Tanaman yang dipakai sebagai batang pokok pada okulasi sebaiknya dipilih tanaman yang memiliki sifat

Oleh :

Among Wibowo, SP, MMA

Penyuluh Pertanian Madya pada Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang

Sumber Gambar: dokumen pribadi

Banyak teknik yang dilakukan para petani untuk meningkatkan kualitas buah tanaman mereka, salah satunya adalah Okulasi. Okulasi (budding) adalah penggabungan dua bagian tanaman buah maupun tanaman hias yang berlainan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.

Dengan penggabungan ini diharapkan akan menghasilkan tanaman baru dengan kualitas unggul dari kedua pohon induk. Biasanya pohon A adalah tanaman dengan hasil buah yang baik sedangkan pohon B adalah tanaman dengan akar yang kuat. Okulasi dapat dilakukan pada 2 tanaman yang masih satu keluarga. Dengan teknik yang tepat, kita dapat mendapatkan satu pohon hasil okulasi dengan beberapa buah atau bunga berbeda.

Cara Melakukan Teknik Okulasi Tanaman Buah

Pemilihan Pohon

Untuk pohon pendonor atau sering disebut dengan entres pilihlah pohon dengan kualitas buah unggulan sedangkan pohon penerima / seling harus memiliki batang yang kokoh dan akar yang kuat. Keduanya harus jauh dari penyakit dan sudah berumur (terlihat dari kulit yang bisa dikelupas, hal ini pertanda bahwa sudah banyak kandungan kambium).

Kambium dalam tanaman berguna sebagai jaringan angkut makanan dari daun ke batang dan sebagai perekat mata tunas pohon pendonor dan batang pohon penerima. Jika jaringan ini hilang maka okulasi dipastikan gagal. Saat memilih mata tunas, ambillah tunas kecil yang sehat. Jika pohon pendonor tidak memiliki mata tunas, cobalah memangkas daunnya. Hal ini dilakukan untuk merangsang pohon agar mengeluarkan tunas baru.

Waktu Pelaksanaan Okulasi

Waktu terbaik melakukan okulasi adalah saat pohon sedang melakukan pembelahan sel kambium, biasanya terjadi pada pagi hari dimana pohon sedang melakukan fotosintesis. Sebaiknya lakukan penempelan pada bulan-bulan kemarau.

Cara Okulasi

1. Perlakuan awal

Batang bawah dibersihkan dari kotoran/debu terutama pada bagian yang akan dibuat sobekan untuk okulasi dengan cara mengusapnya dengan ibu jari dan telunjuk tangan.

2. Pembuatan sayatan untuk tempat menempel entres

Gunakan pisau/silet tajam yang steril, dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi dan pembusukan pada tempelan. Kalau perlu masukkan dalam cairan alkohol agar bakteri mati. Cara okulasi ini memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi tapi kita tidak dapat melakukannya pada semua tanaman.

- Pada pohon pendonor, ambil sedikit area dekat mata tunas. Lakukan dengan sekali sayatan, inilah pentingnya menggunakan pisau yang tajam.

- Pada pohon penerima, buatlah sayatan horizontal lalu sayatan vertikal sehingga akan berbentuk huruf T. (cek gambar) Sayatan jangan terlalu dalam supaya tidak mengenai jaringan kambium.

- Tarik ujung kulit pohon bagian kiri dan kanan ke bawah maka anda bisa melihat adanya celah untuk menyisipkan tunas dari pohon pendonor.

- Tinggal masukkan tunas dari pohon pendonor kedalamnya

- Ikat dengan tali dengan kuat.

Tutup celah yang ada, usahakan jangan sampai ada air dan udara yang masuk antara pohon penerima dan tempelan mata tunas. Hal ini dilakukan untuk menghindari air yang memicu pembusukan yang mengakibatkan dan udara yang menyebabkan kambium cepat kering

- Setelah Okulasi sukses maka segera lepas ikatan agar tunas bisa tumbuh dengan bebas. Tanda bahwa okulasi sukses adalah menyatunya tempelan dan mata tunas yang sudah tumbuh. Terakhir tinggal menunggu tanaman berbuah.

Faktor yang menunjang keberhasilan okulasi

· Waktu pelaksanaan okulasi

Waktu terbaik pelaksanaan okulasi yaitu pada pagi hari, antara jam 07.00-11.00 pagi. Hal ini karena pada waktu tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman masih dalam kondisi aktif dan optimum. Apabila okulasi dilakukan diatas jam 12.00 siang maka daun-daun mulai layu. Tetapi ini bisa diatasi dengan melakukan penempelan di tempat teduh, yang terhindar dari sinar matahari secara langsung.

· Kebersihan alat okulasi

Silet yang akan digunakan kita belah dua saat masih dalam bungkusan kertas, sehingga silet kita tetap dalam kondisi bersih. Satu belahan kita gunakan sedangkan belahan lainnya kita simpan untuk pengganti belahan silet pertama apabila dirasa sudah tidak tajam lagi. Setelah silet digunakan, silet dibersihkan dan dibungkus lagi dengan kertas pembungkusnya agar tidak berkarat (among wibowo).

Teknik perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya diantara melalui okulasi tanaman. Okulasi tanaman atau lebih dikenal dengan penempelan mata tunas merupakan teknik perbanyakan yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat karena dapat meningkatkan kualitas tanaman menjadi lebih baik. Berikut merupakan penjelasan mengenai okulasi.

Okulasi

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif buatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu tanaman melalui penempelan sepotong kulit pohon dengan mata tunas dari batang atas yang ditempelkan pada irisan kulit pohon lain dari batang bawah sehingga dapat tumbuh dan bersatu menjadi individu yang baru.

Pengertian Okulasi

Okulasi adalah serangkaian teknik pembiakan tanaman secara vegetatif yang telah banyak dikembangkan oleh petani. Dalam melakukan okulasi pada tanaman diperlukan ketrampilan khusus supaya tujuan okulasi dapat berhasil.

Arti batang bagian bawah yang digunakan untuk okulasi diharuskan mempunyai sistem perakarannya yang baik, sedangkan batang bagian atas biasanya dipilih yang memiliki hasil tanaman yang memiliki kualitas baik.  Terdapat dua macam teknik okulasi yang baisa diterapkan yaitu teknik okulasi tradisional dan teknik okulasi hijau.

Okulasi disebut juga sebagai salah satu teknik perbaikan kualitas tanaman secara vegetatif buatan. Sama seperti jenis perbanyakan vegetatif buatan lainnya, okulasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bibit tanaman yang berkualitas baik.

Jika dibandingkan dengan hasil tanaman melalui dari teknik perbanyakan cangkok dan stek, tanaman okulasi memiliki kualitas yang lebih baik dikarenakan okulasi dapat menggabungkan 2 sifat unggul dari masing-masing bagian tanaman asalnya yang berupa sifat unggul dari batang bawah seperti sistem perakaran yang kuat dan sifat unggul dari tanaman entres  yang dapat berupa hasil buah yang lebat.

Teknik okulasi biasanya dilakukan dengan menggabungkan tanaman-tanaman yang masih dalam satu spesies. Okulasi yang dilakukan antar tanaman dengan spesies berbeda jarang dilakukan karena memiliki tingkat keberhasilannya sangat rendah karena perbedaan sifat fisiologis dari masing-masing spesies dapat menghambat penyatuan batang atas dan batang bawah.

Proses Okulasi

Adapun untuk mekanisme dalam teknik okulasi ini sendiri, antara lain adalah sebagai berikut;

Mengiris batang bawah (membuat jendela okulasi)

Langkah yang pertama dalam tahapan olukasi adalah mengiris batang bawah. Bentuk irisan batang bawah tergantung pada cara okulasi yang kita pilih. Irisan okulasi tidak boleh terlalu dalam dan melukai bagian kayunya karena dapat mengakibatkan kegagalan okulasi.

Letak  jendela okulasi harus berada disisi yang berlawanan dengan arah matahari. memperhatiakan arah matahari Hal ini dikarenakan untuk mencegah tempelan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Cara ini berlaku pada bibit batang bawah yang dibudidayakan dalam bedengan, namun jika batang bawah ditumbuhkan dalam polybag atau pot maka letak jendela okulasi tidak menjadi masalah karena letak bibit lebih mudah diatur posisinya.

Mengambil Mata Tunas atau Tempel

Tahap okulasi yang kedua adalah pengambilan mata tempel yang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu bentuk pengambilan sehi empat, sayatan dan bulat. Dengan adanya macam mata tempel dapat diperoleh bentuk mata tempel yang sesuai dengan cara okulasi yang digunakan.

Penempelan atau Penyisipan Mata Tunas

Tahapan selanjutnya adalah penempelan mata tunas. Mata tunas yang telah diperoleh kemudian disisipkan atau ditempelkan pada jendela okulasi yang telah dibuat pada batang bawah. Penempelan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak sampai merusak kambium.

Hal yang perlu diperhatikan pada saat penempelan mata tunas adalah menjaga kebersihan pada kambium karena dapat mengganggu menyatunya penempelan

Mengikat Tempelan

Pengikatan tempelan dapat menggunakan plastik polianil khlorida dengan ukuran tali pengikat kira-kira memiliki panjang sekitar 20 cm dan lebar sekitar 1,5 cm serta tebalnya 0,1 mm. Pengikatan tempelan biasanya dilakukan dengan sistem genteng yang diikatkan dari bagian bawah ke atas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengikatan adalah mata tunas jangan diikat terlalu erat karena dapat mengakibatkan kerusakan pada mata tunas.

Membuka Ikatan

Ikatan okulasi dibuka setelah kurang lebih 1 bulan setelah pelaksanaan untuk dilihat mata tempelnya. Jika mata temple masih menunjukkan warna hijau segar dan sudah melekat dengan batang bawah berarti okulasi berhasil dilakukan, namun jika mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam maka okulasi yang dilakukan gagal.

Memotong Batang Bawah

Pemotongan batang bawah dilakukan jika okulasi tersebut telah berhasil. Pemotongan batang bawah dapat dilakukan dengan cara memotong sekitar 1 cm di atas mata tempel dengan bentuk potongan miring kebelakang sehingga air hujan yang  jatuh dan tidak mengenai tempelan tersebut. Untuk mencegah terjadinya infeksi maka luka bekas potongan segera ditutup.

Penutupan dapat dilakukan dengan menggunakan lilin atau cat untuk menjaga agar pertumbuhan tunas okulasi dapat tegak lurus. Tunas yang telah tumbuh diikat pada tiang

Syarat Okulasi

Syarat tanaman yang dapat dikembangbiakan dalam teknik okulasi ini, antara lain yaitu;

Tanaman Tidak Sedang Tumbuh Daun Baru

Dikarenakan pada saat tanaman masih memproduksi daun baru akan berpengaruh pada kulit yang digunakan sebagai jendela okulasi sehingga kulit yang telah disayat menjadi cepat kering dan dapat berpengaruh dalam keberhasilan proses okulasi.

Batang Atas dan Bawah Harus Memiliki Umur yang Sama

Hal ini untuk mendukung keberhasilan proses okulasi. Umur batang sangat berpengaruh terhadap kecepatan terbentuknya tunas sehingga perlu adanya keselarasan umur antar kedua tanaman induk agar dihasilkan sinergi yang baik dalam memunculkan tunas baru.

Tanaman yang dijadikan sebagai batang bawah   sebaiknya berasal dari biji karena akan memiliki perakaran yang lebih kuat dan relative tahan terhadap kekeringan. Selain itu batang bawah yang digunakan untuk menyambungkan harus mampu menjalin pertautan yang baik dan mampu mendukung pertumbuhan batang atasnya tanpa menimbulkan efek negatif yang tidak diinginkan sehingga diperlukan usia batang yang sama.

Kedua Tanaman yang Akan Diokulasi Harus dari Satu Genus

Kedua tanaman induk yang diokulasi harus dari satu family atau genus tanaman agar okulasi dapat berhasil. Okulasi jarang dilakukan pada tanaman dengan genus berbeda Karen memiliki tingkat keberhasilan yang rendah akibat perbedaan fisiologis tanaman yang dapat terjadi sehingga untuk menghindari kegagalan tersebut kedua tanaman harus dari genus yang sama.

Bebas Hama dan Penyakit

Kedua tanaman yang dijadikan sebagai tanman induk harus terbebas dari serangan hama maupun infeksi penyakit. Hal ini dikarenakan untuk menghindari resiko kegagalan dalam okulasi karena terganggunya proses okulasi akibat serangan hama dan penyakit.

Selain itu tanaman yang terserang hama dan penyakit justru dapat menjadi sumber penularan kepada tanaman hasil okulasi nantinya.

Tanaman Induk Bersifat Unggul

Tanaman induk harus memiliki sifat yang unggul dikarenakan tujuan utama dari okulasi adalah meningkatkan kualitas hasil tanaman yang lebih baik dan unggul sehingga kedua bibit tanaman okulasi juga harus memiliki sifat yang unggul.

Salah satu sifat unggul yang sebaiknya dimiliki oleh tanaman induk adalah mempunyai produksi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman hasil okulasi.

Tujuan Okulasi

Tujuan utama okulasi dari okulasi tanaman adalah sebagai berikut;

  1. Mendapatkan jenis tanaman baru yang memiliki sifat menguntungkan seperti tahan penyakit serta sifat unggul lainnya yang diperoleh
  2. Bisa mendapatkan hasil penggabungan dari dua sifat berbagai jeis tanaman di induknya.

Manfaat Okulasi

Adapun untuk kegunaan dalam okulasi ini, antara lain adalah sebagai berikut;

Proses Pembuahan dan Perkembangbiakan Lebih Cepat

Proses okulasi dapat menyebabkan proses perkembangbiakan menjadi lebih cepat karena faktor umur tanaman induk dan sifat induk yang unggul dan memiliki pertumbuhan yang cepat.

Meningkatkan Produktivitas Tanaman

Okulasi merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif  yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman karena didukung oleh bibit atau induk tanaman yang memiliki sifat unggul dan memiliki produksi tinggi. Hal tersebut yang mendorong peningkatan produktivitas dan mutu tanaman hasil okulasi sehingga teknik ini lebih menguntungkan.

Pertumbuhan Tanaman Lebih Seragam

Hasil tanaman yang diperbanyak dengan okulasi memiliki sifat yang seragam. Hal ini dikarenakan okulasi merupakan perkembangbiakan secara vegetatif tanpa melalui proses peleburan dua gamet yang berarti satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri dan menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya. Hal tersebut yang menjadikan hasil tanamannya menjadi seragam.

Sumber : //dosenpertanian.com/pengertian-okulasi/

Reno seprama

Penyuluh Pertanian WKPP Koto Tinggi

BPP Koto Besar - Dharmasraya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA