Sebutkan 5 keutamaan orang yang menuntut ilmu

Foto: dokumen pribadi

Allah SWT telah menciptakan manusia ke dalam bentuk yang paling bagus. Baik bentuk fisik yang terlihat dari luar, maupun organ-organ yang ada di dalam tubuhnya termasuk juga fungsinya. Secara fisik lahir, kita bisa melihat bagaimana Allah menetapkan Panjang dan jarang setiap organ. Tangan, misalnya, jarak antara ujung tangan sampai siku dengan siku sampai pundak tidak sama. Ketidaksamaan ini menjadikan tangan terlihat indah serta fungsional. Kemudian ukuran panjang kaki mulai dari ujung kaki sampai pangkal paha dengan ukuran badan mulai dari pangkal paha sampai leher. Posisi mulu, hidung, mata,  dan telinga, panjang setiap ruas jari, panjang masing-masing jari dan sebagainya menunjukan jarak dan komposisi yang indah dan fungsional. Dan semuanya Nampak begitu seimbang. Inilah yang disebut oleh ilmuwan dengan sebagai Golden Ratio (rasio emas). Ini adalah sedikit gambaran kesempurnaan fisik manusia sebagaimana tersurat dalam surat at-Tin.

Mengenai fungsinya, tangan manusia dapat digunakan untuk meraih apa saja yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan hewan, menggunakan mulut untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Demikian pula fungsi organ luar yang lain yang dapat digunakan sesuai kehendak manusia.

Kesempurnaan organ dalam, misalnya otak, dengan otak manusia dapat berpikir, menerima dan menggali pengetahuan, membedakan yang mana yang baik untuk kehidupannya dan mana yang buruk akibatnya, memikirkan solusi permasalahan hidup yang dihadapi dan sebagainya (Harori, 2001:juz 32, 129).  Di otak inilah, segala ilmu pengetahuan yang dipelajarinya bersemayam. Dan dengan ilmu pengetahuan ini pula, manusia memiliki keutamaan di bandingkan dengan makhluk yang lainnya.

Ketika Allah Swt menciptakan Adam ‘alaihissalam, Allah mengajarkan ilmu pengetahuan tentang al-asma’ (nama-nama) seluruh ciptaan-Nya, dengan berbagai jenisnya, dan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda sebagai bekal bagi Adam untuk mengelola bumi. Hal ini mencerminkan, betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Maka, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan yang menghadirkan kemaslahatan bagi umat manusia, Allah Swt akan mengangkat derajatnya. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Mujadilah ayat 11:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah : 11)

Allah Swt. juga memuji orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, sebagaimana tersurat dalam surat  Ali Imran ayat 18, yang artinya:

شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

“Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para Malaikat dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana”.

Di dalam surat az-Zumar ayat 9 Allah berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ

“Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.

Selanjutnya dalam surat Fathir ayat 28, yang artinya:

اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤا

“Hanya saja yang takut kepada Allah dari sekian hamba-Nya adalah ulama,”

Rasulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam, juga memuji orang yang berilmu, sebagaimana tersebut dalam beberapa haditsnya, seperti yang terdapat dapat kitab Adab ad-Dunya wa ad-Din bab Adab al-‘Ilm, sebagai berikut:

روي عن النبي صلّى الله عليه وسلّم أنّه قال: أوحى الله إلى إبراهيم عليه السّلام: إنّي عليم أحبّ كلّ عليم

“diriwayatkan dari Nabi Saw. beliau bersabda: Allah Swt memberi wahyu kepada Ibrahim as.: sesunggunya Aku (Allah Maha) mengetahui, Aku (Allah) mencintai orang-orang yang berilmu”

روى أبو أمامة قال: سُئِل رسول الله صلّى الله عليه وسلّم عن رجلين: أحدهما عالم والاخر عابد, فقال صلّى الله عليه وسلّم: فضل العالم على العباد كفضلى على أدنا كم رجلا

“Diriwayatkan dari Abu Umamah, berkata: Rasulullah Saw. ditanya tentang 2 orang, yang satu orang alim dan yang satunya ahli ibadah. Rasulullah Saw. bersabda: keutamaan orang alim terhadap ahli ibadah seperti keutamaanku terhadap orang yang paling rendah di antara kalian (sahabat)”

Di dalam kitab Tanqih al-Qoul al-Hatsits bi Syarh Lubab al-hadits karya Imam Nawawi halaman 8,  terdapat hadis tentang keutamaan orang yang berilmu, yaitu:

وقال صلى الله عليه وسلم فَقِيْهٌ وَاحِدٌ مُتَوَارِعٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ مُجْتَهِدٍ جَاهِلٍ وَارِعٍ

Nabi Saw. Bersabda: Seorang faqih (alim dalam ilmu agama), wira’i (menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan) adalah lebih berat (sulit) bagi syaitan disbanding seribu ahli ibadah yang bersungguh-sungguh, (tapi) bodoh, (meskipun) wira’i.

وقال صلى الله عليه وسلم فَضْلُ العَالِمِ عَلىَ العَابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ عَلىَ سَائِرِ الكَوَاكِبِ

Nabi saw. bersabda, “Keutamaan orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah adalah seperti utamanya bulan di malam purnama atas semua bintang-bintang lainnya.”

وقال النبي صلى الله عليه وسلم نَوْمُ العَالِمِ أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ الجَاهِلِ

Nabi saw. bersabda, “Tidurnya seorang yang berilmu (yakni orang alim yang memelihara adab ilmu) lebih utama dari pada ibadahnya orang yang bodoh (yang tidak memperhatikan adabnya beribadah).”

Beberapa perkataan para sahabat mengenai keutamaan orang yang berilmu, sebagaimana dinukil oleh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Adab Ta’lim wa al-Muta’allim halaman 20, sebagai berikut:

Mu’adz bin Jabal ra. Berkata:

تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ حَسَنَةٌ  وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيْحٌ وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ وَبَذْلُهُ قُرْبَةٌ وَتَعْلِيْمَهُ لِمَنْ لَا يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ

“Belajarlah ilmu, sesungguhnya mempelajari ilmu adalah suatu kebaikan, mencari ilmu adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih, membahas suatu ilmu adalah jihad, bersungguh-sungguh terhadao ilmu adalah pengorbanan, mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak memiliki pengatahuan adalah sedekah”

Sufyan bin ‘Uyainah ra. Berkata:

أَرْفَعُ النَّاسِ عِنْدَ اللّه مَنْزِلَةً مَنْ كَانَ بَيْنَ اللّهِ وَبَيْنَ عِبَادِهِ وَهُمْ الأَنْبِيِاءُ والْعُلَمَاءُ

“Kedudukan tertinggi manusia di sisi Allah adalah para Nabi dan ‘Ulama (orang yang berilmu”

Sebagaimana penjelasan di atas, dapat diketahui betapa luhur kedudukan orang yang berilmu. Maka tidak heran, para ulama terdahulu menghabiskan sebagian besar waktunya demi melestarikan ilmu, terutama ilmu syari’at Islam.  Bahkan, di antara mereka ada yang rela tidak berkeluargan demi mengabdikan diri sepenuhnya untuk ilmu. Misalnya, Ibnu Jarir at-Thobari seorang mufasir (ahli tafsir) dan sejarahwan, Zamakhsyari seorang mufasir dan teolog, Imam Yahya bin Syarof ad-Din an-Nawawi seorang ahli hadits (muhaddits), Ibnu Taimiyah dan sebagainya. Mereka mendedikasikan dan mengabdikan diri untuk melestarikan ilmu. Sehingga sejarah mencatatkan sebagai orang-orang  alim yang mempengaruhi dunia Islam.

Referensi

Al-Qur’an al-Karim
Asy’ari, Hasyim. (1994). Adab at-Ta’lim wa al-Muta’allim. Jombang: Maktabah Turost al Islamy.
Al-Mawardi, Abu al-Hasan Ali. (1971). Adab ad-Duna wa ad-Din. Lebanon: DKI.
Harori, Muhammad al-Amin. (2001). Tafsir Hadaiq ar-Rouh wa ar-Roihan, Makkah: Dar Thouq an-Najah.
An-Nawawi. (1935). Tanqih al-Qoul al-hatsits bi Syarh Lubbabul Hadis, Mesir: Musthofa Muhammad.

Sumber :

Penulis : Achmad Subkhan, SHI., MSI.

Editor : N. Latif

ADA banyak keutamaan orang berilmu yang Allah SWT berikan. karena manusia merupakan makhluk yang istimewa, ia di ciptakan berbeda dengan makhluk lainnya yang ada dibumi. Allah SWT menciptkan manusia dengan memberikannya akal yang sehat.

Oleh karena itu Allah mewajibkan bagi setiap manusia yang hidup untuk selalu menuntut ilmu. Sebab Allah berikan beberapa keutamaan orang yang berilmu.

Ilmu merupakan pengetahuan atau sebuah kepandaian yang dimiliki oleh manusia, baik mengenai ilmu pengetahuan dunia maupun ilmu pengetahuan akhirat.

Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap manusia, terutama umat muslim. Seperti yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah ﷺ:

“Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim (baik muslimin maupun muslimah).” (HR. Ibnu Majah)

Memiliki ilmu pengetahuan sangatlah penting bagi setiap umat muslim, sebab Allah menjanjikan banyak keutamaan orang berilmu, salah satunya Allah akan mengangkat drajatnya.

Ilmu juga merupakan salah satu kunci sukses dalam kehidupan manusia, sebab orang yang tidak memiliki ilmu baik pengetahuan umum maupun agama, maka hidup orang tersebut seperti tanpa arah tujuan dan ia berada dalam kegelapan atau kejahiliyahan.

BACA JUGA: Keutamaan Mencetak Generasi Rabbani

Berikut ada lima keutamaan orang yang berilmu yang perlu diketahui oleh setiap muslim.

Keutamaan Orang Berilmu: Akan Dimudahkan Jalan Menuju Surga

Foto: Unsplas

Diantara keutamaan orang berilmu yang pertama Allah SWT akan memudahkan ia menuju jalan ke surga.

Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ telah bersabda:

“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah SWT akan memudahkannya jalan menuju syurga.” (HR. Muslim)

Penjelasan hadits tersebut bahwa pada dasarnya orang yang berilmu sangatlah penting bagi kehidupan baik dunia maupun akhirat.

Allah SWT juga menjanjikan surga bagi orang-orang yang memiliki ilmu, sebab dengan ilmu kita tahu bagaimana cara beribadah yang benar sesuai syariat dan hukum islam.

Keutamaan Orang Berilmu: Dapat Memiliki Pahala yang Mengalir

Foto: Unsplash

Keutmaan orang berilmu selanjutnya ia akan mendapatkan pahala yang terus mengalir tanpa henti.

Seperti dalam hadits, Rasulullah ﷺ telah bersabda:

“Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh atau shalehah.” (HR. Muslim)

Maksudnya, Allah SWT akan memudahkan jalan menuju surga bagi orang-orang yang memberikan ilmu kebaikan kepada orang lain.

Kelak ilmu tersebut akan memberikan pahala yang terus mengalir kepada seseorang yang sudah mengajarkanya meski ia sudah meninggal dunia.

Keutamaan Orang Berilmu: Selalu Takut Kepada Allah SWT

Foto: Unsplash

Keutamaan orang berilmu selanjutnya telah dijelaskan dalam Alquran surat Fatir ayat 28.

“dan demikian pula diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah ulama. Sungguh, Allah SWT Maha perkasa, Maha pengampun.”

BACA JUGA: 5 Kedudukan Seorang Guru Menurut Islam

Penjelasan ayat diatas ialah orang-orang yang berilmu akan senantiasa takut melakukan hal perbuatan yang mengandung dosa.

Dengan ilmu pula seseorang akan lebih paham bagaiaman hidup di dunia ini diciptakan dan mendalami sebuah pengetahuan yang berkaitan dengan kekuasaan Allah SWT sebagai sang Maha pencipta seluruh alam.

Keutamaan Orang Berilmu: Diangkat Drajatnya oleh Allah SWT

Foto: usplash

Orang yang memiliki ilmu memiliki keutamaan akan tinggi drajatnya baik di mata masyarakat maupun di mata Allah SWT.

Allah SWT telah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “ Berilah kelapangan di dalam mejlis-mejlis,” maka berdirilah, niscaya Allah SWT akan mengangkat (drajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa drajat. Dan Allah SWT Maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Mujadalah: 58)

Dalam penggalan ayat tersebut telah dijelaskan bahwasanya Allah menjanjikan kepada hambanya yang berilmu bukan hanya masuk surga melainkan ia juga akan di tinggikan drajatnya baik dihadapan Allah maupun di hadapan manusia lainya.

Keutamaan Orang Berilmu: Diberikan Kebaikan dan Karunia Allah SWT

Foto: Unsplash

Keutamaan orang berilmu lainya ia akan senantiasa diberikan kebaikan-kebaikan dan karunia oleh Allah SWT, seperti dalam hadits dikatakan:

“Barang siapa yang Allah kehendaki mendapatkan ssemua kebaikan, Niscaya Allah akan memahamkan dia tentang ilmu agama.” (HR. Bukhari Muslim)

Dan dalam firman Allah SWT:

“Allah berikan Al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat, dan kearifan) kepada siapa saja yang dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi Al-Hikmah itu, sungguh ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang barakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqarah: 269) []

SUMBER: NEWS.DETIK.COM

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA