Pernyataan yang benar tentang kuda – kuda adalah ….

Articles 150 Documents

KESADARAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN (Studi pada RW.02 Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat) Daniel, James; Neolaka, Amos; Nasution, Nira
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.603 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7948

Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakatdalam pembuatan Sumur Resapan Air Hujan (SRAH) pada RW.02Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dalam studi ini dilakukan surveiterhadap 42 responden warga yang belum membuat SRAH denganluas tanah yang disurvei minimal 225 m2. Kuesioner tersebut meliputiidentitas responden, butir–butir pernyataan dalam bentuk daftarcentang (Check List). Data lalu dianalisis dengan rumus statistikasederhana.Dalam penelitian ini, pengukuran validitas menggunakan teknikkorelasi product moment dari Karl Pearson. Untuk menghitungreliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha Croncbach. Metodepenelitian yang digunakan adalah deskriptif survei. Sampel sebanyak42 rumah (42 KK) yang tersebar di RW.02. Instrumen uji cobasebanyak 20 butir pernyataan kepada 20 responden diperoleh 15 butirpernyataan dengan hasil valid dan reliabel.Hasil penelitian kuesioner didapatkan bahwa nilai indikatorpengetahuan sebesar 3,43 dengan interpretasi “baik”. Untuk indikatorsikap sebesar 2,63 dengan interpretasi “cukup”. Kemudian pada nilaiindikator perilaku sebesar 2,44 dengan interpretasi “kurang”. Nilaikeseluruhan indikator kesadaran sebesar 2,83 dengan interpretasi“cukup”.Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan masyarakatbaik namun sikap dan perilaku untuk membuat SRAH tidak sesuaidengan kenyataan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapengetahuan masyarakat tidak didukung dengan sikap maupunperilakunya.

STUDI PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KAWASAN INDUSTRI JABABEKA KABUPATEN BEKASI Arnandi, Faeruzy; Rahmayanti, Henita; Bachtiar, Gina
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.36 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7949

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan airbersih yang ideal untuk memenuhi kepuasan pelanggan (industri danperumahan) dikawasan industri Jababeka. Penelitian ini dilakukan diKawasan Industri Jababeka pada WTP I dan WTP II mulai dari bulanMei sampai dengan bulan Juli 2011.Dalam penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif,dengan populasi adalah seluruh pelanggan air bersih (industri danperumahan) di Kawasan Industri Jababeka. Sedangkan jumlah sampeladalah 10 pelanggan industri dan 33 pelanggan perumahan denganteknik pengambilan sampel menggunakan simple randomsampling.Instrument yang digunakan adalah kuisioner, wawancara danobservasi untuk menjaring data mengenai kualitas dan kuantitas airbersih di WTP dan pendapat pelanggan mengenai air bersih diKawasan Industri Jababeka. Parameter pokok yang diukur adalahtingkat pH dan Kekeruhan/turbidity yang terdapat di tempatpengolahan dan pipa distribusi di WTP.Hasil penelitian didapat bahwa terdapat kekurangan jikadibandingkan dengan standar kualitas air bersih yang telah ditetapkandi Kawasan Industri Jababeka dengan kenyataan yang sebenarnya.Namun, untuk pemenuhan air bersih kawasan pelanggan industri,berdasarkan presentase menunjukkan bahwa kualitas air masih belummemenuhi kebutuhan dan kepuasaan pelanggan. Sementara dari segikuantitas, pemenuhan air bersih untuk kawasan pelanggan perumahanmasih belum memenuhi kepuasaan pelanggan, debit air yangdihasilkan masih harus ditingkatkan. Namun, untuk pemenuhankuantitas air bersih di kawasan industri sudah memenuhi kepuasaanpelanggan. Setelah dilakukan identifikasi tempat pengelolaan, hasilperbandingan frekuensi menunjukkan, untuk instalasi pengolahan airtidak terjadi penurunan kualitas (kekeruhan dan peningkatan pH) dankuantitas (volume dan debit air). Penurunan terjadi pada bagian pipadistibusi, baik kualitas dan kuantitas. Untuk meminimalisir penurunantersebut, perlu dilakukan pengawasan yang ketat pada saat melakukanflushing.

KESADARAN LINGKUNGAN MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN TAMAN LINGKUNGAN DI JAKARTA PUSAT Afandi, Achmad; Neolaka, Amos; Saleh, Rosmawita
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.319 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7947

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kesadaran lingkungan masyarakat di Jakarta Pusat dalampemeliharaan taman lingkungan. Tempat penelitian dilakukan di Kelurahan Galur pada taman lingkungan RT 012/RW 04 dan tamanlingkungan RT 03/RW 07. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan November 2010 s.d Maret 2011Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif survei. Sampel sebanyak 50 orang responden (50 KK) yang terdiri dari 25orang responden dari RT 012/RW 04 dan 25 orang responden dari RT 03/RW 07. Instrumen uji coba 20 butir pernyataan diperoleh 16 butirpernyataan yang valid dan reliabel. Hasil penelitian ini diperoleh Kesadaran lingkungan masyarakat di Jakarta Pusat dalam pemeliharaan taman lingkungan. pada RT 012/04, menunjukkan tingkat pengetahuan yang sangat baik denganpersentase 88,67 % atau kesadaran lingkungan sangat baik Pada sikap/perilaku dengan persentase 74,55 % ini menunjukkan kesadaranlingkungan baik, sedangkan pada gaya hidup menunjukkan persentase 82,33 % yang berarti kesadaran lingkungan sangat baik.Sedangkan pada RT 03/07, menunjukkan tingkat pengetahuan yang sangat baik dengan persentase 80,67 % atau kesadaranlingkungan sangat baik. Pada sikap/perilaku dengan persentase 68,33 % ini menunjukkan kesadaran lingkungan cukup, sedangkan padagaya hidup menunjukkan persentase 55 % yang berarti kesadaran lingkungan kurang.Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai indikator pengetahuan, sikap/perilaku dan gaya hidup dalam pemeliharaan taman lingkungandi pada RT 012/04 adalah baik. pada RT 03/07 untuk indikator pengetahuan adalah baik, Sedangkan sikap/perilaku dan gaya hiduptidak mencerminkan kesadaran lingkungan sesungguhnya.

SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU LAPIS DENGAN KULIT DAN TANPA KULIT TERHADAP SNI 01–5008.7–1999 (Studi Kasus: Bambu Hitam) Supriyanti, Yunita; Bachtiar, Gina; Nasution, Nira
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.895 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7946

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan mekanikbambu lapis berbahan dasar bambu hitam dengan kulit maupun tanpakulit, untuk selanjutnya digunakan sebagai pembanding adalah SNI01–5008.7–1999 (kayu lapis struktural). Sifat fisik dan mekanik yangdiujikan meliputi kadar air, keteguhan lentur, modulus elastisitas, danketeguhan rekat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air, keteguhan lenturmaupun modulus elastisitas sejajar serat, dan keteguhan rekat bambulapis berbahan dasar bambu hitam tanpa kulit memenuhi SNI 01–5008.7–1999, namun tidak demikian untuk keteguhan lentur maupunmodulus elastisitas tegak lurus serat. Sedangkan untuk bambu lapisberbahan dasar bambu hitam dengan kulit diperoleh kesimpulan bahwaketeguhan lentur sejajar serat, modulus elastisitas sejajar dan tegaklurus serat memenuhi SNI 01–5008.7–1999, namun tidak demikianuntuk kadar air, keteguhan lentur tegak lurus serat dan keteguhanrekat. Berdasarkan hasil penelitian juga diperoleh kesimpulan bahwaketeguhan lentur bambu lapis dengan kulit lebih rendah daripadaketeguhan lentur bambu lapis tanpa kulit untuk arah sejajar serat,sedangkan untuk arah tegak lurus serat, keteguhan lentur bambu lapisdengan kulit lebih tinggi daripada keteguhan lentur bambu lapis tanpakulit.

ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL Nurramadhan, Wahyu; Ahmad, Irza; Nasution, Nira
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.418 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7944

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari sifat fisik kerapatan,kadar air, pengembangan tebal, dan sifat mekanik keteguhan lenturserta modulus elastisitas papan partikel dengan bahan baku ecenggondok dan perekat urea formaldehida (UF) serta hardener (NH4CL)sesuai dengan persyaratan SNI 03-2105-2006.Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, populasisebanyak 7 papan dengan ukuran 30x30x1 cm, sedangkan sampeldiambil sebanyak 10 buah dari setiap 1 papan, 1 sampel untukkerapatan dan kadar air, 3 sampel untuk pengembangan tebal, dan 6sampel untuk keteguhan lentur serta modulus elastisitas. Teknikanalisis data dengan menggunakan uji t, yang sebelumnya dilakukanuji analisis persyaratan yaitu normalitas. Bahan yang digunakan dalampenelitian ini adalah partikel eceng gondok dengan ukuran 10 meshdan perekat urea formaldehida (UF) sebanyak 10% sertahardener(NH4CL) sebanyak 2%.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu papan partikel eceng gondok10mesh dan UF 10% serta NH4CL 2% tidak memenuhi standar SNI 03-2105-2006 dikarenakan sifat mekaniknya di bawah standar SNI 03-2105-2006.

ANALISIS MUTU BATU BATA MERAH PEJAL TRADISIONAL DI JAKARTA TERHADAP SNI 15-2094-2000 Syaelendra, Tommy; Septiandini, Erna; Nasution, Nira
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.537 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7943

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bata merah pejal tradisional yang di distribusikan di Jakarta dengan menggunakan SNI15-2094-2000 sebagai acuannya. Pengujiannya berupa pengujian sifat tampak, ukuran dan toleransi, kuat tekan, penyerapan air, kerapatansemu dan kandungan garam yang berbahaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan deskriptif.Sampel yang digunakan sebanyak 30 buah benda uji dari toko material. Di setiap kotamadya diambil 3 toko material untuk diambil 30buah benda uji. Di Jakarta terdapat 5 Wilayah, maka dari 5 Wilayah tersebut didapat 450 buah benda uji. Data yang diperoleh dari hasilpenelitian di laboratorium yaitu bata merah pejal yang diuji dilihat dari ukuran dan toleransi serta dilihat dari kuat tekannya tidak memenuhistandar.Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1). Hasil analisis dari ketiga pengujian sifat tampak tersebut menunjukkan sampel batu bata merahpejal tradisional di tiap-tiap wilayah memenuhi SNI 15-2094-2000. 2). Hasil analisis ukuran dan toleransi batu bata merah pejal tradisional ditiap-tiap wilayah tidak memenuhi SNI 15-2094-2000. 3). Hasil analisa untuk kuat tekan rata-rata wilayah TX, TZ, SX, SZ, BX dan UY tidakmemenuhi tingkat mutu bata merah pejal yang ada di SNI 15-2094- 2000 karena hasil kuat tekan rata-rata < 50 kg/cm2. Sedangkan nilaikuat tekan wilayah TY, SY, BY, BZ, UX,UZ, PX, PY dan PZ memenuhi tingkat mutu bata merah pejal yang ada di SNI 15-2094-2000 karenahasil kuat tekan rata-rata > 50 kg/cm2. 4). hasil analisa penyerapan air untuk wilayah TX–TY, SX–SY-SZ, BX-BY-BZ, UX–UY-UZ dan PX-PYPZlulus uji SNI 15-2094-2000. 5). Hasil analisa untuk kerapatan semu adalah semua wilayah dari bata merah pejal memenuhi mutu SNI 15-2094-2000. 6). Hasil analisa kandungan garam yang berbahaya di tiaptiap wilayah memenuhi SII 0021 - 78, karena nilai kandungan garamkurang dari 50%.

PERBANDINGAN VOLUME KEBUTUHAN MATERIAL KUDA-KUDA RANGKA ATAP BAJA TIPE PRATT, HOWE, COMPOUND FAN Widiasanti, Irika; Purnomo, Adhi; Budiman, Arif
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.233 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7942

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kebutuhan material baja pada kuda-kuda bentuk Pratt truss, Howe Truss, danCompound Fan Truss sehingga dapat diketahui jumlah penggunaan kebutuhan material baja terkecil. Penelitian ini akan membandingkantiga tipe kuda-kuda pada panjang bentangan 24 m. Perhitungan gaya batang pada kuda-kuda menggunakanprogram SAP 2000 yang didasarkan oleh beban mati, beban hidup, dan beban angin yang bekerja pada struktur kuda-kuda sesuai denganSNI-03-1727-1989 tentang Tata Cara Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung. Data perhitungan gaya batang didapat, selanjutnya ditentukanjenis profil baja yang sesuai dengan besarnya gaya dan jenis batang yang berkerja yaitu batang tarik dan tekan. Perhitungan dimensi profilpada batang kuda-kuda dilakukan sesuai dengan SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk BangunanGedung.Berat parameter profil di setiap batang kemudian dikalikan dengan panjangnya sehingga diketahui volume material baja yang diperlukan dalam satuan kilogram(kg). Volume seluruh batang dijumlahkan dan kemudian dibandingkan dengan bentuk kuda-kudayang lainnya.Perbandingan dilakukan untuk mendapatkan bentuk kuda-kuda yang paling sedikit menggunakan bahan material baja.Kesimpulan penelitian ini adalah pada bentang 24 m bentuk kuda-kuda Compound Fan Truss memiliki jumlah kebutuhan materialbaja terkecil yaitu sebesar 1220,51 kg. Kuda-kuda Howe Truss memiliki jumlah kebutuhan pemakaian material baja dengan nilai sebesar1870,12 kg, sedangkan kuda-kuda Bentuk Pratt Truss memiliki jumlah kebutuhan material baja terbesar pada bentang ini yaitu 2112,37 kg.

STUDI PEMANFAATAN LIMBAH KAYU SENGON SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN SEMEN PARTIKEL Barreto, Apolonia Asteria; Bachtiar, Gina; Nasution, Nira
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2011): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.388 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v6i2.7939

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah papan semen partikel denganmenggunakan limbah kayu sengon memenuhi persyaratan Cement-BondedParticle Boards International Standard (ISO 8335-1987). Penelitian ini dilakukan diFakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor pada bulan November – Desember2010. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan populasiadalah papan semen partikel yang menggunakan limbah kayu sengon.Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah papan semen partikel limbah kayusengon.Hasil uji liliefors untuk normalitas pada taraf signifikan α = 0,01. Nilai rata-ratatertinggi untuk keteguhan lentur papan semen partikel pada arah x yaitu 52,86kg/cm2 dan untuk keteguhan lentur arah y yaitu 50, 95 kg/cm2.Kesimpulan dari penelitian ini adalah papan semen partikel yang menggunakanbahan campuran limbah kayu sengon memiliki nilai Keteguhan Lentur, Kerapatandan Kadar Air dibawah nilai standar ISO 8335-1987. Sedangkan nilaiPengembangan Tebalnya memenuhi standar ISO 8335-1987.

STUDI TENTANG MUTU BATAKO YANG ADA DI PASARAN WILAYAH JAKARTA TIMUR TERHADAP SNI 03-0349-1989 S.Pd, Munawaroh; Septiandini, Erna; Nasution, Nira
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2011): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.004 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v6i1.7938

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mutu suatu bahan bangunan yaitu Batako. Banyaknya batako yang bersedar di pasaran dan tidak adanya kontrolterhadap kualitas/mutu batako oleh produsen, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Batako tidak memenuhi standar (SNI 03-0349-1989). Dalampenelitian ini ada 9 kelompok Batako yang diambil langsung dari pabrik/produsen Batako, dengan pertimbangan bahwa 9 kelompok tersebut dapat mewakili wilayah tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dan deskriptif. Sebagai acuan yang berlaku di Indonesia menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0349-1989. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ternyata batako yang diuji tidak memenuhi syarat mutu SNI 03-0349-1989. Pada pengujian sifat tampak masih banyak contoh batako yang bidang permukaannya cacat, rusuk-rusuknya tidaksiku satu terhadap yang lainnya, sudut rusuknya mudah dirapihkan dengan kekuatan jari tangan sementara persyaratan pada sifat tampak dalam SNI 03-0349-1989 adalah bidang permukaan batako tidak boleh cacat, rusuk-rusuk batako siku satu terhadap yang lainnya, sudut rusuk batako tidak mudahdirapihkan dengan kekuatan jari tangan. Hasil pengujian sifat tampak kelompok A, B, C, E, F, I memenuhi SNI 03-0349-1989, sedangkan kelompok D, G, H tidak memenuhi memenuhi SNI 03-0349- 1989. Pada pengujian ukuran ternyata kelompok A, B, C, D, E, F, H, dan I untukukuran panjang, lebar, dan tebalnya tidak memenuhi toleransi SNI 03-0349-1989 yaitu untuk panjangnya minimum 38,5 cm dan maksimum 39,5 cm; lebarnyaminimum 18,5 cm dan maksimum 19,3 cm; tebalnya minimum 9,8 cm dan maksimum 10,2 cm. Hanya kelompok G yang ukuran panjangnya memenuhitoleransi yaitu 39,1 cm, sedangkan lebar dan tebalnya tidak memenuhi. Pada pengujian tebal dinding sekatan lubang semua contoh batako memenuhi SNI 03-0349-1989. Pada pengujian kuat tekan semua kelompok tidak memenuhi nilai minimum SNI 03-0349-1989 yaitu 20 kg/cm2. Pada pengujian penyerapan airsemua kelompok memenuhi SNI 03-0349-1989 yaitu maksimum 25 % (tingkat mutu I).

Kesadaran Lingkungan Masyarakat Jakarta Timur dalam Mengantisipasi Bencana Banjir Besar Setiap Tahun se-JABODETABEK Sartika, Eka; Neolaka, Amos; Bachtiar, Gina
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2011): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.337 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v6i1.7937

Menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap upaya pelestarian lingkungan memang perludilakukan secara intensif. Pada beberapa kesempatan, kita pasti pernah menyaksikan hal-halyang membuat miris, terkait perilaku masyarakat yang tidak ramah lingkungan. Ketika dalamperjalanan hendak ke kampus, tiba-tiba dari jendela mobil yang ada di depan saya terlontarkemasan air minum mineral yang mengotori badan jalan. Beberapa hari kemudian kejadiannyaagak berbeda, dari jendela sebuah mobil truk terlontar sobekan-sobekan kertas yang melayanglayangdan akhirnya mengotori jalanan. Kejadian lain cukup memalukan juga, dari jendelasebuah mobil yang tergolong mewah dibuang kemasan kue yang berceceran di jalan. Kejadiankejadianini merupakan contoh perilaku masyarakat yang tidak peduli pada kebersihanlingkungan. Perilaku manusia yang tidak sadar lingkungan inilah yang menjadi salah satupenyebab terjadinya banjir.


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA