Salah satu sop barang fashion yang sudah tidak lengkap biasanya di tempatkan di

Fixture : sarana atau media untuk mengatur barang dagangan.jenis fixture terdiri atas T- Stand ganda dan T- Stand tunggal.

Show

2.   T-Stand : media untuk menggantung hanger berbentuk seperti huruf T

3.   Gawangan : media untuk menggantung hanger berbentuk seperti gawangan yang biasanya terdapat dalam sebuah toko atau tempat penjualan

4.   Hanger : alat untuk menggantung produk

5.   Dress making : hanger khusus dibuat untuk memajang stelan

6.   Swastika : T-Stand ganda yang mempunyai empat arah

7.   Showcase : lemari kaca,fitrin

8.   Hambalan : rak yang disusun untuk menyimpan pakaian lipat / kayu yang letaknya dibawah sebagai dasar peralatan display

9.   Wagon : kotak (box) sebagai media display secara acak dan camuran dari beberapa jenis merchandise (untuk barang-barang obral)

10.                Table Presentation : meja untuk menata contoh produk

11.  Manaquine : Patung seluruh badan (Full Body )

12.                Torso : patung setengah badan yang digunakan untuk mendisplay produk fashion

13.                Plat Form : body display berbentuk pipih (biasanya terbuat dari plastik) yang biasanya digunakan untuk mendisplay sepatu dan dompet

14.                Water Fall : besi untuk menggantung hanger yang arahnya menurun (biasanya menempel pada back wall)/alat untuk menggantung pakaian yang berbentuk seperti braket yang mempunyai sekat-sekat untuk menggantungkannya

15.                Back Wall : dinding yang dapat digunakan untuk memajang barang

16.                Fitting Room : kamar pas/sebuah tempat atau ruangan yang disediakan oleh sebuah toko atau tempat penjualan dan diperuntukan untuk mencoba pakaian yang ingin atau akan dibelinya

17.                Bracket : media untuk memasang hambalan/sebuah alat penyangga televisi plat,yang biasanya dipasang didinding,pilar(tiang),dan Dak (langit-langit)

18.                Single Hook : media untuk menggantung produk seperti dasi,topi,ikat pinggang ,dll


Page 2

Pernahkah kamu pergi ke pasar swalayan? Apa yang kamu lihat? Di pasar swalayan, kamu dapat melihat jajaran produk yang tertata, sehingga memunculkan kesan rapi dan menarik. Penataan tersebut memiliki maksud dan tujuan khusus.

Penempatan barang dagangan di rak toko atau minimarket dapat memengaruhi minat konsumen dalam berbelanja. Tata letak barang dalam rak toko merupakan kunci penting pembelanjaan tak terencana yang dilakukan oleh konsumen.

Display dan penempatan barang dagangan yang dimaksud adalah tidak hanya menyusun barang di rak display agar terlihat rapi, tetapi juga terdapat teknik-teknik khusus. Penataan barang dilakukan dengan mengelompokkan jenis barang sesuai dengan minat konsumen [taste] dengan tetap memperhatikan keindahan, keamanan, dan kemudahan baik untuk konsumen maupun penjaga toko.

Penataan produk yang terdapat di supermarket harus mengikuti Standard Operating Procedure [SOP]. SOP dalam penataan produk merupakan suatu langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen. Dengan adanya SOP dalam penataan produk, maka barang-barang yang terdapat di supermarket akan tertata dengan rapi dan menarik. Selain itu, dalam menata produk juga harus memperhatikan penggunaan ruangan dan mengelompokkan produk sesuai kategori produk.

Bagaimana SOP penataan produk yang tepat dan benar? Bagaimana standar penyusunan SOP di supermarket? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajarilah uraian materi berikut dengan sungguh-sungguh!

A. Persiapan Penataan Produk [Display]

Sebelum melakukan kegiatan penataan produk, petugas harus mengelompokkan produk yang akan ditata berdasarkan tiga kategori, yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan Jenis Produk

Contohnya adalah produk food, nonfood, fresh, peralatan rumah tangga, fashion, dan lain-lain. Pengelompokkan harus sudah dilakukan sejak produk disimpan di gudang. Pengelola supermarket harus membuat daftar jenis produk yang akan ditata. Daftar kelompok produk akan digunakan untuk membuat perencanaan layout produk [planogram]. Planogram adalah perancangan visual yang mengatur penempatan barang dagangan pada rak, yang biasanya dibuat oleh visual merchandiser atau tim marketing.

b. Berdasarkan Merek Produk

Setiap jenis produk akan dikelompokkan lagi berdasarkan mereknya. Pengelompokkan ini dilakukan karena satu jenis produk dapat dibuat oleh lebih dari satu perusahaan, sehingga mereknya juga akan berbeda-beda. Contohnya merek sampo, seperti Sunsilk, Dove, Pantene, dan Rejoice. Penataan untuk satu jenis produk biasanya dipajang pada rak yang sama dan dipajang berdasarkan mereknya.

c. Berdasarkan Ukuran Produk

Produk dijual dengan ukuran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, produk harus ditata berdasarkan ukurannya. Pengelompokkan dan pengklasifikasian produk di supermarket disebut Point of Sale [POS], yang biasanya disusun dengan urutan ukuran produk, jenis produk, merek produk, submerek produk, spesifikasi produk, dan warna produk.

1] Mempermudah penyimpanan di gudang.

2] Mempermudah penataan di ruang pajang.

3] Mempermudah pengambilan dari gudang atau tempat pemajangan.

4] Mempermudah pengawasan dan pemeliharaan.

b. Bagi Konsumen

1] Memudahkan dalam mencari dan memilih produk yang akan dibeli.

2] Memudahkan dalam berbelanja.

3. Peralatan Penataan Produk [Display] Food, Nonfood, Household, Toys, Stationery, Fresh, dan Kosmetik di Supermarket

Sebelum melakukan penataan produk, peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam display tentunya perlu dipersiapkan. Peralatan yang dibutuhkan untuk memajang produk supermarket yang meliputi kategori food, nonfood, household, toys, stationery, fresh, dan kosmetik, yaitu sebagai berikut.

Gondola yaitu tempat memajang produk yang kedua sisinya terdiri atas rak-rak [shelving] yang tersusun dari atas ke bawah.

b. Shelving

Shelving yaitu bagian dari gondola yang berupa rak-rak yang disusun dari atas ke bawah. Dalam satu gondola biasanya terdiri atas beberapa shelving di kedua sisinya.

c. Wagon

Wagon yaitu boks besar yang digunakan untuk menata produk-produk yang sedang promo.

d. End gondola,

End gondola yaitu gondola akhir paling ujung untuk disewakan.

e. Ambalan

Ambalan yaitu kayu yang terletak di bawah untuk dasar floor display.

f. Showcase

Showcase yaitu alat pajang yang berfungsi memajang produk fresh, seperti daging segar, sosis, dairy, dan ikan segar.

g. Showcase Chiller

Showcase chiller yaitu peralatan display untuk memajang produk fresh, dairy, minuman, dan berbagai produk lain yang tidak dipajang dalam showcase.

h. Bins

Bins yaitu alat pemajang buah  dan sayuran. Bins dapat berbentuk miring atau lurus.

i. Frozen Island

Frozen island yaitu alat yang digunakan untuk menempatkan produk-produk beku. Alat ini berbentuk boks besar memanjang. Biasanya, alat ini digunakan untuk menyimpan produk dalam jangka waktu yang lama.

4. Peralatan Penataan Produk [Display] Produk Fashion dan Sport

a. Mannequin Dress

Mannequin dress yaitu patung seluruh badan yang digunakan untuk memajang produk baru.

b. Torso

Torso yaitu patung setengah badan yang berfungsi memajang pakaian bagian atas.

c. Presentation Table

Presentation table yaitu meja yang digunakan untuk memajang produk sampel/contoh.

d. Back Wall

Back wall yaitu dinding yang digunakan untuk memajang produk.

e. Waterfall

Waterfall yaitu besi yang dipasang di tembok dengan arah menurun, yang berfungsi menggantung hanger.

f. Platform

Platform yaitu body display yang terbuat dari plastik berbentuk pipih.

g. Wagon

Wagon yaitu kotak sebagai tempat menata produk yang sedang diobral/promo.

h. Dressmaking

Dressmaking yaitu torso bagian badan tanpa lengan/kaki yang khusus digunakan untuk memajang pakaian setelan.

i. T-Stand

T-yaitu alat untuk menggantung pakaian yang di-hanger. Alat ini berbentuk seperti huruf T.

j. Swastika

Swastika yaitu T-stand ganda yang mempunyai empat arah.

k. Gawang

Gawang yaitu alat untuk menggantung pakaian yang di-hanger. Alat ini berbentuk seperti gawang.

l. Hanger

Hanger yaitu alat untuk menggantung produk, biasanya pakaian.

m. Ambalan

Ambalan yaitu rak yang disusun untuk memajang pakaian yang dilipat.

n. Single Hook

Single hook yaitu peralatan display yang berfungsi menggantung produk, seperti dasi, topi, ikat pinggang, kaus kaki, serta aksesori untuk wanita.

o. Bracket

Bracket yaitu media untuk memasang sebuah alat penyangga televisi yang biasanya dipasang di dinding, pilar, dan langit-langit.

p. Piramida

Piramida yaitu ambalan yang terdiri atas dua tingkat.

5. Perlengkapan Penataan Produk

a. Stock Keeping Unit [SKU]

SKU yaitu keterangan mengenai nama, harga, dan nomor PLU suatu produk.

b. Bay

Bay yaitu susunan pemajangan produk di rak satu baris ke bawah.

c. Tier

Tier yaitu barisan pemajangan produk ke belakang memanjang dalam satu rak.

d. Face

Face yaitu pemajangan produk tampak muka.

e. Point of Purchase [POP]

POP yaitu label yang berisi informasi nama produk, harga, ukuran/berat, dan informasi lainnya, seperti diskon atau promosi.

f. Check on Counter [COC]

COC yaitu pemajangan produk yang berada di meja kasir.

g. Price Look Up [PLU] Code

PLU code yaitu kode nomor identitas produk atau barcode yang berfungsi untuk komputerisasi.

B. Pengelompokkan Jenis Produk Secara Umum

1. Produk Konsumsi

Produk konsumsi adalah produk kebutuhan yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi. Produk konsumsi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Penataan menurut koleksi.

2] Penataan menurut model dan jenis motif [style].

3] Penataan menurut intensitas warna.

4] Penataan menurut ukuran [size].

d. Penggunaan Wagon dan Table Promo

Penggunaan wagon display pada setiap area harus didampingi dengan T-stand untuk memajang sebagian besar dari isi wagon. Dengan T-stand yang ada di sampingnya, warna, model, ukuran, dan jenis motif produk yang ada di wagon akan lebih terlihat. Saat ini, wagon sudah banyak diganti dengan table promo yang hanya berfungsi memajang produk-produk promo atau diskon. Pada umumnya, saat memilih produk, konsumen cenderung membongkar seluruh isi wagon, sehingga menjadi tidak rapi dan membutuhkan waktu lagi untuk merapikannya.

e. Penggunaan Fixture Kombinasi Antara Gondola dan T-stand

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

a] Produk terbaru dari tiap-tiap kelompok dipajang di depan, yang agak lama di tengah, sedangkan yang sudah lama sekali ditempatkan pada bagian paling belakang.

b] Tiap-tiap kelompok display dirapikan lagi berdasarkan intensitas warna dan motifnya.

c] Stok dari setiap produk yang dipajang di vocal point harus diletakkan di dekat vocal point.

d] Produk sale, clearance, broken size, dan broken colour tidak boleh dipajang di patung.

e] Gantungan harus sesuai dengan bagian dan semua gantungan di fixture/T-stand letaknya harus searah.

f] Standar jarak hanger satu ke hanger berikutnya adalah 2,5 cm [2 ruas jari].

g] Harus ada persetujuan terlebih dahulu apabila petugas akan memasang fixture, sign, dan peralatan lain.

c. Penataan Produk Tidak Lengkap

Sama seperti produk-produk yang lengkap, prinsip penataan produk-produk tidak lengkap adalah sebagai berikut.

1] Penataan menurut koleksi.

2] Penataan menurut model dan jenis motif [style].

3] Penataan menurut intensitas warna.

4] Penataan menurut ukuran [size].

d. Penggunaan Wagon dan Table Promo

Penggunaan wagon display pada setiap area harus didampingi dengan T-stand untuk memajang sebagian besar dari isi wagon. Dengan T-stand yang ada di sampingnya, warna, model, ukuran, dan jenis motif produk yang ada di wagon akan lebih terlihat. Saat ini, wagon sudah banyak diganti dengan table promo yang hanya berfungsi memajang produk-produk promo atau diskon. Pada umumnya, saat memilih produk, konsumen cenderung membongkar seluruh isi wagon, sehingga menjadi tidak rapi dan membutuhkan waktu lagi untuk merapikannya.

e. Penggunaan Fixture Kombinasi Antara Gondola dan T-stand

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Produk Fashion

Untuk mempermudah penataannya, produk fashion dapat dikelompokkan berdasarkan motifnya, seperti polos [plain], bunga-bunga [flowers], kotak-kotak [cheeks], bulat-bulat [polkadot], garis-garis [stripes], dan motif gambar [graphies].

2] Produk Sport

Penataan produk sport dapat dikelompokkan berdasarkan:

a] Merek [brand], seperti tempat pemajangan yang sama untuk sepatu, tas, t-shirt, dan topi dengan merek yang sama.

b] Kategori, misalnya celana panjang, celana pendek, kaos, jersey, jaket, dan lain-lain.

c] Usia konsumen, anak-anak, remaja, atau dewasa.

d] Penggunaannya, seperti untuk renang, basket, sepak bola, senam, dan sebagainya.

e] Style, berupa tulisan, gambar, warna, atau model tertentu.

f] Bahan kain yang digunakan, seperti katun, spandek, poliester, atau lainnya.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan produk sport:

a] Produk terbaru dari tiap-tiap kelompok dipajang di depan, yang agak lama di tengah, sedangkan yang sudah lama sekali ditempatkan pada bagian paling belakang.

b] Tiap-tiap kelompok display dirapikan lagi berdasarkan intensitas warna dan motifnya.

c] Stok dari setiap produk yang dipajang di vocal point harus diletakkan di dekat vocal point.

d] Produk sale, clearance, broken size, dan broken colour tidak boleh dipajang di patung.

e] Gantungan harus sesuai dengan bagian dan semua gantungan di fixture/T-stand letaknya harus searah.

f] Standar jarak hanger satu ke hanger berikutnya adalah 2,5 cm [2 ruas jari].

g] Harus ada persetujuan terlebih dahulu apabila petugas akan memasang fixture, sign, dan peralatan lain.

c. Penataan Produk Tidak Lengkap

Sama seperti produk-produk yang lengkap, prinsip penataan produk-produk tidak lengkap adalah sebagai berikut.

1] Penataan menurut koleksi.

2] Penataan menurut model dan jenis motif [style].

3] Penataan menurut intensitas warna.

4] Penataan menurut ukuran [size].

d. Penggunaan Wagon dan Table Promo

Penggunaan wagon display pada setiap area harus didampingi dengan T-stand untuk memajang sebagian besar dari isi wagon. Dengan T-stand yang ada di sampingnya, warna, model, ukuran, dan jenis motif produk yang ada di wagon akan lebih terlihat. Saat ini, wagon sudah banyak diganti dengan table promo yang hanya berfungsi memajang produk-produk promo atau diskon. Pada umumnya, saat memilih produk, konsumen cenderung membongkar seluruh isi wagon, sehingga menjadi tidak rapi dan membutuhkan waktu lagi untuk merapikannya.

e. Penggunaan Fixture Kombinasi Antara Gondola dan T-stand

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Menata produk sesuai dengan koleksi.

2] Menata sesuai dengan model dan jenis bahannya.

3] Menata menurut intensitas warna [colour].

4] Menata sesuai dengan ukuran dari tiap-tiap kelompok.

5] Meletakkan produk baru di bagian depan toko.

b. Pedoman Penataan Berkelompok [Grouping Merchandise]

1] Produk Fashion

Untuk mempermudah penataannya, produk fashion dapat dikelompokkan berdasarkan motifnya, seperti polos [plain], bunga-bunga [flowers], kotak-kotak [cheeks], bulat-bulat [polkadot], garis-garis [stripes], dan motif gambar [graphies].

2] Produk Sport

Penataan produk sport dapat dikelompokkan berdasarkan:

a] Merek [brand], seperti tempat pemajangan yang sama untuk sepatu, tas, t-shirt, dan topi dengan merek yang sama.

b] Kategori, misalnya celana panjang, celana pendek, kaos, jersey, jaket, dan lain-lain.

c] Usia konsumen, anak-anak, remaja, atau dewasa.

d] Penggunaannya, seperti untuk renang, basket, sepak bola, senam, dan sebagainya.

e] Style, berupa tulisan, gambar, warna, atau model tertentu.

f] Bahan kain yang digunakan, seperti katun, spandek, poliester, atau lainnya.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan produk sport:

a] Produk terbaru dari tiap-tiap kelompok dipajang di depan, yang agak lama di tengah, sedangkan yang sudah lama sekali ditempatkan pada bagian paling belakang.

b] Tiap-tiap kelompok display dirapikan lagi berdasarkan intensitas warna dan motifnya.

c] Stok dari setiap produk yang dipajang di vocal point harus diletakkan di dekat vocal point.

d] Produk sale, clearance, broken size, dan broken colour tidak boleh dipajang di patung.

e] Gantungan harus sesuai dengan bagian dan semua gantungan di fixture/T-stand letaknya harus searah.

f] Standar jarak hanger satu ke hanger berikutnya adalah 2,5 cm [2 ruas jari].

g] Harus ada persetujuan terlebih dahulu apabila petugas akan memasang fixture, sign, dan peralatan lain.

c. Penataan Produk Tidak Lengkap

Sama seperti produk-produk yang lengkap, prinsip penataan produk-produk tidak lengkap adalah sebagai berikut.

1] Penataan menurut koleksi.

2] Penataan menurut model dan jenis motif [style].

3] Penataan menurut intensitas warna.

4] Penataan menurut ukuran [size].

d. Penggunaan Wagon dan Table Promo

Penggunaan wagon display pada setiap area harus didampingi dengan T-stand untuk memajang sebagian besar dari isi wagon. Dengan T-stand yang ada di sampingnya, warna, model, ukuran, dan jenis motif produk yang ada di wagon akan lebih terlihat. Saat ini, wagon sudah banyak diganti dengan table promo yang hanya berfungsi memajang produk-produk promo atau diskon. Pada umumnya, saat memilih produk, konsumen cenderung membongkar seluruh isi wagon, sehingga menjadi tidak rapi dan membutuhkan waktu lagi untuk merapikannya.

e. Penggunaan Fixture Kombinasi Antara Gondola dan T-stand

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Ikan basah dipajang di atas es serut dan dilengkapi dengan lemon dan jeruk nipis.

2] Tersedia aquarium berisi ikan yang dijual dalam keadaan hidup, seperti gurame, lele, dan lain-lain.

3] Di tempat pajangan ikan disediakan mangkuk yang berisi air dan potongan es jeruk nipis untuk cuci tangan konsumen.

4] Produk olahan ikan diletakkan di tempat khusus yang dekat dengan ikan segar.

5] Mencantumkan POP [Point of Purchase].

6] Tersedia tempat khusus untuk mengemas dan membersihkan ikan.

7] Ikan fillet dapat dikemas dengan styrofoam yang dibungkus plastic wrap.

4. Penataan produk dairy.

a. Produk dikelompokkan berdasarkan jenis [susu, yoghurt, keju, dan sebagainya] atau kegunannya.

b. Komposisi warna, label, dan merek menghadap ke depan.

c. Pajangan selalu dirapikan, selalu terlihat cukup, dan berkesinambungan.

F. Penataan Produk Fashion dan Sport

Pada produk baru, pengelompokan dilakukan dengan cara:

1] Menata produk sesuai dengan koleksi.

2] Menata sesuai dengan model dan jenis bahannya.

3] Menata menurut intensitas warna [colour].

4] Menata sesuai dengan ukuran dari tiap-tiap kelompok.

5] Meletakkan produk baru di bagian depan toko.

b. Pedoman Penataan Berkelompok [Grouping Merchandise]

1] Produk Fashion

Untuk mempermudah penataannya, produk fashion dapat dikelompokkan berdasarkan motifnya, seperti polos [plain], bunga-bunga [flowers], kotak-kotak [cheeks], bulat-bulat [polkadot], garis-garis [stripes], dan motif gambar [graphies].

2] Produk Sport

Penataan produk sport dapat dikelompokkan berdasarkan:

a] Merek [brand], seperti tempat pemajangan yang sama untuk sepatu, tas, t-shirt, dan topi dengan merek yang sama.

b] Kategori, misalnya celana panjang, celana pendek, kaos, jersey, jaket, dan lain-lain.

c] Usia konsumen, anak-anak, remaja, atau dewasa.

d] Penggunaannya, seperti untuk renang, basket, sepak bola, senam, dan sebagainya.

e] Style, berupa tulisan, gambar, warna, atau model tertentu.

f] Bahan kain yang digunakan, seperti katun, spandek, poliester, atau lainnya.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan produk sport:

a] Produk terbaru dari tiap-tiap kelompok dipajang di depan, yang agak lama di tengah, sedangkan yang sudah lama sekali ditempatkan pada bagian paling belakang.

b] Tiap-tiap kelompok display dirapikan lagi berdasarkan intensitas warna dan motifnya.

c] Stok dari setiap produk yang dipajang di vocal point harus diletakkan di dekat vocal point.

d] Produk sale, clearance, broken size, dan broken colour tidak boleh dipajang di patung.

e] Gantungan harus sesuai dengan bagian dan semua gantungan di fixture/T-stand letaknya harus searah.

f] Standar jarak hanger satu ke hanger berikutnya adalah 2,5 cm [2 ruas jari].

g] Harus ada persetujuan terlebih dahulu apabila petugas akan memasang fixture, sign, dan peralatan lain.

c. Penataan Produk Tidak Lengkap

Sama seperti produk-produk yang lengkap, prinsip penataan produk-produk tidak lengkap adalah sebagai berikut.

1] Penataan menurut koleksi.

2] Penataan menurut model dan jenis motif [style].

3] Penataan menurut intensitas warna.

4] Penataan menurut ukuran [size].

d. Penggunaan Wagon dan Table Promo

Penggunaan wagon display pada setiap area harus didampingi dengan T-stand untuk memajang sebagian besar dari isi wagon. Dengan T-stand yang ada di sampingnya, warna, model, ukuran, dan jenis motif produk yang ada di wagon akan lebih terlihat. Saat ini, wagon sudah banyak diganti dengan table promo yang hanya berfungsi memajang produk-produk promo atau diskon. Pada umumnya, saat memilih produk, konsumen cenderung membongkar seluruh isi wagon, sehingga menjadi tidak rapi dan membutuhkan waktu lagi untuk merapikannya.

e. Penggunaan Fixture Kombinasi Antara Gondola dan T-stand

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Daging ayam dapat dikemas utuh atau per bagian, misalnya paha, dada, atau ceker. Bisa juga berupa daging ayam giling.

2] Daging ayam dikemas dengan menggunakan styrofoam dan plastic wrap. Setiap kemasannya diberi label yang berisi nama, berat, dan harganya.

3] Produk olahan ayam juga tersedia.

c. Ikan.

1] Ikan basah dipajang di atas es serut dan dilengkapi dengan lemon dan jeruk nipis.

2] Tersedia aquarium berisi ikan yang dijual dalam keadaan hidup, seperti gurame, lele, dan lain-lain.

3] Di tempat pajangan ikan disediakan mangkuk yang berisi air dan potongan es jeruk nipis untuk cuci tangan konsumen.

4] Produk olahan ikan diletakkan di tempat khusus yang dekat dengan ikan segar.

5] Mencantumkan POP [Point of Purchase].

6] Tersedia tempat khusus untuk mengemas dan membersihkan ikan.

7] Ikan fillet dapat dikemas dengan styrofoam yang dibungkus plastic wrap.

4. Penataan produk dairy.

a. Produk dikelompokkan berdasarkan jenis [susu, yoghurt, keju, dan sebagainya] atau kegunannya.

b. Komposisi warna, label, dan merek menghadap ke depan.

c. Pajangan selalu dirapikan, selalu terlihat cukup, dan berkesinambungan.

F. Penataan Produk Fashion dan Sport

Pada produk baru, pengelompokan dilakukan dengan cara:

1] Menata produk sesuai dengan koleksi.

2] Menata sesuai dengan model dan jenis bahannya.

3] Menata menurut intensitas warna [colour].

4] Menata sesuai dengan ukuran dari tiap-tiap kelompok.

5] Meletakkan produk baru di bagian depan toko.

b. Pedoman Penataan Berkelompok [Grouping Merchandise]

1] Produk Fashion

Untuk mempermudah penataannya, produk fashion dapat dikelompokkan berdasarkan motifnya, seperti polos [plain], bunga-bunga [flowers], kotak-kotak [cheeks], bulat-bulat [polkadot], garis-garis [stripes], dan motif gambar [graphies].

2] Produk Sport

Penataan produk sport dapat dikelompokkan berdasarkan:

a] Merek [brand], seperti tempat pemajangan yang sama untuk sepatu, tas, t-shirt, dan topi dengan merek yang sama.

b] Kategori, misalnya celana panjang, celana pendek, kaos, jersey, jaket, dan lain-lain.

c] Usia konsumen, anak-anak, remaja, atau dewasa.

d] Penggunaannya, seperti untuk renang, basket, sepak bola, senam, dan sebagainya.

e] Style, berupa tulisan, gambar, warna, atau model tertentu.

f] Bahan kain yang digunakan, seperti katun, spandek, poliester, atau lainnya.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan produk sport:

a] Produk terbaru dari tiap-tiap kelompok dipajang di depan, yang agak lama di tengah, sedangkan yang sudah lama sekali ditempatkan pada bagian paling belakang.

b] Tiap-tiap kelompok display dirapikan lagi berdasarkan intensitas warna dan motifnya.

c] Stok dari setiap produk yang dipajang di vocal point harus diletakkan di dekat vocal point.

d] Produk sale, clearance, broken size, dan broken colour tidak boleh dipajang di patung.

e] Gantungan harus sesuai dengan bagian dan semua gantungan di fixture/T-stand letaknya harus searah.

f] Standar jarak hanger satu ke hanger berikutnya adalah 2,5 cm [2 ruas jari].

g] Harus ada persetujuan terlebih dahulu apabila petugas akan memasang fixture, sign, dan peralatan lain.

c. Penataan Produk Tidak Lengkap

Sama seperti produk-produk yang lengkap, prinsip penataan produk-produk tidak lengkap adalah sebagai berikut.

1] Penataan menurut koleksi.

2] Penataan menurut model dan jenis motif [style].

3] Penataan menurut intensitas warna.

4] Penataan menurut ukuran [size].

d. Penggunaan Wagon dan Table Promo

Penggunaan wagon display pada setiap area harus didampingi dengan T-stand untuk memajang sebagian besar dari isi wagon. Dengan T-stand yang ada di sampingnya, warna, model, ukuran, dan jenis motif produk yang ada di wagon akan lebih terlihat. Saat ini, wagon sudah banyak diganti dengan table promo yang hanya berfungsi memajang produk-produk promo atau diskon. Pada umumnya, saat memilih produk, konsumen cenderung membongkar seluruh isi wagon, sehingga menjadi tidak rapi dan membutuhkan waktu lagi untuk merapikannya.

e. Penggunaan Fixture Kombinasi Antara Gondola dan T-stand

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Bagi produk yang dilabel langsung di produknya, dus tidak diberi label. Pada shelving, dipasang POP yang berisi keterangan merek, jenis, serta harga produk tersebut.

2] Setiap produk yang dipajang harus sudah diberi label harga.

e. Price card ditempel rapi di tempatnya, tidak menutupi produk dan hal-hal penting yang ada di produk tersebut, tidak boleh miring, serta bagi produk yang sama label harganya, label ditempelkan pada tempat yang sama.

4. Langkah-langkah Melakukan Penataan Produk

a. Isi Bagian Depan [Etalase] Toko Terlebih Dahulu

Calon pembeli akan lebih tertarik jika melihat toko yang produknya banyak dan kelihatan penuh karena mereka akan dapat lebih leluasa untuk memilih produk yang mereka inginkan.

b. Perhatikan Warna Produk

Produk dengan warna yang cerah hendaknya ditempatkan di bagian yang paling mudah dilihat oleh pengunjung toko. Selain itu, warna cerah yang diletakkan bersebelahan dengan warna cerah lainnya akan memberi kesan segar dan menarik. Contoh: memadukan warna kuning, oranye, dan merah, sehingga perhatian dari pengunjung toko akan lebih cepat didapatkan.

c. Desain Menarik Sebagai Jangkar

Produk yang tidak atau kurang terkenal, tetapi memiliki desain atau model yang sangat menarik dan inovatif dapat diletakkan berdekatan dengan produk terkenal yang justru didesain dengan biasa saja. Ini adalah strategi dengan menggunakan desain yang menarik sebagai jangkar atau penarik yang disandingkan dengan produk yang sudah terkenal. Harapannya, pengunjung akan tertarik untuk membeli keduanya karena dua alasan, yaitu desain menarik dan merek terkenal.

d. Produk Laris di Bawah

Pada toko ritel, produk yang laris diletakkan di bawah. Hal ini dilakukan karena produk tersebut akan tetap dicari oleh konsumen, tidak peduli di mana produk tersebut diletakkan. Konsumen sudah hafal dengan bentuk produk tersebut, sehingga mudah ditemukan. Sementara itu, produk yang kurang terkenal dapat diletakkan sejajar dengan pandangan mata pengunjung.

e. Kemasan Besar di Kanan

Produk dengan kemasan besar biasanya diletakkan di sebelah kanan. Hal ini dilakukan karena kebiasaan manusia menggunakan tangan kanan, sehingga kemungkinan terpilihnya produk dengan kemasan besar akan semakin tinggi.

f. Pengelompokkan Produk

Kelompokkan produk dengan kategori yang sama pada tempat yang berdekatan. Tempatkan juga produk pelengkapnya berdekatan. Hal ini dilakukan untuk membantu mengingatkan pengunjung akan kebutuhannya.

g. Tempatkkan Produk Impulsif di Kasir

Kebiasaan pengunjung saat antre di kasir adalah memperhatikan sekelilingnya. Tempatkan beberapa produk yang unik dan menarik di area kasir. Hal ini dapat mengingatkan pengunjung akan kebutuhannya dan juga menarik pengunjung untuk membeli jika harga produk tersebut terjangkau.

D. Penataan Produk di Supermarket

Berikut ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan produk food [makanan], nonfood [bukan makanan], household [keperluan rumah tangga], toys [mainan], dan stationery [alat tulis] di supermarket.

a. Produk yang dipajang pada gondola harus terisi penuh. Jika stock produk tinggal sedikit, sebaiknya produk ditata merapat pada bagian depan rak. Hal ini bertujuan menghindari kesan produk tinggal sedikit.

b. Produk dan merek tertentu yang perputarannya cepat [produk fast moving] sebaiknya dipajang lebih banyak. Sementara itu, untuk produk perputarannya lambat [produk slow moving], jumlah produk yang dipajang lebih sedikit. Penempatan produk fast moving sebaiknya berada pada bagian depan yang mudah dilihat oleh konsumen.

c. Apabila produk ditata pada rak susun yang sasaran konsumennya adalah orang dewasa dan remaja, produk dengan kemasan paling kecil diletakkan pada rak atas dan kemasan paling besar diletakkan pada rak paling bawah. Contoh produk dengan sasaran konsumen dewasa dan remaja adalah makanan dan minuman [saus, kecap, minyak goreng, air mineral, minuman kaleng, dan mie instan]. Ilustrasi contoh penataan produknya dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pada rak susun 4, kemasan 250 gram diletakkan paling atas, 400 gram di bawahnya, 750 gram di bawah 400 gram, dan kemasan 1 kg berada pada rak paling bawah.

Ilustrasi contoh penataan produk 👆

d. Label harga dan informasi produk bertujuan menyampaikan informasi harga dan produk kepada konsumen. Label harga diletakkan pada shelving tepat di bawah tiap-tiap produk.

e. Dalam penataan produk [display] pada rak, produk ditata dari kiri ke kanan secara urut, mulai dari ukuran kecil ke besar.

f. Pengelompokkan produk [grouping]. Jumlah produk yang ditata pada rak disesuaikan dengan daya jual produk [produk dengan konsumen menengah ke atas, dipajang dalam jumlah terbatas dan diletakkan di showcase], luas area penjualan, dan ukuran rak yang digunakan untuk memajang. Di hypermarket, biasanya satu gondola digunakan untuk memajang satu merek produk saja. Tetapi di supermarket, satu rak dapat digunakan untuk memajang lebih dari satu merek produk. Bahkan, ada juga yang dalam satu rak [shelving] terdapat lebih dari dua macam merek dengan jenis produk yang sama.

g. Memerhatikan bentuk, jenis, dan komposisi warna kemasan [contoh, kemasan botol, kardus, dll].

h. Pemajangan suatu produk semestinya juga memperhatikan tanggal masuk produk tersebut. Hal ini bertujuan menghindari produk yang kedaluwarsa [expired], tetapi masih dijual/dipajang. Dengan menggunakan metode First Expired Date First Out [FEFO], yaitu produk yang tanggal kedaluwarsanya lebih dekat dipajang pada rak [shelving] bagian depan dan semakin ke belakang untuk produk yang masa kedaluwarsanya semakin lama. Hal ini karena konsumen biasanya mengambil produk di bagian paling depan terlebih dahulu.

i. Produk yang ditata harus dilengkapi dengan price card yang berisi informasi lengkap mengenai produk, seperti nama produk, kode produk, kode supplier/pemasok, harga jual, nomor rak, jumlah minimum stock, dan lain-lain.

2. Penataan produk kosmetik yang berada di area khusus [counter kosmetik].

Penataan produk kosmetik dapat berdampingan dengan produk yang masih berkaitan, seperti produk perawatan tubuh [masker, lulur, hand and body lotion, pembersih muka, parfum, dan sejenisnya]. Produk ini ditata menggunakan gondola dan rak. SOP/POS penataan produk kosmetik dengan menggunakan gondola sama dengan penataan produk non-food lainnya.

Produk kosmetik dapat juga dipajang pada satu area khusus, yaitu counter kosmetik. Media dan alat yang biasa digunakan untuk penataannya adalah lemari showcase, palet media make-up, cermin, kuas, dan tisu. Counter bisa menyediakan tempat demo make-up dan ruang facial.

Prosedur SOP/POS penataan produk kosmetik yang berada di area khusus dapat berupa:

a. Produk dikelompokkan berdasarkan mereknya [brand].

b. Kelompok brand yang cukup terkenal dapat diletakkan di depan dan dekat dengan pintu keluar masuk pengunjung [entrance gate], sedangkan yang lainnya agak ke dalam.

c. Produk ditata di showcase palet berdasarkan spesifikasinya.

d. Koleksi yang sering dicari konsumen dan paling laku diletakkan paling atas atau di depan.

e. Media untuk demo make-up tersedia.

f. Kondisi area harus rapi, bersih, dan berkesan mewah [high class].

g. Adanya karyawan [sales promotion girl] yang bertugas menjaga display produk dan memberi informasi bagi pengunjung yang menanyakan hal-hal terkait produk.

E. Penataan Produk Fresh

POS/SOP penataan produk segar tidak jauh berbeda dengan penataan produk supermarket pada umumnya dan fashion. Perbedaannya hanya tertelak pada penggunaan tempat pemajangan produk dan tindakan yang harus dilakukan agar produk tetap segar.

1. Penataan produk sayuran.

a. Kualitas sayuran dapat dilihat dari kesegaran, ikatan ukuran dan jenis, bentuk, serta warnanya. Khusus untuk sayuran daun, ketika warna mulai berubah menjadi kekuningan, itu berarti sayuran tersebut sudah tidak layak untuk dijual.

b. Produk sayuran dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu daun, buah, bunga umbi, atau akar. Pengelompokkan sayuran ini diperlukan karena ada perbedaan tempat untuk produk-produk tersebut. Sayuran berupa buah, bunga, dan akar harus dipajang pada showcase agar lebih tahan lama dan tetap segar. Sebelum dipajang, sayuran berupa bunga dikemas dalam styrofoam yang diberi plastic wrap. Sementara itu, kentang dan bawang bombay harus dipajang pada tempat dengan suhu ruangan yang sesuai. Sayuran umbi dipajang pada alat pajang yang terbuat dari kayu yang biasanya dibentuk kotak atau persegi. Sebelum dipajang, sayuran umbi yang dijual per pack harus dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan plastik atau kemasan yang terbuat dari bahan jala.

c. Arus perputaran pemajangan adalah First in First Out [FIFO], yaitu produk yang masuk pertama dipajang terlebih dahulu agar terjual lebih dulu.

d. Label dan POP [Point of Purcahes] harus terpasang.

2. Penataan produk buah-buahan.

a. Buah yang dipajang harus berkualitas. Kualitas ditentukan dari tingkat kesegaran, keseragaman ukuran buah, serta kondisinya [tidak cacat dan tidak busuk].

b. Warna harus seimbang. Buah yang dipajang harus dikelompokkan berdasarkan warna agar terlihat seimbang.

c. Buah yang dipajang adalah buah yang datang terlebih dahulu agar produk stok awal segera terjual. Metode First In First Out [FIFO] berlaku.

d. Buah yang dikemas menggunakan styrofoam tidak perlu dipasangi POP [Point of Purchase], tetapi setiap kemasannya harus dipasangi label yang berisi informasi nama, berat, dan harga buah tersebut.

e. Buah yang dipajang pada bins dibedakan antara buah lokal dan impor.

f. Buah yang dikemas dipajang pada showcase.

3. Penataan produk daging, ayam, dan ikan.

a. Daging sapi.

1] Daging yang dipajang harus berkualitas, yaitu daging segar dengan warna merah muda [bukan merah tua].

2] Daging dipajang sesuai dengan kelompoknya, dipisahkan dari bahan mentah dan hasil olahan.

3] Daging segar dikemas menggunakan styrofoam dan diberi label yang berisi nama daging, berat, dan harganya. Daging segar dapat berupa daging utuh dan daging giling. Daging segar dapat juga dipajang dengan wadah nampan tanpa dikemas dengan styrofoam, yang bertujuan memudahkan konsumen untuk memilih potongan daging yang dilusinkan.

4] Daging yang dijual di supermarket umumnya berupa daging segar dan daging beku. Daging segar dipajang pada showcase dan daging beku dipajang pada frozen island. Suhu showcase diatur sekitar 16-20 derajat celcius dan frozen island 0-2 derajat celcius.

5] Potongan daging yang berlemak diletakkan di sebelah atas.

6] Menggunakan nampan bersih dan kering untuk peralatan display.

b. Ayam.

1] Daging ayam dapat dikemas utuh atau per bagian, misalnya paha, dada, atau ceker. Bisa juga berupa daging ayam giling.

2] Daging ayam dikemas dengan menggunakan styrofoam dan plastic wrap. Setiap kemasannya diberi label yang berisi nama, berat, dan harganya.

3] Produk olahan ayam juga tersedia.

c. Ikan.

1] Ikan basah dipajang di atas es serut dan dilengkapi dengan lemon dan jeruk nipis.

2] Tersedia aquarium berisi ikan yang dijual dalam keadaan hidup, seperti gurame, lele, dan lain-lain.

3] Di tempat pajangan ikan disediakan mangkuk yang berisi air dan potongan es jeruk nipis untuk cuci tangan konsumen.

4] Produk olahan ikan diletakkan di tempat khusus yang dekat dengan ikan segar.

5] Mencantumkan POP [Point of Purchase].

6] Tersedia tempat khusus untuk mengemas dan membersihkan ikan.

7] Ikan fillet dapat dikemas dengan styrofoam yang dibungkus plastic wrap.

4. Penataan produk dairy.

a. Produk dikelompokkan berdasarkan jenis [susu, yoghurt, keju, dan sebagainya] atau kegunannya.

b. Komposisi warna, label, dan merek menghadap ke depan.

c. Pajangan selalu dirapikan, selalu terlihat cukup, dan berkesinambungan.

F. Penataan Produk Fashion dan Sport

Pada produk baru, pengelompokan dilakukan dengan cara:

1] Menata produk sesuai dengan koleksi.

2] Menata sesuai dengan model dan jenis bahannya.

3] Menata menurut intensitas warna [colour].

4] Menata sesuai dengan ukuran dari tiap-tiap kelompok.

5] Meletakkan produk baru di bagian depan toko.

b. Pedoman Penataan Berkelompok [Grouping Merchandise]

1] Produk Fashion

Untuk mempermudah penataannya, produk fashion dapat dikelompokkan berdasarkan motifnya, seperti polos [plain], bunga-bunga [flowers], kotak-kotak [cheeks], bulat-bulat [polkadot], garis-garis [stripes], dan motif gambar [graphies].

2] Produk Sport

Penataan produk sport dapat dikelompokkan berdasarkan:

a] Merek [brand], seperti tempat pemajangan yang sama untuk sepatu, tas, t-shirt, dan topi dengan merek yang sama.

b] Kategori, misalnya celana panjang, celana pendek, kaos, jersey, jaket, dan lain-lain.

c] Usia konsumen, anak-anak, remaja, atau dewasa.

d] Penggunaannya, seperti untuk renang, basket, sepak bola, senam, dan sebagainya.

e] Style, berupa tulisan, gambar, warna, atau model tertentu.

f] Bahan kain yang digunakan, seperti katun, spandek, poliester, atau lainnya.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan produk sport:

a] Produk terbaru dari tiap-tiap kelompok dipajang di depan, yang agak lama di tengah, sedangkan yang sudah lama sekali ditempatkan pada bagian paling belakang.

b] Tiap-tiap kelompok display dirapikan lagi berdasarkan intensitas warna dan motifnya.

c] Stok dari setiap produk yang dipajang di vocal point harus diletakkan di dekat vocal point.

d] Produk sale, clearance, broken size, dan broken colour tidak boleh dipajang di patung.

e] Gantungan harus sesuai dengan bagian dan semua gantungan di fixture/T-stand letaknya harus searah.

f] Standar jarak hanger satu ke hanger berikutnya adalah 2,5 cm [2 ruas jari].

g] Harus ada persetujuan terlebih dahulu apabila petugas akan memasang fixture, sign, dan peralatan lain.

c. Penataan Produk Tidak Lengkap

Sama seperti produk-produk yang lengkap, prinsip penataan produk-produk tidak lengkap adalah sebagai berikut.

1] Penataan menurut koleksi.

2] Penataan menurut model dan jenis motif [style].

3] Penataan menurut intensitas warna.

4] Penataan menurut ukuran [size].

d. Penggunaan Wagon dan Table Promo

Penggunaan wagon display pada setiap area harus didampingi dengan T-stand untuk memajang sebagian besar dari isi wagon. Dengan T-stand yang ada di sampingnya, warna, model, ukuran, dan jenis motif produk yang ada di wagon akan lebih terlihat. Saat ini, wagon sudah banyak diganti dengan table promo yang hanya berfungsi memajang produk-produk promo atau diskon. Pada umumnya, saat memilih produk, konsumen cenderung membongkar seluruh isi wagon, sehingga menjadi tidak rapi dan membutuhkan waktu lagi untuk merapikannya.

e. Penggunaan Fixture Kombinasi Antara Gondola dan T-stand

1] Usahakan produk dapat menghadap ke depan, sehingga model, warna, dan ukurannya jelas.

2] Apabila cara pertama sudah dilakukan, tetapi stok masih banyak, susunlah display yang tampak dari samping.

3] Apabila cara pertama dan cara kedua sudah dilakukan, tetapi ternyata stok masih banyak, susunlah display dengan melipat produk.

f. Penggunaan Bracket dan Hook Khusus di Pilar

Bracket dan hook dipasang dengan tujuan agar semua produk pada display menghadap ke depan, jika dilihat dari semua sisi pilar. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan apabila stok produk dalam keadaan menurun [under stock].

1] Bracket dan hook di fixture dilepas, kemudian permukaan fixture tersebut diganti fungsinya menjadi vocal point dengan menggunakan gantungan susun atau ditambah dengan tampilan menghadap ke depan [face out].

2] Mengurangi fixture yang ada di counter, kemudian ditata ulang dengan jarak penataan yang lebih lebar dan lenggang.

3] Ambalan diganti dengan media T-stand tunggal atau ganda dan ditata menurut prinsip penataan yang berlaku.

2. Kriteria Penataan Produk Fashion dan Sport

a. Sederhana, tapi menarik perhatian pengunjung.

b. Mempunyai dampak yang dapat dirasakan serasi dengan keadaan toko.

c. Mampu membujuk dan memengaruhi pengunjung untuk membeli produk.

d. Merchandise harus diganti secara berkala sesuai dengan tema.

e. Mengganti produk yang baru [new arrival] secara berkala agar pengunjung tidak bosan.

f. Menjangkau dunia anak-anak [kids] dengan membuat tema tokoh kartun, animasi, dunia fauna, dan sejenisnya.

g. Teknik penataan produk sport menggunakan area counter-active, yaitu teknik pemajangan dengan mendekatkan satu jenis produk dengan jenis yang lain. Contohnya, sepatu dipajang berdekatan dengan celana pendek atau aksesori lain, misalnya kaos kaki, topi, ikat kepala, tas olahraga, atau kaus jersey.

h. Dapat menggunakan maneken, terutama untuk produk yang sedang tren. Penggunaan maneken dapat memberi kesan mewah dan berbeda.

3. Penataan Produk Pendukung Fashion dan Sport

a. Sepatu dan Sandal Dewasa

Sepatu dan sandal dewasa dapat di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenisnya.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kanan.

3] Memajang jenis ukuran sepatu atau sandal yang sering dipakai.

4] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

5] Memberi tanda pada dus pasangan dari sepatu.

6] Memastikan pajangan selalu distok dan terjaga kebersihannya.

7] Mengembalikan pajangan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan.

b. Sepatu dan Sandal Anak

Sepatu dan sandal anak di-display dengan menggunakan cara:

1] Melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin.

2] Memajang sepatu atau sandal yang sebelah kiri dan kanan.

3] Menempel label harga di bawah sol, dekat hak sepatu.

4] Memastikan label pada produk sudah tertempel sebelum produk dipajang.

c. Sepatu Bayi dan Balita

Pemajangan sepatu bayi dan balita lebih sederhana tahapannya karena jenisnya tidak banyak. Pemajangan sepatu bayi dan balita dilakukan dengan cara digantung berdasarkan warna dan modelnya.

d. Aneka Ragam Tas

Teknik pemajangan tas agak berbeda dengan jenis produk fashion yang lain karena setiap jenis tas biasanya hanya terdiri atas satu item. Oleh karena itu, teknik pemajangan tas lebih sering dikelompokkan berdasarkan jenis dan bahannya. Berikut langkah-langkah pemajangan tas.

1] Tas dapat diletakkan di atas ambalan atau table presentation, serta disesuaikan berdasarkan ukuran, jenis, dan warna tas tersebut.

2] Label harga dicantumkan di name tag yang dilekatkan pada tas.

3] Tali tas dimasukkan ke dalam tas atau diikat dengan rapi.

4] Tas dan raknya dibersihkan setiap hari, sehingga tidak berdebu.

5] Tas yang memiliki kantong sebaiknya dihadapkan ke arah depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

6] Brand adalah daya jual suatu produk. Tonjolkan brand tas dengan menghadapkannya ke depan, sehingga bisa langsung terlihat oleh customer.

7] Kategorikan tas berdasarkan jenisnya secara terpisah, misalnya tas ransel, tas tangan, tas anak, dan sebagainya.

e. Ikat Pinggang

Ketentuan display produk ikat pinggang adalah sebagai berikut.

1] Produk biasanya digantung, tetapi ada juga pemajangan yang ditempatkan di meja.

2] Fokus terletak pada warna dan model kepala sabuk.

3] Penempatan counter diusahakan dekat dengan counter tas dan sepatu.

4] Pembolong sabuk dan gunting sabuk harus ada di counter ini.

f. Aksesori

Aksesori yang harganya mahal menggunakan teknik close display, yaitu aksesori diletakkan di dalam etalase terkunci yang hanya bisa diakses oleh bantuan pramuniaga. Sedangkan aksesori yang harganya tidak terlalu mahal menggunakan open display yang dipajang pada single hook atau wall display.

Ketentuan dalam memajang aksesori adalah sebagai berikut.

1] Apabila produk aksesori dipajang di showcase, lampu dan kunci harus tersedia.

2] Sediakan aksesori secara lengkap dengan variasi tingkatan harga.

SUMBER 👇🏻

Nuryati, Puji. Utami Hadiyanti., dan Dwi Harti. 2019. Penataan Produk Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

1] Produk fashion [fashion product].

Fashion product yaitu produk yang mempunyai karakteristik khas atau model tertentu yang akan berganti pada kurun waktu tertentu. Contohnya adalah pakaian, sepatu, dan tas. Dalam penataan produk fashion, aspek keindahan harus diutamakan agar menarik dan memiiliki daya jual yang tinggi.

2] Produk yang memerlukan pemeliharaan [maintenance].

Maintenance yaitu produk-produk yang tahan lama, bernilai tinggi, serta memerlukan pemeliharaan secara berkala. Contohnya adalah alat-alat rumah tangga dan produk elektronik.

3] Produk spesial [specialty goods]. 

Speciality goods adalah produk yang memiliki ciri khusus dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu. Konsumen yang ingin memperoleh produk tersebut harus mengeluarkan lebih banyak uang atau waktu. Contoh: lukisan, barang antik, dan mobil mewah.

Bagaimana SOP dalam penataan produk?

SOP penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan (standar) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen untuk keputusan membeli. Upaya menata produk disebut juga dengan istilah visual merchandising (VM).

Bagaimana prosedur penataan barang di toko?

Tips Menata Toko Kelontong.
Kelompokkan barang sesuai jenisnya. ... .
2. Gunakan rak agar barang tersusun rapi dan mudah dijangkau. ... .
3. Tempatkan barang yang paling laris di bagian belakang. ... .
4. Tempatkan barang di tempat yang mudah terlihat. ... .
Lorong harus cukup luas untuk memberikan keleluasaan bagi pembeli..

Apa saja yg termasuk dalam prinsip penataan barang fashion?

Prinsip penataan barang fashion Prinsip barang fashion meliputi penataan barang baru, penataan barang yang tidak lengkap, wagon display, penggunaan fixture kombinasi antara rak – rak T - stand, penggunaan bracket dan hook khusus di pilar apabila stok barang sedang dalam keadaan menurun atau sedikit, pemajangan sepatu ...

Penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah atas bawah dimana merek barang harus terlihat dari arah muka disebut?

Penempatan barang supermarket yang sejenis berderet ke arah atas bawah dan merek harus terlihat di bagian muka disebut dengan Brandblocking …. SusuSusuSusuSusuSusuTehTehTehTehTehKopiKopiKopiKopiKopiGulaGulaGulaGulaGula Planogram seperti di atas merupakan penataan produk menggunakan Brandblocking ….