Pasti kalian bertanya-tanya mengapa persebaran flora dan fauna di permukaan bumi tidak merata? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya? Sebagaimana kita ketahui bahwa permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan dengan perbandingan 3:7 dari seluruh permukaan bumi.
Apakah kalian tahu apa saja faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna? Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna terbagi menjadi 2 (dua) faktor, yaitu faktor abiotik dan faktor biotik.
Selain 2 (dua) faktor yang kami sebutkan di atas, ada pula faktor-faktor lain yang kami dapatkan dari sumber yang berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di permukaan bumi, meliputi: pertama, faktor elevasi (faktor ketinggian) dan faktor morfologi (faktor bentuk bentangan alam), yang kedua faktor letak geografis, ketiga faktor klimatologi dan yang terakhir faktor kesuburan tanah.Dibawah ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.
Baca juga: Pertumbuhan & Perkembangan Tumbuhan: Pengertian, Faktor-Faktor [LENGKAP]
1. Faktor Elevasi dan Morfologi
Apa yang dimaksud dengan faktor elevasi dan morfologi? Faktor elevasi adalah faktor ketinggian suatu tempat dihitung dari permukaan air laut. Sedangkan faktor morfologis adalah faktor bentuk bentangan alam atau kondisi daratan. Antara lain dapat berbentuk pegunungan, bulat, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, jurang, ngarai, gurun valey, dan lain-lain. Pengaruhnya terhadap persebaran flora dan fauna adalah semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan laut maka semakin rendah pula suhu udaranya, serta mempunyai kelembapan udara yang lebih rendah dan mempunyai curah hujan yang lebih tinggi.2. Faktor Letak Geografi
Apa yang dimaksud faktor letak geografi? Letak lintang geografis adalah letak suatu tempat yang ditentukan berdasarkan besar kecilnya angka lintang geografis. Angka lintang geografis suatu tempat yang semakin besar akan menunjukkan sebuah lokasi yang dekat menuju ke kutub, baik itu ke kutub utara maupun kutub selatan.3. Faktor Klimatologi
Apa itu faktor klimatologi? Faktor klimatologis adalah faktor kondisi iklim pada suatu tempat. Keadaan iklim pada suatu tempat tidak hanya ditentukan oleh letak geografis saja, namun juga berdasarkan bentuk bentang alam maupun arah angin yang berhembus. Kondisi klimatologis yang memiliki kelembapan tinggi dan memiliki penyinaran matahari yang cukup banyak, maka memungkinkan untuk memiliki jumlah flora dan fauna yang hidup lebih banyak di daerah tersebut.4. Faktor Kesuburan Tanah
Tanah dapat dikatakan subur apabila secara fisik tanah tersebut mempunyai unsur-unsur yang diperlukan oleh tanaman secara umum. Kondisi ideal tanah subur adalah 45% unsur anorganik, 45% unsur organik, 5% unsur air dan 5% unsur udara.Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah:
A. Faktor Abiotik
Faktor ini terdiri dari faktor iklim, faktor tanah, dan faktor ketinggian tempat.1. Faktor Iklim/klimatik
Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebara flora dan fauna. Faktor iklim yang berpengaruh tehadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.- Suhu: Diperlukan suhu yang bervariasi bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis untuk proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun yang baru. Begitu pula tumbuhan di daerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untu melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
- Kelembapan udara: Faktor kelembapan udara juga sangat mempengaruhi persebaran flora & fauna di muka bumi. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran di permukaan bumi.
- Angin: Bagi tumbuhan angin fungsinya untuk membentuk CO^2 dan memindahkan uap air dan kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru
- Curah hujan: Air sangat penting bagi kehidupan yang bisa mengakibatkan pola penyebaran dan kerapaan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah yang memiliki curah hujan tinggi dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis lebih banyak dibanding dengan wilayah relatif lebih kering.
- Sinar matahari: Merupakan sumber energi bagi flora/tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.
2. Faktor Tanah/edafik
Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap persebaran tumbuhan. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi tekstur, struktur, dan keasaman tanah.- Tekstur tanah: Sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel-paritkel yang besar memiliki tata air yang baik. Tanah yang halus alirannya sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
- Struktur tanah: Menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam porositas (meloloskan air) dan permeabilitas (besar pori-pori antara butir-butir tanah). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.
- Keasaman tanah: Keseburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antara tumbuhan. Jika keasaman tanah berkurang, maka air mempunyai kemampuan kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Maka akibatnya unsur-unsur hara di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin dapat hidup dengan baik disana.
3. Faktor Topografi/ketinggian tempat
Erat kaitannya dengan perubahan suhu yang akhirnya menyebabkan perbedaan kelengasan udara. Faktor topografi yang lain adalah kemiringan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah berkurang.B. Faktor Biotik
Faktor biotik sangat berpengaruh dalam persebaran flora dan fauna . Manusia dapat membudidayakan beberapa jenis flora dan fauna. Manusia dapat menyebarkan beberapa tumbuhan dari suatu tempat ke tempat yang berbeda. Selain itu juga manusia bisa mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau malah sebaliknya perburuan binatang. Selain faktor manusia, hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur akan memungkinkan terjadinya perkembangan kehidupan flora dan juga kehidupan fauna. Contohnya bakteri saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu menghancurkan sampah-sampah di tanah sehingga daat menyuburkan tanahFaktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di setiap daerah:
1. Letak astronomis
Letak astronomis menentukan tingkat sinar matahari yang diterima sepanjang tahun dan menentukan iklim daerah tersebut. Tanaman dan hewan di wilayah tropis akan berbeda dengan dari wilayah kutub. Misalnya tanaman wilayah tropis adalah pohon kelapa. Sementara itu di wilayah sedang atau temperata adalah tanaman seperti pohon maple.2. Letak geografis
Letak geografis menimbulkan halangan dan pendorong dalam penyebaran fauna dan flora. Misalnya pada wilayah Indonesia bagian barat, faunanyaa adalah fauna dari jenis asiatik, seperti orangutan, harimau dan lain-lain. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian timur disebut fauna dari jenis Australis, seperti kasuari.3. Curah Hujan
Flora dan fauna yang hidup akan sesuai dengan tingkat curah hujan pada suatu wilayah. Misalnya wilayah di daerah basah seperti hujan tropis memiliki tanaman yang lebat, sementara itu wilayah kering akan jarang memiliki tanaman dan tanaman akan memiliki adaptasi untuk daerah kering, seperti adanya daun berbentuk jarum pada kaktus.4. Ketinggian
Flora dan fauna yang berada di wilayah tinggi di pegunungan berbeda dari wilayah dataran rendah. Misalnya tanaman seperti kopi dan teh memerlukan habiat di dataran tinggi, sedangkan, wilayah dataran rendah ditemui tanaman seperti padi dan jagung.5. Jenis tanah
Jenis tanah volkaning lebih subur daripada tanah kapur atau lahan gambut. Di lahan gambut beberapa tanaman memiliki adaptasi yang khusus atas tanah yang tidak subur, dengan memakan serangga, seperti pada tanaman kantung semar.Baca juga: Persebaran Flora & Fauna di Indonesia Beserta Gambarnya [LENGKAP]
Demikianlah artikel hari ini tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora & Fauna [LENGKAP]. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.
Referensi:htxps://brainly.co.id/tugas/563489
hxtps://hamdangunadi.worpdress.com
nanopdf,com
tirto.id -
Apa saja faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna perlu kita pelajari ketika membahas keanekaragaman hewan dan tumbuhan.
Bumi menjadi tempat hidup bagi beraneka ragam flora dan fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di dunia sangat bergantung pada kondisi masing-masing wilayah. Letak geografis, kondisi lingkungan, iklim, cuaca, dan lain sebagainya, yang tidak sama di setiap kawasan, menjadi faktor penentu satu jenis flora atau fauna bisa berkembang atau tidak. Sudah jelas bahwa kondisi permukaan bumi tidak seragam. Karena itu, wajar kondisi keanekaragaman flora dan fauna di masing-masing wilayah berlainan.Perbedaan itu tidak hanya berhubungan dengan kepadatan populasi dan keragaman jenis flora dan fauna di setiap wilayah yang tidak sama. Perbedaan ciri fisik juga penting untuk diperhatikan mengingat ada jenis flora atau fauna tertentu yang hanya bisa ditemukan di satu wilayah.Fakta di atas menjadi perhatian pula dalam ilmu geografi. Bidang studi ini tidak hanya terfokus pada kajian kondisi alam permukaan bumi dan lingkungan hidup manusia, melainkan juga biosfer. Kajian pada permukaan bumi, sebagai fokus utama di ilmu geografi, tidak bisa dilepaskan dari aspek biosfer yang membahas keanekaragaman hayati.
Dalam ilmu geografi, biosfer dimaknai sebagai fenomena keruangan makhluk hidup, yang mencakup flora dan fauna. Sementara cabang khusus di ilmu geografi yang mempelajari sebaran biosfer disebut dengan biogeografi. Bidang yang terakhir meliputi fitogeografi (geografi tumbuhan) dan zoogeografi (geografi binatang).
Mengutip Modul Geografi terbitan UT, kajian zoogeografi berfokus mempelajari persebaran dan pergerakan fauna di bumi yang berlangsung secara alami dalam konteks waktu evolusi. Artinya, ia bisa berlangsung selama ribuan hingga jutaan tahun.
Sedangkan kajian fitogeografi mencakup persebaran geografis, habitat, sejarah hingga faktor-faktor biologis yang memengaruhi kehidupan tumbuhan. Menukil ulasan dalam Jurnal Berita Biologi (Vol. 6, No. 3, 2002), fitogeografi menuntut pemahaman akan tumbuhan pada masa kini maupun yang sudah lewat, baik masih ada ataupun sudah punah. Pemahaman itu dikaitkan dengan area persebaran tumbuhan secara geografis dan waktu geologisnya.
Faktor yang Memengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
Secara umum, studi geografi memberikan pemahaman bahwa ada 4 macam faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Keempatnya adalah iklim, edafik, biotik, dan fisiografi.
Infografik SC Faktor Persebaran Flora dan Fauna. tirto.id/Tino
Penjelasan tentang masing-masing faktor tersebut, sebagaimana termuat dalam Modul Geografi XI KD. 3.2 dan 4.2 terbitan Kemdikbud, adalah sebagai berikut.1. Faktor Iklim
Iklim bisa memberikan pengaruh dominan terhadap persebaran flora dan fauna di bumi. Kenyataannya, wilayah yang mempunyai iklim ekstrem dihuni flora dan fauna dengan ragam spesies jauh lebih sedikit dibandingkan yang ada di kawasan tropis. Ada beberapa jenis faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna. Di antara sejumlah faktor yang termasuk dalam kategori iklim adalah suhu udara, kelembapan, angin, dan curah hujan. Bagaimana faktor-faktor itu dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna?a. Suhu UdaraPerbedaan letak geografis-astronomis, sudut datangnya sinar matahari, jarak daratan dengan lautan, ketinggian lokasi, dan tutupan lahan membuat suhu udara di setiap wilayah tidak seragam. Sementara itu, kehidupan tumbuhan maupun hewan terkait erat dengan kondisi suhu udara. Banyak spesies tertentu memerlukan suhu udara ideal di lingkungan hidupnya agar dapat tetap bertahan dan berkembang biak. Karena itu, kawasan dengan suhu non-ekstrem, atau tidak terlalu panas maupun dingin, umumnya layak menjadi tempat hidup banyak jenis spesies flora dan fauna. Suhu udara juga bisa memengaruhi kondisi vegetasi di suatu wilayah. Vegetasi yang terdapat di wilayah tropis, gurun, kutub dan lainnya tidak bisa sama.b. Kelembapan udaraKelembaban udara menunjukkan tingkat uap air yang terkandung di udara. Kelembapan berpengaruh langsung terhadap kehidupan flora. Ada tumbuhan yang cocok hidup hanya di daerah kering, lembab, atau basah.Oleh sebab itu, jenis-jenis tumbuhan bisa dikategorisasikan berdasar tingkat kelembapan wilayah keberadaannya. Setidaknya ada 4 jenis yang perlu diketahui, yakni:- Xerophyta: tumbuhan yang tahan di lingkungan kering atau kelembaban udara sangat rendah. Contoh: kaktus.
- Mesophyta: tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan lembab tetapi tidak basah. Contoh: anggrek dan cendawan.
- Hygrophyta: tumbuhan yang cocok hidup di kawasan basah. Contoh: teratai, eceng gondok, selada air.
- Tropophyta: tumbuhan yang bisa beradaptasi di daerah pemililk musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropis (monsun tropis). Contoh: jati dan ekaliptus.
b. Faktor Edafik (Tanah)
Faktor edafik kondisi tanah berpengaruh besar pula pada persebaran flora dan fauna. Tanah jadi media utama bagi tumbuhnya vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan vegetasi seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara disediakan oleh tanah. Tanah subur memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman. Hewan lalu bakal lebih mudah menemukan makanan jika tanaman di sekitarnya tumbuh subur.Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi adalah:- Tekstur (ukuran butiran tanah atau tingkat kekasaran tanah)
- Tingkat Kegemburan (tanah gembur memudahkan tumbuhan menyerap mineral)
- Mineral Organik (Humus)
- Mineral Anorganik (Unsur hara seperti Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Fosfor)
- Kandungan Air Tanah
- Kandungan Udara Tanah (semakin gembur, kandungan udara tanah bertambah besar).
3. Faktor Fisiografi (Relief bumi)Keragaman bentuk permukaan bumi memengaruhi persebaran flora dan fauna. Relief bumi dapat membantu atau mempersulit hewan dan tumbuhan berkembang. Kawasan pegunungan, misalnya, bisa menghambat penyebaran tumbuhan. Terhambatnya perkembangan vegetasi pada akhirnya berdampak pula pada kondisi fauna. Selain itu, kemiringan lereng dapat memengaruhi tumbuh kembang tanaman. Lereng yang membelakangi sinar matahari mempersulit beragam jenis tanaman untuk tumbuh dengan baik.Bentuk muka bumi yang beragam bisa memicu perbedaan suhu dan kelembapan udara sehingga berpengaruh pada jenis vegetasi, dan karena itu, memengaruhi spesies hewan yang bertahan. Perbedaan suhu dan kelembapan udara, misalnya, karena faktor tinggi-rendah dataran.
4. Faktor Biotik (mahluk hidup)
Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia juga bisa memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Peran yang terbesar, untuk saat ini, ada di manusia. Perilaku manusia yang melestarikan lingkungan akan berdampak positif terhadap keberadaan flora dan fauna. Sebaliknya, kegiatan manusia merusak lingkungan bahkan dapat membuat spesien flora dan fauna tertentu punah. Pada kasus tanaman, tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain dengan kemampuan lebih lemah. Kondisi ini lantas memicu satu jenis vegetasi mendominasi suatu wilayah. Sedangkan dalam konteks hewan, keberadaan cacing yang bisa menyuburkan tanah dan membantu banyak jenis tanaman berkembang, merupakan contohnya.Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Mengutip buku Geografi 2 Kelas XI (2007), berikut ini adalah penjelasan tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia.
A. Flora Indonesia
Indonesia merupakan suatu negara berbentuk kepulauan yang terdiri atas lebih dari 17.000 pulau dan sebagian besar wilayahnya berupa lautan. Kondisi wilayah yang berbentuk pulau-pulau dan dikelilingi oleh laut mengakibatkan keadaan flora di Indonesia menjadi sangat beragam.
Keadaan flora di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dua subregion, yaitu subregion Indonesia-Malaysia di wilayah Indonesia Barat dan subregion Australia di wilayah Indonesia Timur.
Secara garis besar, flora Indonesia terdiri atas empat kawasan flora, yaitu Flora Sumatra-Kalimantan, Flora Jawa- Bali, Flora Kepulauan Wallacea, dan Flora Irian Jaya (Papua).
Jenis-jenis vegetasi yang tersebar di empat kawasan flora tersebut terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, sabana tropis, dan hutan pinggiran atau hutan bakau (mangrove).
B. Fauna Indonesia
Pola persebaran fauna di Indonesia sangat dipengaruhi oleh persebaran tumbuhan, kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Benua Asia dan Australia, serta kondisi geologis Indonesia yang berada pada dua landas kontinen (continental shelf) yaitu landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di Indonesia bagian timur.
Pola persebaran Fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok wilayah, yaitu wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis, Fauna Indonesia Tipe Peralihan (Asia-Australis), serta Fauna Indonesia Tipe Australis.