Seorang kaka yang membantu adiknya yang sedang belajar merupakan bentuk kontak sosial

Interaksi sosial. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Bentuk-Bentuk interaksi sosial bisa dibedakan dari berbagai hal. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu saja membutuhkan proses sosial seperti kerja sama, kompetisi, dan juga konflik. Hal tersebutlah secara sederhana bisa diartikan sebagai sebuah interaksi sosial.

Biasanya interaksi ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan positif. Interaksi-Interaksi inilah yang nantinya akan berujung pada persatuan dan kesatuan.

Pada dasarnya, interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua, yakni proses asosiatif dan disosiatif. Berikut penjelasan bentuk-bentuk interaksi sosial di lansir dari cerdika.com dan berbagai sumber:

2 dari 8 halaman

©2012 Merdeka.com

Secara garis besar, interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang menyangkut antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, ataupun individu dengan kelompok.

Dilansir dari laman studiobelajar.com, interaksi juga bisa diartikan sebagai proses dimana orang beraksi dan bereaksi satu sama lain dalam suatu relasi atau hubungan.

3 dari 8 halaman

  • Jumlah pelaku lebih dari satu orang, hal ini karena interaksi membutuhkan aksi dan reaksi.
  • Adanya komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu. Simbol yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah simbol yang disampaikan haruslah dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi, agar komunikasi tersebut berjalan lancar.
  • Dalam interaksi sosial juga ada dimensi waktu, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Artinya dalam setiap interaksi sosial, ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut.
  • Adanya tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut pun dapat menentukan apakah interaksi akan mengarah kepada kerja sama ataupun mengarah kepada pertentangan.

4 dari 8 halaman

©2012 survepartners.com

Proses ini dikenal juga dengan proses sosial integratif atau konjungtif. Dalam proses sosial ini anggota-anggota masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerjasama.Proses asosiatif sendiri dibedakan menjadi empat macam, diantaranya:

1. Kerja sama

Kerja sama merupakan proses yang dilakukan oleh suatu kelompok atau perorangan untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama bisa diawali dengan kesamaan tujuan.

Bentuk kerja sama:

  • Kerja sama spontan
  • Kerja sama langsung, contoh hasil perintah atasan kepada bawahan
  • Kerja sama kontrak
  • Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.

5 dari 8 halaman

Akomodasi memiliki tujuan untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial terkait dengan norma yang ada di masyarakat. Bisa diartikan jika akomodasi merupakan proses penyesuaian diri atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan.

Ada delapan bentuk akomodasi, yakni:

Coersion terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain terutama terhadap pihak yang lebih lemah.

Hal ini terjadi ketika pihak yang berselisih saling berusaha untuk mencapai penyelesaian, dan semua pihak bersedia untuk memahami satu sama lain.

Proses ini dilakukan jika pihak yang berselisih tidak bisa mencapai penyelesaian bersama sehingga dihadirkan pihak ketiga yang membantu permasalahan.

Hampir sama dengan arbitrasi, namun dalam mediasi pihak ketiga bertindak sebagai penengah tidak punya wewenang memberi keputusan penyelesa ian perselisihan antara kedua belah pihak.

konsiliasi adalah bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi. Ada keinginan menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.

Hal ini terjadi jika individu atau kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang seimbang.

Ajudikasi dipahami sebagai penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.

6 dari 8 halaman

Asimilasi Proses ini meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.Contoh nyata dari asimilasi ini adalah penggunaan bahasa daerah tertentu oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya tanpa memandang suku atau ras dari masing-masing orang.

7 dari 8 halaman

©Pixabay

Akulturasi ini adalah semua bentuk penerimaan atas unsur-unsur baru dan menjadikannya suatu kebuadyaan baru tanpa menggeser kebudayaan lama yang sudah ada sebelumnya.

8 dari 8 halaman

Proses ini merupakan keadaan yang dihasilkan karena adanya pertentangan antar anggota masyarakat. Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif. Proses sosial disosiatif meliputi:

© leaderchat.com


1. Persaingan Persaingan merupakan proses sosial dimana dua belah pihak saling berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Persaingan terjadi bila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.

2. Kontravensi

Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.

3. Konflik

Bentuk lanjut dari kontravensi adalah adanya pertikaian dan konflik. Konflik secara umum memang sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang alami.

[khu]

tirto.id - Sulit membayangkan ada manusia yang tidak berhubungan dengan manusia lain sama sekali sejak lahir hingga ia menemui ajal. Mungkin saja hal itu bisa terjadi, seperti ketika seseorang menghabiskan masa hidupnya sendiri di sebuah pulau terpencil tanpa penghuni, tetapi nyaris tidak mungkin dalam situasi normal. Setiap manusia, secara umum, akan melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri: ia selalu butuh orang lain. Karena itu, interaksi sosial menjadi lapangan kajian utama dalam ilmu sosiologi mengingat proses itu merupakan salah satu elemen pembentuk masyarakat.

Mencuplik penjelasan buku Ilmu Sosial Budaya Dasar (2017:95) karya Elly M. Setiadi dkk, interaksi sosial terlihat dalam kehidupan sehari-hari, saat hampir semua orang tak bisa terlepas dari hubungan dinamis dengan manusia lainnya.



Hubungan tersebut membuat orang-orang saling memengaruhi, mengubah, memberi manfaat maupun sebaliknya. Maka, interaksi yang terjadi antar-manusia sebenarnya merupakan proses komunikasi yang saling memengaruhi dalam rupa tindakan maupun pikiran.Interaksi antar-manusia tersebut berujung kepada terbentuknya kelompok-kelompok sosial. Berbagai kelompok sosial yang ada di masyarakat kemudian saling berinteraksi pula.
Dalam ilmu sosiologi, mengutip laman Libretexts, interaksi sosial dipahami sebagai proses yang bisa terjadi secara tidak disengaja maupun direncanakan, berulang, dan teratur. Interaksi sosial juga selalu melibatkan 2 orang atau lebih maupun 2 kelompok atau lebih.
Proses interaksi ini menjadi dasar terbentuknya struktur sosial dan budaya dalam masyarakat. Sebab, dari adanya interaksi antar-individu maupun antar-kelompok, terbentuk institusi sosial serta peraturannya, dan kemudian juga sistem (masyarakat) tempat manusia hidup.

Infografik SC Contoh Interaksi Sosial. tirto.id/Fuad

Di kelompok sosial dengan hubungan sangat akrab semacam keluarga, misalnya, minimal perlu terjadi interaksi antara suami dengan istri untuk membangun satu unit terkecil dalam masyarakat. Interaksi antara suami dengan istri akan menghasilkan aturan-aturan internal dalam keluarga, kebiasaan yang berulang, hingga cara bertahan hidup.Dalam ilustrasi sederhana, dengan melakukan interaksi sosial, manusia bisa saling membantu agar bisa bertahan hidup. Contoh kecilnya, orang-orang pergi ke pasar serta membeli barang dari pedagang karena mereka lapar dan butuh makan. Para pedagang di pasar juga mendapat manfaat dari para pembeli, berupa uang yang dipakai untuk bertahan hidup pula.

Jadi, interaksi sosial melahirkan hubungan timbal-balik antara pihak-pihak yang melakukannya. Hubungan timbal-balik itu tidak hanya terjadi dalam interaksi antar-individu.

Baca juga: Apa Itu Interaksi Sosial: Pengertian dan Bentuknya


Apabila dilihat dari pelakunya, interaksi sosial bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni interaksi individu dengan individu, ineteraksi individu dengan kelompok, dan interaksi kelompok dengan kelompok. Apa saja contoh 3 jenis interaksi sosial itu dalam kehidupan masyarakat? Berikut ini perincian jawabannya. 1. Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Individu
  • Seorang kakak mengajari adiknya belajar menggunakan sepeda motor.
  • Seorang siswa bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang tidak dipahaminya.
  • Seorang dokter melayani konsultasi dengan seorang pasiennya.
  • Seorang pengacara bersama seorang kliennya membahas perkara hukum.
  • Seorang pedagang tawar-menawar harga dengan seorang pembeli di pasar.
  • Dua orang yang saling jatuh cinta menjalani hubungan pacaran.
2. Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
  • Seorang guru mengajar para peserta didik di kelas.
  • Seorang narasumber seminar mengadakan tanya jawab dengan para peserta kegiatan.
  • Seorang bupati memimpin rapat kerja dengan para PNS bawahannya.
  • Bos perusahaan bernegosiasi dengan serikat buruh terkait upah.
  • Ulama pendakwah berceramah di depan para jemaah pengajian di masjid.
  • Seorang terdakwa menjalani persidangan di pengadilan.
3. Contoh Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok
  • Para mahasiswa Jurusan Sosiologi UI berdiskusi dengan para mahasiswa Jurusan Sosiologi UGM.
  • Para anggota OSIS dan Pramuka suatu sekolah saling membantu dalam kegiatan tanam 1000 bibit pohon.
  • Para relawan dari Tagana dan BNPB bekerja sama menolong korban bencana.
  • Para polisi dan anggota TNI bekerja sama mengamankan arus mudik lebaran.
  • Pejuang kemerdekaan Indonesia berperang melawan tentara penjajahan Belanda dan Jepang.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA