Sebutkan apa saja janji Allah kepada Abraham?

Ayat: "Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku."

SIFAT SUATU PERJANJIAN.

Hubungan Allah dengan umat-Nya digambarkan di sepanjang Alkitab dengan istilah "perjanjian." Kata ini muncul pertama kali dalam Kej 6:18 dan menjangkau hingga PB, di mana Allah membuat perjanjian yang baru dengan umat manusia di dalam Yesus Kristus

(lih. art.PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).

Dengan memahami perjanjian Allah dengan para bapa leluhur (Abraham, Ishak, dan Yakub), kita belajar bagaimana Allah menginginkan kita hidup dalam hubungan perjanjian dengan-Nya.

Ada banyak sekali janji-janji Allah di dalam Alkitab. Dalam setiap janji, Allah menetapkan bahwa sesuatu akan (atau tidak akan) terjadi atau diberikan. Janji tersebut bukan janji sembrono atau ucapan sambil lalu seperti yang sering kita buat; janji-janji Allah ini komitmen yang tegas dan solid yang dibuat oleh Allah Sendiri. Karena Allah setia, maka penerima janji-janji illahi ini dapat yakin bahwa hal yang telah ditetapkan Allah pasti akan direalisasikan (Bilangan 23:19).

Ini beberapa di antara janji-janji yang telah Allah tetapkan:

Perjanjian Allah dalam Perjanjian Lama

Allah berjanji akan memberkati Abraham, dan melalui keturunannya, seluruh dunia (Kejadian 12:2-3). Janji ini disebut sebagai Perjanjian Abraham, yang mengarah kepada Mesias yang akan datang yang sedang dinantikan Abraham (Yohanes 8:56).

Allah berjanji kepada Israel bahwa Ia akan menjadi Allah mereka dan menjadikan mereka sebagai umat-Nya (Imamat 26:12-13). Sejarah Perjanjian Lama penuh dengan contoh dimana Allah menggenapi janji-janji tersebut.

Allah berjanji bahwa jika kita mencari-Nya maka kita akan menemukan-Nya (Ulangan 4:29). Allah tidak menghindari kita. “Allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya” (Ulangan 4:7).

Allah menjanjikan perlindungan bagi anak-anak-Nya (Mazmur 121). Ia memang benar menjaga Israel dengan waspada.

Allah berjanji bahwa kasih-Nya tidak akan pernah gagal (1 Tawarikh 16:34). Ia memang setia dalam segala sesuatu.

Allah berjanji pada Israel bahwa dosa mereka akan diampuni, kemakmuran mereka akan dipulihkan, dan bangsa mereka akan disembuhkan (2 Tawarikh 7:14). Pertobatan membuka jalan bagi persekutuan dan berkat.

Allah, menurut syarat Perjanjian Musa, menjanjikan kemakmuran bagi Israel jika mereka taat dan menjanjikan kebinasaan jika mereka tidak taat (Ulangan 30:15-18). Sayangnya, pada akhirnya Israel memilih untuk tidak taat, dan bangsa tersebut dihancurkan oleh Asyur dan Babel.

Allah menjanjikan berkat bagi semua yang bergembira dalam FirmanNya (Mazmur 1:1-3). Iman yang sederhana ada pahalanya tersendiri.

Perjanjian Allah dalam Perjanjian Baru

Allah menjanjikan keselamatan bagi semua orang yang percaya pada AnakNya (Roma 1:16-17). Tidak ada berkat yang lebih besar daripada karunia terbesar Allah, yaitu keselamatan.

Allah berjanji bahwa semua hal pada akhirnya akan dikerjakan untuk kebaikan anak-anak-Nya (Roma 8:28). Ini merupakan gambaran global yang memberi kita harapan di tengah keadaan yang mengecewakan.

Allah berjanji memberi kita kelegaan di tengah masa kesulitan kita (2 Korintus 1:3-4). Ia mempunyai rancangan, dan suatu hari kita dapat mengambil bagian dalam kelegaan yang Ia rencanakan.

Allah menjanjikan kehidupan baru dalam Kristus (2 Korintus 5:17). Keselamatan adalah permulaan dari keberadaan yang baru.

Allah berjanji memberikan semua berkat rohani melalui Kristus (Efesus 1:3). Di masa Perjanjian Lama, Israel mempunyai janji berkat materi, gereja pada jaman ini mempunyai berkat rohani “di dalam sorga.” Warisan kita telah disimpankan bagi kita disana (1 Petrus 1:4).

Allah berjanji menyelesaikan karya yang telah Ia mulai dalam diri kita (Filipi 1:6). Allah tidak melakukan sesuatu secara setengah matang. Ia yang memulai karya-Nya dalam diri kita, dan Ia pasti akan menyelesaikannya.

Allah menjanjikan damai ketika kita berdoa (Filipi 4:6-7). Damai-Nya adalah perlindungan. Damai-Nya “akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

Allah berjanji akan memenuhi kebutuhan kita (Matius 6:33; Filipi 4:19). Lain dari sekedar mendapatkan segala sesuatu yang kita inginkan, kebutuhan kita yang akan dipenuhi. Kita lebih berharga dari burung-burung, dan Bapa Surgawi kita menyediakan makan bagi burung-burung itu pun (Matius 6:26).

Perjanjian Yesus dalam Injil

Yesus berjanji memberi kelegaan (Matius 11:28-30). Beban-beban dilepaskan di Kalvari.

Yesus menjanjikan hidup yang berkelimpahan bagi mereka yang mengikuti Dia (Yohanes 10:10). Mengikuti Yesus memberi kita kepuasan rohani yang melampaui pengharapan kita. Kita dapat meninggalkan rasa bosan.

Yesus menjanjikan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya pada-Nya (Yohanes 4:14). Sang Gembala Baik juga berjanji melindungi kita dengan baik: “seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yohanes 10:28).

Yesus menjanjikan kuasa dari surga bagi para murid-Nya (Kisah 1:8). Dengan kuasa itu, mereka “mengacaukan seluruh dunia” (Kisah 17:6).

Yesus berjanji Ia akan kembali menjemput kita (Yohanes 14:2-3). Mulai pada saat itu, kita akan bersama dengan-Nya seterusnya.

Adapun berbagai janji Allah yang dapat kita daftarkan. Semuanya mencapai penggenapan final dalam Yesus Kristus, “cahaya kemuliaan Allah” (Ibrani 1:3). “Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah” (2 Korintus 1:20).

Apa saja janji Tuhan kepada Abraham?

Perjanjian-Nya kepada Abraham begitu jelas tertulis dalam Kejadian 12:2-3, sebagai berikut: —Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

Apa 3 janji Tuhan kepada Abraham?

Dalam ayat 2-3 Allah membuat perjanjian dengan Abraham yaitu mengenai janji tanah, janji keturunan, dan janji berkat.

Apa janji Tuhan kepada Abraham dan keturunannya?

Tuhan akan membuat Abram menjadi bangsa yang besar dan akan memberikan kepadanya dan keturunannya suatu negeri untuk didiami (Kej 12).

Apa janji Allah kepada Abraham mengenai Ismail?

Allah berjanji bahwa Ia akan memberkati Sara, dan daripadanya juga Ia akan memberikan kepada Abraham seorang anak laki-laki, bahkan Allah akan memberkatinya, sehingga Sara menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir daripadanya.