Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

 Assalamu 'alaikum Wr. Wb..

                Hayy guys,,, masih dengan kelanjutan materi sebelumnya yee... Moga” juga bermanfaat yahhh... J

                Dalam siklus Perusahaan Manufacture pada dasarnya sama dengan siklus akuntansi perusahaan lainnya. Sudah saya jelaskan sebelumnya bukan..??? Pencatatan pada umumnya menggunakan sistem perpectual.

                Sesuai dengan karakteristik kegiatan usaha Perusahaan Manufacture, akun-akun buku besar yang digunakan meliputi akun-akun yang berhubungan dengan pencatatan biaya produksi dan akun-akun yang secara umum digunakan pada jenis perusahaan lainnya, seperti akun kas , piutang, hutang, dsb.

                Berikut akan saya jelaskan mengenai akun-akun yang berhubungan dengan pencatatan biaya produksi :

a)      Akun Sediaan Bahan Baku : sebagai tempat mencatat transaksi pembelian bahan baku,

b)      Akun Gaji dan Upah : tempat mencatat gaji dan upah yang terjadi dalam suatu periode,

c)       Akun Biaya Overhead Pabrik (BOP) : tempat menampung biaya” produksi selain Biaya Bahan Baku (BBB) & Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL),

d)      Akun Barang Dalam Proses (BDP) : tempat menampung biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode, akun ini akan dirinci menjadi BDP-BBB, BDP-BTK, dan BDP-BOP

e)      Akun Sediaan Produk Jadi : tempat mencatat Harga Pokok produk yang selesai diproses

f)       Akun Sediaan Barang Dalam Proses : tempat mencatat harga pokok barang yang belum selesai diproses pada akhir periode.

g)      Akun Harga Pokok Penjualan (HPP) : tempat mencatat harga pokok produk yang dijual.

Berikut alur prosedur Pencatatan Biaya Produksi :

Ø  Bahan baku, tenaga kerja, dan Biaya overhead pabrik yang digunakan/dipakai dalam proses produksi, dicatat di debet akun barang dalam proses.

Ø  Harga pokok produk yang selesai diproses pada akhir periode, dari akun Barang Dalam Proses dipindahkan ke dalam akun Sediaan Produk Jadi.

Ø  Harga pokok barang yang belum selesai diprosespada akhir periode, dari akun Barang Dalam Proses dipindahkan ke dalam akun Sediaan Barang Dalam Proses. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan pada saat penyusunan neraca.

Ø  Harga pokok produk yang dijual, dipindahkan dari akun Sediaan Produk Jadi ke dalam akun Harga Pokok Penjualan (pencatatan sistem perpectual)

Ø  Harga pokok barang yang dijual dalam suatu periode, dipindahkan dari akun Harga Pokok Penjualan ke dalam akun Ikhtisar Laba Rugi.

Harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.

Tujuan metode ini adalah menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.

Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan, di mana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya.

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Karakteristik Biaya Pesanan

Berikut ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki biaya pesanan.

a. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima.
b. Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan.
c. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan.
d. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.
e. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan.
f. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.
g. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Syarat Penentuan Harga Pokok Pesanan

Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan harga pokok pesanan, yaitu:

a. Setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan jelas dan harus dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individu.

b. Biaya produksi dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya produksi langsung yang terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya produksi tidak langsung yang terdiri dari biaya-biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

c. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung pada pesanan, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada pesanan tertentu atas dasar tarif yang ditentukan di muka.

d. Harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.

e. Harga pokok persatuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan terkait.

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Cara Menghitung Harga Pokok Pesanan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, biaya-biaya produksi akan dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya operasi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

Rumus perhitungan harga pokok pesanan adalah:

Harga Pokok Pesanan = Biaya Operasi / Jumlah pesanan

Biaya operasi akan berfluktuasi dari bisnis ke bisnis dengan adanya kombinasi biaya tetap (seperti sewa gudang), dan biaya variabel yang meningkat ketika volume pesanan (seperti pengemasan) juga bertambah.

Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh kasus berikut:

Dalam sebulan, sebuah bisnis mengirimkan jumlah pesanan sebanyak 5.000 item.

Mari kita hitung terlebih dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya.

Biaya tetap

  • Sewa gudang: Rp 5.000.000
  • Gaji karyawan gudang = Rp 6.500.000

= (Rp 5.000.000 + Rp 6.500.000) / 3000

= 3.833

Biaya variabel

  • Kemasan: Rp 1.200.000

= 1.200.000 / 3.000

= 400

Maka itu, jumlah harga pokok pesanan perusahaan tersebut adalah Rp 3.833 + Rp 400 = Rp 4.233

Pengumpulan Biaya Produksi dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Pengumpulan biaya produksi dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1. Mencatat biaya bahan baku yang dibagi menjadi dua prosedur

Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, dengan jurnal:

Persediaan bahan baku xxxx
Utang dagang kas xxxx

Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku dengan menggunakan metode mutasi persediaan.

Pada setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang menggunakannya, dengan jurnal.

Barang dalam proses – biaya bahan baku xxxx
Persediaan bahan baku xxxx

2. Mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung

Langkah selanjutnya adalah dengan mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung.

Ada dua macam jam kerja yang perlu dikumpulkan yaitu jam kerja total selama periode kerja tertentu, dan jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.

Untuk mengumpulkan informasi jam kerja yang nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan daftar upah, maka perusahaan harus membuat kartu hadir untuk masing-masing karyawan untuk mencatat jam kerja karyawan dalam menyelesaikan pesanan Jurnal untuk pembagian upah adalah.

Barang dalam proses- biaya tenaga kerja tidak langsung xxxx
Gaji dan upah xxxx

3. Mencatat Biaya Overhead Pabrik

Dalam metode harga pokok pesanan ini, BOP atau Biaya Overhead Pabrik harus dikenakan pada tiap pemesanan menurut tarif yang ditentukan di muka.

BOP yang terjadi selama periode satu tahun dikumpulkan kemudian di akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan pada produk atas dasar tarif pencatatan BOP yang dibebankan kepada produk.

Jurnal penutupan rekening BOP yang dibebankan adalah:

Biaya overhead pabrik dibebankan xxxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx

Pencatatan BOP yang sesungguhnya adalah:

1. Pemakaian bahan penolong

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx
Persediaan bahan penolong xxxx

2. Pencatatan biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxxx
Gaji dan upah xxxx

3. Pencatatan produk selesai

Biaya produksi yang terdapat dalam kartu harga pokok dijumlahkan dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal:

Persediaan produk jadi xxxx
Barang dalam proses- biaya bahan baku xxxx
Barang dalam proses – biaya tenaga kerja langsung xxxx
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik xxxx

Di atas adalah contoh penulisan sederhana dalam penentuan harga pesanan.

Kenyataannya dalam sebuah usaha yang besar dan kompleks, akan banyak item transaksi yang harus dicatatkan sebelum sampai pada tahapan jurnal pencatatan produk selesai.

Untuk mempermudah tugas bagian keuangan serta menghindari faktor kekeliruan karena pencatatan berulang kali, Anda perlu menggunakan bantuan software akuntansi atau software accounting online semacam Jurnal.

Dengan Jurnal, Anda dapat menghitung harga pokok pesanan dengan mudah dan cepat, dengan data yang akurat. Info lebih lanjut mengenai Jurnal dapat Anda lihat di sini.

Anda juga dapat menikmati aksesfree trialJurnal selama 14 hari!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Itulah penjelasan tentang metode untuk menghitung biaya harga pokok pesanan. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Akuntansi

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Akuntansi

Pembukuan dan Akuntansi Bisnis Pertanian Peternakan

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Akuntansi

Laporan Arus Kas: Pengertian, Cara Membuat, dan Contoh

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Akuntansi

Apa itu Cash Flow? Bagaimana Cara Menghitungnya?

Sebagai tempat menampung biaya-biaya produksi yang terjadi dalam satu periode adalah fungsi dari

Akuntansi

Penjelasan Keuntungan Spesialisasi dengan Analisis Keuntungan Banding

Nama Lengkap

Email

Subscribe

Share :

WhatsappFacebookTwitterLinkedinEmail