGAI KEBENARAN

Kisah hidup Abraham dicatat mulai Kejadian 12, tetapi Allah baru memperhitungkan kepercayaan Abraham sebagai kebenaran dalam fatsal 15. Inilah tonggak perubahan kehidupan Abraham! Inilah titik tolak yang membawanya menjadi sahabat Allah. Inilah momen di mana Abraham menunjukkan imannya yang luar biasa sebagai respon atas janji Allah yang diterimanya. Prinsip ini begitu penting sehingga diulang dalam Perjanjian Baru sebanyak 3x!

Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Kejadian 15:6 (Roma 4:3, Galatia 3:6, Yakobus 2:23)

Abraham disebut sebagai bapak orang beriman Gal3:7. Abraham memberikan teladan iman yang begitu kuat dan kokoh. Sebagai orang beriman kita juga harus memiliki kualitas ‘percaya’ yang sama dengan Abraham. Inilah iman yang mendatangkan berkat dan mujizat. Inilah iman yang dicari oleh Allah Luk18:8. Inilah iman yang menyenangkan hati Allah dan layak disebut sebagai sahabat Allah.

Percaya berarti tidak bimbang sedikitpun, orang yang bimbang tidak akan menerima apapun dari Tuhan karena hal itu tidak menyenangkan hati-Nya Yak1:6-8. Janji Allah pada Abraham sebenarnya adalah janji yang diberikan di tengah kemustahilan. Abraham sudah tahu dengan tepat bahwa istrinya mandul Kej11:30 namun Allah berjanji untuk memberikan anak kandung yang akan menjadi ahli warisnya bahkan juga keturunan sebanyak bintang di langit Kej15:4-5. Pada momen itu Abraham percaya dengan segenap hatinya, tidak bimbang sedikitpun dan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran!

Orang yang percaya pada Tuhan akan dijagai dengan damai sejahtera! Percaya yang benar akan mendatangkan kedamaian Yes26:3-4. Selama masih ada keraguan dan kekhawatiran maka berarti kondisinya masih bagaikan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Mari belajar untuk percaya sepenuhnya dan jangan menyisakan tempat sedikitpun untuk kebimbangan. Janji Tuhan yang diberikan pada kita dijamin 100% karena Dia adalah Gunung Batu yang kekal. Tuhan Yesus berulang kali mengatakan, “Percayalah kepada-Ku” Yoh4:21, 10:38, 12:35, 14:1, 20:27. Menjadi sahabat Allah berarti mau mempercayai perkataan Tuhan dengan segenap hati kita. Sikap inilah yang akan menjadikan kita sebagai sahabat Allah dan akan terus menjaga hubungan persahabatan kita dengan Allah.

PERCAYA DAN MELAKUKAN

Iman yang hidup akan nyata melalui tindakan yang kita lakukan. Orang yang mengatakan ‘percaya’ namun tidak melanjutkannya di dalam tindakan disamakan dengan kondisi iman yang mati Yak 2:26. Abraham tidaklah demikian! Abraham percaya terhadap janji-janji Allah dan dia melakukan hal-hal yang menunjukkan kepercayaannya. Itulah kualitas iman yang harus dimiliki oleh seorang sahabat Allah! Sahabat Allah berarti harus sepakat, bukan hanya dalam perkataan melainkan juga nyata dalam tindakan. Iman yang ditunjukkan Abraham adalah iman yang bekerja sama dengan perbuatan. Iman akan menjadi sempurna apabila nyata dalam perbuatan.

Tuhan Yesus ingin menjadikan kita sebagai sahabat-sahabat-Nya, yaitu orang-orang yang mau berbuat apa yang diperintahkan pada kita Yoh15:14, namun bukan terpaksa seperti seorang hamba, melainkan dengan hati penuh cinta dan sepakat sebagai seorang sahabat.

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Yohanes 15:14-15

Menjadi sahabat Allah berarti memiliki iman yang hidup. Menjadi sahabat Allah berarti menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja Yak1:25. Menjadi sahabat Allah berarti membangun rumah di atas dasar batu karang yang kokoh Mat7:24-25.

Melakukan Firman Allah membawa konsekuensi menyakiti kedagingan kita. Seringkali kebenaran Firman Allah terasa manis ketika sampai di mulut namun menjadi pahit ketika mulai dicerna dan dilakukan Why10:9-10. Sekalipun pahit bagi daging namun seorang sahabat Allah harus tetap berkomitmen untuk melakukannya.

Ketika Tuhan menguji Abraham untuk menyerahkan anaknya yang tunggal ternyata Abraham tetap taat dan melakukannya. Imannya bergerak dari kemustahilan kepada kemustahilan. Yang dulu dihadapinya adalah kemandulan namun yang sekarang dihadapinya adalah kematian. Namun demikian Abraham tetap taat karena imannya juga telah bergerak semakin dekat pada Tuhan. Abraham percaya bahwa Tuhan yang telah membangkitkan kematian rahim istrinya juga sanggup untuk membangkitkan anaknya yang akan menjadi ahli warisnya Ibr11:17-19. Abraham tidak lari dari perintah Allah, Abraham melakukannya dengan sepenuh hati.

BERKAT BAGI SAHABAT

Tuhan mencari orang-orang yang mau menjadi sahabat-Nya, yaitu yang mau percaya dengan sepenuh hati dan melakukannya dalam tindakan. Tuhan tidak membiarkan sahabat-Nya bergumul sendirian. Tuhan akan menuntun sahabat-sahabat-Nya dalam memilih jalan yang harus dipilih. Tanda khas dari persahabatan adalah komunikasi yang baik, lancar, dan limpah. Tuhan ingin memberitahukan segala rencana-Nya pada sahabat-sahabat-Nya.

Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. Mazmur 25:12-14

Ada kebahagiaan yang melimpah bagi orang-orang yang bergaul karib dengan Tuhan. Ada mujizat tersedia bagi yang mau menjadi sahabat Allah. Bahkan berkat itu tidak hanya berhenti dalam hidup juga tetapi juga dicurahkan sampai generasi anak cucu kita, karena seorang sahabat akan mengimpartasikan janji Allah dan jalan-jalan Allah pada anak-anak dan keturunannya Kej18:19. Mari meraih berkat Abraham yang disediakan bagi sahabat-sahabat Allah Gal3:9. AMIN.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA