Sebutkan jenis-jenis plastik yang dapat dijadikan kemasan kerajinan

Kulinas… coba deh tengok kanan dan kiri kamu, ada berapa banyak plastik yang kamu gunakan? Padahal sudah sering dengar kalau plastik itu buruk bagi lingkungan karena susah terurai, tapi kenapa ya masih susah meninggalkannya?

Hal ini tentu saja berkaitan dengan budaya konsumtif yang ada di masyarakat kita. Setiap beli apa pasti dapat tas kresek dari penjualnya, belum lagi kalau yang kamu beli itu makanan dengan bungkus plastik masing-masing plus sendok garpu plastiknya. Duh! Sekali makan aja kamu udah konsumsi berapa banyak plastik coba? 😶

Belum lagi kalau kamu beli kopi-kopi di mall itu. Setiap minuman pakai satu gelas plastik. Atau beli air mineral di minimarket yang botolnya sekali pakai langsung kamu buang. Kalau dicermati lagi, ternyata penggunaan plastik langsung buang yang kita pakai banyak juga ya. Kan kasihan bumi kita ya, Kulinas.

Tentu saja kebiasaan ini tak bisa serta merta diubah. Kita bisa mulai dari pengertian lebih tentang plastik, kegunaan, serta bahaya yang ditimbulkan. So next time mau apa-apa pakai plastik, kita jadi bisa mikir-mikir dulu.

Yuk, kenali plastik di sekitarmu bersama Kulina!

1. PET atau PETE (polyethylene terephthalate)

Plastik dengan label ini tidak berwarna atau bening, biasa digunakan untuk botol air mineral atau jus. Plastik ini lebih baik hanya digunakan satu kali dan jangan memamasukkan air panas ke dalamnya. Jika permukaan plastik sudah tidak mulus, atau terdapat baret-baret, lebih baik jangan minum air di dalamnya.

Biasa digunakan untuk botol air mineral, jus, soft drink, atau kecap.
Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Sedang.

2. HDPE (high density polyethylene)

HDPE plastik berwarna putih susu. Sama seperti PET atau PETE, plastik dengan kode ini juga dianjurkan untuk tidak digunakan berulang-ulang.

Biasa digunakan untuk botol susu, kosmetik, shampo, dan tas kresek.
Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Sedang.

3. V atau PVC (polyvinyl chloride)

Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan (jadi jangan sekali-kali memanaskan makanan yang tertutup plastik wrap). PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati, dan berat badan.

Biasa digunakan untuk plastik wrap, kotak makan plastik, mainan, atau shower curtain.
Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Tinggi.

4. LDPE (low density polyethylene)

Plastik jenis ini biasa dipakai untuk dijadikan barang yang memerlukan fleksibilitas tapi kuat. Jenis ini tidak dapat dihancurkan tapi aman untuk menyimpan makana (food grade).

Biasa digunakan untuk bungkus makanan, bungkus roti, dan dry cleaning bag.
Tingkat bahaya: Rendah.
Kesulitan terurai: Sedang.

5. PP (polypropylene)

Jenis plastik ini adalah yang terbaik jika digunakan untuk menyimpan makanan, terutama untuk botol minuman atau botol susu bayi (bening/transparan). Disarankan untuk mencari simbol ini bila membeli barang-barang plastik untuk makanan.

Biasa digunakan untuk botol bayi, botol obat, sedotan, dan tempat margarin.
Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Rendah.

6. PS (polystyrene)

Jenis plastik ini biasanya sebagai bahan dasar dari styrofoam, tempat minum sekali pakai dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan kita. Tempat makan styrofoam menghasilkan polusi saat diproduksi, menjadi sumber sampah karena penggunaannya hanya sekali pakai, tidak dapat mengurai dengan tanah, dan mengeluarkan gas beracun bila dibakar.

Biasa digunakan untuk cup minuman, pembungkus makanan take away, dan cooler.
Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Tinggi.

7. Other (biasanya polycarbonate)

Jenis plastik ini biasanya ada di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Jadi sebisa mungkin hindari bahan plastik Polycarbonate.

Biasa digunakan untuk tumblr botol minuman, tas oven, atau packaging.
Tingkat bahaya dan kesulita terurai: Tinggi.

Kulinas bisa menemukan kode-kode di atas (biasanya) di bagian bawah plastik-plastik yang kamu gunakan. Di Indonesia sendiri, masih banyak barang yang menggunakan bahan dasar plastik dan tidak mencantumkan kode seperti di atas. Tentu saja hal ini bisa jadi lebih bahaya karena kita tidak tahu kandungan apa yang ada di dalamnya.

So sebisa mungkin jauhi barang-barang dari plastik yang tidak mencantumkan kode-kode di atas. Plastik dengan kode biasanya memang lebih mahal, namun jika dibandingkan dengan kesehatan kita dan orang-orang tersayang?

Yuk, lebih bijak lagi menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari 😃

Sumber:
//www.pinterest.com/pin/517491813429755269/
//www.kompasiana.com/rinakwartiana/macam-macam-jenis-plastik-dan-bahaya-yang-terkandungnya_5519e208a33311cb1cb6592c

4 menit

Ada banyak plastik di sekeliling kita. Setiap jenis plastik tersebut memiliki sifat yang berbeda yang turut menentukan kegunaan serta bahayanya untuk manusia dan lingkungan. Apakah kamu sudah memahaminya?

Plastik adalah bahan dasar yang paling banyak dipakai untuk hampir segala jenis barang yang ada di dunia ini.

Apapun itu, yang ada di rumah ataupun di luar rumah, baik kemasan makanan, bungkus obat, belanja sayuran, atau bahkan peralatan dapur.

Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan setiap jenis plastik dan sifatnya.

Belum lagi soal bahayanya yang perlu dicermati agar tak merugikan manusia dan lingkungan.

Akibat ketidaktahuan itu, banyak orang yang masih menggunakan plastik secara sembarangan tanpa memerhatikan peruntukannya.

Padahal, plastik yang tidak digunakan sesuai fungsinya justru akan semakin meningkatkan bahayanya, lo!

Maka dari itu, yuk ketahui jenis-jenis plastik yang ada agar kamu tahu pilihan yang baik yang sesuai dengan kegunaannya.

Berikut ini penjelasan mengenai 7 jenis plastik dan sifatnya yang disertai dengan kegunaan dan bahayanya.

7 Jenis Plastik dan Bahayanya untuk Kesehatan

1. PETE atau PET (Polyethylene terephthalate)

Plastik jenis ini biasanya digunakan sebagai bahan botol plastik untuk air minum kemasan dan biasanya tidak berwarna atau transparan.

Penggunaannya hanya cocok untuk sekali pakai dan sangat tidak dianjurkan untuk diisi air hangat apalagi air panas.

Meskipun cukup aman dan tidak mengandung BPA, namun kontak suhu panas dapat meracuni makanan dengan antimon dan metaloid beracun.

Produk yang biasa menggunakan jenis plastik PETE atau PET yaitu air mineral, minuman botol plastik, atau bumbu dapur.

Sebagai produk sekali pakai, plastik kemasan ini menjadi salah satu sumber sampah plastik terbesar di muka bumi.

2. Plastik HDPE (High Density Polyethylene)

Dari segi tampilan, botol plastik yang juga biasa digunakan untuk minuman ini biasanya berwarna putih susu.

Sama seperti jenis plastik PETE atau PET, plastik HDPE juga hanya dianjurkan untuk penggunaan sekali pakai lalu buang.

Meskipun terkesan aman, namun ternyata dapat juga menimbulkan zat kimia estrogen yang membahayakan janin dan remaja.

Plastik jenis ini biasa digunakan untuk botol jus, detergen, botol sampo, dan kantong belanjaan.

Dengan sifatnya sebagai plastik kemasan sekali pakai, maka volume sampah plastik HDPE juga cukup banyak di lingkungan.

3. Jenis Plastik PVC (Polyvinyl Chloride)

Plastik jenis ini menjadi  yang paling sulit didaur ulang dibandingkan bahan lainnya.

Bentuknya bisa fleksibel ataupun kaku dan biasa digunakan untuk pipa, plastik kemasan bungkus makanan, mainan anak, dan lantai vinyl.

Selain membahayakan ginjal dan hati, zat bernama DEHP di dalam plastik PVC juga dapat memengaruhi hormon maskulin menjadi feminin.

Plastik PVC tak pernah digunakan sebagai botol plastik minuman karena bahan pembuatnya yang sangat berbahaya.

4. Plastik LDPE (Low Density Polyethylene)

Plastik LDPE secara umum memiliki standar food grade yang artinya baik untuk berbagai makanan dan minuman.

Bahannya pun mudah didaur ulang dan sangat cocok untuk wadah kemasan yang kuat namun tetap fleksibel.

Meskipun tidak mengandung zat BPA, namun seperti plastik lainnya, plastik LDPE dapat memicu zat estrogenik berbahaya.

Biasanya plastik kemasan ini digunakan untuk kantong roti, kantong sampah, karton susu, dan juga gelas minuman.

5. Jenis Plastik PP (Polypropylene)

Dilihat dari kualitasnya, plastik jenis PP ini adalah yang terbaik untuk makanan dan juga minuman.

Mirip seperti plastik PETE atau PET, plastik PP pun memiliki bentuk yang transparan.

Dengan daya tahan yang baik terhadap panas, polypropylene terbukti tidak menghasilkan zat kimia berbahaya sebanyak jenis lainnya.

Biasanya digunakan untuk botol plastik yoghurt, botol susu bayi, dan wadah makanan antar.

Dari semua jenis jenis plastik yang ada, plastik PP ini yang paling direkomendasikan untuk makanan dan minuman.

6. Jenis Plastik PS (Polystyrene)

Bagi kamu yang biasa membeli makanan dengan wadah dari styrofoam, sebaiknya lebih berhati-hati ya!

Styrofoam dan juga wadah makanan sekali pakai lainnya umumnya dibuat dari bahan PS atau polystyrene ini.

Dalam keadaan panas, plastik ini dapat menghasilkan zat styrene yang dapat meracuni makanan dan minuman kita.

Tidak hanya itu, bahan plastik ini juga tidak dapat mengurai dengan tanah dan akan menimbulkan gas beracun bila dibakar.

Alhasil, plastik kemasan ini tidak sekadar menimbulkan sampah plastik tetapi juga menghasilkan polusi yang mencemari lingkungan sekitar.

7. Jenis Lainnya (Umumnya Polycarbonate)

Masih ada lagi jenis jenis plastik lainnya yang beredar di pasaran.

Jenis plastik yang termasuk dalam kategori ini berarti dibuat dari bahan lainnya selain enam bahan di atas.

Bahayanya juga sangat tinggi dan terbukti dapat menimbulkan zat BPA dan/atau zat BPS yang merusak tubuh.

Bahayanya di antaranya gangguan mood, pertumbuhan, fungsi seksual, fungsi reproduksi dan juga pubertas.

Sebisa mungkin hindari pemakaian plastik ini untuk berbagai makanan dan minuman kamu ya!

Bahaya Sampah Plastik bagi Manusia dan Lingkungan

Banyaknya sampah plastik di sekitar kita berdampak langsung terhadap manusia dan lingkungan.

Sebagian besar sampah plastik tersebut berasal dari plastik kemasan sekali pakai yang sebagian besarnya sangat sulit didaur ulang, apalagi diuraikan alam.

Konsumsi berlebih terhadap plastik belakangan ini menjadi perhatian utama masyarakat dunia.

Pasalnya bahaya sampah plastik yang mengancam keberlangsungan kehidupan manusia dan bumi amat sangat mengerikan.

Oleh karena itu, penggunaan plastik sudah seharusnya dibatasi bahkan dikurangi demi kepentingan kita semua.

Berikut ini sejumlah bahaya sampah plastik yang perlu dihindari manusia:

  1. Mencemari tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
  2. Racun-racun dari partikel plastik yang mengendap ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  3. PCB tidak dapat terurai, sehingga bisa menjadi racun berantai bagi binatang, tanaman, maupun manusia.
  4. Jenis jenis plastik kemasan sekali pakai dapat mengganggu jalur air yang meresap ke dalam tanah.
  5. Sampah plastik di alam dapat menurunkan kesuburan akibat terhalangnya sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk peyubur tanah.
  6. Plastik kemasan sangat sulit diurai, bisa memakan waktu ratusan hingga jutaan tahun.
  7. Membahayakan hewan-hewan terutama yang berada di darat dan di laut.
  8. Sampah plastik yang dibuang sembarangan ke sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai, penyumbatan aliran sungai, hingga banjir.

Yuk, sudah saatnya kita kurangi penggunaan plastik untuk melindungi makhluk hidup dan juga bumi kita.

***

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Daripada disimpan dan dibaca sendiri, mending share artikel ini ke media sosial yuk.

Jangan lupa bookmark Berita 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.

Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA