Rokok dapat menyebabkan kandungan oksigen dalam darah berkurang karena

SERAMBINEWS.COM - Kita tahu bahwa begitu banyak efek negatif dari merokok bahkan bisa menyebabkan kematian.

Merokok sebenarnya sudah dikenal masyarakat luas sebagai salah satu penyebab kematian yang cukup besar di dunia.

Parahnya, Rokok memberikan beberapa efek pada perokok salah satunya adalah menurunkan kekebalan tubuh.

Penurunan kekebalan tubuh ditandai dengan kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan bibit penyakit penyebab infeksi yang masuk melalui rokok yang dihisap asapnya.

Ketika seseorang merokok, tanpa disadari, organ dan komponen imunitas mengalami kerusakan sehingga tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh kekurangan asupan penting yang dibutuhkan seperti antioksidan dan oksigen.

Selain itu, berbagai penelitian telah membuktikan ada banyak bahaya merokok bagi kesehatan diantaranya dapat menyebabkan penyakit asma, infeksi paru-paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, demensia, disfungsi ereksi (impoten), dan sebagainya.

Baca juga: Ini 4 Keuntungan Jika Anda Berhenti Merokok, Gigi Tak Lagi Kuning hingga Cegah Penuaan Dini

Rokok juga tidak hanya memberika efek negatif bagi orang yang mengonsumsi saja, tetapi juga dapat membahayakan dan memberikan efek negatif bagi orang disekitar perokok.

Dikutip dari laman ners.unair.ac.id, beberapa hal ini yang terjadi pada tubuh ketika asap rokok dihisap antara lain :

  • Tekanan darah serta detak jantung Anda akan meningkat. Namun, aliran darah ke pembuluh darah kapiler Anda berkurang.
  • Kadar oksigen dalam darah berkurang karena karbon monoksida yang ada pada darah justru mengalami peningkatan dari asap rokok.
  • Paparan bahan kimia yang terkandung pada asap rokok menyebabkan rambut halus di saluran pernapasan rusak. Selain itu, otot-otot kecil di saluran pernapasan juga akan terus berkontraksi.
  • Sistem imun (kekebalan tubuh) melemah sehingga membuat Anda rentan mengalami berbagai penyakit infeksi.

Baca juga: Jangan Abaikan! Merokok Dapat Memicu Penyakit Ginjal Kronis

Oleh karena itu, langkah untuk mencegahnya adalah dengan berhenti merokok. Tidak ada cara lainnya.

Penting untuk membersihkan secara alami tubuh Anda dari nikotin dan racun yang disebabkan oleh rokok.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Serambi Indonesia

KLIKPOSITIF – Merokok jelas tidak baik untuk kesehatan, tapi tetap banyak orang yang kecanduan karena kandungan nikotin. Dunia medis telah mengkonfirmasi bahwa nikotin berbahaya bagi paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru-paru. Namun kanker paru-paru bukan satu-satunya risiko yang muncul akibat merokok. Merokok juga dapat menyebabkan kelelahan bagi banyak orang.

Bagaimana bisa merokok menyebabkan kelelahan?

Ketika seseorang merokok, jumlah oksigen di paru-paru dan dalam aliran darah akan menjadi kurang. Oksigen lantas digantikan oleh asap yang berasal dari rokok. Oksigen sangat penting bagi tubuh karena semua komponen penting dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk beroperasi. Penurunan oksigen dapat menyebabkan kelelahan karena bagian tubuh tidak dapat beroperasi dengan.

Ketika arteri, vena dan kapiler melemah, ini menjadi jauh lebih berat bagi darah untuk beredar ke seluruh tubuh. Aliran darah yang terganggu dapat mengakibatkan kelelahan karena organ-organ tubuh tidak bisa mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.

Masalah jantung atau penurunan denyut jantung adalah efek lain karena merokok. Ketika jantung tidak bekerja dengan baik, darah tetap dipompa ke seluruh tubuh. Akibatnya, aktivitas ini akan membutuhkan lebih banyak energi dan akan ada lebih sedikit nutrisi untuk beredar dalam aliran darah.

Cara terbaik untuk mengatasi kelelahan karena merokok adalah dengan berhenti merokok. Ini mungkin tidak mudah, terutama jika Anda adalah seorang perokok berat. Selain itu, konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan. Cara terbaik mengkonsumsinya adalah dalam kondisi segar karena makanan segar lebih enak dan lebih bergizi. Anda juga disarankan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan stamina.

Sumber: Boldsky.com

Kekurangan oksigen

Kondisi kekurangan oksigen biasa disebut hipoksia. Kondisi ini terjadi karena kadar oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh tidak terpenuhi. Oksigen dialirkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah, oleh karena itu kekurangan oksigen dapat mengakibatkan kekurangan oksigen dalam darah yang dikenal dengan nama hipoksemia. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah :

  • Gangguan pernapasan, yang disebabkan karena organ pernapasan yang tidak berfungsi dengan baik (saluran napas yang tersumbat, sleep apnea/gangguan bernapas saat tidur, penyakit tertentu seperti pneumonia, emfisema, asma, edema paru, emboli, fibrosis), dapat pula disebabkan karena asupan obat (yang dapat menyebabkan depresi dan gangguan pernapasan)
  • Penyakit anemia (kekurangan zat besi), rendahnya kadar zat besi menyebabkan menurunnya tingkat hemoglobin sebagai zat pembawa oksigen dalam darah.
  • Aktivitas yang terlalu berat, stres berlebih
  • Berada di dataran tinggi di mana jumlah oksigen yang tersedia berkurang
  • Kondisi lingkungan sekitar yang mengalami pencemaran udara (gas buangan kendaraan/pabrik, asap rokok)

Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah :

  • Rasa lelah, ini adalah dampak yang pertama kali dirasakan, ketika pasokan oksigen dalam darah berkurang. Karena oksigen tidak mencapai semua bagian tubuh sesuai yang dibutuhkan, maka fungsi tubuh akan terpengaruh dan akan ada sedikit energi untuk melakukan pekerjaan. Akibatnya akan timbul rasa lelah yang akan disertai dengan ketidak mampuan untuk bekerja secara maksimal.
  • Kesulitan dalam bernafas, sesak nafas akan mempengaruhi fungsi normal dari sistem tubuh manusia.
  • Nyeri otot, ketika kadar oksigen berkurang dalam darah, hal ini mempengaruhi fungsi otot. Dampaknya dapat terasa mulai dari nyeri pada otot atau kelang yang terasa di persendian.
  • Gangguan mata, dampak buruk kekurangan kadar oksigen dalam darah dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan. Kualitas atau ketajaman akan berkurang.
  • Sianosis adalah ketika kulit terdapat semburat kebiruan. Hal ini disebabkan sebagai akibat langsung dari kurangnya kadar oksigen dalam darah. Selain tampak pucat dan sakit-sakitan, akan terdapat resiko bagi kesehatan juga.
  • Serangan jantung, ketika oksigen tidak dapat diangkut dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh melalui darah, maka akan ada tekanan ekstra pada jantung. Tekanan berlebih ini dapat membuat serangan jantung.
  • Hipoksia serebral (kekurangan pasokan oksigen ke otak). Otak manusia memanfaatkan sekitar 20% dari oksigen yang digunakan oleh tubuh kita. Otak selalu membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya, oleh karena itu kurangnya oksigen dapat menimbulkan dampak negatif pada fungsi otak. Sel sel otak sangat rentan terhadap perubahan pasokan oksigen. Jika terjadi gangguan pasokan oksigen ke otak untuk jangka waktu lama, dapat menyebabkan koma atau kematian.

Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang tepat harus dilakukan dan metode pengobatan perlu dijalankan tanpa menunggu lama.

Meningkatkan oksigen dalam darah dapat dilakukan dengan cara olahraga dan transfusi darah, selain itu nutrisi tertentu juga bisa meningkatkan oksigen dalam darah. Berikut nutrisi penting yang dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah :

  • Zat besi, dapat diperoleh dari daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, roti gandum dan pasta yang diperkaya zat besi untuk mengobati anemia.
  • Diet rendah lemak. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa makanan tinggi lemak dapat menyebabkan resistensi insulin dan sleep apnea (gangguan bernapas saat tidur).Untuk itu, makan serat tinggi, diet rendah lemak dengan memperbanyak buah-buahan dan sayuran dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
  • Buah dan sayuran. Sebuah artikel yang diterbitkan Cancer Active mengungkapkan bahwa lingkungan asam dalam darah dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dan meningkatkan risiko kanker tertentu. Konsumsi air basa dalam buah dan sayuran yang kaya kalium dan magnesiumseperti pisang, kentang, tomat dan sayuran berdaun hijau, dapat membantu mengurangi keasaman dan mengobati hipoksemia. Buah-buahan dan sayuran, menurut MayoClinic.com, juga merupakan sumber tinggi antioksidan seperti vitamin C dan vitamin E, yang melindungi sel-sel darah pembawa oksigen terhadap efek berbahaya dari radikal bebas.
  • Diet rendah natrium. Menurut studi yang diterbitkan Hypertension, makanan rendah natrium dapat mengakibatkan meningkatnya oksigenasi ginjal melalui darah. Diet rendah natrium adalah untuk mengurangi asupan natrium sampai kurang dari 2000 mg per hari dan memperbanyak buah dan sayuran, kacang, kacang polong, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Kelebihan oksigen

Oksigen, suatu unsur gas yang vital bagi kehidupan manusia, ternyata juga dapat meracuni manusia. Oksigen dapat meracuni kita (dinamakan oxygen poisoning), apabila tekanan oksigen lebih tinggi dari 1 bar (tekanan normal) atau apabila kadar oksigen ini lebih tinggi dari 21%. Kondisi kelebihan oksigen umumnya terjadi pada seseorang yang menggunakan alat bantu pernapasan dengan tabung oksigen (seperti penyelam laut dalam, petugas ruang terbatas), orang yang menjalani terapi hiperbarik dan pada bayi prematur yang diberi oksigen dalam inkubator.

Keracunan oksigen pada manusia membawa akibat buruk pada tiga organ yang amat vital, yaitu : Pada sistem syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang dan tidak sadar (dinamakan Paul Bert effect). Pada paru-paru yang mengakibatkan sesak nafas dan sakit dada (dinamakan Lorrain Smith effect). Pada mata yang mengakibatkan rabun jauh (myopia). Umumnya gangguan ini tidak bersifat menetap pada orang dewasa dan membaik dengan berjalannya waktu. Namun pada bayi yang lahir prematur, efek pemberian oksigen yang berlebihan ini dapat mengakibatkan kelainan mata yang lebih serius bahkan sampai menjadi buta. Hal ini disebabkan, karena pada bayi prematur, organ paru-paru dan organ matanya belum berkembang secara sempurna, sehingga tekanan oksigen yang berlebihan ini mengakibatkan kerusakan sel pada bronchus dan retina mata. Kerusakan pada retina yang ‘terlepas’ (detached) ini dinamakan retinopathy of prematurity (ROP).

Agar tidak mengalami kelebihan oksigen (keracunan oksigen), maka gunakanlah alat bantu pernapasan (seperti tabung oksigen), inkubator, dan alat bantu terkait penggunaan oksigen lainnya sesuai dengan aturan dan standard keselamatan / medis yang sudah ada.

Seperti halnya segala sesuatu, oksigen pun  baik dan berguna pada kadar yang cukup, dan tidak baik pada kadar yang berlebihan maupun kekurangan.

Semoga bermanfaat.

Sumber : //artikel-k3.blogspot.com/2015/11/cara-mengatasi-efek-buruk-kekurangan-kelebihan-kadar-oksigen-dalam-darah.html

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA