Syarat pakaian ihram bagi jamaah haji laki-laki adalah

Ihram (Bahasa Arab: إحرام Ihrām) adalah keadaan seseorang yang telah berniat untuk melaksanakan ibadah haji dan atau umrah. Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal "muhrim" dan jamak "muhrimun". Calon jamaah haji dan umrah harus melaksanakannya sebelum di miqat dan diakhiri dengan tahallul.

 

Pakaian Ihram

Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak berjahit yang dipakai untuk bagian bawah menutup aurat, dan kain satunya lagi diselendangkan. Sedangkan pakaian wanita ihram adalah menutup semua badannya kecuali muka dan telapak tangan (seperti pakaian ketika sholat). Warna pakaian ihram disunatkan putih.

Ketika ihram diharamkan baginya melakukan perbuatan tertentu seperti memakai pakaian berjahit, menutup kepala (bagi lelaki) dan muka (bagi perempuan), bersetubuh, menikah, melontarkan ucapan kotor, membunuh binatang dan tumbuhan, memotong rambut/ kuku, dan lain-lain.

  • Perbedaan Muhrim dan Mahram di KonsultasiSyariah.com

 

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ihram&oldid=19500901"

Ketika seseorang telah berihram (menggunakan pakaian ihram) dan berniat untuk haji dan umrah, maka ada beberapa larangan yang harus diketahui agar ihramnya tidak sia-sia.

Karena ketika seseorang telah memakai pakaian ihram, ia sebenarnya telah berjanji untuk tidak melanggar pantangan-pantangan ihram.

Ada beberapa larangan dalam ihram yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin seorang muhrim (orang yang berihram). Namun ada juga beberapa larangan yang diperuntukkan seluruh muhrim secara umum: baik laki-laki maupun perempuan.

Bagi seorang muhrim laki-laki dilarang memakai pakaian biasa selain pakaian ihram yang telah dipakainya, apalagi mengganti pakaian ihramnya sebelum tahallul selesai. Selain itu seorang muhrim juga dilarang memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit serta memakai penutup kepala yang melekat seperti topi atau peci dan sorban.

Bagi perempuan, dilarang menutup kedua telapak tangan dengan kaos tangan, menutup muka dengan cadar.

Sedangkan secara secara umum bagi muhrim laki-laki dan perempuan diharuskan memperhatikan larangan-larangan berikut ini. Yaitu: memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum berniat haji/umrah, memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan.

Selain itu, seorang muhrim juga dilarang memburu dan menganiaya atau bahkan membunuh binatang dengan cara apapun, kecuali binatang yang membahayakan.

Menikah, menikahkan atau meminang  perempuan untuk dinikahi juga termasuk larangan bagi seluruh muhrim. Apalagi sampai bercumbu atau bersetubuh. Dan yang juga penting adalah dilarang mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.

Sebagaimana firman Allah Swt:

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berkata jorok, berbuat fasik dan berdebat ketika mengerjakan haji.

Bagi muhrim yang terlanjur mengerjakan larangan di atas, maka ia harus membayar denda. Bagi muhrim yang membuang/mencabut/menggunting rambut atau bulu dari anggota tubuh, memakai pakaian yang dilarang dalam ihram, mengecat/memotong kuku dan memakai wangi-wangian, maka ia diwajibkan memilih salah satu di antara denda berikut ini:

Pertama, menyembelih seekor kambing; Kedua, bersedekah kepada 6 orang fakir miskin tiap orang dua mud, dan satu mud setara dengan 6 ons); Atau Ketiga, berpuasa 3 hari.

Sedangkan bagi muhrim yang melakukan perkosaan, percumbuan, atau melakukan hubungan suami-istri selepas tahallul awal, maka ia wajib membayar denda dengan memilih tiga denda berikut:

Pertama, menyembelih seekor unta; kedua, bersedekah seharga seekor unta; atau ketiga, berpuasa sebanyak hitungan setiap mud makanan yang dibeli dengan nilai harga satu ekor unta.

Wallahu A’lam.

Bagi setiap pria yang berniat untuk melakukan ibadah haji atau umrah, mereka wajib mengenakan pakaian ihram. Mungkin akan terlihat sulit untuk menggunakan kain ihram bagi yang awam. Hal tersebut dikarenakan penggunaan ihram yang tidak seperti baju atau pakaian lain pada umumnya.

Supaya kamu gak salah, coba deh ikuti tata cara memakai kain ihram yang benar berikut ini. Yuk, simak ulasannya di bawah ini sampai habis!

1. Kenali syarat-syarat penggunaan kain ihram

Kain ihram laki-laki (buynaksk.altijara.ru)

Pada dasarnya, ihram untuk pria terdiri dari dua lembar kain tanpa jahitan. Kain tersebut dipakai untuk menutup aurat sebagian atas dan seluruh bagian bawah. Kain ihram disunahkan berwarna putih.

Saat menggunakan kain ihram, calon jemaah pria harus menghindari beberapa perbuatan. Seperti bersetubuh, berkata kasar, membunuh hewan, hingga memotong rambut untuk tetap menjaga kesucian selama melakukan ibadah haji atau umrah.

2. Cara menggunakan kain ihram pada bagian bawah

Kain ihram laki-laki (hajjumrahplanner.com)

Siapkan selembar kain untuk menutupi bagian bawah. Tutup aurat mulai dari atas pusar hingga bagian bawah lutut. Kamu gak perlu khawatir, cara melipatnya cukup mudah karna hampir sama seperti penggunaan sarung.

Pastikan kain ihram terlipat sempurna dan jangan biarkan aurat terlihat saat duduk ataupun jongkok. Selain itu, lipatan pada kain ihram juga jangan terlalu kencang agar kamu bisa tetap berjalan dengan mudah.

3. Cara menggunakan kain ihram pada bagian atas

Kain ihram laki-laki (ajel.sa)

Selesai dengan bagian bawah, kamu bisa langsung menggunakan selembar kain yang tersisa untuk diselempangkan agar menutup bagian pundak kanan dan kiri. Kaitkan antara ujung satu sisi dengan yang lainnya agar tidak mudah lepas.

Ketika mulai tawaf, biarkan bagian pundak kanan terbuka, dan lipatan kain pada sisi satunya berada di bawah ketiak kanan. Setelah itu, kain ihram bisa kembali digunakan menutupi semua badan.

Baca Juga: Pelengkap Pakaian Ibadah, 10 Jenis Peci yang Pria Wajib Tahu

4. Cara mengenakan ihram pada anak laki-laki

Kain ihram laki-laki (aliexpress.com)

Gak perlu bingung, cara memakai kain ihram untuk anak laki-laki langkahnya sama seperti sebelumnya. Hal yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan ukurannya saja. Yang pasti, orang tua harus memakaikan kain ihram pada anak senyaman mungkin.

Hal tersebut bertujuan agar kain ihram tidak mudah lepas. Terlebih, anak kecil lebih banyak bergerak daripada orang dewasa. Sebelum menggunakan kain ihram, disunahkan untuk berwudu dan mandi terlebih dahulu. Tentunya juga mengucapkan niat.

5. Hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat mengenakan kain ihram

Kain ihram laki-laki (stock.adobe.com)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kain ihram. Sebisa mungkin, kain jangan melewati batas mata kaki saat mengenakannya pada bagian bawah. Gunakan kain ihram yang bersih, tidak dan boleh terkena kotoran. Kamu juga tidak perlu menggunakan pakaian dalam ataupun aksesori lain ketika mengenakan ihram.

Nah, itulah lima cara mengenakan kain ihram yang benar pada laki-laki. Agar ibadah haji atau umrah berjalan dengan nyaman, kamu wajib memerhatikan lima tips di atas saat mengenakan ihram!

Baca Juga: 5 Ide Padu Padan Baju Koko untuk Gaya Kasual, Cocok Dipakai Keseharian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA