Sebutkan tokoh tokoh pahlawan melawan terhadap bangsa Portugis dan spanyol di daerah Maluku

Apakah Sobat SMP pernah mendengar nama Pattimura? Nama Pattimura merupakan nama salah satu pahlawan nasional yang kemudian diabadikan menjadi nama Universitas, Bandar Udara, bahkan diabadikan menjadi gambar dalam uang pecahan Rp 1000 yang pernah diterbitkan oleh Bank Indonesia. Jadi, siapakah sebenarnya Pattimura dan apa peran Pattimura dalam sejarah Indonesia?

Thomas Matulessy juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura atau Pattimura adalah Pahlawan nasional Indonesia dari Maluku. Pattimura lahir di Haria, Saparua, Maluku Tengah pada 8 Juni 1783 dari keluarga Matulessy. Ayahnya bernama Frans Matulessy dan ibunya bernama Fransina Silahoi. Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarir dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris. Namanya kemudian dikenal karena memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Belanda melalui perang Pattimura.

Sejak abad ke 17 dan 18 berlangsung serentetan perlawanan bersenjata melawan Belanda (VOC) dikarenakan terjadi praktik penindasan kolonialisme Belanda dalam bentuk monopoli perdagangan, pelayaran hongi, kerja paksa dan sebagainya. Penindasan tersebut dirasakan dalam semua sisi kehidupan rakyat, baik segi sosial ekonomi, politis dan segi sosial psikologis. 

Selama dua ratus tahun rakyat Maluku mengalami perpecahan dan kemiskinan. Rakyat Maluku memproduksi cengkeh dan pala untuk pasar dunia, namun mayoritas masyarakat tidak ada keuntungan dari sisi ekonomi yang dirasakan. Alih-alih mendapatkan keuntungan, rakyat Maluku justru semakin menderita dengan adanya berbagai kebijakan seperti pajak yang berat berupa penyerahan wajib (Verplichte leverantien) dan contingenten serta blokade ekonomi yang mengisolasi rakyat Maluku dari pedagang-pedagang Indonesia lain. 

Pada fase kedua pendudukan Inggris di Maluku pada tahun 1810 – 1817 harus berakhir pada tanggal 25 Maret 1817 setelah Belanda kembali menguasai wilayah Maluku. Rakyat Maluku menolak tegas kedatangan Belanda dengan membuat “Proklamasi Haria” dan “Keberatan Hatawano”. Proklamasi Haria disusun oleh Pattimura.

Ketika pemerintah Belanda mulai memaksanakan kekuasaannya melalui Gubemur Van Middelkoop clan Residen Saparua Johannes Rudolf van der Berg,pecahlah perlawanan bersenjata rakyat Maluku. Diadakan musyawarah dan konsolidasi kekuatan dimana pada forum-forum tersebut menyetujui Pattimura sebagai kapten besar yang memimpin perjuangan. Pada tanggal 7 Mei 1817 dalam rapat umum di Baileu negeri Haria, Thomas Matulessy dikukuhkan dalam upacara adat sebagai “Kapitan Besar”.

Setelah dilantik sebagai kapten, Pattimura memilih beberapa orang pembantunya yang juga berjiwa ksatria, yaitu Anthoni Rhebok, Philips Latimahina, Lucas Selano, Arong Lisapafy, Melchior Kesaulya dan Sarassa Sanaki, Martha Christina Tiahahu, dan Paulus Tiahahu. Pattimura bersama Philips Latumahina dan Lucas Selano melakukan penyerbuan ke benteng Duurstede. 

Berita tentang jatuhnya benteng Duurstede ke tangan pasukan Pattimura dan pemusnahan orang-orang Belanda, menggoncangkan dan membingungkan pemerintah Belanda di kota Ambon. Gubernur Van Middelkoop dan komisaris Engelhard memutuskan militer yang besar ke Saparua di bawah pimpinan mayor Beetjes. Ekspedisi tersebut kemudian disebut dengan ekspedisi Beetjes.

Mengetahui hal tersebut, dengan segera Kapitan Pattimura mengatur taktik dan strategi pertempuran. Pasukan rakyat sekitar seribu orang diatur dalam pertahanan sepanjang pesisir mulai dari teluk Haria ,sampai ke teluk Saparua. Pattimura bersama pasukannya berhasil mengalahkan Beetjes dan tentaranya. 

Pada tanggal 20 Mei 1817 diadakan rapat raksasa di Haria untuk mengadakan pernyataan kebulatan tekad melanjutkan perjuangan melawan Belanda. Peringatan kebulatan tekad ini dikenal dengan nama Proklamasi Portho Haria yang berisi 14 pasal pernyataan dan ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari pulau Saparua dan Nusalaut. Proklamasi ini membangkitkan semangat juang yang mendorong tumbuhnya front-front pertempuran di berbagai tempat bahkan sampai ke Maluku Utara.

Pada tanggal 4 Juli 1817 sebuah armada kuat dipimpin Overste de Groot menuju Saparua dengan tugas menjalankan vandalisme. Seluruh negeri di jazirah Hatawano dibumi hanguskan. Siasat berunding, serang mendadak, aksi vandalisme, dan adu domba dijalankan silih berganti. Belanda juga melancarkan politik pengkhianatan terhadap Pattimura dan para pembantunya. 

Pada tanggal 11 November 181 7 dengan didampingi beberapa orang pengkhianat, Letnan Pietersen berhasil menyergap Pattimura dan Philips Latumahina. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia. Pahlawan Nasional Indonesia.

Nah, Sobat SMP itulah sosok Pattimura dan perjuangan yang dilakukannya dalam menghadapi penjajahan oleh bangsa Belanda. Keberanian dan semangat juang Pattimura patut dicontoh oleh Sobat SMP. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Sobat SMP, ya!

Baca Juga  SMP Terbuka Ada Sejak Tahun 1979

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

//repositori.kemdikbud.go.id/12839/

//repositori.kemdikbud.go.id/20593/

PERLAWANAN KEPADA PENJAJAH PORTUGIS dan SPANYOL 

1. PERLAWANAN TERHADAP PORTUGIS

1.1 Perlawanan Rakyat Aceh

            Sejak portugis datang di Malaka pada tahun 1511 M banyak pedagang muslim yang berpindah ke Aceh. Karena hal itu Aceh mengalami perkembangan yang pesat. Pesatnya perkembangan perdagangan Aceh mengakibatkan pada tahun 1523 dan 1524 portugis menyerang Aceh namun selalu mengalami kegagalan. Persaingan perdagangan antara Portugis dan Aceh berakhir dengan permusuhan. Bahkan kesultanan Aceh telah menyusun rencan mengusir Portugis seperti :

  • Melengkapi kapal dagang aceh dengan senjata, meriam dan prajurit
  • Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan para ahli  dari turki pada tahun 1567
  • Mendatangkan bantuan persejataan dari kalikut dan jepara.

Kemudian aceh melakukan penyerangan terhadap portugis di Malaka pada tahun 1568 M. Namun serangan ini mengalami kegagalan. Kemudian pada tahun 1569 M Portugis menyerang balik Aceh dan berhasil di gagalkan oleh Pasukan Aceh. Kemudian Pada Tahun 1629 Aceh menggepur Portugis di Malaka. Serangan ini membuat portugis kewalahan. Namun serangan ini berhasil digagalkan.

Selain melalui medan pertempuran Aceh juga melakukan langkah-langkah lain sebagai berikut :

·         Blokade perdagangan

·         Melarang wilayah kekuasaan Aceh menjual Lada dan Timah kepada Portugis

Langkah-langkah ini tidak berhasil karena terdapat raja-raja daerah yang sembunyi-sembunyi menjual lada dan timah ke Portugis.

1.2 Serangan Adipati Unus di Malaka

            Ketika malaka jatuh ke tangan portugis muncul solidaritas kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara seperti: Aceh, Palembang, Banten, Johor, dan Demak. Mereka bersekutu untuk melawan Portugis. Sultan Demak Raden Patah mengirim putranya Adipati Unus untuk menyerang portugis di Malaka

            Adipati Unus melakukan serangan pada tahun 1512 dan 1513. Dengan kekuatan tempur 100 Kapal Laut dan lebih dari 10.000 Prajurit. Namun mengalami kegagalan hal itu disebabkan oleh

·         Persiapan yang tidak matang

·         Jarak terlalu jauh

·         Kalah persenjataan

1.3 Perlawanan Fatahillah (1527-1570)

            Demak mengirim Fatahillah ke Sunda Kelapa untuk menggalkan kerjasama Portugis di Sunda Kelapa.  Fatahillah mengadakan serangan dan berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.  Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 1527 nama sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta.

1.4 Perlawanan Maluku

            Portugis melakukan kesewenangan-wenangan di Ternate. Banyak sikap-sikap portugis yang tidak disenengi ternate seperti :

  • Melakukan monopoli perdagangan
  • Ikut camput tangan dalam pemerintahan
  • Membenci pemeluk islam
  • Sewenang-wenang terhadap rakyat
  • Serakah dan sombong

Akibat dari sikap tersebut setiap kehendak Portugis ditolak oleh Raja Ternate. Bahkan Rakyat ternate dipimpin Sultan Hairun bekerja sama dengan Tidore untuk melawan Portugis. Perlawanan ini membuat Portugis terdesak dan meminta bantuan Malaka. Pasukan dari malaka datang dengan dipimpin oleh Antonio Galvao. Pasukan ini berhasil mengalahkan ternate dan menduduki ternate selama 4 Tahun. Pada masa kepemimpinan Galvao Rakyat Maluku bersahabat dengan Portugis. Namun setelah Galvao diganti hubungan harmonis kembali sobek akibat nafsu serakah orang-orang portugis dan memaksa sultan Hairum menerima Kekuasaan Portugis dan hanya menjual cengkeh dan pala ke Portugis. Pada tahun 1565 M Portugis semakin terdesak dan harus menjalankan perundingan.

Perundingan antara Portugis dan Ternate mulai berjalan. Akan tetapi dalam perundingan tersebut Sultan Hairun dibunuh secara licik. Tebunuhnya Sultan membuat amarah rakyat Maluku berkobar. Rakyat ternate dengan dipimpin Sultan Baabullah memimpin perlawanan rakyat. Sultan Baabullah memusatkan penyerangan untuk mengepung benteng Portugis. Selama lima tahun orang portugis mampu bertahan di dalam benteng akan tetapi pada tahun 1575 karena kehabisan bekal orang-orang portugis menyerah. Kemudian Portugis menetap di Timor-timur

2. PERLAWANAN TERHADAP SPANYOL

2.1 Perlawanan Rakyat Minahasa

            Perang antara rakyat Minahasa dengan Spanyol terjadi pada tahun 1644. Perang ini disebabkan oleh ketidaksenangan anak suku tombatu terhadap monopoli perdagangan beras yang dilakukan Spanyol. Selain itu rakyat sengsara akibat ketamakan dari orang Spanyol. Peperangan ini terjadi di daerah kali dan batu lesung dipimpin oleh Panglima Monde suami rati Oki sedangkan Spanyol dibantu oleh Raja Loloda Mokoagouw II

            Sebenarnya terjadinya perang pertama terjadi pada tahun 1643 di Tompaso yang mengakibatkan 40 orang  tentara Spanyol Tewas di Kali dan Batu. Sedangkan dipihak minahasa 9 orang tentara gugur dan Pasukan Spanyol berhasil dikejar. Berkat Bantuan Residen VOC Hermans Jansz Steynkuler berhasil diadakan kesepakatan dama pada 21 September isi dari kesepakatan tersebut minahasa menguasai tompaso baru, Rumong Bawah dan Kawangkoan Bawah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA