Written By mas Juliandi Friday, November 30, 2018 Edit
Sistem injeksi ( Electrical Fuel Injection ) telah menggantikan peran karbutor yang berfungsi untuk mencampurkan udara dan bahan bakar. Sistem injeksi ini menggunakan perangkat kontrol bernama ECU ( Electrical Control Unit ) yang berfungsi menerima data dari setiap sensor dan memberikan perintah kepada Injektor untuk menyemprotkan bahan bakar sesuai dengan banyaknya udara dan kondisi lain pada mesin. Penggunaan sistem injeksi electronic pada mesin bensin memberikan banyak keuntungan dibanding menggunakan karburator. Ini karena memang yang bekerja untuk mengontrol bahan bakar adalah komputer sehingga pemakaian bahan bakar lebih irit.
1.Prinsip kerja pasokan udara bahan bakar (air fuel mixture)
Jumlah campuran udara bahan bakar yang masuk ditentukan oleh perubahan tekanan (vacuum) di dalam karburator. Pada putaran stasioner volume campuran udara bahan bakar ditakar berdasarkan kevakuman sekitar idle port dan slow port, dan pada tingkat operasi normal volume campuran yang masuk ditakar sesuai kevakuman pada venturi.
Sedangkan pada sistem EFI pasokan campuran bahan bakar udara ditentukan oleh hasil olah data ECU (Electronic Control Unit) berdasarkan besarnya volume udara masuk. Volume udara yang masuk dideteksi oleh sebuah sensor (Air Flow Meter atau Manifold Pressure Sensor). Signal yang diperoleh dikirim ke ECU yang selanjutnya mengirim signal ke Injector agar menginjeksikan bahan bakar dengan tepat sesuai banyaknya udara yang mengalir.
2.Perbandingan campuran udara bahan bakar selama beroperasi.
Starting : Bila temperatur mesin rendah katup choke (jenis otomatis) akan menutup rapat guna memperkaya campuran, kemudian berangsur-angsur membuka seiring meningkatnya suhu mesin.
Pada mesin EFI, campuran yang kaya dialirkan sesuai tingkat putaran poros engkol yang dideteksi oleh signal dari starter. Kemudian bila temperatur masih rendah, maka suatu komponen yang disebut cold start injector akan berfungsi memperbesar volume penginjeksian.
- Pengendaraan saat diakselerasi (percepatan)
Bila kendaraan diakselerasi dengan cepat, volume udara akan bertambah, sedangkan bahan bakar tidak serta merata mengalir dengan cepat karena faktor berat jenis bahan bakar yang lebih berat dibanding udara. Untuk mengatasi hal ini pada sistem karburator dilengkapi dengan sistem akselerasi untuk mengkompensasi keterlambatan tadi.
Pada sistem EFI koreksi bahan bakar pada saat akselerasi diberikan berdasarkan yang masuk. Dengan demikian keterlambatan pengiriman bahan bakar tidak terjadi oleh karena bahan bakar bertekanan tinggi dengan serentak diinjeksikan sesuai masuk
- Pengendaraan dengan beban tinggi
Mesin konvensional karburator menyediakan pasokan bahan bakarnya melalui sirkuit (power system) berdasarkan turunnya kevakuman di intake manifold.
Sedangkan mesin dengan EFI tingkat beban mesin ditentukan berdasarkan sudut p (Throttle Valve) yang dideteksi oleh sebuah sensor (throttle position sensor). Sensor ini mendeteksi nilai tahanan sesuai kemudian merubah menjadi signal listrik yang dikirim ke ECU . Apabila sudut bukanya bertambah , maka volume injeksi bahan bakar akan bertambah, dan power air fuel ratio yang tepat pun dapat diperoleh.
Lihat berita dan auto tips yang lain
Karburator dan sistem injeksi memiliki fungsi yang sama, yaitu menyediakan campuran udara dan bahan bakar dengan rasio yang sesuai, namun keduanya juga memiliki perbedaan dan keunggulan masing-masing. Berikut perbedaannya:
Baca juga: Perbedaan Sistem Kerja Motor 2 Tak dan Motor 4 Tak
Baca juga : Beda ban motor tubeless dan tubetype
Cari bengkel motor tepercaya.
Harga kompetitive, jaminan barang asli dan servis berkualitas.
Beat | Vario 125 | Vario 150 | Scoopy |
Revo | Mio | N-max | Nex II |
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan sistem injeksi bahan bakar.
Kelebihan
- Bahan bakar lebih irit, karena bahan bakar yang akan dialirkan ke ruang bakar diatur secara presisi dengan mempertimbangkan berbagai input sensor.
- Ramah lingkungan, hasil pembakaran menghasilkan gas buang yang lebih ramah lingkungan dikarenakan pembakaran yang lebih sempurna.
- Power output mesin lebih tinggi, karena rasio udara dan bahan bakar disesuaikan dengan kondisi pengoperasian.
- Harga yang lebih mahal dibandingkan karburator.
- Perawatan dan perbaikan lebih rumit, karena sudah menggunakan komponen elektronik
- Tidak dapat disetel sesuka hati, karena ECU sudah diprogram untuk menyesuaikan dengan kondisi input sensor.
Sedangkan untuk sistem karburator, kelebihan dan kekurangannya adalah,
Kelebihan
- Harga karburator lebih murah dibandingkan sistem injektor bahan bakar.
- Perawatan dan perbaikan lebih mudah, karena sistemnya masih menggunakan sistem mekanis (konvensional).
- Dapat disetel sesuai keinginan karena tidak terintegrasi dengan mesin.
- Bahan bakar lebih boros, karena rasio campuran udara dan bahan bakar tidak berubah pada setiap rpm, selama tidak ada perubahan setelan karburator.
- Tidak terlalu ramah lingkungan, karena bahan bakar yang disemprotkan hanya bergantung pada jumlah aliran udara yang masuk, sehingga susah untuk mencapai pembakaran yang sempurna.
- Kebanyakan karburator sering macet sehingga menyebabkan responnya lambat.
Baca juga: Perbedaan Sistem Kerja Motor 2 Tak dan Motor 4 Tak
Dengan memahami tentang sistem suplai bahan bakar diatas, maka diharapkan kita dapat memahami dari segi efektifitas, efisiensi dan performa kendaraan, tipe mana yang lebih cocok untuk digunakan. Karena tiap sistemnya memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Lihat berita dan auto tips yang lain