Penyakit pada darah manusia yang disebabkan terjadinya penurunan tekanan darah

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi di mana angka tekanan darah Anda berada di bawah angka normal. Selain itu, tekanan darah rendah menandakan bahwa jantung, otak, dan beberapa bagian tubuh lainnya tidak mendapatkan darah sesuai dengan kebutuhannya.

Sebenarnya, kondisi ini tidak terlalu berbahaya karena Anda mungkin sesekali pernah mengalaminya. Terkadang, tekanan darah rendah juga tidak menimbulkan gejala apapun. Umumnya, orang yang rutin berolahraga memiliki tekanan darah lebih rendah dibanding orang yang jarang melakukan aktivitas fisik.

Namun, jika tekanan darah terlalu rendah, Anda mungkin mengalami pusing kepala, bahkan hingga pingsan. Maka itu, meski tergolong wajar, jika sudah pada tingkatan yang parah, kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan.

Jenis-jenis tekanan darah rendah

Tekanan darah rendah terbagi ke dalam beberapa jenis. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini dibedakan berdasarkan penyebab. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Hipotensi ortostatik atau postural

Hipotensi yang satu ini adalah kondisi yang terjadi saat Anda tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau tidur. Gravitasi dapat menyebabkan darah berkumpul pada kaki Anda saat berdiri.

Seharusnya, tubuh Anda akan menyeimbangkan dengan meningkatkan tekanan darah dan pembuluh darah akan menyempit. Tujuannya, untuk memastikan bahwa sejumlah darah akan kembali ke otak.

Akan tetapi, pasien yang mengalami hipotensi ortostatik sering kali mengalami kegagalan dalam menyeimbangkannya, sehingga tekanan darah justru semakin rendah, menyebabkan pusing kepala, pandangan yang kabur, dan mungkin kehilangan kesadaran diri.

Tekanan darah rendah ortostatik ini dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk dehidrasi, terlalu lama dalam posisi tidur, kehamilan, diabetes, penyakit jantung, luka bakar, udara yang terlalu panas, dan beberapa masalah saraf.

2. Hipotensi postprandial

Pengertian hipotensi yang satu ini adalah tekanan darah rendah yang terjadi usai makan. Biasanya, kondisi ini muncul 1-2 jam setelah makan dan pada orang dewasa.

Setelah Anda makan, darah akan mengalir menuju saluran pencernaan. Umumnya, tubuh Anda akan meningkatkan tekanan darah dan pembuluh darah tertentu akan menyempit demi membantu tekanan darah tetap normal.

Sayangnya, pada beberapa orang, mekanisme tersebut justru tidak berhasil, sehingga menyebabkan pusing kepala dan hilang kesadaran. Tekanan darah ini biasanya dialami oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) atau orang yang menderita gangguan sistem saraf.

Biasanya, kondisi ini bisa diatasi dengan mengurangi porsi makan, memperbanyak minum air putih, dan menghindari konsumsi alkohol.

3. Neurally mediated hypotension

Sementara itu, tekanan darah rendah yang satu ini terjadi karena kesalahan otak dalam menerima sinyal. Biasanya, kondisi ini terjadi saat Anda terlalu lama berdiri. Umumnya, dialami oleh anak-anak.

4. Hipotensi ortostatik dengan multiple system atrophy

Jenis tekanan darah yang satu ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson. Tekanan darah ini dapat menjadi penyebab kerusakan yang terjadi pada sistem saraf yang mengontrol tekanan darah, ritme jantung, pernapasan, dan pencernaan secara bertahap.

Biasanya, jenis hipotensi ini berkaitan dengan tekanan darah tinggi saat sedang berbaring.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Tekanan darah rendah termasuk salah satu kondisi yang umum terjadi. Meski begitu, sering kali orang yang mengalami kondisi ini tidak menyadarinya. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala tekanan darah rendah?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hipotensi sering kali terjadi tanpa menimbulkan gejala. Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat menjadi tanda bahwa Anda sedang mengalami tekanan darah rendah. Di antaranya:

  • Kepala terasa ringan atau sering merasa pusing.
  • Muncul perasaan mual.
  • Pandangan mata kabur.
  • Sering merasa lemas.
  • Kebingungan.
  • Hilang kesadaran diri.
  • Hilangnya konsentrasi.
  • Napas yang terlalu cepat.
  • Depresi.
  • Kulit memucat dan lembab.

Ada beberapa ciri-ciri tekanan darah rendah yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap gejala-gejala tersebut, mohon konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala tekanan darah rendah, segera hubungi dokter. Jika Anda didiagnosis mengalami tekanan darah rendah tapi tidak merasakan gejala apapun, dokter mungkin akan membantu Anda mengatur kebiasaan sehari-hari.

Meski begitu, Anda tetap tidak boleh meremehkan kondisi ini. Pasalnya, tekanan darah rendah yang mungkin Anda alami bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius. Akan lebih mudah jika Anda lebih perhatian atau peka terhadap berbagai gejala yang muncul, kapan waktu kemunculannya, dan apa kegiatan yang sedang Anda lakukan saat itu.

Penyebab

Apa yang menyebabkan tekanan darah rendah?

Sebenarnya, tekanan darah bisa berubah-ubah sepanjang hari. Biasanya, tekanan darah akan meningkat dari waktu ke waktu. Namun, aktivitas dan suasana hati Anda juga dapat memengaruhi tekanan darah.

Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya tekanan darah rendah. Beberapa di antaranya adalah:

1. Dehidrasi

Dehidrasi memang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Akan tetapi, kekurangan cairan juga dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah. Pasalnya, saat lebih banyak cairan yang hilang daripada cairan yang masuk ke dalam tubuh, Anda mungkin merasa tubuh menjadi lemas, kepala pusing, dan mudah lelah.

Biasanya, kondisi yang menyebabkan dehidrasi adalah demam, muntah, diare akut, atau penggunaan obat-obatan diuretik yang berlebihan, dan olahraga ekstrim.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi kondisi dehidrasi yang bisa menjadi penyebab darah rendah.

KOMPAS.com - Penyebab darah rendah bisa bermacam-macam, mulai dari pengaruh pola makan hingga gangguan medis yang mendasari.

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi tubuh ketika tekanan darah mencapai angka 90/60 mmHg atau lebi h rendah.

Angka 90 menunjukkan tekanan sistolik, yakni tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Sedangkan angka 60 menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan saat jantung relaksasi dan menerima darah dari seluruh tubuh.

Sama seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, tekanan darah rendah termasuk kondisi yang tak boleh dianggap remeh.

Melansir Health Line, bagi kebanyakan orang, tekanan darah rendah bisa menyebabkan keluhan pusing dan pingsan.

Dalam kasus yang parah, darah rendah bahkan bisa mengancam jiwa.

Mengenal penyebab darah rendah kiranya baik dilakukan sebagai bagian dari upaya menghindari gangguan kesehatan ini.

Penyebab darah rendah

Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi tekanan darah seseorang, seperti tingkat aktivitas fisik, kesehatan mental, diet yang dijalani, dan termasuk waktu di mana tekanan darah biasanya paling rendah pada malam hari dan meningkat tajam saat bangun tidur.

Tekanan darah juga bisa menurun seiring bertambahnya usia dan beberapa orang secara alami dapat memiliki tekanan darah rendah karena faktor genetik.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Ibu Hamil?

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah dapat terjadi kapanpun.

Banyak faktor yang menyebabkan sistem peredaran darah terganggu, seperti faktor keturunan ataupun kerusakan yang disebabkan oleh bakteri.

Gangguan yang terjadi tersebut akan berdampak atau memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan berbagai penyakit.

Baca juga: Hipertensi: Gejala, Faktor Risiko, Bahaya, dan Cara Mengobati

Penyakit sistem peredaran darah

Ada beberapa gangguan dan penyakit yang bisa menyerang sistem peredaran tubuh manusia, yakni:

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi akibat arterioskleorsis.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), hipertensi terjadi ketika pembuluh darah tubuh lebih kecil menyempit.

Itu menyebabkan darah memberikan tekanan berlebihan pada dinding pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mempertahankan tekanan.

Meski jantung dan pembuluh darah dapat mentolerir peningkatan tekanan darah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tapi jantung tetap dapat membesar.

Bahkan bisa sampai melemah pada titik kegagalan. Cedera pembuluh darah di ginjal, otak, dan mata juga dapat terjadi.

Baca juga: Anemia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Tekanan darah sebenarnya adalah ukuran dari dua tekanan, yaitu:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA