Uraikan filosofi yang terkandung dalam setiap jurus dalam beladiri Pencak silat

Ilustrasi pencak silat. (Photo by AgusTriyanto on Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Pencak silat atau dikenal silat adalah suatu seni bela diri tradisional Indonesia yang memperhatikan seni keindahan gerakan dalam setiap jurusnya. Tiap-tiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.

Seni bela diri ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Nusantara. Meski demikian, pencak silat juga dapat dijumpai di berbagai negara Asia, seperti di Malaysia, Brunei, Filipina, Singapura, hingga Thailand bagian selatan.

Masing-masing negara mempunyai sebutannya sendiri sesuai bahasa lokal mereka, seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).

Pencak silat berasal dari dua kata, yakni 'pencak' dan 'silat'. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan. Sedangkan silat berarti gerak bela diri sempurna yang bersumber dari kerohanian.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pencak silat yaitu permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan atau tanpa senjata.

Adapun pengertian pencak silat menurut seorang ahli bernama Boechori Ahmad, pencak merupakan fitrah manusia untuk membela dirinya sendiri, sedangkan silat menjadi sebuah unsur yang menghubungkan gerakan serta pikiran.

Setelah memahami pengertian dari pencak silat, kamu juga perlu mengetahui unsur-unsur, tujuan, fungsi, teknik, dan manfaatnya.

Berikut ini pengertian pencak silat, unsur-unsur, tujuan, fungsi, teknik, dan manfaatnya, dikutip dari laman Dosenpintar dan Pakdosen, Rabu (31/3/2021).

1. Unsur-unsur Pencak Silat

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam pencak silat, antara lain:

  • Unsur olahraga
  • Unsur kesenian
  • Unsur bela diri
  • Unsur pendidikan mental kerohanian
  • Unsur persaudaraan menuju persatuan

2. Tujuan Pencak Silat

Adapun tujuan dari pencak silat ialah:

  • Tempat menyalurkan bakat dan minat bagi generasi yang memiliki hobi olahraga, khususnya bela diri.
  • Membentuk masyarakat 'berjiwa sehat, berpikir cerdas, berprestasi'.
  • Membentuk sikap kesatria pada masyarakat dan mendidik mereka untuk berani membela kebenaran juga keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung jawab lahir batin.
  • Mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat juga manfaat olahraga pencak silat sebagai kebutuhan hidup.
  • Mendidik generasi muda supaya tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan penggunaan obat terlarang.

Ilustrasi pencak silat. (Photo by Thao Le Hoang on Unsplash)

3. Fungsi Pencak Silat

Fungsi pencak silat untuk seni

Jika dilihat dari sudut seni, dalam gerakan pencak silat terdapat keselarasan serta keseimbangan antara wirama, wirasa, dan wiraga, atau keserasian irama, penyajian teknik, dan penghayatan.

Fungsi pencak silat untuk bela diri

Sementara jika dilihat dari sudut bela diri, pencak silat menggunakan seluruh bagian anggota tubuh, dari ujung jari tangan, kaki sampai kepala dengan menggunakan senjata atau tanpa menggunakan senjata.

Fungsi pencak silat untuk pendidikan

Adapun dari sudut pendidikan pencak silat memberikan kemampuan, keterampilan, dan kemantapan untuk mempertahankan dan membela diri terhadap sebuah ancaman bahaya, baik dari dalam maupun luar, serta untuk menjamin keselarasan dengan alam sekitarnya.

4. Teknik Pencak Silat

Sikap Kuda-Kuda

Merupakan sikap dasar dan sikap awal dalam pencak silat di mana posisi kaki tertentu dijadikan sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang.

Sikap Pasang

Selanjutnya adalah sikap pasang. Sikap ini merupakan suatu kesiagaan untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan.

Sikap Tangkisan

Sikap menangkis berguna untuk menahan atau menghindari serangan lawan. Ada beberapa sikap menangkis dalam pencak silat, seperti tangkisan atas, tangkisan belah tengah, dan tangkisan luar.

Hindaran dalam Pencak Silat

Berikutnya adalah sikap menghindar, tentunya berfungsi untuk menghindari serangan lawan supaya tidak terkena damage.

Pukulan dalam Pencak Silat

Dalam pencak silat, pukulan dilakukan menggunakan tangan kosong sebagai komponennya. Segala teknik pukulan yang terdapat dalam seni bela diri ini boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka.

Tendangan dalam Pencak Silat

Sama halnya pukulan, tendangan juga boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan dalam upaya memperoleh angka.

Variasi Pencak Silat

Dalam pencak silat terdapat variasi serta gabungan teknik yang dapat digunakan. Misalnya variasi pencak silat pada persiapan, pelaksanaan, serta pengayaan.

Pendekar Pagar Nusa saat bertarung dalam Kejurnas dan Festival III Pencak Silat di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Sabtu (4/1). Kejuaraan ini diikuti ratusan pendekar silat Pagar Nusa dari seluruh Indonesia. (Bola.com/Yoppy Renato)

5. Manfaat Pencak Silat

Manfaat yang bisa didapatkan dari seni bela diri pencak silat, antara lain:

  • Melatih kesabaran
  • Melatih mental
  • Melatih konsentrasi
  • Melatih kewaspadaan
  • Melatih kepekaan
  • Melatih kedisiplinan
  • Melatih kontrol
  • Menambah pengetahuan
  • Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar
  • Menambah daya tahan tubuh

Sumber: Dosenpintar, Pakdosen

Berita video atlet pencak silat asal Bogor, Naufal Alfarras, saat menyaksikan pertemuan Presiden Republik Indonesia, Jokowi (Joko Widodo), dengan Prabowo Subianto di stasiun MRT, Sabtu (13/7/2019).

Pengertian Pencak Silat – Pernahkah Grameds menonton film IP Man? Atau aksi laga Jackie Chan, Jet Li, dan film-film Hollywood yang menggunakan aksi bela diri untuk menyelamatkan diri ataupun menyerang lawan? Menontonnya tentu membuat kita memunculkan perasaan ingin mempelajari bela diri.

Ada salah satu aktor Indonesia yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bermain pencak silat, sebut saja Iko Uwais. Bagaimana dia mempelajari pencak silat hingga bisa menjadi mahir? Sebelum Grameds mencari tahu tentangnya, ada baiknya Grameds mengenal pencak silat lebih jauh dulu. Yuk, Grameds.

A. Pengertian Pencak Silat

Ada beberapa versi makna dari olahraga ini. Pencak silat memiliki arti dari dua kata yang menyusunnya. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang memiliki peraturan. Sedang silat memiliki arti gerakan bela diri yang paripurna dan bersumber dari rohani.

Versi kedua, menurut Thomas A. Green dalam bukunya yang berjudul Martial Arts of the World: An Encyclopedia of History and Innovation Martial Arts of the World: An Encyclopedia of History and Innovation, pencak lebih sering digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur. Sementara kata silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.

Seiring perkembangannya, terbentuk definisi baru untuk olahraga ini. Masih menurut Green, pencak digunakan untuk mengunggulkan unsur seni dan keindahan gerakan. Dan silat merupakan inti ajaran bela diri dalam sebuah pertarungan.

Pencak silat yang merupakan hasil budaya manusia Indonesia dalam membela serta mempertahankan eksistensi dan integritasnya ini dapat Grameds pelajari melalui buku Keterampilan Dasar Pencak Silat.

B. Sejarah Pencak Silat di Indonesia

Olahraga pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli produk Kepulauan Nusantara. Olahraga ini juga tersebar dan dikenal luas di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan.

Dari sisi sejarah, olahraga pencak silat hampir mirip dengan olahraga renang. Ia ada lebih dulu sebelum dikonsep menjadi sebuah olahraga. Mengapa demikian? Karena pencak silat dan renang merupakan satu aktivitas yang diperlukan untuk bertahan hidup dan menghadapi tantangan alam. Keduanya ada karena mengikuti insting manusia. Adapun pencak silat yang saat ini kita kenal merupakan pengembangan dari bela diri alami dari nenek moyang kita.

Begitupun nenek moyang Indonesia. Untuk keperluannya dalam menghadapi kondisi alam dan bertahan hidup, mereka mengambil inspirasi bela diri dari gerakan binatang yang ada di dekat mereka. Sebut saja gerakan kera, harimau, burung elang, dan ular. Namun, tidak menutup kemungkinan juga inspirasi tersebut didapatkan untuk keperluan berburu dan berperang.

Seorang ilmuwan sekaligus ahli beladiri asal Jepang, Donald Frederick “Donn” Draeger, menyebutkan bahwa bukti seni bela diri sudah ada sejak jaman Hindu-Budha di Kepulauan Nusantara dapat ditemukan pada artefak-artefak senjata.

Tidak hanya itu, ditemukan pahatan relief-relief di Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang menggambarkan posisi kuda-kuda silat. Dalam bukunya yang berjudul Weapons and fighting arts of Indonesia, Draeger menyebutkan, bagi nenek moyang Indonesia, bela diri silat dan senjata memiliki kaitan yang sangat erat. Pasalnya, selain untuk keperluan olah tubuh, keduanya memiliki arti spiritual yang tertanam dalam kebudayaan Indonesia.

Menurut referensi lainnya, pencak silat juga mendapatkan pengaruh dari bela diri China dan India. dan beberapa negara lainnya. Hal ini bisa dimaklumi juga karena Indonesia merupakan tempat yang strategis sebab sering menjadi tujuan dari saudagar-saudagar internasional.

Atas dasar kebutuhan yang telah kita sebutkan di atas, tradisi pencak silat tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih setiap daerah memiliki pendekar-pendekar kebanggan, seperti Datuk Suri Diraja dari Sumatera Barat, Prabu Siliwangi di tanah Sunda, Hang Tuah yang menjadi Panglima Malaka, Gajah Mada yang merupakan mahapatih Kerajaan Majapahit, Si Pitung di Betawi.

Tidak hanya itu, tersebarnya cerita-cerita heroik para pahlawan kemerdekaan yang mengangkat senjata melawan penjajah seperti Tuanku Imam Bonjol, Pangeran DIponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Cut Nyak Dhien, Cut Meuthia, dan lainnya turut andil dalam mendorong rakyat Indonesia untuk mencari tahu tentang pencak silat. Hal ini mendorong pencak silat masuk ke dalam kurikulum pendidikan bela negara yang diajarkan ke rakyat Indonesia secara luas untuk melawan penjajah.

C. Organisasi yang Menaungi Pencak Silat

IPSI. Sumber: bantensatu.co

Tersebarnya pendekar di banyak daerah membuat beberapa di antara mereka berkumpul dan bermusyawarah. Dan pada 18 Mei 1948, para pendekar tersebut sepakat untuk mendirikan sebuah lembaga yang bernama Ikatan Pencak SIlat Seluruh Indonesia (IPSSI). Kemudian organisasi tersebut berganti nama menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dengan demikian, IPSI merupakan organisasi pencak silat tertua di dunia.

Kemudian pada tahun 1980, pesilat dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura berkumpul dan bersepakat atas berdirinya Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat). Alhasil, keempat negara tersebut didaulat menjadi pendiri Persilat.

Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga terdapat organisasi pencak silat. Persekutuan Silat Singapore (PERSIS), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA), dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam. Kini sudah mulai lahir perguruan silat di Eropa dan Amerika. Tentunya, masing-masing memiliki induk organisasi masing-masing.

Pencak silat mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 1975. Pada tanggal 13 Desember 2019, Unesco menetapkan pencak silat sebagai salah satu Intangible Cultural World Heritage (Warisan Non Benda Dunia).

D. Teknik Dasar Pencak Silat

1. Teknik Kuda-kuda

Teknik Kuda-kuda

Biasanya, teknik dasar yang pertama kali dalam olahraga pencak silat adalah teknik kuda-kuda. Teknik ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menyerang maupun bertahan. Caranya adalah menapakkan kaki ke tanah. Dinamakan kuda-kuda karena posisi kaki seorang dalam melakukan teknik ini bagaikan posisi kaki orang yang naik di atas kuda.

Setidaknya, ada enam jenis kuda-kuda dalam olahraga ini, yaitu:

  • Kuda-kuda tengah
  • Kuda-kuda depan
  • Kuda-kuda samping
  • Kuda-kuda belakang
  • Kuda-kuda depan belakang
  • Kuda-kuda silang

2. Teknik Pasang

Setelah dapat memasang posisi kuda-kuda dengan benar dan baik, Grameds akan diajari cara teknik pasang. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kuda-kuda, posisi kaki, dan posisi tangan. Teknik ini memungkinkan posisi tubuh Grameds lebih fleksibel untuk menyerang maupun bertahan.

3. Teknik Pola Langkah

Teknik pola langkah berguna agar pergerakan kita tidak mudah untuk ditebak oleh lawan. Teknik ini dilakukan dengan cara merubah injakan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya dengan pola yang kita susun sendiri. Teknik pola langkah membutuhkan koordinasi antara sikap badan, sikap tangan, pola lantai, dan pola kaki dalam melangkah.

Pelajari sikap dasar, kuda-kuda, pembentukan gerakan, teknik serangan, dan teknik belaan yang ada melalui buku Pencak Silat karya Erwin Setyo Kriswanto dibawah ini.

4. Teknik Arah atau Delapan Penjuru Mata Angin

Seorang pesilat tentu memerlukan arah  agar dapat menyerang dengan baik. Begitu pula untuk mempertahankan diri dari serangan lawan. Teknik ini berfungsi agar Grameds bisa menentukan arah dengan baik.

Titik tumpu Grameds ada di tengah ya. Kemudian Grameds bisa melangkah ke beberapa arah sebagaimana delapan arah mata angin, yakni timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut. Atau untuk mudahnya, belakang, serong kiri belakang, samping kiri, serong kiri depan, depan, serong kanan depan, samping kanan, serong kanan belakang.

5. Teknik Pukulan

Teknik Pukulan

Teknik pukulan merupakan suatu upaya untuk menyerang lawan dengan menggunakan tangan. Namun Grameds harus memahami nih, bagaimana sih melakukan teknik pukulan yang benar? Jangan sampai niat hati mau menyerang lawan, tapi Grameds malah cedera karena salah melakukan tekniknya.

Ada beberapa macam teknik pukulan, yaitu:

a. Teknik Pukulan Depan

Teknik ini merupakan pukulan yang lintasannya lurus ke depan. Pukulan ini dapat dilakukan dengan dua macam sikap yang berbeda. Pertama posisi kaki di depan, namun tangan sejajar. Kedua, posisi kaki di depan, namun tangan tidak sejajar.

Beberapa kesalahan yang kerap kali dilakukan oleh seorang pesilat adalah badan kaku, kekuatan kaki kurang, tangan kurang mengepal, pukulan kurang kuat, dan badan tidak seimbang.

b. Pukulan Bandul

Pukulan ini seperti gerakan bandul, yakni pukulan yang gerakan tangannya dari bawah ke atas. Siku ditekuk 90o dengan kaki yang sejajar dengan maupun tidak sejajar. Bebas.

Cara melakukan pukulan bandul adalah dengan memasang kuda-kuda yang tengah. Kemudian silangkan kedua tangan di depan dada. Telungkupkan kepala dan ayunkan salah satu tangan ke depan untuk memukul. Pertahankan tangan lainnya di posisi awal untuk melindungi tubuh dari serangan lawan. Begitu pukulan pertama selesai, susul pukulan berikutnya dengan menggunakan tangan yang lain. Jangan lupa ya Grameds, tangan yang awalnya digunakan untuk memukul digunakan untuk bertahan.

c. Pukulan Tegak

Sasaran dari pukulan tegak adalah bahu atau sendi bahu. Pertama, pasang kuda-kuda tengah. Kemudian letakkan kedua tangan di depan dada (bukan menyilang). Kepalkan jari-jari tangan yang digunakan untuk memukul.

Pukulkan salah satu tangan dengan tegak. Satu tangan lain tetap di posisi awal untuk melindungi tubuh. Lakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri.

d. Pukulan Melingkar

Sasaran pukulan melingkar biasanya pinggang lawan. Sebagaimana namanya, pukulan ini dilakukan dengan menggerakkan tangan secara melingkar. Pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan pukulan dapat mempengaruhi kualitas pukulan.

e. Pukulan Samping

Pukulan ini mengarah ke samping tubuh dengan menggunakan punggung tangan. Arah pukulan dapat dilakukan ke samping atau depan namun dimulai dari arah samping.

6. Teknik Tendangan

Teknik tendangan

Teknik tendangan merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menyerang lawan dengan menggunakan kaki. Namun demikian, tidak jarang tendangan digunakan untuk bertahan dari serangan musuh.

Seperti apa saja sih Grameds jenis-jenis tendangan dalam pencak silat ini? Yuk kita bahas.

a. Tendangan Lurus

Teknik tendangan ini dilakukan ke arah depan menuju sasaran yang menggunakan ujung kaki. Oh ya, pastikan tungkai kaki Grameds lurus dan badan juga tegak ya. Badan menghadap ke lawan dan kaki yang digunakan mengenai lawan adalah bagian pangkal jari kaki.

c. Tendangan Melingkar

Dengan melakukan tendangan menggunakan hentakan punggung kaki, Grameds sudah dikatakan melakukan tendangan melingkar. Misalkan saja Grameds melakukan tendangan menggunakan kaki kanan, kaki kiri digunakan untuk kuda-kuda kiri.

Kemudian kaki kanan ditendangkan ke arah samping. Bagian tubuh lawan yang ditendang bersentuhan dengan punggung kaki Grameds. Agar tubuh Grameds seimbang, posisikan kedua tangan di depan dada. Jangan lupa untuk memastikan adanya hentakan kaki ya, Grameds.

d. Tendangan Jejag

Tendangan ini juga dinamakan sebagai tendangan jejeg (di Jawa) atau tendangan gejos. Tendangan ini menjadikan perut lawan sebagai sasaran. Tendangan jejag dilakukan dengan cara mengangkat lutut setinggi-tingginya dan mendorong tungkai ke perut lawan.

e. Tendangan Sabit

Tendangan sabit dilakukan dengan cara menendang perut lawan dengan lintasan melengkung seperti bentuk sabit.

f. Tendangan T 

Posisikan tubuh Grameds menyamping dan lakukan tendangan yang lintasannya lurus mengarah ke samping. Lawan akan terkena bagian tajam telapak kaki dan tumit. Ada tiga macam tendangan T, yaitu T jepret, T lompat, dan T gantung.

g. Tendangan Belakang

Lakukan tendangan ini dengan membelakangi lawan. Putar tubuh sambil melakukan tendangan yang mengenai perut atau kepala lawan dengan telapak kaki atau tumit Grameds. Pelajari teknik lainnya pada Buku Pintar Pencak Silat karya Fitri Haryani yang ada dibawah ini.

7. Teknik Tangkisan

Dalam pencak silat, sehebat apapun kemampuan menyerang akan percuma kalau Grameds tidak memiliki kemampuan bertahan yang baik. Keduanya harus seimbang.

Teknik tangkisan merupakan salah satu bentuk teknik pertahanan dalam pencak silat.

a. Tangkisan Satu Lengan

  • Tangkisan dalam, menangkis serangan dari luar ke dalam.
  • Tangkisan luar, menangkis serangan dari dalam ke luar.
  • Tangkisan atas, ditujukan untuk melindungi kepala. Arah tangkisan dari bawah ke atas.
  • Tangkisan bawah, ditujukan untuk melindungi kaki dan paha. Arah tangkisan dari atas ke bawah.

b. Tangkisan Dua Lengan

  • Tangkisan dua lengan dengan telapak tangan.
  • Tangkisan dua lengan dengan lengan bawah.

8. Teknik Kuncian

Selain bertahan dan menyerang, pesilat perlu menguasai bagaimana lawan mati kutu. Teknik kuncian bisa membuat lawan tidak berkutik karena tubuhnya bagaikan dikunci. Pernah menonton pertarungan WWE Smackdown? Dalam pertarungan tersebut banyak sekali dipertontonkan teknik mengunci.

Umumnya, untuk melumpuhkan pergerakan lawan, kuncian dilakukan dengan membidik bagian tubuh lawan yang vital, seperti dagu, pergelangan tangan, dan leher.

9. Teknik Guntingan

Gerakan yang diawali dengan menendang kemudian disusul dengan jepitan. Bisa dibayangkan ndak nih kalau teknik tersebut mirip menggunting tubuh lawan? Begitu tergunting, lawan akan mudah untuk dijatuhkan dan dilumpuhkan.

10. Teknik Berbaring

Teknik berbaring berfungsi untuk mengasah kemampuan jatuhan sekaligus sebagai salah satu cara pertahanan diri. Ada tiga jenis teknik berbaring, yakni:

  • Teknik berbaring telungkup (jatuhan depan).
  • Teknik berbaring miring (jatuhan samping kiri atau kanan).
  • Teknik berbaring telentang (jatuhan ke belakang).

Pencak Silat untuk Generasi Penerus

E. Jurus-jurus Pencak Silat

Pencak silat memiliki banyak sekali jurus. Beberapa di antaranya adalah:

  • Jurus Kuntao
  • Jurus Pulo Kali
  • Jurus Brajamusti
  • Jurus Silat Pamur
  • Jurus Kelima

F. Perguruan Silat

Ada begitu banyak perguruan silat yang ada di Indonesia. Pada tahun 1993 saja, perguruan silat Indonesia yang tercatat sebagai anggota IPSI berjumlah 840, di antaranya adalah:

  1. Tapak Suci
  2. Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI)
  3. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
  4. Kera Sakti
  5. Merpati Putih
  6. Perguruan Pencak Indonesia Harimurti
  7. Pagar Nusa
  8. Dan Lain-lain

G. Peraturan Pencak Silat

1. Peraturan Umum

  • Usia remaja: 14-17 tahun.
  • Usia dewasa: 17-35 tahun.
  • Umur peserta disesuaikan dengan hari pertama pertandingan. Jika di hari kedua pertandingan peserta sudah berganti usia atau saat pendaftaran usia tidak masuk rentang tersebut, maka tetap dianggap usia saat hari pertama pertandingan saja.
  • Dada, punggung, perut, tangan, tungkai, pinggang kiri-kanan merupakan bagian tubuh yang boleh diserang. Tidak diperbolehkan menyerang kemaluan lawan.
  • Menyerang selain bagian di atas akan dicatat sebagai pelanggaran. Dan pelanggaran hanya boleh dilakukan dua kali. Lebih dari itu peserta akan didiskualifikasi.

2. Peraturan Pertandingan

  • Pertandingan dilakukan dalam tiga babak. Setiap babak berlangsung selama dua menit dan diiringi jeda satu menit.
  • Peserta yang bertanding diharuskan memenuhi pembelaan (elakan, tangkisan, hindaran), serangan menuju sasaran (baik menggunakan kaki maupun tangan), mengunci lawan, dan menjatuhkan lawan.
  • Setiap peserta yang bertanding harus melakukan serangan yang memiliki pola. Mulai dari sikap awal, pasangan, koordinasi gerakan, sampai kembali ke sikap awal.

3. Peraturan Nilai

  • Nilai 1: Seorang atlet berhasil melakukan tangkisan atau elakan serangan lawan. Kemudian disusul dengan pukulan yang berhasil masuk ke area tubuh lawannya. Atau atlet tersebut berhasil melakukan teknik jatuhan.
  • Nilai 2: Lawan terkena serangan kaki yang Grameds lakukan.
  • Nilai 3: Lawan berhasil Grameds jatuhkan.
  • Nilai 4: Grameds berhasil mengunci lawan.

4. Peraturan Menang

  • Jika lawan tidak bisa melanjutkan pertandingan, baik karena keputusan pelatih, keputusan dokter, ataupun justru lawan menyatakan menyerah, maka Grameds akan dianggap menang teknik.
  • Jika wasit mengangkat tangan Grameds serta memilih Grameds sebagai pemenang pertandingan, maka Grameds dianggap menang angka.
  • Sebagaimana yang tersebut di dalam peraturan, jika lawan melakukan pelanggaran tiga kali, melakukan pelanggaran berat, maka Grameds akan dianggap menang diskualifikasi.
  • Jika lawan tidak hadir ataupun mengundurkan diri sebelum pertandingan dimulai, maka Grameds akan dianggap menang.
  • Jika lawan yang terkena serangan yang sah dari Grameds tidak dapat bangkit sampai hitungan wasit di angka sepuluh, maka Grameds akan dianggap menang mutlak.

5. Peralatan Pencak Silat

Peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan pencak silat adalah sebagai berikut:

  • Seragam dan sabuk.
  • Body protector.
  • Samsak.
  • Footwear protection.
  • Skin decker.
  • Genital protector.
  • Matras.

6. Gelanggang Pencak Silat

Arena Pertarungan Pencak Silat

Ukuran gelanggang pencak silat mempunyai ukuran sebagai berikut:

  • Luas gelanggang : 100 m2
  • Panjang gelanggang : 10 m
  • Lebar gelanggang : 10 m
  • Diameter lingkaran kecil: 3 m
  • Diameter lingkaran kedua: 8 m

Grameds, demikianlah sekilas info mengenai olahraga pencak silat. Gramedia tidak pernah lelah menjadi #SahabatTanpaBatas untuk Grameds dalam menyajikan buku-buku terbaik pilihan Gramedia untuk membantumu belajar bela diri. Selamat berlatih!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Nanda Iriawan Ramadhan

Rekomendasi Buku :

Keterampilan Dasar Pencak Silat

Politik Tenaga Dalam, Praktik Pencak Silat Di Jawa Barat

Gerak Langkah Pencak Silat Baringin Sakti

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA