Berbuat baik dengan sesama manusia merupakan salah satu kewajiban umat muslim.Terlebih di bulan Ramadan ini, pahala kebaikan tentu akan berlipat ganda. Hal tersebut juga disesuaikan dari beberapa hadis yang disampaikan Rassulullah SAW tentang pentingnya bersikap dan berperilaku baik dengan tetangga.
Untuk itu, kali ini penulis mencoba membagikan sederet inspirasi seputar apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mempererat tali silaturahmi dengan tetangga sekitar di bulan Ramadan. Langsung simak ulasannya berikut ini, yuk!
Saling menghormati satu sama lain adalah kunci untuk mendapatkan hubungan yang harmonis. Hubungan yang baik dapat diwujudkan dengan tidak menggangu ketenangan tetangga. Misalnya, tidak menghidupkan televisi dengan suara keras di malam hari yang mana bisa menggangu waktu istirahat tetangga kamu.
Hal kecil tersebut tidak secara tidak sadar akan mebentuk kebiasaan yang baik. Sebab, tetangga pun merasa kehidupannya berjalan dengan damai karena perilakumu yang mencerminakan sebagai orang dengan tingkat toleransi yang tinggi.
Baca Juga: 5 Aksesori Pelengkap OOTD Silaturahmi Lebaran dan Tips Memilihnya
Ketika tetangga terkena musibah, sudah sepatutnya sebagai orang yang tinggal dekat dengan rumahnya kamu mengulurkan tangan untuk memberi bantuan. Apalagi tanpa diminta terlebih dahulu, hal itu amat memberikan bekas yang baik bagi tetangga.
Tidak perlu mengukur seberapa besar ataupun kecil bantuan yang kita berikan karena pada dasarya hal yang kita beri merupakan keikhlasan untuk membantu dan mengharapkan ridho dari Allah SWT. Jadi, jangan sungkan untuk mengulurkan bantuan kepada tetangga selagi kamu bisa membantu sesuai kemampuan, ya!
Sikap orang lain terhadap kamu tercermin dari bagaimana kamu memperlakukan mereka. Jika ingin diperlakukan dengan baik, maka kamu perlu menjaga tingkah laku sebaik mungkin. Misalnya, cara beramah tamah adalah mengucapkan salam ketika bertemu dan saling meyapa satu sama lain dengan tetangga.
Hal yang tak kalah penting adalah kita tidak boleh membeda-bedakan tetangga dengan status sosial mereka ataupun pada agama yang mereka anut. Sebab, tetangga berhak mendapatkan kebaikan kamu tanpa kamu perlu memandang kedua hal tersebut.
Baca Juga: 11 Referensi Hampers Lebaran untuk Sahabat, Silaturahmi Terjaga!
Baca Artikel Selengkapnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Setiap orang tentunya butuh sosialisasi dengan orang lainnya dalam menjalani kehidupan ini. Sosialisasi ini sebagai bentuk partisipasi kita dalam mengembangkan hidup yang baik dan damai, terutama dengan tetangga kita yang menjadi rekan terdekat.
Jangan sampai terhadap tetangga pun kita tidak bisa bersosialisasi, bagaimana kepada masyarakat banyak? Oleh sebab itu, penting sekali kita tetap menjalin persaudaraan terutama kepada tetangga dulu.
Nah, berikut 4 tips agar hubungan bertetangga tetap baik dan harmonis.
1. Ramah
Alangkah baiknya kita dalam hubungan bertetangga untuk tetap ramah. Keramahan itu akan menciptakan sebuah harmonisasi yang baik dalam lingkungan.
Siapapun tak ada yang ingin kesombongan ditonjolkan dalam kehidupan bertetangga. Semoga saja kita semua tetap mempertahankan keramahtamahan itu sebagai kebiasaan di Indonesia.
2. Tidak suka bergosip tentang tetangga
Hal kedua yang patut diketahui agar hubungan bertetangga tetap baik dan harmonis, adalah jangan pernah bergosip tentang tetangga. Kebiasaan gosip ini sudah sangat sering terjadi, hal yang digosipkan juga tentang hal-hal negatif tentang tetangga dan tidak diketahui kebenarannya.
Hal tersebut harus dihindarkan agar tetangga merasa aman dan nyaman dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Jangan sampai gosip-gosip yang tak benar memicu perpecahan di kehidupan bertetangga.
3. Saling memberi
Untuk menjaga hubungan bertetangga tetap baik dan harmonis, maka saling memberi menjadi tips penting yang harus diingat. Saling memberi ini dapat berupa memberikan sedikit makanan atau minuman kepada tetangga yang membutuhkan.
Bisa juga dalam bentuk pinjaman uang maupun barang yang sangat dibutuhkan. Sikap saling memberi ini menunjukkan kepedulian dalam kehidupan bertetangga.
4. Mengikuti kegiatan di lingkungan
Tips terakhir agar hubungan bertetangga tetap baik dan harmonis, yakni mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar. Misalnya bergotong royong membersihkan lingkungan, ikut musyawarah desa maupun perayaan penting di sekitar lingkungan kita.
Cara itu dapat meningkatkan komunikasi yang baik antar warga dan antar tetangga sehingga menciptakan sebuah keharmonisan. Sebab itulah, setiap orang harus rajin mengikuti acara atau agenda pertemuan antar warga di lingkungan sekitar.
Itulah 4 tips agar hubungan bertetangga tetap baik dan harmonis. Keempat tips tersebut tentu dapat membantu kita semua untuk menjalin hubungan harmonis dalam bertetangga. Hal itu penting sebagai bentuk menciptakan rasa persatuan dan kesatuan dimulai dari lingkungan sekitar. Sekian.
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona
#Cerita kebaikan Yoyo Setiawan
Tetangga itu orang yang tinggal di sekitar rumah kita. Di samping kanan, kiri, depan dan belakang rumah. Berdasar keterangan Nabi SAW, tetangga itu orang yang rumahnya dekat kita berjarak 40 rumah.
Semua orang pastinya suka hidup bertangga apalagi kalau tetangganya baik hati. Lalu bagimana kalau kita mempunyai tetangga yang kurang baik? Masih mengambil rujukan Nabi SAW, kita dianjurkan tetap berbuat baik kepadanya walau ia bersifat tak terpuji.
Justru di situlah seninya hidup bertetangga. Kalau semua tetangga baik hati pasti semua akan baik-baik saja! Tapi realitas tidak demikian. Sudah menjadi hokum alam, di mana ada orang baik, di situ ada orang jahat.
Menghadapi sifat buruk tetangga, kita diharapkan tidak bersikap berlebihan. Berbaik sangka bisa sangat bijaksana dalam menghadapi masalah ini. Tidak ada ruginya, bahkan sangat dicontohkan agar hidup kita, hati kita lebih tenang, tentram dan ikhlas.
Contoh kecil yang bisa meluluhkan hati adalah berbagi hadiah, misalnya membagikan makanan kecil kepada anak tetangga.Walau dia berwatak buruk? Ya, di situlah pahala terbesar, kita tidak membalas keburukan dengan keburukan. Justru dengan berbuat baik kepadanya, Allah berikan jalan hidayah, dia berubah menjadi baik.
Tak kalah seru adalah urusan lisan. Hati-hati dengan lidah kita yang tak bertulang! Karena lentur jadi kadang ngomong ngelantur. Maka orang bijak itu berpikir sebelum berkata, hati-hati, takutnya apa yang keluar dari mulut menyinggung perasaan orang lain.
Dan, pada skala lebih besar, kita dianjurkan tolong-menolong dengan tetangga dalam hal kebaikan. Saat banyak makanan di rumah kita, bisa jadi ada tetangga yang sedang kelaparan. Alangkah baiknya berbagi dengannya. Saat kita libur di rumah, terlihat tetangga kerepotan suatu pekerjaan, dengan ringan tangan kita bantu semampunya, pastinya akan mempererat kerukunan.
Terlebih ada tetangga yang masih ada hubungan kekeluargaan. Sangat dianjurkan untuk kita jaga tali silaturahmi. Orang lain saja bisa kita anggap saudara sendiri karena kebaikannya, masa yang masih mempunyai hubungan keluarga malah dijauhi?
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat!
-----&&&------
Pagak-Malang, 22-11-2021
Page 2
#Cerita kebaikan Yoyo Setiawan
Tetangga itu orang yang tinggal di sekitar rumah kita. Di samping kanan, kiri, depan dan belakang rumah. Berdasar keterangan Nabi SAW, tetangga itu orang yang rumahnya dekat kita berjarak 40 rumah.
Semua orang pastinya suka hidup bertangga apalagi kalau tetangganya baik hati. Lalu bagimana kalau kita mempunyai tetangga yang kurang baik? Masih mengambil rujukan Nabi SAW, kita dianjurkan tetap berbuat baik kepadanya walau ia bersifat tak terpuji.
Justru di situlah seninya hidup bertetangga. Kalau semua tetangga baik hati pasti semua akan baik-baik saja! Tapi realitas tidak demikian. Sudah menjadi hokum alam, di mana ada orang baik, di situ ada orang jahat.
Menghadapi sifat buruk tetangga, kita diharapkan tidak bersikap berlebihan. Berbaik sangka bisa sangat bijaksana dalam menghadapi masalah ini. Tidak ada ruginya, bahkan sangat dicontohkan agar hidup kita, hati kita lebih tenang, tentram dan ikhlas.
Contoh kecil yang bisa meluluhkan hati adalah berbagi hadiah, misalnya membagikan makanan kecil kepada anak tetangga.Walau dia berwatak buruk? Ya, di situlah pahala terbesar, kita tidak membalas keburukan dengan keburukan. Justru dengan berbuat baik kepadanya, Allah berikan jalan hidayah, dia berubah menjadi baik.
Tak kalah seru adalah urusan lisan. Hati-hati dengan lidah kita yang tak bertulang! Karena lentur jadi kadang ngomong ngelantur. Maka orang bijak itu berpikir sebelum berkata, hati-hati, takutnya apa yang keluar dari mulut menyinggung perasaan orang lain.
Dan, pada skala lebih besar, kita dianjurkan tolong-menolong dengan tetangga dalam hal kebaikan. Saat banyak makanan di rumah kita, bisa jadi ada tetangga yang sedang kelaparan. Alangkah baiknya berbagi dengannya. Saat kita libur di rumah, terlihat tetangga kerepotan suatu pekerjaan, dengan ringan tangan kita bantu semampunya, pastinya akan mempererat kerukunan.
Terlebih ada tetangga yang masih ada hubungan kekeluargaan. Sangat dianjurkan untuk kita jaga tali silaturahmi. Orang lain saja bisa kita anggap saudara sendiri karena kebaikannya, masa yang masih mempunyai hubungan keluarga malah dijauhi?
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat!
-----&&&------
Pagak-Malang, 22-11-2021
Lihat Humaniora Selengkapnya
Page 3
#Cerita kebaikan Yoyo Setiawan
Tetangga itu orang yang tinggal di sekitar rumah kita. Di samping kanan, kiri, depan dan belakang rumah. Berdasar keterangan Nabi SAW, tetangga itu orang yang rumahnya dekat kita berjarak 40 rumah.
Semua orang pastinya suka hidup bertangga apalagi kalau tetangganya baik hati. Lalu bagimana kalau kita mempunyai tetangga yang kurang baik? Masih mengambil rujukan Nabi SAW, kita dianjurkan tetap berbuat baik kepadanya walau ia bersifat tak terpuji.
Justru di situlah seninya hidup bertetangga. Kalau semua tetangga baik hati pasti semua akan baik-baik saja! Tapi realitas tidak demikian. Sudah menjadi hokum alam, di mana ada orang baik, di situ ada orang jahat.
Menghadapi sifat buruk tetangga, kita diharapkan tidak bersikap berlebihan. Berbaik sangka bisa sangat bijaksana dalam menghadapi masalah ini. Tidak ada ruginya, bahkan sangat dicontohkan agar hidup kita, hati kita lebih tenang, tentram dan ikhlas.
Contoh kecil yang bisa meluluhkan hati adalah berbagi hadiah, misalnya membagikan makanan kecil kepada anak tetangga.Walau dia berwatak buruk? Ya, di situlah pahala terbesar, kita tidak membalas keburukan dengan keburukan. Justru dengan berbuat baik kepadanya, Allah berikan jalan hidayah, dia berubah menjadi baik.
Tak kalah seru adalah urusan lisan. Hati-hati dengan lidah kita yang tak bertulang! Karena lentur jadi kadang ngomong ngelantur. Maka orang bijak itu berpikir sebelum berkata, hati-hati, takutnya apa yang keluar dari mulut menyinggung perasaan orang lain.
Dan, pada skala lebih besar, kita dianjurkan tolong-menolong dengan tetangga dalam hal kebaikan. Saat banyak makanan di rumah kita, bisa jadi ada tetangga yang sedang kelaparan. Alangkah baiknya berbagi dengannya. Saat kita libur di rumah, terlihat tetangga kerepotan suatu pekerjaan, dengan ringan tangan kita bantu semampunya, pastinya akan mempererat kerukunan.
Terlebih ada tetangga yang masih ada hubungan kekeluargaan. Sangat dianjurkan untuk kita jaga tali silaturahmi. Orang lain saja bisa kita anggap saudara sendiri karena kebaikannya, masa yang masih mempunyai hubungan keluarga malah dijauhi?
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat!
-----&&&------
Pagak-Malang, 22-11-2021
Lihat Humaniora Selengkapnya
Page 4
#Cerita kebaikan Yoyo Setiawan
Tetangga itu orang yang tinggal di sekitar rumah kita. Di samping kanan, kiri, depan dan belakang rumah. Berdasar keterangan Nabi SAW, tetangga itu orang yang rumahnya dekat kita berjarak 40 rumah.
Semua orang pastinya suka hidup bertangga apalagi kalau tetangganya baik hati. Lalu bagimana kalau kita mempunyai tetangga yang kurang baik? Masih mengambil rujukan Nabi SAW, kita dianjurkan tetap berbuat baik kepadanya walau ia bersifat tak terpuji.
Justru di situlah seninya hidup bertetangga. Kalau semua tetangga baik hati pasti semua akan baik-baik saja! Tapi realitas tidak demikian. Sudah menjadi hokum alam, di mana ada orang baik, di situ ada orang jahat.
Menghadapi sifat buruk tetangga, kita diharapkan tidak bersikap berlebihan. Berbaik sangka bisa sangat bijaksana dalam menghadapi masalah ini. Tidak ada ruginya, bahkan sangat dicontohkan agar hidup kita, hati kita lebih tenang, tentram dan ikhlas.
Contoh kecil yang bisa meluluhkan hati adalah berbagi hadiah, misalnya membagikan makanan kecil kepada anak tetangga.Walau dia berwatak buruk? Ya, di situlah pahala terbesar, kita tidak membalas keburukan dengan keburukan. Justru dengan berbuat baik kepadanya, Allah berikan jalan hidayah, dia berubah menjadi baik.
Tak kalah seru adalah urusan lisan. Hati-hati dengan lidah kita yang tak bertulang! Karena lentur jadi kadang ngomong ngelantur. Maka orang bijak itu berpikir sebelum berkata, hati-hati, takutnya apa yang keluar dari mulut menyinggung perasaan orang lain.
Dan, pada skala lebih besar, kita dianjurkan tolong-menolong dengan tetangga dalam hal kebaikan. Saat banyak makanan di rumah kita, bisa jadi ada tetangga yang sedang kelaparan. Alangkah baiknya berbagi dengannya. Saat kita libur di rumah, terlihat tetangga kerepotan suatu pekerjaan, dengan ringan tangan kita bantu semampunya, pastinya akan mempererat kerukunan.
Terlebih ada tetangga yang masih ada hubungan kekeluargaan. Sangat dianjurkan untuk kita jaga tali silaturahmi. Orang lain saja bisa kita anggap saudara sendiri karena kebaikannya, masa yang masih mempunyai hubungan keluarga malah dijauhi?
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat!
-----&&&------
Pagak-Malang, 22-11-2021
Lihat Humaniora Selengkapnya