Tuliskan 2 contoh pewarna buatan sintetis yang dibuat dari bahan kimia

Pewarna buatan banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat. (Unsplash/Luke Schober)

adjar.id - Pewarna adalah bahan yang dapat ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan agar dapat memperbaiki atau memberikan warna pada minuman dan makanan.

Nah, pewarna merupakan salah satu bagian dari materi zat aditif pelajaran IPA bab 5 kelas 8 SMP.

Namun, apakah Adjarian tahu, apa sajakah contoh-contoh pewarna di dalam kehidupan sehari-hari?

Baca Juga: Pengertian Indikator serta Contoh Indikator Alami dan Indikator Buatan

Yap! benar sekali, salah satu contoh pewarna yang dapat kita temukan adalah daun suji yang memberikan warna hijau pada makanan.

Akan tetapi, di dalam pewarna terbagi dua jenis, lo, yaitu pewarna alami dan juga pewarna buatan. 

Sekarang, yuk, kita simak informasi lebih lengkap mengenai pewarna alami dan juga pewarna buatan di bawah ini!

"Pewarna memiliki dua jenis bagian, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan."

Page 2

Pewarna buatan banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat. (Unsplash/Luke Schober)

1. Pengertian Pewarna Alami

Pewarna alami adalah pewarna yang berasal dari alam.

Misalnya, tumbuhan dan hewan di sekitar kita.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, selain daun suji yang memberikan warna hijau, daun pandan juga sering kali digunakan untuk memberikan aroma harum pada makanan dan minuman.

Baca Juga: Punya Rupa yang Cantik, Benarkah Stroberi Berkerabat dengan Bunga Mawar?

Tidak hanya itu, stroberi dan buah naga juga sering kali digunakan untuk memberikan warna merah pada makanan dan minuman, lo.

Selain itu, pewarna berbahan alami memiliki keunggulan lainnya, yaitu jauh lebih sehat dan tidak menyebabkan efek samping bila dikonsumsi. 

Nah, pewarna makanan yang berbahan dasar alami juga memiliki kekurangan, yaitu memberikan rasa dan aroma khas yang terkadang tidak kita sukai dan juga warnanya yang kurang kuat.

"Pewarna alami dapat kita peroleh dari tumbuhan dan juga hewan di sekitar kita."

Page 3

Pewarna buatan banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat. (Unsplash/Luke Schober)

2. Contoh-Contoh Warna Alami

Berikut ini, adalah contoh-contoh warna alami yang dapat kita gunakan saat ingin menambahkan warna, yaitu:

Baca Juga: Banyak Mengonsumsi Wortel Bikin Warna Kulit Berubah, Benarkah?

No Warna  Bahan
1 Ungu Buah murbei, buah anggur
2 Kuning Kunyit
3 Oranye Wortel
4 Hijau Daun suji atau daun pandan
5 Cokelat Kakao
6 Merah Stroberi atau buah naga
7 Hitam Arang (tidak dianjurkan)

"Warna oranye yang dihasilkan oleh wortel berasal dari zat beta-karoten yang terkandung di dalamnya."

Page 4

Selain buah stroberi, buah naga juga sering kali digunakan sebagai salah satu bahan pewarna alami. (freepik)

Page 5

Buah stroberi merupakan salah satu buah yang sering kali digunakan sebagai pewarna alami. (Unsplash/Jacek Dylag)

Page 6

Pewarna buatan banyak digunakan oleh sebagian besar masyarakat. (Unsplash/Luke Schober)

Akan tetapi, penggunaan bahan pewarna buatan untuk makanan dan minuman wajib melalui pengujian yang ketat guna menjaga kesehatan penggunanya. 

Selain itu, pewarna yang telah melalui pengujian keamanan dan yang diizinkan untuk pemakaian pada makanan dan minuman dinamakan permitted colour atau certified colour.

Saat ini, masih banyak sebagian masyarakat yang menggunakan pewarna tekstil untuk makanan, lo.

Baca Juga: Mengenal Mutasi dan Macam-Macam Penyebab Terjadinya Proses Mutasi

Perlu diingat, pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan untuk makanan, ya.

Nah Adjarian, itulah pengertian dan juga contoh-contoh pewarna alami dan buatan yang perlu kita ketahui, ya.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Pertanyaan

Sebutkan warna yang dihasilkan oleh wortel!

Petunjuk: Cek halaman 3.

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tenang pewarna makanan alami, bahan pewarna alami pada makanan, bahan pewarna buatan pada makanan, fungsi bahan pewarna dan zat 4ditif lainnya pada makanan.

Bahan Pewarna pada Makanan

Bahan pewarna atau zat pewarna pada makanan adalah bahan tambahan pada makanan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan. Penambahan zat pewarna pada umumnya bertujuan untuk memperoleh warna makanan yang lebih menarik.

Fungsi Zat Pewarna Makanan

Fungsi zat pewarna pada makanan, yaitu

1) mendapatkan warna yang sama atau seragam pada makanan yang warna asalnya tidak sama;

2) memperbaiki penampilan makanan yang warnanya pudar akibat proses pemanasan;

3) memperoleh penampilan makanan yang lebih menarik;

4) mendapatkan warna yang lebih tua dari warna aslinya;

5) sebagai indikator visual (penglihatan) untuk menentukan kualitas makanan itu;

6) mempertahankan warna agar tidak memudar yang disebabkan oleh cahaya matahari atau pengaruh lainnya.

Macam-macam Bahan Pewarna pada Makanan

Terdapat banyak jenis bahan pewarna, tetapi tidak semua pewarna itu dapat digunakan pada makanan. Ada dua jenis pewarna makanan, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan.

1. Bahan Pewarna alami (natural colour)

Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang diambil dari tumbuhtumbuhan atau batu-batuan secara langsung. Misalnya,

a. zat warna klorofil dari daun suji dan daun pandan yang menghasilkan warna hijau untuk mewarnai kue, seperti kue lapis dan kue pisang;

b. zat warna kurkumin yang berasal dari kunyit yang menghasilkan warna kuning untuk memberi warna pada tahu, minuman ringan, dan nasi kuning;

c. zat warna kapxantin yang dikandung oleh cabai merah untuk memerahkan rendang dan sayur ikan;

d. zat warna antosianin yang dikandung bit menghasilkan warna abu-abu violet pada keadaan basa dan warna merah pada keadaan asam;

e. zat warna coklat pada karamel dihasilkan dari reaksi karamelisasi sukrosa pada pemanasan sekitar 170o C;

f. zat warna kuning pada wortel disebut beta-karoten untuk memberi warna kuning pada makanan;

g. beberapa zat warna alami lainnya, seperti sari jeruk yang menghasilkan warna kuning, riboflavin, paprika, dan ekstrak kulit anggur.

Zat Pewarna Alami

  1. Anato
  2. Beta-Apo-8’Karotenoat
  3. Etil Beta-Apo-8’Karotenoat
  4. Xantasantin
  5. Karamel, Amonia Sulfit Proses
  6. Karmin
  7. Beta Karoten
  8. Klorofil
  9. Klorofil Tembaga Komplex
  10. Kurkumin
  11. Riboflavin
  12. Tartrazin

Ukuran penggunaan zat pewarna harus memerhatikan ambang batas penggunaannya yang menggunakan satuan bpj (bagian per juta). Misalnya, beta-karoten mempunyai ambang 33 bpj.

2. Bahan Pewarna buatan (sintetis atau synthetic colour)

Pewarna buatan adalah bahan pewarna yang dibuat secara kimia oleh pabrik industri kimia. Pewarna ini biasanya dijual di pasaran dengan tanda khusus pada label atau kemasannya.

Tanda itu dapat berbentuk tulisan FD&C (food, dr*gs, and cosmetics), tetapi yang baku berbentuk M. Beberapa contoh pewarna sintetis, misalnya biru berlian, yellow nomor 5 dengan ambang 7,5 bpj per hari.

Zat Pewarna Sintetis

  1. Biru Berlian
  2. Coklat HT
  3. Eritrosin
  4. Hijau FCF
  5. Hijau S
  6. Indigotin
  7. Karmoisin
  8. Kuning FCF
  9. Kuning Kuinolin
  10. Merah Alura
  11. Ponceau 4 R

Ada beberapa zat pewarna yang dilarang untuk mewarnai makanan, misalnya magenta untuk tekstil dan butter yellow. Zat pewarna yang dilarang lainnya tercantum pada Tabel berikut ini.

Tabel: Zat Pewarna yang dilarang

Penggunaan zat pewarna yang dilarang ini dapat menyebabkan penyakit kanker, kerusakan ginjal, kerusakan hati, dan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan zat pewarna tersebut mengandung bahan kimia yang tidak dapat dicerna tubuh sehingga mengendap di dalam tubuh. Selain bpj, ambang batas pemakaian menggunakan satuan mg/kg.

Contoh pemakaian zat pewarna sintetis, yaitu penggunaan zat pewarna anato pada es krim yang hanya diperkenankan (ambang batas) 100 mg/kg. Artinya, pada setiap 1 kg es krim hanya diijinkan menambah pewarna anato sebanyak 100 mg.

Pewarna sintetis biru berlian untuk kacang kapri kalengan memiliki ambang batas penggunaan 200 mg/kg. Itu berarti pada setiap 1 kg kacang kapri hanya boleh ditambahkan pewarna biru berlian sebanyak 200 mg.

Baca juga: Cara Membuat Pasta Gigi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA