Top 10 penjualan go food 2022

Bisnis.com, JAKARTA - Go-Food, salah satu aplikasi pesan antar makanan yang dirilis Go-Jek pada pertengahan 2015 semakin ekspansif dan kian menjelma sebagai pusat wisata kuliner online di Indonesia. Pesanan makanan dan minuman pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. 

Aristo Kristandyo, VP Marketing Go-Food, mengatakan bahwa pada 2018 lalu terdapat empat karegori makanan dan minuman dengan yang paling popular dan banyak dipesan setiap bulannya yaitu menu paket ayam sebanyak 10 juta pesanan, aneka nasi 3,5 juta, disusul mie sebanyak 1,5 juta kali pesanan per bulan pada saat pesta MaMiMuMeMo Go-Food.

Selain makanan berat, masyarakat juga menyukai aneka makanan ringan dan minuman. Terlihat dari banyaknya jumlah pesanan kopi sebanyak 1,5 juta kali, disusul gorengan yaitu 1,2 juta dan martabak sebanyak 760.000 kali pemesanan.

Menurutnya, untuk jam pesanan paling banya pada saat santap malam sekitar jam 7 hingga jam 9 setidaknya terdapat 6,4 juta pesanan di malam hari, disusul makan siang. Namun yang tak kalah tinggi adalah saat jam senggang di sore hari, dibuktikan dengan banyaknya pesanan kopi dan gorengan.

“Untuk pesanan tengah malam di atas jam 10 pun tidak kalah banyaknya. Di sini menu martabak dan kopi menjadi pilihan masyarakat. Pada 2018 ini setidaknya hampir 7 juta martabak sudah diantarakan melalui Go-Food ,” ujarnya. 

Sementara itu, Jacqueline Hassan, pemilik merchant kopi Janji Jiwa cabang Radio Dalam mengatakan sejak bergabung menjadi merchant, pihaknya tidak lagi terlalu mengkhawatirkan proses pemasaran karena adanya teknologi yang ditawarkan Go-Food.

Ini memungkinkan produk mereka dapat dipesan masyarakat tanpa harus datang langsung ke kedai kopinya. “Kini produk kuliner kami tidak hanya bisa dinikmati para pengunjung yang telah mengetahui lokasi kedai kopi, tapi juga sudah dikenal dan dinikmati oleh para pecinta kopi dari berbagai wilayah di Jabodetabek,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Gojek

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Semakin hari bisnis pesan antar makanan semakin digemari. Terlebih lagi pada saat pandemi Covid-19, semakin banyak orang yang menggunakan jasa ini untuk memesan makanan. Beberapa pertimbangan seperti: lebih praktis, lebih menghemat waktu, untuk menghindari penyebaran Covid-19, dan lainnya, menjadi alasan para pelanggan beralih kepada cara order makanan secara online ini. Belum lagi dengan adanya jasa pemesanan makanan online ini, pelanggan bisa memilih variasi makanan yang lebih beragam. Ditambah lagi ada banyak promo menarik yang ditawarkan. Wah jadi semakin digandrungi nih. Di Indonesia, ada beberapa pelaku bisnis pesan antar makanan ini, di antaranya yang populer adalah Gofood dan Grabfood. Keduanya adalah aplikasi pesan antar makanan online yang dimiliki oleh perusahaan Ojol Gojek dan Grab. Selain itu ada juga Shopee Food, Traveloka Eats, dan lainnya.

Nah di antara semua layanan food delivery, Gofood masih terus konsisten menguasai bisnis ini. Hal ini sesuai dengan beberapa survei dan riset yang dilakukan pada tahun ini.

Sebuah riset dari Tenggara Strategics dan Universitas Prasetiya Mulya menemukan bahwa Gofood menguasai layanan food delivery di Indonesia, dengan nilai transaksi mencapai Rp 30,65 triliun. Sejumlah 50% responden mengakui bahwa Gofood menjadi top of mind platform layanan pesan antar makanan mereka. GoFood juga merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh, yaitu sebesar 76%. Sesudah Gofood, layanan aplikasi pesan antar makanan yang favorit adalah ShopeeFood dengan nilai transaksi mencapai Rp 26,49 trilliun. Sebanyak 28% responden menjadikan ShopeeFood sebagai top of mind platform pesan-antar makanan. Baru yang ketiga GrabFood dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,93 triliun. Sebanyak 22% responden menjadikan GrabFood sebagai top of mind platform pesan-antar makanan.

Riset lainnya yang berjudul The Habit of Online Food Delivery (OFD) dari JAKPAT Survey juga menyatakan GoFood sebagai layanan food delivery terbesar di Indonesia. Riset yang melibatkan sekitar 1600 responden di kota-kota besar Indonesia ini menyatakan GoFood sebagai leader layanan food delivery, dengan 61 responden menggunakan aplikasi GoFood dalam kurun waktu 3 bulan terakhir ini, diikuti dengan ShopeeFood sebesar 55%, GrabFood sebesar 43%, dan TravelokaEats sebesar 7%. Overall, 39% responden memilih GoFood sebagai aplikasi yang paling sering digunakan, diikuti ShopeeFood sebesar 38%, GrabFood sebesar 22%, dan TravelokaEats 1%. Masih menurut hasil survei ini, ada beberapa pertimbangan yang membuat responden memilih platform delivery makanannya. Misalnya hampir 90% responden yang menggunakan ShopeeFood memilih karena diskon, lebih dari separuh responden memilih Gofood karena alasan kemudahan aplikasinya. Faktor lainnya adalah banyaknya pilihan restoran dan menu, peringkat aplikasi dan juga tampilan yang menarik dari aplikasi tersebut.

Dari beberapa hasil survei di atas, semuanya mengatakan bahwa GoFood memenangkan layanan food delivery di Indonesia. Apa kelebihan GoFood dibandingkan dengan GrabFood, Shopee Food, dan lainnya? Kalau dilihat dari banyaknya promo dan diskon diberikan, GoFood kalah dari Shopee Food. Riset menunjukkan bahwa Shopee Food adalah layanan food delivery yang paling banyak memberikan diskon dan promo, yang kedua adalah GrabFood, dan baru GoFood di peringkat ketiga. Jadi di sini kita lihat, memang harga merupakan satu variabel penting yang mempengaruhi keputusan konsumen, akan tetapi itu bukan satu-satunya penentu. Ada faktor-faktor lainnya seperti popularitas, kemudahan sistem pembayaran, kecepatan pengiriman, dan lainnya.

Hal ini sesuai dengan survei yang dilakukan PT Sucor Sekuritas terhadap pengguna layanan food delivery dan juga pedagang makanan di kota besar di Indonesia Maret 2022, yang mengatakan bahwa Gofood adalah layanan pesan antar makanan yang paling banyak digunakan konsumen, dengan mayoritas berpenghasilan 5-10 juta lebih memilih Gofood. Menurut survei tersebut, yang membuat Gofood unggul adalah faktor kenyamanannya, bahkan sebagian besar responden (62%) mengaku tidak terganggu dengan masalah harga. Demikian juga dari sisi pedagang, 64% responden mengatakan bahwa penjualan melalui Gofood adalah yang terbanyak dibandingkan dengan aplikasi lainnya seperti GrabFood, Shopee food dan Traveloka Eats. Banyak merchant juga mengatakan memiliki pengalaman yang lebih baik dengan GoFood, hal ini juga karena Gofood aktif memberikan training kepada merchant.

Demikianlah perkembangan industri food delivery di Indonesia yang semakin populer. Belakangan ini ada kabar konsumen yang mengeluh akan naiknya harga makanan yang dipesan melalui aplikasi dibandingkan dengan beli langsung. Menurut saya hal ini wajar saja, karena pastinya ada biaya untuk penggunaan aplikasi. Kendati demikian tampaknya layanan pesan antar makanan atau food delivery ini akan tetap diminati, bahkan ketika pandemi Covid-19 usai. Hal ini sesuai dengan survei dari Tenggara Strategics yang mengatakan bahwa sebagian besar konsumen (99%) mengatakan berniat untuk terus menggunakan layanan pesan antar makanan dan meningkatkan penggunaan pada masa-masa mendatang.

Makanan apa yang laku di GoFood?

Menu GoFood Terlaris yang Banyak Dicari.
Ayam Geprek. Ayam geprek merupakan menu kuliner terlaris dengan banyak peminat di Indonesia. ... .
Mie Setan. Mie setan atau disebut miset merupakan menu pedas berbahan dasar mie dan juga cabai. ... .
3. Burger. ... .
4. Ricebowl. ... .
Aneka Kopi. ... .
6. Martabak. ... .
7. Kebab. ... .
Sate Taichan..

Berapa persen bagi hasil GoFood?

Sebelumnya, komisi yang ditetapkan GoFood adalah 12%+Rp 5000. Kini, GoFood mematok angka 20 %+Rp 1.000 dari setiap produk yang dijual bagi mitra usaha baru yang baru bergabung sejak 5 Maret 2021.

Apa perbedaan GoFood dan GoBiz?

Apa perbedaan GoFood dengan GoBiz? GoFood merupakan aplikasi yang terdapat di dalam aplikasi Gojek, yang digunakan oleh para pelanggan untuk mencari dan memesan makanan. Sementara itu, GoBiz merupakan aplikasi yang digunakan oleh Partner GoFood untuk mengatur operasional restorannya di GoFood.

Kenapa GoFood mahal?

Hal tersebut terjadi karena penyedia layanan seperti GoJek dan Grab, menetapkan sistem bagi hasil dari tiap transaksi di aplikasi pesan antar mereka. Besaran bagi hasilnya disebut sekitar 20 persen dari transaksi. Ini yang membuat kebanyakan merchant atau mitra kemudian menaikkan harga produknya di aplikasi.