Pernyataan yang tidak benar tentang ajaran rasul adalah

Pernyataan yang tidak benar tentang ajaran rasul adalah
Ilustrasi Gurun Sahara. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/takepicsforfun

Merdeka.com - Seringkali dianggap sama, namun terdapat perbedaan Nabi dan Rasul. Perbedaan Nabi dan Rasul bisa ditinjau dari wahyu dan tugasnya. Nabi dan Rasul merupakan tokoh penting yang ada agama Islam. Nabi dan Rasuladalah orang-orang pilihan Allah yang diutus untuk menyebarkan agama Islam. Baik Nabi maupun Rasul merupakan orang-orang mulia yang mendapatkan keistimewaan tersendiri di mata Allah.

Selain menyebarkan agama Islam, Nabi dan Rasul juga memberikan teladan yang baik bagi masyarakat sebagai panutan atau contoh. Hal ini pun mencakup berbagai macam hal. Baik teladan dalam hal ibadah, hubungan sosial sesama manusia, bidang ekonomi, kepemimpinan, hingga sikap terhadap lingkungan dan makhluk hidup lain.

Sikap baik dan bijak dari para Nabi dan Rasul pun menjadi acuan bagi umat muslim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Meskipun sama-sama merupakan orang pilihan Allah, terdapat perbedaan Nabi dan Rasul.Dalam hal ini, seorang Nabi belum tentu mendapatkan gelar Rasul, namun Rasul sudah pasti adalah seorang Nabi.

Dari pemahaman tersebut, terlihat jelas perbedaan status dan tingkat antara Nabi dan Rasul. Selain itu, perbedaan Nabi dan Rasul juga dapat dilihat dari wahyu yang diterima serta tugas dan tanggung jawab yang diberikan Allah. Ini menjadi salah satu pengetahuan dasar yang penting untuk dipahami bagi seluruh umat muslim.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum beberapa perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam yang perlu Anda ketahui.

2 dari 5 halaman

Pernyataan yang tidak benar tentang ajaran rasul adalah

©2018 Rexshare.com

Seperti disebutkan sebelumnya, perbedaan Nabi dan Rasul yang mendasar yaitu bahwa tidak semua Nabi mendapatkan gelar Rasul, namun Rasul sudah pasti seorang Nabi. Ini menunjukkan adanya perbedaan status atau gelar dan tingkat antara Nabi dan Rasul.

Selain itu, terdapat beberapa perbedaan Nabi dan Rasul lain yang perlu Anda ketahui, yaitu sebagai berikut :

  • Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dari Allah berupa syariat dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada umat manusia. Sedangkan Nabi merupakan orang yang mendapatkan wahyu berupa syariat namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada manusia.
  • Wahyu yang didapatkan oleh seorang Rasul berupa syariat baru. Sedangkan Nabi hanya diutus untuk membawa atau menyeru syariat Rasul sebelumnya.
  • Rasul mendapat keistimewaan dari Allah yaitu berupa kitab atau syariat khusus (baru). Sementara Nabi tidak mendapatkan wahyu berupa kitab, hanya menyeru pada syariat Rasul sebelumnya.
  • Nabi menerima wahyu Allah melalui mimpi. Rasul menerima wahyu melalui mimpi, serta disampaikan melalui malaikat, dengan kemampuannya yang mampu melihat dan komunikasi secara langsung dengan malaikat.

Perbedaan Nabi dan Rasul dari Tugasnya

Dari beberapa perbedaan Nabi dan Rasul di atas, dapat dipahami bahwa Nabi merupakan orang yang mendapatkan wahyu syariat dari Allah namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan syariat tersebut kepada manusia.

Sedangkan Rasul adalah orang pilihan Allah yang mendapatkan wahyu berupa kitab dan syariat, serta diberi tugas dan tanggung jawab untuk menyebarkan syariat tersebut pada umat manusia.

Nabi mendapat tugas atau diutus kepada yang sudah beriman. Rasul diutus pada kaum yang masih kafir atau belum beriman.

3 dari 5 halaman

Setelah memahami beberapa perbedaan Nabi dan Rasul secara mendasar, berikutnya perlu diketahui bahwa Nabi dan Rasul sama-sama seorang laki-laki yang merdeka. Dalam hal ini dijelaskan bahwa baik Nabi maupun Rasul merupakan orang pilihan Allah, yaitu laki-laki yang merdeka dan bukan budak.

Tidak ada Rasul maupun Nabi seorang wanita. Ini pun diperjelas dengan dalil yang terdapat dalam QS. Al Anbiya ayat 7 dan QS. Yusuf ayat 109, yaitu sebagai berikut :

“Kami tiada mengutus Rasul-Rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (al-Anbiya: 7)

“Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri.” (Yusuf: 109)

4 dari 5 halaman

Pernyataan yang tidak benar tentang ajaran rasul adalah
©2016 istimewa

Setelah mengetahui perbedaan Nabi dan Rasul dan ciri utamanya, tentu Anda ingin tahu siapa Rasul pertama dalam sejarah Islam yang menjadi utusan Allah. Berdasarkan QS. An Nisa ayat 163, dijelaskan bahwa Nabi Nuh Alaihissalam merupakan Nabi sekaligus Rasul pertama yang diutus oleh Allah.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi yang setelahnya.” (an-Nisa: 163)

Selain itu, hal ini juga dipertegas dengan dalil hadist dalam Shahih Muslim, yang menyatakan bahwa di hari akhir, ketika manusia berkumpul di padang Mahsyar, manusia akan berkata kepada Nabi Nuh Alaihissalam, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama.”

Setelah Nabi Nuh, Allah pun menurunkan wahyu kepada Nabi-Nabi generasi selanjutnya. Beberapa di antaranya mendapatkan gelar Rasul yang bertugas untuk menyampaikan ajaran syariat yang diturunkan Allah kepada umat manusia.

5 dari 5 halaman

Setelah mengetahui beberapa perbedaan Nabi dan Rasul, terakhir terdapat 25 Nabi dan Rasul yang tercatat dalam Al Quran dan Hadist. Beberapa Nabi dan Rasul ini wajib diimani oleh setiap umat muslim sebagai salah satu rukun iman. Berikut 25 nama Nabi dan Rasul yang perlu Anda ketahui :

  • Adam AS
  • Idris AS
  • Nuh AS
  • Hud AS
  • Saleh AS
  • Ibrahim AS
  • Luth AS
  • Ismail AS
  • Ishak (Ishaq) AS
  • Yaqub AS
  • Yusuf AS
  • Syu’aib AS
  • Ayyub AS
  • Dzulkifli AS
  • Musa AS
  • Harun AS
  • Daud AS
  • Sulaiman AS
  • Ilyas AS
  • Ilyasa’ AS
  • Yunus AS
  • Zakaria AS
  • Yahya AS
  • Isa AS
  • Muhammad SAW

Dari ke-25 Nabi dan Rasul tersebut, terdapat lima Rasul yang mendapat julukan Ulul Azmi. Julukan ini diberikan kepada Nabi yang memiliki keteguhan hati yang sangat mulai dan mengagumkan.

Selain itu, Nabi yang termasuk dalam Ulul Azmi juga memiliki kesabaran tidak terbatas, hal ini terlihat dari berbagai macam ujian yang diberikan Allah semasa hidupnya. Nabi Ulu Azmi ini tidak lain adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.

[ayi]

Pernyataan yang tidak benar tentang ajaran rasul adalah

Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu umat Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan Nabi Muhammad SAW sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (61) ayat 6 “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Tapi jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah  Nabi yang juga ditunggu umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda.

Ternyata  berita kedatangan nabi Muhammad SAW tidak saja diberitakan dalam kitab Taurat & Injil, bahkan ramalan (berita) kenabian Muhammad SAW juga terdapat dalam  kitab suci umat Hindu, Kitab Weda. Benarkah?

Agama hindu termasuk agama tua di dunia. Meski tidak ada kejelasan kapan lahirnya namun dalam sejarah dikenal ada 3 periodesasi, yaitu: 

pertama: Perkembangan agama hindu di India pada zaman Veda tahun (6000-2000 SM)

kedua: Perkembangan zaman Brahmana tahun (2000-1500 SM)

Ketiga : Zaman Upanisad tahun (1500-500 SM)

Jadi diperkirakan hinduisme sudah ada kira2 6500 tahun sebelum kedatang Islam.

Adalah Pundit Vaid Parkash  professor bahasa dari Allahabad University di India yang juga menjadi pandita besar kaum Brahmana, dalam salah satu bukunya berjudul "Kalky Autar" atau Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu. 

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

Prof. Pundit Vaid Parkash (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana dan ahli bahasa Sansekerta itu mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "Kalky Autar" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw yang lahir di Makkah. 

Prof. Parkash menguatkan pernyatannya itu dengan mengutip beberapa hal dari kitab Veda (Weda), kitab suci agama Hindu. 

Menurutnya, dalam kitab Weda, sosok 'Kalki autar' akan menjadi Pembawa Risalah Terakhir atau Prophet of Bhagwan (Allah) untuk menuntun seluruh dunia. Itu hanya terjadi dalam kasus Nabi Muhammad Saw. Menurut ramalan Hindu, 'Kalki autar' akan lahir di sebuah Jazeerah (Island) dan itu di wilayah Arab yang dikenal sebagai 'jazeeratul Arab'. 

Dalam kitab 'suci' Hindu, menurut Prof. Parkash, bapaknya bernama "Vishnu Bhagat" dan ibunya bernama "Somanib". Dalam bahasa Sansekerta, 'Vishnu' berarti Allah (swt) dan arti harfiah dari kata 'Bhagat' adalah hamba atau budak, dalam bahasa Arab berarti "Abdun". Oleh karena itu, 'Wisnu Bhagat' dalam bahasa Arab berarti Abdullah (hamba Allah). Sedangkan,'Somanib' dalam bahasa Sansekerta berarti damai (aman) dan tentram yang dalam bahasa Arab berarti kata 'Aminah'. Dan sebagaimana diketahui bahwa ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah dan ibundanya bernama Aminah.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa 'Kalky autar' akan lahir di kaum yang dihormati dan mulia ditanahnya. Dan ini juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad (saw) karena ia lahir di suku Quraisy yang dihormati di Makkah.

Disebutkan pula bahwa 'Kalki Autar' akan diajarkan dalam sebuah gua oleh Bhagwan melalui utusan-Nya sendiri. Hal itu mengingatkan kisah Nabi Muhammad Saw dalam gua Hira' saat didatangi oleh malaikat Jibril dan mengajarkannya tentang wahyu Islam pertama kali. 

Tertulis dalam buku-buku Hindu bahwa Bhagwan akan memberikan 'Kalky autar' dengan kuda tercepat dan dengan bantuan kuda itu, ia akan naik di seluruh dunia dan tujuh langit. Ini isyarat tentang 'Buraq' dalam peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. 

Selain itu, ditulis pula bahwa 'Kalky autar' akan diperkuat dan dibantu oleh Bhagwan. Dalam kasus Nabi Muhammad (saw), beliau dibantu dan diperkuat oleh Allah (SWT) melalui malaikat-Nya dalam perang Badar. (diolah dari berbagaisumber)