Sebutkan dan jelaskan cara menghitung uang pertanggungan atau premi asuransi

Jumlah premi asuransi yang harus Anda bayarkan merupakan hasil perkalian antara Tarif Premi Asuransi dengan Total Harga Pertanggungan.


Jumlah Premi = Tarif Premi X Total Harga Pertanggungan

Tarif Premi Asuransi ditentukan oleh luas jaminan risiko yang dikehendaki juga jenis dan sifat penggunaan harta benda yang dipertanggungkan.

Harga Pertanggungan adalah nilai dari tiap harta benda yang Anda asuransikan. Cara penentuan Harga Pertanggungan adalah dengan perhitungan harga wajar dalam kondisi “saat ini” dari harta benda yang diasuransikan, bukan nilai komersial dan menyangkut lokasi, Keunikan atau Nilai seninya. Dalam asuransi properti, Nilai tanah tidak diperhitungkan dalam penentuan Harga Pertanggungan asuransi.

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan produk keuangan asuransi jiwa. Asuransi tersebut merupakan layanan yang digunakan untuk perlindungan terhadap dampak kerugian finansial. Selain itu, asuransi jiwa juga dapat digunakan apabila pendapatan seseorang terhenti karena kematian.

Di dalam asuransi jiwa, ada satu hal yang sangat perlu diperhatikan, yaitu uang pertanggungan alias UP. UP adalah jumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan asuransi jika pemegang polis mengajukan klaim atas risiko yang dijamin dalam program asuransi. Uang pertanggungan setiap asuransi jumlahnya berbeda-beda, biasanya semakin besar premi yang dibayar maka uang pertanggungan yang dapat diterima juga semakin besar.

Umumnya, perusahaan asuransi di Indonesia memberikan uang pertanggungan antara puluhan juta hingga miliaran rupiah. Besar kecilnya uang pertanggungan ini selain dipengaruhi besar premi, usia, serta faktor lain yang berkaitan dengan risiko kesehatan. Tentu, semakin lama tenor yang dipilih semakin besar uang pertanggungan yang bisa dimiliki.

Namun, banyak pemegang polis yang terjebak dengan angka pertanggungan ini. Sebab, mereka menghitung nilai pertanggungan tersebut untuk kehidupan saat ini. Padahal 20 atau 30 tahun mendatang, nilai Rp200 juta atau Rp500 juta mungkin terasa sangat kecil karena kebutuhan bertambah, namun pendapatan nol.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui berapa uang pertanggungan yang dibutuhkan nantinya oleh tanggungan. Ada dua metode yang bisa dilakukan untuk memperhitungkan besarnya uang pertanggungan, simak ya!

1. Nilai hidup manusia atau human live value (HLV)

Ilustrasi uang. IDN Times/Zainul Arifin

Sesuai namanya, metode ini melihat kamu sebagai manusia yang memiliki “nilai ekonomi”, lantaran dapat bekerja dan menghasilkan nilai (uang) dalam jumlah tertentu. HLV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

UP = E X (((1+R)^ N)-1)/R

E = Pengeluaran / Penghasilan bulanan X 12R = Inflasi TahunanN = Waktu Pertanggungan (Tahun)

UP = Uang Pertanggungan

Baca Juga: Asuransi Apa yang Cocok untuk Gen Z?

2. Income based value (IBV)

Ilustrasi uang. (IDN Times/Istimewa)

Metode ini dilakukan dengan menghitung besarnya uang pertanggungan dengan memperhitungkan besarnya bunga atau return apabila uang pertanggungan yang akan diterima disimpan dalam produk investasi. IBV dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

IBV= Penghasilan /Pengeluaran : suku bunga deposito per bulan

3. Contoh perhitungan nilai UP

Ilustrasi Uang Rp75000 (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Ibu Nerissa memiliki penghasilan sebesar Rp10 juta per bulan, dengan asumsi suku bunga deposito adalah 6 persen per tahun atau 0,5 persen per bulan dan inflasi tahunan 3 persen. Berapakah UP Ibu Nerissa?

- Dengan metode Human Live Value,

UP = E X (((1+R)^ N)-1)/RUP= Rp 10 juta X 12 bulan (((1+ 3%)^20)-1) /3%

UP= Rp 3,2 miliar


Angka 20 tahun yang tercantum dalam rumus perhitungan ini adalah perkiraan waktu terkait kecukupan UP untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Nerissa sepeninggal beliau. Patut dicatat, perhitungan HLV tidak mengikutsertakan nilai asumsi deposito atau pertumbuhan dana investasi.

- Dengan metode Income Based Value,


ILV= Rp 10 Juta : 0,5% = Rp 2 miliar

4. Gunakan kalkulator uang pertanggungan asuransi jiwa

Kalkulator uang pertanggungan asuransi jiwa (Dok. Lifepal)

Lifepal.co.id mengembangkan embeddable Kalkulator Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa dengan kode iframe yang dapat di-embed tanpa biaya ke laman website media atau blog. Dengan kalkulator ini, kamu dapat memperhitungkan berapa besaran uang pertanggungan (UP) tanpa harus melakukan perhitungan dengan rumus yang mungkin rumit bagi sebagian orang.

Kamu cukup memasukkan sejumlah nilai pada kalkulator tersebut. Masukkan besaran penghasilan atau pengeluaran bulanan saat ini pada kolom pertama. Lalu, masukan jumlah tahun kamu berharap uang pertanggungan tersebut dapat meng-cover tanggungan atau keluargamu, misal 10 atau 20 tahun atau lebih.Terakhir, masukan rata-rata inflasi tahunan dalam bentuk persen. Dalam sekejap, akan muncul angka yang merupakan hasil perhitungan uang pertanggungan (UP).

Baca Juga: 3 Jenis Asuransi yang Wajib Dimiliki Millennials, Jangan Tunggu Tua

Cara menghitung premi asuransi jiwa bisa kamu lakukan dengan mengetahui terlebih dahulu berapa uang pertanggungan yang kamu butuhkan.

Untuk memberikan gamabaran, premi asuransi jiwa yang tersedia di Lifepal berkisar mulai dari Rp100 ribuan sampai jutaan rupiah per bulan. Kembali besaran preminya disesuaikan dengan profil nasabah dan manfaat polis yang dipilih.

Untuk lebih jelasnya, ada ketahui rumus cara menghitung jumlah premi yang harus dibayarkan. Yuk, ketahui rumus perhitungan premi asuransi jiwa berikut ini!

Bagaimana cara menghitung premi asuransi jiwa?

Dengan banyaknya faktor yang memengaruhi premi, maka besaran premi yang harus kita bayar juga akan beragam. Tergantung pada perusahaan asuransi jiwa yang menentukan jumlah premi, jenis asuransi, hingga faktor-faktor yang memengaruhi lainnya.

Nah, faktor yang memengaruhi besaran asuransi jiwa juga beragam, seperti:

  • Usia nasabah
  • Jenis kelamin
  • Jenis polis (unit link atau tidak)
  • Limit uang pertanggungan

Karena itu sebagai langkah pertama, ketahui terlebih dahulu besaran uang pertanggungan yang kamu butuhkan dengan kalkulator uang pertanggungan pengeluaran berikut:

Setelah mengetahui besaran uang pertanggungan yang dibutuhkan, barulah kamu bisa memilih polis asuransi dengan limit asuransi yang sesuai kebutuhan. Jadi, preminya pun bisa tidak terlalu mahal atau benar-benar sesuai kebutuhan.

Meski begitu, perlu digaris bawahi bahwa menghitung besaran premi masing-masing individu tidak bisa diseragamkan. Bahkan biasanya setiap perusahaan memiliki kalkulator preminya masing-masing.

Namun untuk perhitungan premi asuransi jiwa secara keseluruhan, cukuplah mudah. Yaitu dengan mengalikan tarif premi yang harus kita bayarkan dengan jumlah tanggungan. Ini dia rumus cara menghitung premi asuransi jiwa:

Jumlah Premi: Tarif Premi x Jumlah Pertanggungan

Asuransi jiwa perorangan biasanya memiliki tarif premi lebih murah dibandingkan dengan asuransi jiwa kelompok sebab tarif premi asuransi jiwa kelompok akan dikalikan dengan jumlah tanggungan dalam satu polis.

Sebagai contoh soal premi asuransi jiwa berikut. Kamu hendak membeli asuransi jiwa di Lifepal dengan tarif premi Rp120 ribu per bulan. Kemudian, kamu akan mendaftarkan istri dan juga satu orang anakmu. Maka, jumlah premi asuransi yang harus kamu bayarkan adalah:

  • Rp120 ribu x 3 tanggungan = Rp360 ribu per bulan

Tentu saja, tiap perusahaan asuransi di Indonesia memiliki rumus dan referensi lainnya yang berbeda-beda. Jangan sungkan untuk mengonsultasikan perihal ini kepada agen asuransi atau perusahaan asuransi secara langsung supaya mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Apa perbedaan antara premi dengan uang pertanggungan?

Selain mengetahui jumlah premi yang harus kita bayarkan, kita juga perlu tahu besaran uang pertanggungan yang akan kita dapatkan dari asuransi tersebut. Pasalnya besaran uang pertanggungan yang bakal didapat sesuai dengan jumlah premi yang kita bayarkan. Agar lebih memahaminya, tentu kita harus tahu betul apa itu premi dan uang pertanggungan.

Premi asuransi adalah sejumlah uang yang harus kita bayarkan sebagai nasabah pada waktu tertentu berdasarkan polis asuransi. Premi dibayarkan berkala, bisa per bulan, tiga bulan, enam bulan, atau setahun sekali tergantung kesepakatan awal antara pihak tertanggung dengan penanggung.

Sedangkan uang pertanggungan di asuransi jiwa adalah sejumlah uang yang akan diberikan kepada ahli waris apabila terjadi risiko meninggal terhadap diri tertanggung. Uang pertanggungan punya empat manfaat utama.

  1. Digunakan untuk membayar utang-utang, sehingga tertanggung tidak mewarisi utang kepada ahli waris.
  2. Berfungsi sebagai pemasukan atau biaya kehidupan pasangan.
  3. Dimanfaatkan untuk membayarkan pengeluaran-pengeluaran akhir, misal melunasi rumah sakit, biaya penguburan atau kremasi, membayar rumah duka, dan lain sebagainya.
  4. Bisa menjadi tabungan untuk biaya pendidikan anak.

Besaran premi asuransi jiwa dilihat dari sisi nasabah

Setiap jenis asuransi, memiliki ketentuan berbeda untuk menentukan besaran premi yang harus kita bayarkan. Untuk perhitungan premi asuransi jiwa, besarannya dipengaruhi oleh beberapa hal. Berikut di antaranya:

1. Tipe asuransi

Cara menghitung asuransi jiwa untuk besaran biaya premi yang harus dikeluarkan adalah dengan mengetahui tipe asuransi. Premi asuransi jiwa murni atau berjangka (life term) akan lebih murah dibandingkan asuransi jiwa jangka panjang (whole life). mengapa demikian? Asuransi jiwa murni menawarkan jangka waktu perlindungan 10, 20, dan 30 tahun. Sedangkan asuransi jiwa jangka panjang memiliki proteksi selama nasabah hidup. Sehingga premi asuransi jiwa jangka panjang lebih mahal daripada berjangka yang bersifat fleksibel.

Khusus untuk tipe asuransi jiwa yang cocok buat kamu, silakan gunakan kuis jenis asuransi jiwa terbaik berikut ini. Kalkulator berikut membantu kamu buat menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhanmu.

Jangka waktu akan menentukan besar kecil premi. Misalnya, premi untuk perlindungan 10 tahun lebih rendah dibanding 20 tahun. Maka pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan.

3. Usia

Usia akan mempengaruhi premi yang harus kita bayarkan. Makin muda kita memiliki asuransi jiwa, maka akan makin terjangkau premi yang harus kita bayarkan. Sebaliknya, makin tua usia kita, maka semakin mahal biaya preminya. Hal ini karena risiko yang akan dialami juga semakin besar.

4. Jumlah uang pertanggungan

Selain usia, jumlah uang pertanggungan asuransi (UP) juga memengaruhi premi asuransi. Makin banyak jumlah uang pertanggungan yang kita butuhkan, maka akan lebih besar pula premi yang harus dibayarkan. Sebagai contoh, UP Rp1 miliar biasanya butuh premi lebih besar daripada UP Rp500 juta.

5. Kondisi kesehatan

Kondisi kesehatan merupakan faktor penting dalam rumus premi asuransi. Sebelum memiliki asuransi, perusahaan asuransi biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan atau gaya hidup kita. Misalnya merokok, kerap berolahraga ekstrim, pernah sakit serius, atau menjalani operasi. Jika satu atau dua kondisi itu pernah kita alami, premi asuransi kita biasanya akan lebih tinggi.

Besaran premi asuransi jiwa dilihat dari perusahaan asuransi

Besaran premi asuransi jiwa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari sisi perusahaan asuransi sebagai pihak penanggung. Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi besaran premi dari sisi penanggung.

1. Biaya-biaya yang dihitung

Biaya yang harus kita tanggung seperti pajak dan biaya-biaya administrasi lain juga memengaruhi besaran premi. Makin banyak biaya tersebut, makin besar premi yang harus dibayar.

2. Manfaat yang diberikan

Beragamnya manfaat yang diberikan satu produk asuransi membuat premi yang kita bayarkan lebih mahal. Maka bersikap bijaksanalah dan ambillah asuransi yang manfaatnya benar-benar kita butuhkan.

Asuransi Jiwa Terbaik! Dapatkan Promo dan Konsultasi GRATIS!

Apakah premi asuransi jiwa bisa dicairkan?

Mungkin ada beberapa hal yang membuat kamu ragu ketika akan membeli asuransi jiwa. Salah satunya, kegelisahan terkait apakah premi asuransi jiwa nantinya bisa dicairkan atau tidak.

Jawabannya tentu saja bisa. Kamu bisa membeli produk asuransi jiwa dengan pengembalian premi  (Asuransi Jiwa RoP/Return of Premium), di mana nantinya premi akan dikembalikan pada nasabah ketika masa pertanggungan berakhir.

Jumlah pengembalian premi yang didapatkan bervariasi, mulai dari 50 persen, 75 persen, atau bisa di atas 100 persen. Namun, perlu digarisbawahi jika tidak semua produk asuransi jiwa memberikan manfaat Return of Premium ini.

Jika kamu ingin mendapatkan manfaat ini, pastikan kamu bertanya pada agen asuransi atau dengan membaca polis dengan seksama.

Pertanyaan terkait cara menghitung premi asuransi jiwa

Premi asuransi jiwa adalah besaran uang/dana yang harus nasabah setorkan pada pihak perusahaan asuransi untuk mendapatkan pertanggungan. Pertanggungan dalam asuransi jiwa sendiri adalah dalam bentuk uang pertanggungan atau UP yang akan dibayarkan kepada ahli waris atau pihak yang ditunjuk sebagai penerima manfaat saat tertanggung meninggal dunia.

Beberapa faktor bisa menentukan besaran premi asuransi jiwa, antara lain tipe asuransi, jangka waktu, usia nasabah, jumlah uang pertanggungan, dan riwayat kesehatan. Rumus menghitung premi asuransi jiwa adalah Jumlah Premi: Tarif Premi x Jumlah Pertanggungan.

Perlindungan finansial dari asuransi penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Misalnya, tagihan rumah sakit yang terlalu mahal atau mendadak harus melunasi biaya perbaikan kendaraan di bengkel saat kamu kebetulan sedang tidak memiliki dana simpanan.

Terdapat berbagai pilihan produk asuransi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan keuanganmu, yaitu:

Perusahaan asuransi dapat dikatakan bagus jika memiliki kesehatan keuangan perusahaan yang baik. Selain itu, pilihan polis yang beragam juga dapat menjadi indikator bagus atau tidaknya perusahaan tersebut. Dengan begitu, calon nasabah akan lebih mudah memilih polis yang dibutuhkan dan menyesuaikannya dengan anggaran yang dimilikinya.

Untuk mendapatkan referensi produk asuransi terlengkap, cari tahu di Lifepal.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA