Tokoh umat Islam yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam fase kebangkitan nasional yaitu

Kebangkitan Nasional adalah hari lahirnya organisasi pemuda yang didirikan oleh mahasiswa sekolah kedokteran STOVIA. Namun makna Kebangkitan Nasional tidak hanya itu saja, melainkan bagaimana para pemuda tersebut berjuang demi mendapatkan kemerdekaan dan bebas dari penjajahan. Ada 5 tokoh utama yang paling berpengaruh di masa-masa tersebut yaitu:

Dr. Sutomo

Dr. Sutomo adalah salah satu tokoh kebangkitan nasional yang punya cita-cita mulia. Beliau ingin memakmurkan rakyat Indonesia dan membuang segala macam batasan yang membedakan antara si kaya dan si miskin, antara kaum terpelajar dan rakyat biasa. Dengan begitu semua orang akan bersatu dan perjuangan merebut kemerdekaan berhasil.

Dr. Tjipto Mangunkusumo

Awalnya, Dr. Tjipto Mangunkusumo adalah seorang dokter profesional yang bekerja pada pemerintah Hindia Belanda. Bersama kedua temannya yaitu, Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara, beliau mendirikan organisasi politik yang mencetuskan pandangan kekuasaan ada di tangan rakyat, bukan Hindia Belanda. Pada tahun 1907, Dr. Tjipto Mangunkusumo pernah menulis sebuah artikel yang berisi kritikan menentang  kondisi masyarakat pada masa itu yang menurutnya tidak sehat.

Ir. Soekarno

Sebagai presiden pertama Indonesia, Soekarno sudah dikenal luas, bahkan oleh generasi muda abad ini. Perjuangannya merebut kemerdekaan Indonesia akan selalu dikenang oleh bangsa ini. Soekarno sendiri lahir di Blitar pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau juga turut andil dalam periode Kebangkitan Nasional karena selalu membakar semangat para pemuda lewat pidatonya yang  berapi-api.

Ki Hajar Dewantara

Beliau adalah tokoh pendidikan Indonesia yang begitu berjasa. Tak heran kalau tanggal kelahirannya ditetapkan sebagai hari pendidikan. Bersama Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij untuk menentang pemerintahan Hindia Belanda pada masa pergerakan nasional.

Dr. Douwes Dekker

Dikenal sebagai “tiga serangkai” bersama Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Meskipun keturunan Belanda, beliau tidak segan menentang pemerintah yang keji pada masa itu. Lewat Indische Partij, Douwes Dekker mencurahkan segala macam pikiran dan pendapatnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Era pergerakan memang masa-masa yang penuh perjuangan. Di masa itu juga banyak tokoh-tokoh yang bertempur demi merebut kemerdekaan Nusantara. Semoga informasinya bermanfaat ya!

Lihat Foto

Dok. kemdikbud.go.id

Pendiri organisasi Budi Utomo.

KOMPAS.com - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memeringati Hari Kebangkitan Nasional.

Tanggal tersebut dipilih karena pada 20 Mei 1908, berdiri organisasi pertama yang memicu tumbuhnya pergerakan nasional, yaitu Budi Utomo.

Berdirinya Budi Utomo dipelopori oleh salah satu tokoh pergerakan nasional, yaitu Wahidin Sudirohusodo.

Berikut ini tokoh-tokoh kebangkitan nasional dan perannya.

Baca juga: Mengapa Hari Kebangkitan Nasional Diperingati Tanggal 20 Mei?

Wahidin Sudirohusodo

Wahidin Sudirohusodo adalah sosok yang pandai dan lulus dari sekolah kedokteran hingga menjadi pejabat kesehatan.

Jiwa-jiwa pemberontakannya tampak saat ia memimpin redaksi surat kabat Retnodhoemilah.

Melalui surat kabar itu, Wahidin melontarkan gagasannya soal kebangkitan Jawa, meliputi nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Namun upayanya di Retnodhoemilah kurang membuahkan hasil, ia pun mundur dan memperjuangkan gagasannya dengan berkeliling menemui pejabat pemerintahan di Jawa yang berpengaruh.

Meski gagasannya banyak mengalami penolakan, Wahidin akhirnya bertemu dengan Sutomo dan sepakat untuk membuat sebuah organisasi.

Organisasi itu adalah Budi Utomo yang lahir pada 20 Mei 1908. Budi Utomo tidak hanya memajukan pendidikan, tetapi juga menyadarkan masyarakat Jawa akan martabatnya sebagai bangsa.

Baca juga: Wahidin Sudirohusodo: Kehidupan, Peran, dan Perjuangannya

Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Pendiri Organisasi Budi Utomo

KOMPAS.com - Tanggal 20 Mei, masyarakat Indonesia selalu memperingatinya sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Melihat sejarahnya, tanggal tersebut diambil dari pendirian organisasi pemuda modern yang disebut sebagai yang pertama di Indonesia.

Organisasi itu adalah Budi Utomo yang didirikan pada 20 Mei 1908 oleh sejumlah tokoh saat itu.

Di dalam tubuh organisasi Budi Utomo, terdapat banyak pemuda Indonesia yang menempa kemampuan dirinya dan kemudian menjadi pemimpin beragam organisasi pergerakan kemerdekaan yang lahir setelahnya.

Berangkat dari latar belakang itulah, kebangkitan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda mulai terlihat, sehingga 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Baca juga: Di Balik Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei...

Lalu siapa saja tokoh-tokoh yang mempelopori Kebangkitan Nasional? Berikut ini adalah profil singkat ke lima tokoh Kebangkitan Nasional.

1. Dr. Douwes Dekker

Douwes Dekker (DD) adalah seorang pejuang kemerdekaan yang meski lahir dan wafat di Indonesia, namun ia merupakan seorang berdarah asing.

Ia pernah belajar di Eropa tentang politik modern dan ketika kembali ke Indonesia, ia mengajarkan apa yang diketahuinya kepada semua orang, entah itu golongan pribumi, china, ataupun indo.

DD adalah pendiri partai Indische Partij (IP), ia mengajarkan apa itu partai politik, jurnalistik anti pemerintah, rapat akbar, dan sebagainya.

Douwes Dekker juga merupakan pemimpin dari surat kabar berbahasa Belanda De Express yang memperlihatkan kepada masyarakat perlawanan terhadap pemerintahan kolonial.

Di dalam IP dan De Express, ada sebuah slogan yang diperkenalkan yaitu " Hindia Belanda untuk warga Hindia Belanda".

Ini adalah upaya yang digiatkan untuk menentang pemerintahan penjajahan Belanda.

Baca juga: Dasar Penetapan Hari Kebangkitan Nasional

3. RM. Soewardi Soerjoningrat

Lihat Foto

Harry A Poeze, et al., In Heat Land van de Overheerser: Indonesiers in Nederland, 1600-1950, Dordrecht Foris Publications, 1986

Dari kiri: Soewardi Soerjaningrat, Douwes Dekker, dan dr Tjipto Mangoenkoesoemo. (Harry A Poeze, et al., In Heat Land van de Overheerser: Indonesiers in Nederland, 1600-1950, Dordrecht Foris Publications, 1986).

Soewardi adalah pemuda radikal asal Istana Pakualaman yang menjadi politisi kebudayaan nasionalis konservatif.

Sejarah () 20 Mei 2016 09:46:05 WIB

Kebangkitan Nasional adalah Masa di mana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Tokoh-Tokoh

Tokoh-tokoh yang mempolopori Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu :

dan Lain-Lain

Asal usul Kebangkitan Nasional

Pada tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji Samanhudimendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.

Serikat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.

Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis "Als ik eens Nederlander was" ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada tanggal 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan diasingkan ke Banda danBangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda.

Saat ini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA