Sebutkan 8 gangguan pada sistem ekskresi manusia

4 dari total 4 halaman

© Diadona

Lalu apa saja penyakit pada sistem ekskresi?

Uremia

Penyakit sistem ekskresi uremia terjadi saat ginjal sudah mengalami kerusakan. Akibatnya, racun atau limbah pada tubuh yang biasanya dikeluarkan ginjal malah berakhir di aliran darah.

Penyakit sistem ekskresi uremian ini adalah kondisi yang serius, dan kalau nggak segera diobati maka bisa mengancam jiwa. Uremia juga merupakan tanda tahap terakhir penyakit ginjal kronis.

Gagal Ginjal

Gagal ginjal, salah satu penyakit sistem ekspresi ini terjadi saat ginjal kehilangan kemampuan untuk cukup menyaring limbah dari darah. Ketika kondisinya udah parah banget, upaya penyembuhannya dilakukan melalui cuci darah rutin dan transplantasi ginjal.

Batu Ginjal

Batu ginjal muncul sebagai pemadatan mineral dan garam yang mengendap di dalam ginjal. Penyakit saluran ekspresi ini bisa menyebbakn rasa sakit yang parah banget saat ginjal berjaan melewati saluran kemih, meski biasanya nggak menyebabkan kerusakan permanen.

Radang Ginjal

oragn ginjal tersusun dari sel-sel yang membentuk unit fungsional terkecil, yang disebut dengan neufron. Saat neufron ini mengalami gangguan kesehatan, maka inilah yang disbeut dengan radan ginjal.

Penyakit sistem ekskresi ini akan mempengaruhi kinerja dan fungsi ginjal, dengan gejala yang berebda tergantung pada penyebabnya.

Diabetes Insipidus

Di dalam tubuh manusia ada yang disbeut hormin ADH yang berperan dalam proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila jumlahnya berkurang, maka volume urin yang dikeluarkan tubuh bsia meningkat hingga 30 kali lipat.

Uretris

Selain pada ginjal, penyakit sistem eksresi bisa terjadi pada ureter. Ureter adalh suatu organ berbentuk tabung untuk mengeluarkan urin dari ginjal ke kandung kemih. Saat ureter ini mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi, penderita akan mengalami rasa sakit saat buang air kecil dan keberadaan darah pada urin.

Pneumonia

Yup, pneumonia masuk sebagai salah satu penyakit sistem eksresi karena fungsi paru-paru sebagai tempat pertukaran karbondioksida dan oksigen. Pnuemonia disebabkan adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur di alveolus. Akibatnya, oksigen jadi susah masuk karena alvelolus, tempat pertukaran tersebut penuh dengan cairan.

Asma

Asma muncul karena ada penyempitan saluran pernapasan di paru-paru. Penderitanya mengalami sesak dan sulit bernapas.

Penyakit sistem eksresi yang menyerang ginjal dan paru-paru membuat tubuh kesulitan mengeluarkan racun dan keseimbangan proses metabolisme. Yang terpenting, jaga kesehatan dengan banyak konsumsi makanan yang bergizi dan cairan yang baik untuk tubuh.

Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi diabetes

KOMPAS.com - Tahukah kamu pada sistem ekskresi manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan yang disebabkan berbagai hal?

Gangguan sistem ekskresi dapat terjadi pada ginjal, hati, paru-paru atau kulit.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut beberapa gangguan pada sistem ekskresi manusia yang harus kamu ketahui, antara lain:

  1. Diabetes mellitus
  2. Daibetes insipidus
  3. Batu ginjal
  4. Gagal ginjal

Baca juga: Mengenal Sistem Ekskresi Manusia

Berikut penjelasan gangguan pada ekskresi manusia tersebut:

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus disebut juga penyakit kencing manis.

Kencing manis merupakan penyakit yang ditandai adanya kandungan gula yang tinggi di dalam darah dan zat-zat keton serta asam. Akibat dari kurangnya atau ketiadaan hormon insulin.

Hormon insulin penting dalam proses pengubahan gula darah menjadi gula otot sebagai tenaga dan dalam sintesis lemak.

Adanya zat-zat keton dan asam yang berlebihan di dalam darah akan menyebabkan timbulnya rasa haus yang terus menerus.

Bahkan sering buang air kecil, berat badan turun meski selera makan baik. Daya tahan tubuh menurun, tubuh lemah dan mudah sakit.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sering buang air kecil diakibatkan banyaknya kadar gula dalam darah. Sehingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui ginjal bersama air.

Baca juga: Puskesmas Mulai Disiapkan Tangani Pasien Diabetes Mellitus

Umumnya, manusia memiliki empat sistem ekskresi yang terdiri dari ginjal, hati, paru-paru, serta kulit. Masing-masing organ ini berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Namun, bagaimana jika sistem ekskresi mengalami gangguan, apa penyebabnya? Berikut ulasan selengkapnya.

Ginjal merupakan salah satu dari sistem ekskresi yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dari tubuh dalam bentuk urine. Pada dasarnya, proses ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga agar zat kimia dalam tubuh tetap stabil. Akan tetapi, proses ini dapat terganggu, terutama ketika ginjal mengalami kondisi medis tertentu.

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi Ginjal

Alat ekskresi pada manusia, seperti halnya ginjal, bisa terkena gangguan karena berbagai macam faktor. Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang dapat memengaruhi fungsi ginjal:

  • Gagal ginjal
    Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak berfungsi secara normal, tidak dapat menyaring zat sisa metabolisme, tidak mampu mengontrol jumlah air dan elektrolit dalam darah, dan tidak bisa mengendalikan tekanan darah. Hal ini membuat racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
    Secara umum, penyakit gagal ginjal dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjal kronis (GGK). Sering kali, gejala dari penyakit gagal ginjal di tahap awal sulit untuk dideteksi sehingga penderitanya tidak segera melakukan pengobatan, dan lambat laun kondisi ini akan menjadi semakin berat.
    Beberapa gejala yang patut diwaspadai dari penyakit ini adalah mudah lelah, sesak napas, kehilangan nafsu makan, lemas, jumlah urine berkurang, gangguan detak jantung, sering mengalami keram otot dan kesemutan, pembengkakan di pergelangan kaki, dan mual muntah.
  • Infeksi ginjal
    Infeksi ginjal atau pielonefritis merupakan komplikasi dari infeksi saluran kemih (ISK), yang terjadi karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih ke ginjal. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli yang terdapat pada kotoran manusia. Perpindahan bakteri dari anus ke saluran kemih dapat terjadi ketika melakukan hubungan seksual atau saat membersihkan daerah tersebut usai buang air besar. Umumnya, wanita lebih berisiko untuk mengalami infeksi ginjal. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terkena infeksi ginjal, di antaranya adalah wanita yang aktif secara seksual, sistem kekebalan tubuh yang lemah, pemakaian kateter jangka panjang, adanya sumbatan pada saluran kemih, hingga kerusakan saraf di sekitar kandung kemih.

    Infeksi ginjal akan memunculkan gejala yang cukup cepat, setelah bakteri mencapai ginjal. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini meliputi demam, rasa sakit di sekitar perut atau punggung, adanya darah atau nanah dalam urine, serta urine yang berbau busuk.

  • Batu ginjal
    Penyebab gangguan sistem ekskresi lainnya adalah batu ginjal. Batu ginjal merupakan suatu kondisi ketika mineral mengendap di dalam ginjal sehingga membentuk bongkahan seperti batu. Mineral tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Terbentuknya batu di dalam ginjal dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurang minum air putih, mengonsumsi obat tertentu, atau menderita suatu penyakit, seperti infeksi dan asam urat. Gejala batu ginjal biasanya tidak akan dirasakan penderitanya jika batu ginjal masih berukuran sangat kecil atau belum menyumbat saluran kemih. Namun jika batu berukuran besar dan sudah menyebabkan sumbatan, akan menimbulkan gejala berupa rasa nyeri.

    Gejala batu ginjal yang bisa muncul apabila batu bergesekan dengan saluran kemih adalah rasa nyeri yang menetap pada perut bagian samping, punggung bagian bawah, selangkangan atau bahkan testis, rasa mual, muntah, warna urine menjadi kemerahan atau lebih gelap, dan rasa sakit ketika berkemih.

  • Radang ginjal (nefritis)
    Radang ginjal atau nefritis sering kali disebabkan oleh gangguan autoimun atau infeksi bakteri yang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Kondisi ini dapat terjadi pada area di dalam ginjal, seperti glomerulus, tubulus, atau jaringan interstitial renal. Jika radang ginjal sudah dalam kondisi kronis, maka gejala yang akan muncul meliputi berkurangnya frekuensi buang air kecil, memburuknya fungsi ginjal, mual dan lesu, tidak nafsu makan, serta adanya bercak darah di urine. Pengobatan yang diberikan pada penderita radang ginjal akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Cara Merawat Sistem Ekskresi Ginjal

Supaya ginjal Anda tetap sehat, lakukan hal-hal sederhana berikut untuk mencegah munculnya berbagai penyakit ginjal yang dapat menyebabkan gangguan sistem ekskresi ginjal:

  • Perbanyak minum air putih.
  • Atur pola makan. Pilihlah makanan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran untuk dikonsumsi setiap hari.
  • Jaga berat badan ideal Anda.
  • Berhenti merokok dan stop minum minuman beralkohol.
  • Rutin berolahraga.
  • Hindari mengonsumsi obat-obatan yang dijual secara bebas, misalnya obat penghilang rasa sakit tanpa saran dokter.
  • Batasi konsumsi dan penggunaan garam pada makanan.
  • Kontrol gula darah dan tekanan darah tubuh.

Selain melakukan hal di atas, disarankan pula untuk rutin memeriksakan diri ke dokter guna memantau kondisi dan fungsi ginjal Anda. Pemeriksaan fungsi ginjal yang biasanya dilakukan mencakup pemeriksaan fisik ditambah tes darah dan tes urine untuk menilai kondisi ginjal. Dengan pemeriksaan kesehatan yang rutin, beragam gangguan pada sistem ekskresi ginjal bisa ditemukan lebih awal dan diobati lebih cepat.

Terakhir diperbarui: 27 Januari 2019

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA