Sebutkan dan jelaskan masing-masing istilah yang terdapat dalam sistem pengukuran

Kalibrasi peralatan laboratorium adalah kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili bahan ukur, dengan nilai nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

Sesuai klausul 6.4.7 dari SNI ISO/IEC 17025:2017, Laboratorium harus menetapkan program kalibrasi, yang harus ditinjau dan disesuaikan sepenuhnya untuk menjaga kepercayaan pada status kalibrasi.

Program kalibrasi terdokomentasi harus ditetapkan oleh laboratorium terhadap peralatan yang peralatan yang mempunyai pengarush signifikan pada hasil pengujian dan atau kalibrasi untuk memastikan ketertelusuran metrologi.

Berikut adalah 17 Istilah penting dalam kalibrasi peralatan laboratorium

1. Kalibrasi

Serangkaian kegiatan yang  membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang  sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

2. Laboratorium Kalibrasi

Laboratorium yang melaksanakan pekerjaan kalibrasi

3. Petugas Kalibrasi

Orang yang bertugas melakukan pekerjaan kalibrasi

4. Standar Kalibrasi (kalibrator)

Peralatan atau bahan ukur yang dijadikan sebagai pembanding (acuan komparasi) dalam kegiatan pengerjaan kalibrasi.

5. Obyek Kalibrasi ( UUT = unit under test)

Alat ukur atau bahan ukur atau sistem pengukuran yang dikalibrasi terhadap suatu Standar Kalibrasi (kalibrator).

6. Metoda Kalibrasi

Pedoman acuan / prosedur teknis   tertentu untuk melaksanakan pekerjaan kalibrasi.

7. Prosedur Kalibrasi

Serangkaian uraian dan langkah-langkah teknis (termasuk pula  tambahan & modifikasinya, jika ada) untuk pengerjaan kalibrasi yang tersusun secara tertib, sistematis dan menyeluruh yang  mengacu pada suatu metoda kalibrasi tertentu.

8. Tanda Kalibrasi (label/ stiker)

Suatu bukti yang digunakan/ ditempelkan pada alat ukur atau bahan ukur yang telah dikalibrasi. (bersifat khas, dikeluarkan oleh pihak yang meng-kalibrasi)

9. Hasil Kalibrasi

Laporan yang berisi tentang hasil-hasil dari pengerjaan kalibrasi, yang dituangkan dalam bentuk “Laporan” atau “Sertifikat” .

10. Selang Waktu Kalibrasi (periode/interval kalibrasi)

Jarak waktu untuk kalibrasi ulang atau jarak waktu antara pertama dengan kalibrasi berikutnya.

11. Mampu Telusur (traceability)

Sifat dari suatu hasil pengukuran yang dapat dikaitkan dengan standar tertentu yang tepat, umumnya standar nasional atau internasional, melalui rantai pembandingan yang tak terputus.

12. Koreksi

Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk mengkompensasi (mengimbangi) penambahan kesalahan sistematik.

13. Kecermatan (Accuracy)

Kecakapan (kemampuan) dari instrumen ukur untuk memberikan indikasi pendekatan terhdp harga sebenarnya dari obyek yg diukur.

14. Ketelitian (Precision)

Kemampuan proses pengukuran untuk menunjukan hasil yg sama dari suatu pengukuran yg dilakukan berulang-ulang dan identik.

15. Rentang Ukur (Range, Capacity of measuremnet)

Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas.

16. Nilai Skala Terkecil / NST  (Resolusi)

Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dari dua tanda harga/ skala yg paling berdekatan dari besaran yg ditunjukan.

17. Ketidakpastian Pengukuran (Measurement Uncertainty)

Perkiraan mengenai rentang hasil pengukuran yang didalamnya terdapat harga yang benar.

Demikian informasi tentang 17 istilah penting dalam kalibrasi peralatan laboratorium, jika ada informasi lain yang dibutuhkan, silahkan hubungi kami via e-mail di [email protected]

Leave a reply

Saat kita ingin menimbang berat badan atau mengukur tinggi badan, kita menggunakan suatu alat ukur. Pertanyaannya adalah, seberapa yakinkah kita dengan standar pengukuran alat ukur yang kita gunakan? Sudahkah alat ukur yang kita gunakan sesuai dengan Sistem Satuan Internasional (SI)?

Pengukuran dapat dilakukan oleh semua orang. Dalam dunia perdagangan, berbagai macam peraturan dan aktivitas ekonomi seperti jual beli banyak bergantung pada hasil timbangan dan ukuran. Seorang pilot pesawat terbang harus mengamati dengan cermat ketinggian pesawat, arah, penggunaan bahan bakar dan kecepatan. Pengawas obat-obatan dan makanan mengukur kandungan bakteri dan zat beracun. Para geogolog mengukur kekuatan gelombang kejut ketika terjadi gempa bumi. Para fisikawan yang mempelajari partikel elementer harus melakukan pengukuran waktu dalam orde sepersejuta second untuk memastikan adanya partikel yang amat sangat kecil.

Kepercayaan pada kebenaran pengukuran semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jaringan kerjasama, adanya satuan ukuran yang dipakai bersama dan juga prosedur pengukuran yang dipakai secara umum, serta pengakuan, akreditasi dan uji banding atas standar satuan ukuran dan laboratorium-laboratorium di berbagai negara.

Dalam memberikan hasil pengukuran, ketersediaan alat ukur dan kemampuan menggunakannya merupakan hal yang sangat esensial Selain itu, agar suatu hasil pengukuran dapat dipercaya kebenarannya maka ketelusurannya harus terjamin. Untuk menjamin ketertelusuran maka alat ukur dan bahan ukur yang digunakan harus dikalibrasi. Proses kalibrasi dapat menentukan nilai-nilai yang berkaitan dengan kinerja suatu alat ukur atau bahan acuan. Hal ini dicapai dengan pembandingan langsung terhadap suatu standar ukur atau bahan acuan bersertifikat.

Kalibrasi didefinisikan dalam ISO/IEC Guide 99:2007, Kosakata internasional metrologi – Konsep dasar dan umum dan istilah terkait. Mengacu pada penjelasan yang ada kalibrasi dapat disimpulkan sebagai suatu proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrument lainnya. Keluaran dari kalibrasi adalah sertifikat kablirasi. Selain sertifikat, biasanya juga ada label atau stiker yang disematkan pada alat ukur yang sudah dikalibrasi. Hasil pengukuran yang tidak konsisten menjadi tidak valid dan tidak dapat digunakan. Pada dunia industri misalnya, hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kualitas produk dan dapat membahayakan kesan perusahaan di mata konsumen.

Alasan yang sangat mendasar bahwa suatu alat ukur perlu dikalibrasi diantaranya:

  • Memastikan bahwa penunjukkan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran yang valid;
  • Menentukan akurasi penunjukkan alat;
  • Mengetahui keadaan alat, yaitu bahwa alat tersebut dapat dipercayai.

Kalibrasi alat ukur memiliki dua tujuan utama yaitu untuk memeriksa keakuratan instrumen dan menentukan ketertelusuran pengukuran. Dalam prakteknya, kalibrasi juga mencakup perbaikan perangkat jika berada di luar kalibrasi. Sebuah laporan diberikan oleh ahli kalibrasi, yang menunjukkan kesalahan pengukuran dengan alat ukur sebelum dan sesudah kalibrasi. Maka, kalibrasi sangat penting untuk keakuratan suatu instrument.

Untuk mendapatkan sertifikat, kalibrasi pada umumnya dilakukan pada laboratorium kalibrasi dan dilakukan oleh tenaga ahli di bidangnya. Kalibrasi yang dilakukan di laboratorium kalibrasi yang telah menerapkan dan mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025 Persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi  akan memberi nilai lebih pada sertifikat kalibrasi yang didapat. Hal ini karena pelaksanaan kalibrasi berarti telah sesuai dengan standar internasional yang berlaku.

Selain kalibrasi proses pengukuran juga erat kaitannya dengan besaran dan satuan ukur. Ada berbagai macam jenis besaran ukur, misalnya massa dengan alat ukur timbangan, suhu dengan alat ukur termometer, waktu diukur dengan stopwatch dan lain sebagainya. Ukuran satuan setiap jenis besaran ukur didefinisikan dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Unit-unit SI ini merupakan acuan pokok yang menjadi patokan bagi seluruh dunia. Sistem ini mendefinisikan seberapa lama sebenarnya yang dikatakan 1 detik, apa yang menjadi patokan massa 1 kg, dan seterusnya.

Unit-unit SI tersebut telah didefinisikan ulang pada tahun 2019 ini, dan mulai berlaku pada bulan Mei lalu. Revisi yang ada akan mendukung banyak pengukuran di masa depan, khususnya untuk berbagai metode pengukuran modern yang muncul pada penelitian, seperti pengukuran menggunakan fenomena kuantum.

Penjelasan mengenai standar unit pengukuran internasional tersebut ada di Brosur SI, yang diterbitkan oleh Biro Internasional des Poids et Mesures (BIPM). Brosur ini menjelaskan Sistem Satuan Internasional dan merupakan alat penting bagi komunitas ilmiah.

Seri standar ISO dan IEC 80000 tentang jumlah dan unit, yang dirujuk dalam brosur SI, juga sedang mengalami revisi agar selaras dengan versi baru, dan banyak bagian ISO yang direvisi akan diterbitkan dalam beberapa bulan ke depan. Rangkaian standar ini penting karena menyediakan istilah, definisi, dan simbol jumlah dan unit yang selaras dalam ilmu pengetahuan dan teknik, menyediakan bahasa terpadu untuk mengomunikasikan informasi pengukuran yang akurat antara ilmuwan, insinyur, dan semua orang yang terlibat dalam pengukuran.

Standar ini digunakan oleh lembaga metrologi dan teknis, akademisi, penulis buku teknis dan penerjemah dan pengembang standar, serta di banyak industri dan masyarakat pada umumnya.  Seri ISO 80000 dikembangkan oleh komite teknis ISO / TC 12, Jumlah dan unit, yang sekretariatnya dipegang oleh SIS, anggota ISO untuk Swedia

Referensi :
//www.iso.org/news/ref2396.html

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA