Sebutkan empat kondisi yang dapat dijadikan topik teks cerita sejarah

Ilustrasi cerita sejarah. (dok. Pixabay.com/Tumisu/Putu Elmira)

Bola.com, Jakarta - Teks Cerita Sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan/menceritakan tentang fakta/kejadian masa lalu yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah.

Di dalam teks cerita sejarah, disampaikan pengisahan suatu deretan peristiwa yang disusun berdasarkan kronologi waktu. Teks Cerita sejarah berkaitan dengan teks narasi.

Teks cerita sejarah disampaikan berdasarkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan dan membentuk kisah sejarah teks tersebut.

Sama halnya dengan jenis teks lainnya, teks sejarah memiliki struktur tersendiri yang jadi pedoman dalam membuatnya dan menjadi ciri khas yang membedakan teks cerita sejarah dengan jenis teks yang lainnya.

Teks cerita sejarah seperti halnya jenis teks cerita lainnya (novel, cerpen, dll) termasuk kategori cerita ulang.

Dalam teks cerita sejarah juga tidak lepas dari kaidah kebahasaan. Saat menulis sebuah teks cerita sejarah perlu memperhatikan beberapa ciri kebahasaannya.

Berikut ini rangkuman tentang struktur teks cerita sejarah, jenis, kaidah kebahasaan, seperti dilansir dari laman repositori.kemdikbud.go.id, Rabu (8/9/2021).

Berita video Time Out yang membahas tentang 10 pesepak bola yang merambah dunia politik dan juga 5 pemain Timnas Indonesia yang memiliki followers terbanyak di Instagram.

Ilustrasi menulis. (Nick Morrison/ Unsplash)

Dalam teks cerita sejarah terdapat struktur yang membangun teks cerita sejarah itu, di antaranya:

Orientasi merupakan bagian awal dari sebuah teks cerita sejarah yang berisi suatu gambaran tentang sebuah peristiwa sejarah.

Peristiwa dan masalah merupakan bagian dari suatu kejadian atau peristiwa yang dialami. Pada bagian ini dijelaskan tentang sebuah pristiwa yang terjadi pada sebuah kehidupan di masa lalu.

Reorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi pandang dari penulis terhadap kejadian yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com/thought catalog

Jenis-Jenis Teks Cerita Sejarah

1. Teks Cerita Sejarah Fiksi

Teks cerita sejarah fiksi yaitu jenis teks cerita sejarah yang tidak nyata. Contoh: novel, cerpen, legenda, dan roman.

2. Teks Cerita Sejarah Non-fiksi

Teks cerita sejarah non-fiksi yaitu jenis cerita sejarah yang nyata. Contoh: biografi, autobiografi, cerita perjalanan, dan catatan sejarah.

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Green

a. Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur.

Di dalam teks tanggapan kritis ditandai adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk bertingkat.

b. Kata Hubung

Kata hubung atau sering disebut juga konjungsi adalah sebuah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu kalimat.

c. Kata keterangan

Kata keterangan dalam teks cerita sejarah terbagi menjadi dua, yakni:

Kata keterangan waktu merupakan kata keterangan yang menggambarkan kapan terjadinya suatu peristiwa. Misalnya: kemarin, sekarang, besok, lusa, besok lusa, pagi, siang, malam.

Kata keterangan tempat merupakan kata keterangan yang menunjukkan di mana dan di ruang mana suatu perbuatan atau peristiwa itu terjadi, misalnya di rumah, di sekolah, dari pasar, dan lain-lain.

d. Kata Rujukan

Kata rujuan ialah kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut:

Kata rujukan tersebut menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, seperti: ini, itu, tersebut.

Rujukan tempat yaitu kata yang menyatakan atau merujuk kepada kata tempat, di mana kejadian itu berlangsung, seperti kata rujukan tempat: di sini, di situ, di sana.

  • Rujukan personel atau orang atau yang diperlakukan seperti orang.

Kata tersebut merujuk pada sebuah tokoh dalam sebuah cerita, tokoh yang mengalami kejadiaan atau peristiwa tertentu. Contoh kata rujukan personel atau orang atau yang diperlakukan seperti orang: aku, dia, ia, mereka, beliau.

Sumber: Kemdikbud

Sejarah merupakan hal yang sangat penting dan harus diketahui oleh semua orang. Walau dunia semakin tua, bukan berarti penghuninya boleh lupa begitu saja dengan sejarahnya. Dalam konteks yang lebih kecil, misalkan negara Indonesia. Bangsa Indonesia harus mengetahui sejarah berdirinya NKRI. Peristiwa sejarah tidak semata-mata menjadi cerita yang dikisahkan turun temurun, tetapi sebagai bangsa yang cerdas kita harus mampu menggali kearifan dan makna yang terkandung di dalamnya.

Jika sampai melupakan sejarah, maka suatu bangsa akan kehilangan identitasnya. Karena itulah diperlukan sarana untuk menyampaikan sejarah. Di dalam pelajaran Bahasa Indonesia, peristiwa sejarah dapat di ceritakan melalui teks cerita sejarah. Teks ini sangat penting dipelajari, sehubungan dengan tugas yang telah guru Bahasa Indonesia berikan kepada kami.

Pengertian Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang didalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi asal muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki niali sejarah.

Struktur Teks Cerita Sejarah

Struktur teks merupakan gambaran cara teks tersebut dibangun, tahukan kalian bahwa teks cerita sejarah dalam hal ini disusun dengan struktur teks orientasi cerita sejarah diikuti oleh urutan peristiwa dan diikuti oleh reorientasi..??..

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Teks Deskripsi

Kalau begitu silahkah lihat dibawah ini agar mudah untuk dipahami.

  1. Pengenalan situasi cerita (orientasi)

Dalam bagian ini, pengarang menganalkan setting cerita baik waktu, tempat, maupun peristiwa. Selain itu, orientasi dapat disajikan dengan menganalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

  1. Menuju konflik (rising action)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

  1. Puncak konflik (turning point, komplikasi)

Bagian ini disebut juga klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

  1. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama.

Bagian ini berisi komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilinya pada seorang tokoh.

Ciri-Ciri Teks Cerita Sejarah

Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh teks sejarah, diantaranya yaitu:

  • Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.
  • Bentuk teks cerita ulang “recount”.
  • Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
  • Sering menggunakan konjungsi temporal.
  • Isi berupa fakta.

Kaidah Kebahasan Teks Cerita Sejarah

Ciri kebahasaan teks cerita sejarah ditandai dengan adanya pronomina atau kata ganti, kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa adanya kata kerja “verb” material dan konjungsi “kata penghubung” temporal, untuk lebih jelasnya simak dibawah ini.

Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.

Frasa Adverbial merupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.

Verba Material merupakan kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu.

Konjungsi temporal atau kata sambung waktu berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Cerita Fantasi

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalan Teks Cerita Sejarah

Berikut ini terdapat beberapa unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam teks cerita sejara, terdiri atas:

1. Unsur Intrinsik

Yaitu unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks cerita sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :

  • Tema , adalah ide pokok sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tema yang biasa ditulis adalah tokoh – tokoh agama, pejuang, asal mula suatu tempat, dan lain sebagainya.
  • Alur (Plot), merupakan unsur intrinsik teks cerita sejarah yang penting. Plot adalah serangkaian peristiwa dalam cerita yang mempunyai hubungan sebab akibat.  Alur dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a) Alur maju, serangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu kejadian atau cerita bergerak ke depan.

b) Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan urutan kejadian atau cerita bergerak mundur (flashback).

c) Alur campuran adalah serangkaian peristiwa yang urutannya merupakan campuran antara alur maju dan alur mundur.

  • Penokohan adalah pelukisan  gambaran jelas tentang sesorang dalam sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tokoh yang biasa digunakan adalah pahlawan nasional atau tokoh penting disuatu daerah.
  • Sudut pandang, merupakan salah satu unsur yang digolongkan sebagai sarana cerita. Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang terjadi. Pada teks cerita sejarah, sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga, yaitu pengarang.
  • Latar, merupakan suatu gambaran dari suatu cerita dalam teks cerita sejarah, dapat berupa tempat, waktu dan suasana ketika kejadian terjadi.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik menurut Nurgiyantoro (2009: 23) adalah unsur yang berada di luar karya fiksi yang mempengaruhi lahirnya karya namun tidak menjadi bagian di dalam karya fiksi itu sendiri. Dalam pengkajian mengenai Teks Cerita Sejarah, maka unsur ekstrinsik dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Rekaman kebesaran, ketinggian, dan kegemilangan pemerintah. Teks cerita sejarah lahir di Istana dan dikarang oleh penulis golongan istana yang mempunyai daya kreatif tinggi untuk merekam kebesaran, ketinggian, dan gemilangan pemerintah.
  2. Dari segi corak penceritaan, teks cerita sejarah mengandung dua corak penceritaan yaitu fakta sejarah dan mitos.
  3. Unsur Bias, ciri sikap bias oleh pengarang atau penyalin terhadap suatu perisitwa uga merupakan satu ciri teks cerita sejarah.
  4. Unsur keagamaan, Dalam teks cerita sejarah, unsur agama sangat kuat. Misalnya di Innesia banyak sejarah yang merujuk tentang perkembangan agama di Indonesia.
  5. Unsur Politis, Dalam teks cerita sejarah biasanya terdapat konflik tentang perebutan kekuasaan atau daerah kekuasaan yang berhubungan dengan politik.
  6. Unsur ekonomi, Teks cerita sejarah biasanya menceritakan kehidupan ekonomi pada zaman itu, misalnya berdagang, mencari ikan dan bertani.
  7. Unsur sosial, dalam teks cerita sejarah, biasanya terdapat jenjang social, misalkan antara raja dan rakyat atau antara penguasa dan rakyat.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Cerita Rakyat Adalah

Jenis-Jenis Teks Sejarah

Adapun jenis-jenis teks sejarah yang diantaranya yaitu:

1. Sejarah Fiksi

  • Novel ialah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam bentuk cerita, penulisanya disebut novelis.
  • Cerpen ialah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan dengan karya fiksi lainnya yang umumnya lumayan panjang.
  • Legenda ialah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi.
  • Roman ialah jenis karya sastra berbentuk prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing. Roman disebut kisah percintaan.

2. Sejarah Non-Fiksi

  1. Biografi ialah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
  2. Autobiografi ialah kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri.
  3. Cerita perjalanan ialah teks yang menceritakan tentang perjalanan.
  4. Catatan sejarah ialah kas teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.

Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi

1. Sejarah Fiksi

Terdiri atas:

  • Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata.
  • Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.
  • Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap.
  • Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.

2. Sejarah Non-Fiksi

Terdiri atas:

  1. Tersusun oleh fakta yang objektif.
  2. Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap berdasarkan fakta.
  3. Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : 20 Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya

Cara Membuat Teks Cerita Sejarah

Berikut ini terdapat beberapa cara membuat teks cerita sejarah, terdiri atas:

  • Mencari ide gagasan dalam Wacana yang berisi berbagai sejarah, dengan begitu kita akan dapat membuat Orientasi yang merupakan pengenalan dari suatu kejadian. Caranya adalah dengan mencari jawaban dari 5W 1H dalam Wacana tersebut. Contohnya : Apa yang terjadi? Kapan hal tersebut terjadi? Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Bagaimana peristiwa tersebut terjadi? Dan Mengapa peristiwa tersebut terjadi?
  • Menganalisa urutan peristiwa dengan mengidentifikasi masalah dan menulis kronologi kejadian/peristiwa secara bertahap.
  • Mengulas kembali isi dari Teks tersebut dan menulis ulang menggunakan bahasa sendiri sesuai analisa struktur paragraf yang sudah di lakukan sebelumnya. Bagian ini Optional, artinya boleh saja tidak menyertakan tahapan ini.
  • Menyempurnakan Teks dengan memperhatikan EYD ataupun tata bahasa agar lebih mudah dipahami.

Contoh Teks Cerita Sejarah

Berikut ini terdapat bebeapa contoh teks cerita sejarah, terdiri atas:

1. Contoh Teks Cerita Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobodur adalah monumen Buddha terbesar yang ada di bumi ini. Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada sekitar tahun 824. Candi ini didirikan sekitar 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa dibangun.

Monumen Buddha terbesar di Indonesia ini memiliki luas 123×123 m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Candi Borobudur ini beraksitektur Gupta yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India. Anda akan mendapat pengalaman tersendiri setelah mengunjungi candi ini.

Lembaga internasional dari PBB yaitu UNESCO mengakui dan juga memuji kemegahan dari arsitektur Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Budha terbesar tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Candi ini memiliki 2672 panel relief yang jika ditata berjajar-jajar akan menghasilkan panjang mencapai 6 km. Ansambel reliefnya sendiri merupakan yang paling lengkap di dunia dan tidak bisa ditandingi dari segi  nilai seninya serta setiap bagiannya adalah maha karya yang sangat mengagumkan.

Membutuhkan waktu sekitar 75 tahun untuk menyelesaikan pembangunan candi ini. Di bawah komando arsitek Gunadarma dengan 60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang diambil di Sungai Elo dan Progo yang letaknya tidak jauh, yaitu sekitar 2 km sebelah timur candi. Pada masa pembangunan candi ini, sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.

Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram kuno dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga, dan membangunan candi ini sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad.

Candi Borobudur menjadi salah satu candi terbesar tidak hanya di Indonesia saja, melainkan juga di dunia. Hal ini tentunya menjadi kekayaan tersendiri bagi negara kita dan patut kita jaga sebaik mungkin agar dapat dinikmati oleh anak cucu kita dimasa yang akan datang.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Teks Negosiasi Berbagai Kasus (Baik & Benar)

2. Contoh Teks Cerita Sejarah Non Fiksi

Tsunami Melanda Aceh

Orientasi :

Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak di temukan dan ribuan pula mayat yang di kuburkan secara masal.

Urutan Peristiwa :

Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1 cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi diberbagai tempat didunia.

Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan seismik momen (Mw) sebesar 9.3.

Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara – barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang.

Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.

Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.

Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.

Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh.
Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan acara Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri.

Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.

Reorientasi :

Peristiwa ini merupakan salahsatu peristiwa yang sangat mengenaskan dan paling banyak memakan korban yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga kejadian ini tidak terjadi kembali di negri kita yang tercinta ini.

3. Contoh Teks Cerita Sejarah Dunia

Kerajaan Sunda

Kerajaan Sunda terletak di daerah Jawa Barat sekarang.Tak dapatdipastikan dimana pusat kerajaan ini sesungguhnya.Berdasarkan sumber sejarah berupa prasasti dan naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno dikatakan bahwa pusat kerajaan Sunda telah mengalami beberapa perpindahan.

Menurut Kitab Carita Parahyangan, Ibukota kerajaan Sunda mula-mula di Galuh, kemudian menurut Prasasti Sanghyang Tapak yang ditemukan di tepi sungai Cicatih, Cibadak Sukabumi, Isi dari prasasti itu tentang pembuatan daerah terlarang di sungai itu yang ditandai dengan batu besar di bagian hulu dan hilirnya.

Oleh Raja Sri Jayabhupati penguasa kerajaan Sunda.Di daerah larangan itu orang tidak boleh menangkap ikan dan hewan yang hidup di sungai itu.tujuannya mungkin untuk menjaga kelestarian lingkungan (agar ikan dan lain-lainnya tidak punah) siapa yang berani melanggar larangan itu, ia akan dikutuk oleh dewa-dewa.

Kerajaan Sunda beribu kota di Parahyangan Sunda. Sementara itu menurut prasasti Astana Gede (Kawali – Ciamis) ibu kota kerajaan Sunda berada di Pakwan Pajajaran. Mengenai perpindahan kerajaan ini tak diketahui alasannya. Akan tetapi, hal-hal yang bersifat ekonomi, keamanan, politik, atau bencana alam lazim menjadi alasan perpindahan pusat ibu kota suatu kerajaan.

Kerajaan Sunda menguasai daerah Jawa Barat untuk waktu yang lama, diantara rajanya, yang terkenal adalah Jaya Bhupati dan Sri Baduga Maharaja.

Sruktur teks

Orientasi Kerajaan Sunda terletak di daerah Jawa Barat sekarang. Tak dapat dipastikan dimana pusat kerajaan ini sesungguhnya. Berdasarkan sumber sejarah berupa prasasti dan naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno dikatakan bahwa pusat kerajaan Sunda telah mengalami beberapa perpindahan.
Perincian peristiwa Menurut Kitab Carita Parahyangan, Ibukota kerajaan Sunda mula-mula di Galuh, kemudian menurut Prasasti Sanghyang Tapak yang ditemukan di tepi sungai Cicatih, Cibadak Sukabumi, Isi dari prasasti itu tentang pembuatan daerah terlarang di sungai itu yang ditandai dengan batu besar di bagian hulu dan hilirnya.

Oleh Raja Sri Jayabhupati penguasa kerajaan Sunda. Di daerah larangan itu orang tidak boleh menangkap ikan dan hewan yang hidup di sungai itu. tujuannya mungkin untuk menjaga kelestarian lingkungan (agar ikan dan lain-lainnya tidak punah) siapa yang berani melanggar larangan itu, ia akan dikutuk oleh dewa-dewa.

Kerajaan Sunda beribu kota di Parahyangan Sunda. Sementara itu menurut prasasti Astana Gede (Kawali – Ciamis) ibu kota kerajaan Sunda berada di Pakwan Pajajaran.

Mengenai perpindahan kerajaan ini tak diketahui alasannya. Akan tetapi, hal-hal yang bersifat ekonomi, keamanan, politik, atau bencana alam lazim menjadi alasan perpindahan pusat ibu kota suatu kerajaan.

Reorientasi Kerajaan Sunda menguasai daerah Jawa Barat untuk waktu yang lama, diantara rajanya, yang terkenal adalah Jaya Bhupati dan Sri Baduga Maharaja.

Kaidah

Kaidah Pembuktian
Menceritakan peristiwa asal usul yang telah terjadi (lampau) Menurut Kitab Carita Pahrayangan (paragraf 2)
Menggunakan kata penghubung untuk mengurutkan peristiwa Sementara itu (paragraf 3)

Kemudian (paragraf 2)

Menggunakan kata keterangan Raja Sri Jayabhupati penguasa kerajaan Sunda à keterangan tempat (paragraf 2)
Menggunakan kata kerja Menangkap (paragraf 2)

Menjaga (paragraf 2)

Melanggar (paragraf 2)

Menguasai (paragraf 4)

4. Contoh Teks Cerita Sejarah Pribadi

“KENANGAN TERINDAH”

Aku adalah ika, nama lengkapku adalah Riska Sanau. Aku anak ke tiga dari empat bersaudara, dan aku juga anak yang paling sulit bergaul dengan teman-teman sekelas maupun dengan keluarga.

Pagi yang indah buat orang yang akan memasuki sekolah pada hari pertama, pada saat itu aku berusia 7 tahun, tepatnya pada saat kelas 1 SD. Pada saat itu aku tak suka sekolah karena aku hanya ingin tetap di rumah tapi ayahku tetap bersi keras untuk membujukku ke sekolah, aku tak suka bergaul dan berteman dengan siapapu apalagi dengan keluargaku karena aku hidup dalam kesendirian. Pada saat di kelas dan pelajaranpun di mulai, aku malah memilih untuk duduk sendiri di bandingkan duduk barsama teman-teman sekelasku sebab aku tak suka berteman dengan mereka.

Pada saat ibu guru mengajar, aku sama sekali tak memahami pelajarannya sebab pada saat ibu menjelaskan aku hanya dudu di pojokan kelas dibandingkan mendengarkan ibu guru mengajar. Berbulan-bulan lamanya aku berada di kelas yang aku tak sukai, tapi pada saat kenaikan kelas, aku sangat senang karna akan meninggalkan kelas itu dan berpindah ke kelas lain. Tapi sayang aku tak naik kelas dan tetap duduk di kelas dan di bangku itu,aku sangat marah tetapi aku tak putus asa untuk cepat-cepat meninggalkan kelas itu.

Hari demi hari yang aku lalui di kelas itu dan aku mendapatkan pukulan hari demi hari sebab aku tak bisa membaca huruf atau tulisanku sendiri, aku selalu di pukulin dan selalu begitu sampai aku tak tahan lagi harus bagaimana. Aku hanya bisa berusaha dan akhirnya aku bisa membaca huruf dan sedikit demi sedikit ibu tak memukuliku, tapi pada saat aku naik kelas 2 SD. Aku sudah tak sanggup dan aku melaporkan semuanya kepada ayah dan ibuku, dan mereka telah menemui ibu guru tersebet, dan ibu guru berjanji kepada kedua orang tuaku untuk tak memukuliku lagi. Aku sangat senang mendengar semuanya dan langsung bersemangat untuk bersekolah sebab aku mulai suka bersekolah.

Pada suatu hari aku bertemu ibu guru yang sangat baik hati dan tak pernah memukuli kami sebagai siswanya, dan pada saat itu aku berada pada kelas 3 dan sudah mendapat teman-teman berkat ibu guru tersebut. Ibu guru itu berkata “jangan biarkan kau hidup dalam kesendirian, dan jangan buat kamu tak mempunyai siapapun, sebab mereka lebih penting dari semuanya” pada saat itu aku sadar bahwa aku tak selamanya begini, dan aku langsung memelum ibu guru dan ber kata “ terimakasi ibu guru” aku menjawab sambil menangis.

Suasana pada saat itu terasa tak terlupakan sampai ketika teman sekelas kami mengalami kecelakan dapa saat bermain dan ibu guru langsung membawanya ke rumah karena pada saat itu belum ada yang namanya rumah sakit atau puskesmas. Aku dan teman-teman yang lain sangat hawatir apalagi ibu guru kami, pada saat kecelakaan terjadi sangkorban sedang bermain di atas meja dan tiba-tiba dia terjatuh sampai membuat telinganya berdarah dan membuat orang tuanya pinsan.

Pada hari itu kami di liburkan selama kami terasa aman, pada saat libur kami mencoba untuk bermain di tepiran pantai yang sangat kering dan banyak ikannya. Saat itulah aku mengenal sahabat-sahabatku yang bernama vira, cindi, tias,vita, mala, kia, guti, wawan dan masih banyak lagi yang sedang bersamaku pada saat itu. Mereka memiliki sifat berbeda beda, seperti vira orangnya cantik tapi sayang dia selalu marah-marah, cindi orangnya baik hati tidak sombong dan kurang menghina orang tapi kalau menceritakan orang ya kami rajanya, tias orangnya pendiam tapi pendendam, vita orangnya susah di atur, malam orangnya cerewet sama sepertiku, kia orangnya cepat menangis dan tak tahan dengan air matanya, guti orangnya suka bercanda sama dengan wawan yang bisa membuat kami semua tersenyum walau sedang kesusahan satu persatu.

Pertemanan kami bukan hanya di situ saja, kami selalu bersama sama walau kami sudah di pisahkan lantaran ingin melanjutkan sekolah di SMA yang bisa di masuki, walau tubuh kami jauh tapi hati kami tetap selalu bersama saman, dan kami juga selalu berkumpul pada saat-saat libur sekolahan. Dan tempat yang biasa kami kumpulkan adalah tempat jaringan di mana semua orang berkumpul di sana, sebab di kampung kami susah mendapatkan jaringan. Walau begitu kami senang karena bisa berkumpul dengan orang-orang yang di sekitar kami. Walau teman-temanku banyak berubah sikap tapi kami tetap selalu bersama untuk selamanya.

Demikianlah pembahasan mengenai Contoh Teks Cerita Sejarah – Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah, Unsur, Jenis dan Cara semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA