Sebutkan 5 sifat yang membedakan kita dengan manusia purba

Lihat Foto

Encyclopædia Britannica

Ilusrasi Homo sapiens

KOMPAS.com - Homo sapiens atau manusia cerdas adalah manusia purba yang terbentuk setelah terjadi proses evolusi selama ribuan tahun.

Manusia jenis ini tidak hanya mampu membuat peralatan untuk sehari-hari, tetapi juga telah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti manusia modern.

Ciri-ciri fisiknya juga hampir menyamai fisik manusia yang hidup di masa sekarang.

Homo sapiens merupakan spesies yang sangat tangguh dalam beradaptasi dengan lingkungannya.

Selain itu, kapasitas otaknya jauh lebih besar daripada jenis manusia sebelumnya.

Ciri-ciri

  • Tinggi badan berkisar antara 130-210 cm
  • Berat badan antara 30-150 kg
  • Volume otak antara 1.000-2.000 cc
  • Reduksi pada bagian gigi, rahang, dan otot-otot kunyah sehingga mulai terdapat dagu pada rahang bawah
  • Otot-otot dan tulang-tulang ukurannya menjadi lebih mungil
  • Telah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

Persebaran

Persebaran Homo sapiens berawal dari Afrika, kemudian meluas ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Selama masa perubahan iklim yang dramatis sekitar 300 ribu tahun lalu, Homo sapiens berevolusi di Afrika.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi

Seperti manusia purba lainnya, mereka menjalani kehidupan sederhana dengan berburu dan mengumpulkan makanan.

Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan kemampuan untuk menanggapi tantangan bertahan hidup di tengah kondisi lingkungan yang tidak stabil.

Fosil tertua Homo sapiens ditemukan di Jebel Irhoud, Maroko, pada tahun 2000.

Lihat Foto

NATIONAL GEOGRAPHIC/MARK THIESSEN

Manusia purba Homo erectus

KOMPAS.com - Nenek moyang kita, punya penampilan fisik yang berbeda dari kita. Kamu mungkin pernah melihatnya di film atau di museum. Kita biasa menyebutnya sebagai manusia purba.

Manusia purba diperkirakan hidup di Kala Pleistosen. Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu.

Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga yakni Pleistosen awal (lapisan bawah), Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir (lapisan atas).

Para peneliti menemukan berbagai fosil manusia yang hidup di masing-masing periode itu. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia:

  • Meganthropus paleojavanicus
  • Pithecanthropus mojokertensis
  • Pithecanthropus erectus
  • Pithecanthropus soloensis
  • Homo soloensis
  • Homo wajakensis
  • Homo floresiensis

Baca juga: Nabi Adam dan Manusia Purba, Mana yang Duluan? Quraish Shihab Menjawab

Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia kerap disebut sebagai Java man atau Manusia Jawa. Berikut penjelasannya:

Dikutip dari Manusia Purba di Indonesia (2019), Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941.

Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya.

Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.

Lihat Foto

Scattered Skeletons in Our Closet (2011)

Rekonstruksi tengkorak Meganthropus

Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila.

Baca juga: Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Bumiayu Sama dengan di Sangiran

Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah.

Perbesar

Ilustrasi manusia purba (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan alam semesta menyimpan berbagai misteri dan sejarah yang tak pernah habis untuk dibahas. Bumi dan alam semesta telah terbentuk jutaan tahun lalu dengan berbagai macam penghuninya. 

Manusia purba merupakan makhluk hidup yang pernah mendiami bumi dan alam semesta ini. Para ahli meyakini peradaban manusia dimulai pada manusia purba tersebut.

Beberapa peneliti mengatakan bahwa manusia purba adalah nenek moyang dari manusia modern saat ini. Ciri-ciri manusia purba yang menonjol adalah mereka hidup secara nomaden atau hidup berpindah tempat. Hal itu karena mereka masih hidup yang sangat bergantung dari sumber daya alam.

Ada berbagai macam jenis manusia purba yang tersebar di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Beberapa fosil manusia purba juga ditemukan di beberapa daerah di Indonesia seperti Mojokerto, Ngandong, Solo, Pacitan dan Sangiran.

Masing-masing dari manusia purba ini memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri manusia purba.

Nah, apa saja ciri-ciri manusia purba yang pernah hidup di Indonesia? Simak rangkuman Liputan6.com dari berbagai sumber Rabu (20/3/2019) mengenai ciri-ciri manusia purba di Indonesia :

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Meganthropus Palaeojavanicus

Jenis manusia purba ini diketahui sebagai manusia purba yang paling tua. Megan berarti besar, anthropus berarti manuisa, paleo diartikan tua, dan javanicus berarti jawa. yang artinya Meganthropus Palaeojavanicus adalah manusia raksasa dari Jawa.

Jenis manusia purba ini ditemukan pada sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran yang merupakan lembah dari sungai Bengawan Solo dari lapisan Pleistosen. Fosil dari manusia Meganthropus ini ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, Van Koenigswald.

Ciri-ciri dari manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus :

· Memiliki tulang pipi yang tebal

· Otot rahang kuat

· Bentuk tubuh tegap

· Tulang kening yang menonjol

· Tak memiliki dagu

· Bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam

· Volume otak 900cc

· Hidup berkelompok dan berpindah tempat

Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus yang diperkirakan hidup di Indonesia pada satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya yang berupa bagian geraham ditemukan di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi.

Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus

· Tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat

· Tubuh belum tegap sempurna

· Hidung tebal

· Dahi lebih menonjol dan lebar

·  Rata-rata tingginya 165 cm sampai 180 cm

·  Memiliki volume otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

(Sumber: iStockphoto)

Pithecanthropus Soloensis

Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Ngandong, Blora. Diberi nama Pithecanthropus Soloensis karena ditemukan di sekitaran Bengawan Solo.

Pithecanthropus Soloeinsis memiliki perkiraan tinggi sekitar 165 hingga 180 cm. Ia adalah pemakan tumbuhan dan kerap juga berburu hewan untuk dijadikan santapan. Fosilnya ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis

· Memiliki tulang belakang menonjol

· Rahang bawah besar dan kuat

· Hidung lebar

· Tulang pipi kuat serta menonjol

· Pemakan segala

· Tidak memiliki dagu

· Volume otak 750 cc – 1350 cc

· Tonjolan kening tebal

· Tinggi sekitar 165-180 cm dengan perawakan tegap.

Pithecanthropus Mojokertensis

Di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ini pada tahun 1939. Penemuan pertamanya berupa fosil tengkorak manusia purba anak–anak yang diperkirakan berusia enam tahun.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis

· Memiliki tulang tengkorak lonjong dan tebal

· Tingginya sekitar 165 sampai 180 cm

· Tak memiliki dagu

· Memiliki badan tegap

· Volume otak diperkirakan 750 cc – 1300 cc

·  Kening menonjol

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Homo Floresiensis

Menggunakan sebutan ‘homo’ karena manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.

Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya.

Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis

· Hanya memiliki tinggi badan satu meter

·  Bentuk dahinya sempit dan tak menonjol

· Tulang rahangnya menonjol

· Volume otak 380 cc

· Tengkorak kepalanya yang kecil

Homo Wajakensis

Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini. Eugene Dubois menemukan fosil Homo Wajakensis di daerah Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis

· Memiliki bentuk wajah dan hidung datar dan lebar

· Tulang pipinya menonjol ke samping

· Letak hidung dan mulut sedikit jauh

· Tinggi 130 sampai 210 cm

· Mampu berjalan tegap

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Homo Soloensis

Weidenrich dan Koenigswald menemukannya Homo Soloensis pada tahun 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu.

Ciri-Ciri Manusia Purba Homo Soloensis

· Memiliki volume otak 1000cc hingaa 1300 cc

· Tinggi badannya mencapai 130 hingga 210 cm

· Tubuhnya tegap

· Memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera

Homo Sapiens

Jenis manusia purba ini adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini.

Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens

· Bentuk tengkuk yang sudah kecil

· Tulang wajah tidak menonjol

· Memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat

· Volume otak antara 1000 sampai 1200 cc

· Rahang dan gigi lebih kecil

· Dapat berjalan tegak

· Memiliki kemampuan berpikir yang paling baik

Lanjutkan Membaca ↓

  • Anugerah Ayu SendariAuthor
  • Nanang FahrudinEditor

TOPIK POPULER

POPULER

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Berita Terbaru

Berita Terkini Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA