Yang bukan merupakan nilai dari sebuah aset adalah ..

Ingin membuka bisnis dengan profesional? Pahami dulu tentang aset yuk!

Aset adalah salah satu komponen terpenting dalam sebuah bisnis. Ada berbagai definisi aset, mulai dari berdasarkan sudut pandang akuntansi sampai sudut pandang bisnis secara umum. Kali ini, OCBC NISP akan mengajak Anda mempelajari pengertian aset, jenis-jenis, sifat, dan contohnya. Jadi simak pembahasan berikut sampai habis.


Pengertian Aset

Aset adalah sumber-sumber daya bernilai ekonomi milik pribadi/perusahaan dan diharapkan bisa menghasilkan keuntungan di masa mendatang. Sementara itu di dunia akuntansi, pengertian aset adalah komponen aktiva tercantum dalam laporan neraca dan dibandingkan jumlahnya dengan pasiva (liabilitas dan ekuitas).

Meski banyak orang menggunakan istilah “aset” untuk menyebut benda milik seseorang, nyatanya aset tidak harus selalu dimiliki 100% oleh pemegangnya.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki mesin operasional yang kepemilikannya 100% didanai dari hutang. Mesin operasional tersebut tetap diperlakukan sebagai aset. Akan tetapi, sebagai gantinya perusahaan mengeluarkan biaya pembayaran hutang dari segi liabilitas.


Sifat-Sifat Aset

Setelah mempelajari pengertian aset, kali ini kita akan membahas beberapa ciri-ciri aset yang membedakannya dari jenis kekayaan lainnya. Selengkapnya tentang sifat aset adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki Nilai Ekonomi
    Sifat pertama aset adalah memiliki nilai ekonomi, sehingga dapat diperjualbelikan atau ditukar menjadi kas. Oleh karenanya, benda-benda yang dapat dikategorikan sebagai aset hanyalah benda-benda dengan daya guna dan masih diinginkan oleh pembeli. Semahal dan seunik apapun sebuah benda, tidak dapat digolongkan sebagai aset jika tidak punya daya guna.

  2. Dapat Menghasilkan Keuntungan di Masa Depan
    Selain punya daya guna, aset juga memiliki sifat dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Keuntungan tersebut dapat diperoleh dengan cara berbeda-beda, mulai dari melalui penjualan sampai pemanfaatan untuk operasional bisnis.

  3. Dikuasai Oleh Suatu Pihak
    Sifat selanjutnya aset adalah dikuasai oleh suatu pihak, baik dengan sertifikat kepemilikan atau belum bersertifikat. Anda hanya bisa menyebut sebuah kekayaan sebagai “aset” jika pengelolaan dan pemanfaatannya telah dieksploitasi oleh pihak tertentu.

    Sebaliknya, jika Anda menemukan suatu harta tapi tidak tahu siapa pemiliknya, maka Anda tidak dapat menyebut harta tersebut sebagai aset. Kecuali terjadi pemindahan hak milik harta tersebut secara sah kepada Anda.

  4. Berasal dari Transaksi di Masa Lalu
    Sifat terakhir aset adalah diperoleh dari transaksi di masa lalu. Anda tidak dapat menggolongkan kekayaan yang diperoleh di masa mendatang sebagai aset, karena penguasaannya masih belum pasti.

    Sebagai contoh, Anda menjual mobil seharga Rp200 juta secara kredit kepada seorang teman. Per bulan ini, Anda telah mendapatkan pembayaran sebesar Rp175 juta. Dengan demikian, jumlah aset Anda hanyalah Rp175 juta, bukan Rp200 juta.


Jenis-Jenis Aset Berdasarkan Konversi

Setelah membahas pengertian aset dan sifatnya, kali ini kita akan membahas jenis-jenis aset. Ada beberapa cara membagi jenis aset, yaitu berdasarkan konversi, fungsi, dan fisiknya. Pada bagian pertama ini, kita akan membahas jenis aset berdasarkan konversi (proses mengubahnya menjadi kas).

  1. Aset Lancar
    Aset lancar adalah aset dengan tingkat likuiditas tinggi, sehingga dapat diubah bentuknya menjadi kas dengan cepat. Jika ingin mencairkan aset lancar menjadi kas, Anda tidak perlu menunggu waktu lama untuk memprosesnya. Beberapa contoh aset lancar adalah saldo bank, deposito, obligasi, saham bursa, dan piutang.

  2. Aset Tidak Lancar
    Sementara itu, aset tidak lancar adalah kebalikan dari aset lancar. Akuntan punya istilah lain guna menyebut jenis aset satu ini, yaitu aset tetap.

    Aset tidak lancar/aset tetap adalah aset yang likuiditasnya rendah, sehingga mengubahnya menjadi kas membutuhkan berbagai prosedur. Sekali dicairkan, aset tidak lancar akan susah didapatkan lagi, karena pemindahan kekuasaannya juga sulit.

    Beberapa contoh aset tetap adalah brand, merk dagang, data supplier, channel distribusi, bangunan, mesin, dan tanah.


Jenis-Jenis Berdasarkan Fungsi

Setelah membahas aset lancar dan aset tidak lancar, kali ini kita akan membahas jenis aset berdasarkan fungsinya dalam proses bisnis. Ada dua jenis aset berdasarkan kegunaannya, yaitu aset operasional dan non-operasional.

  1. Aset Operasional
    Aset operasional adalah aset yang dirawat dan diolah perusahaan guna menghasilkan profit secara berkelanjutan. Efektivitas aset operasional sangat bergantung pada sistem dan para pengelolanya. Di lingkup operasional, benda-benda termasuk aset adalah uang kas, mesin, bangunan, prosedur kerja, paten, merk dagang, inovasi, kecerdasan tenaga kerja, dan hak cipta.

  2. Aset Non-Operasional
    Sementara itu, aset non-operasional adalah aset bukan dari kegiatan operasional internal perusahaan. Meski jarang dikenal, sebagian besar aset non-operasional penting untuk prospek pendanaan jangka panjang. Di bidang non-operasional, beberapa hal yang termasuk aset adalah valuasi perusahaan, obligasi, hasil investasi, dan pencairan jaminan/asuransi.


Jenis-Jenis Aset Berdasarkan Bentuk Fisik

Jenis aset terakhir yang akan OCBC NISP bahas adalah aset berdasarkan bentuk fisiknya, yaitu adalah sebagai berikut:

  1. Aset Berwujud
    Aset berwujud (tangible assets) adalah aset dengan bukti fisik nyata, sehingga dapat disaksikan dan dikelola dengan panca indera. Aset berwujud umumnya dapat dikuantifikasi dan diukur kualitasnya dengan mudah, dan rentan mengalami depresiasi (penyusutan nilai). Beberapa contoh aset berwujud adalah properti, uang tunai, dan perlengkapan perusahaan.

  2. Aset Tidak Berwujud
    Aset tidak berwujud (intangible assets) adalah kebalikan dari aset berwujud, karena bentuknya abstrak dan tidak dapat dianalisa dengan panca indera. Contoh aset tidak berwujud antara lain brand, hak cipta, hak paten, merk dagang, dan franchising.


Demikianlah penjelasan tentang pengertian aset, jenis-jenis aset, dan contohnya untuk sobat OCBC sekalian. Pemahaman tentang aset adalah ilmu dasar yang wajib Anda pelajari sebelum menjalankan usaha, sehingga luangkan waktu memahami cara kerjanya ya. Selamat belajar mengelola bisnis!


Baca Juga:

Jenis Aset– Untuk membuat sebuah usaha atau bisnis, apa yang diperlukan pertama kali? Jawabannya adalah uang. Namun pada kenyataanya, uang bukanlah satu-satunya hal yang paling dibutuhkan dalam membangun bisnis. Sebab, ada beberapa hal lain, seperti tanah, bangunan, alat mesin produksi. Beberapa hal tersebut termasuk ke dalam komponen utama dalam pembuatan bisnis.

Di dalam akuntansi, bisnis hanya bisa dibangun apabila kamu mempunyai aset atau aktiva. Apa yang dimaksud dengan aset? apa saja faktor-faktor yang menyebabkan sebuah benda disebut sebagai aset? Jawabannya bisa kamu dapatkan di bawah sini.

Singkatnya, aset adalah segala sesuatu sumber ekonomi yang bisa memberikan manfaat usaha atau keuntungan saat ini dan masa depan. Dengan kata lain, semua hal yang membantu dalam proses pengembangan usaha dapat dikatakan sebagai aset atau aktiva. Jadi, uang hanyalah sebagian kecil dari berbagai macam aset yang sebenarnya dimiliki seorang pemilik usaha.

Masalahnya, banyak sekali pemilik usaha yang belum mengerti jika jenis-jenis aset sangatlah banyak dan beragam. Setidaknya, terdapat 3 jenis aktiva yang bisa membantu perkembangan bisnis melaju pesat. Apa saja itu? Baca artikel ini hingga selesai karena akan Software Akuntansi Gratis yang bisa kamu download.

Baca Juga: Pengertian Aset dan Jenisnya, Seberapa Penting Untuk Bisnismu?

Jenis Aset

Di bawah ini, terdapat 4 jenis aset yang belum banyak diketahui oleh para pemilik usaha. Padahal, apabila mereka mengelola dengan baik, bisnis yang sedang dikembangkan bisa berjalan maksimal. Ingat, uang hanyalah sebagian kecil dari aset atau aktiva yang dipunyai. Masih ada beberapa harta tidak berjalan lain yang juga secara pasif menghasilkan uang. Ini dia penjelasan selengkapnya.

1. Aset Lancar (Current Assets)

Rasio Perputaran Aset Tetap

Pertama, Aset Lancar adalah harta milik perusahaan yang biasanya dapat digunakan atau dicairkan dalam waktu singkat. Setidaknya, Aset Lancar dapat dipakai dalam periode satu tahun bisnis. Penggunaan harta jenis ini adalah untuk membayar ataupun mendanai hal-hal genting, diantaranya adalah:

a. Dana Tunai

Uang tunai biasanya disimpan dalam kas perusahaan dan telah ditentukan kegunaannya, misalnya untuk membayar pengeluaran rumah tangga perusahaan dll. Itulah kenapa dana tunai menjadi salah satu aset tetap yang paling mudah untuk dicairkan karena penggunaannya yang juga sangat umum.

b. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek biasanya diambil dari uang tunai yang tersisa atau tidak terpakai untuk biaya produksi dll. Dengan kata lain, uang tunai tersebut diputar kembali untuk menghasilkan laba yang setidaknya bisa dinikmati hasilnya setelah satu tahun berselang.

c. Piutang Wesel

Surat tagihan yang bertujuan untuk menagih hutang perusahaan lain. Piutang Wesel juga biasa disebut sebagai perjanjian di atas materai yang kekuatannya juga telah tertulis di dalam undang-undang. Hasil dari Piutang Wesel termasuk ke dalam Aset Tetap.

d. Piutang Dagang

Hampir mirip dengan Piutang Wesel, Piutang Dagang adalah surat tagihan yang diberikan kepada perusahaan lain. Tujuannya adalah untuk menagih hutang yang telah dilakukan sebelumnya namun dalam bentuk kredit.

e. Surat Berharga

Surat saham atau obligasi yang bisa dijual sewaktu-waktu apabila membutuhkan uang ketika sangat terdesak.

2. Aset Tetap

Kedua, Aset Tetap berbanding terbalik dengan Aset Lancar. Sebab, ini merupakan harta yang tidak dapat dicairkan dalam waktu satu tahun. Atau, Aset Tetap sifatnya permanen (tidak dijual) karena untuk memperlancar proses operasional dalam sebuah bisnis. Contoh-contoh dari Aset Tetap diantaranya adalah:

a. Tanah

Sebagai tempat untuk mendirikan bangunan dan memulai proses produksi. Jika sebuah perusahaan tidak memiliki tanah, maka mereka harus menyewa di tempat lain secara berkala. Dengan kata lain, akan ada pengeluaran tambahan yang selalu dikeluarkan ketika tempat sewanya habis.

b. Bangunan

Memiliki tanah tidaklah cukup jika tidak ada bangunannya. Ini merupakan tempat dimana proses operasional dilakukan. Tanpa ada bangunan, proses produksi tidak ada berjalan dan bisnis tidak bisa dimulai.

c. Alat Operasional

Selanjutnya, alat operasional juga termasuk ke dalam Aset Tetap yang harus dimiliki seorang pemilik usaha. Tanpa adanya alat operasional, tidak akan ada barang yang bisa diproduksi untuk dijual. Namun, setiap alat produksi memiliki masa depresiasi atau penyusutan masing-masing sehingga tidak bisa digunakan selamanya.

Baca Juga: 5 Tipe Metode Penyusutan Aktiva Tetap dalam Akuntansi

3. Aset Tetap Tidak Berwujud

Terakhir, Aset Tetap Tidak Berwujud merupakan harta perusahaan yang tidak terlihat namun bisa dirasakan manfaatnya di masa depan. Di sisi lain, ini adalah bentuk harta yang paling aman dari tindakan pencurian karena tidak mempunyai wujud. Contohnya adalah:

a. Hak Cipta

Jika kamu menciptakan sebuah brand, kamu berhak untuk mengajukan pembuatan Hak Cipta kepada HAKKI. Dengan begitu, brand yang kamu buat akan aman dari tindakan penjiplakan. Namun apabila penjiplakan terjadi, kamu bisa meminta ganti rugi karena telah menggunakan Hak Cipta tanpa izin.

b. Hak Sewa

Hak Sewa (Leasehold) merupakan aset perusahaan yang periodenya terbatas. Namun, kamu bisa memanfaatkannya sebab hal tersebut bisa menghasilkan profit yang besar di masa depan.

c. Franchise

Terakhir, ada franchise atau waralaba yang artinya adalah pemberian hak cipta kepada pihak lain dengan syarat-syarat tertentu. Sebagai pemilik usaha, kamu bisa menentukan hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pihak lain apabila ingin menggunakan jasa usaha kamu di tempat lain.

Baca Juga: Lebih Untung Mana, Usaha Sendiri Atau Franchise?

Itu dia beberapa jenis aset yang seharusnya diketahui oleh para pemilik usaha. Kamu punya berbagai aset-aset tersebut tapi kebingungan bagaimana cara mencatatnya? Kamu bisa gunakan Software Akuntansi. Kenapa? Karena kamu bisa menggunakannya secara mudah, baik melalui smartphone ataupun laptop. Gratis!

(Visited 17.622 times, 4 visits today)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA