Penyakit apa saja kalau kurang tidur?

Tidur merupakan kegiatan mengistirahatkan tubuh dan pikiran, apabila tubuh kita kurang tidur maka menimbulkan efek samping yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh.  Efek samping kurang tidur dapat muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tidur adalah sebuah aktivitas akhir yang banyak dilakukan pada malam hari. Aktivitas tidur dapat membantu mengistirahatkan tubuh dan pikiran karena aktivitas yang dilakukan seharian penuh. Ada banyak sekali dampak berbahaya akibat kurang tidur, dr. Ishvara Riddhi P – General Practitioner Primaya Hospital Bekasi Timur menjelaskannya.

Menurut Dokter Riddhi ternyata kurang tidur dapat menurunkan kualitas hormon saat melakukan hubungan intim. “Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada tahun 2002, menyebutkan bahwa orang yang menderita “Sleep Apnea” memiliki tingkat hormon testosteron yang rendah,”ujarnya.


Penyakit akan mudah datang ketika tubuh anda terlalu diforsir dengan kegiatan yang memaksa Anda begadang. Banyak risiko penyakit jangka panjang akibat kurang tidur. Dokter Riddhi menyarankan Anda untuk tetap menghindari begadang sebisa mungkin karena tubuh kita dirancang dengan sebuah keseimbangan. Ada saatnya bekerja dan ada saatnya juga untuk istirahat atau tidur.

  1. Pusing, Susah Konsentrasi dan Gangguan Memori
  2. Muka Pucat dan lingkaran hitam di bawah mata
  3. Pola Makan tidak teratur
  4. Daya Tahan Menurun
  5. Mudah Mengantuk

Bagaimana Cara Mengurangi Resiko Bahaya Begadang:

  1. Perbanyak Minum Air Putih
  2. Hindari Makanan Berminyak dan Cepat Saji
  3. Konsumsi Vitamin dan Biji Nabati
  4. Olahraga Sore
  5. Mandi Air Hangat di Pagi Hari

Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care Primaya Hospital Bekasi Timur di 021 8267 9999. Semoga bermanfaat.

Bagikan ke :

Tahukah Anda apa efek kurang tidur bagi orang di usia produktif? Kurangnya waktu istirahat bagi orang di usia produktif dapat menimbulkan banyak masalah, terutama menyebabkan kelelahan dan risiko obesitas.

Baca Juga: Bunda! Coba Perhatikan Kesehatan Mental Remaja Sejak Dini

Ketika Anda memiliki banyak tugas, pekerjaan, maupun kewajiban lainnya, waktu untuk beristirahat biasanya berkurang. Awalnya memang tidak memberikan banyak efek, tapi lama kelamaan kebiasaan ini menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh dan kesehatan.

Efek yang paling terasa adalah lemas dan lelah di pagi hari, lalu menguap sepanjang hari. Hal ini berefek pada produktivitas Anda sehingga menyebabkan pekerjaan ataupun tugas terhambat.

Kali ini, kami akan membahas beberapa efek negatif dari kurangnya istirahat di malam hari dan berbagai informasi penting terkait hal tersebut. Silakan simak paparan berikut ini.

  • Waktu Tidur yang Ideal
    • 1.  Bayi dan Balita
    • 2.  Anak-Anak dan Remaja
    • 3.  Dewasa dan Orang Tua
  • Ciri Anda Kurang Tidur
    • 1.  Rentan Sakit
    •  2.  Depresi
    • 3.  Mudah Lupa
    • 4.  Berat Badan Naik dan Kulit Kusam
  • 10 Dampak Kurang Tidur

Waktu Tidur yang Ideal

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia selain makan. Durasi istirahat yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda. Umumnya, orang dewasa pada masa produktif membutuhkan istirahat selama 7-9 jam setiap hari. Usia menjadi salah satu tolak ukur waktu istirahat setiap orang. Dengan memahami durasi waktu tidur ini, efek kurang tidur dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Berikut daftar pembagiannya berdasrkan usia:

1.  Bayi dan Balita

Bayi yang baru lahir membutuhkan waktu beristirahat lebih banyak, untuk usia hingga 3 bulan waktu tidurnya adalah 14-17 jam per hari. Jika sudah berusia 4-11 bulan, maka waktu istirahatnya adalah 12-14 jam per hari.

Balita yang sudah masuk usia 1 tahun hingga 2 tahun, waktu istirahatnya dipangkas menjadi 11-14 jam, karena sudah mulai aktif melakukan berbagai kegiatan lainnya.

2.  Anak-Anak dan Remaja

Efek kurang tidur juga bisa terjadi pada anak-anak maupun remaja. Oleh sebab itu, di usia ini juga perlu diperhatikan waktu istirahat mereka agar bisa dimaksimalkan.

Untuk usia prasekolah yaitu 3-5 tahun, membutuhkan istirahat selama 10-13 jam, usia sekolah 6-13 tahun membutuhkan istirahat 9-11 jam, dan remaja 14-17 tahun perlu istirahat semalam 8-10 jam.

Baca Juga: Bunda! Coba Perhatikan Kesehatan Mental Remaja Sejak Dini

3.  Dewasa dan Orang Tua

Kebutuhan waktu istirahat pada orang dewasa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan remaja. Untuk dewasa dengan usia 18-64 tahun membutuhkan istirahat 7-9 jam per hari dan para orang tua di atas 65 tahun perlu istirahat 7-8 jam.

Akan tetapi, para orang dewasa terkadang tidak memerhatikan waktu istirahat karena tuntutan pekerjaan maupun gaya hidup. Oleh sebab itu, usia ini yang paling banyak merasakan efek kurang tidur.

Ciri Anda Kurang Tidur

Sebenarnya, ada cara mudah untuk mengidentifikasi seseorang cukup beristirahat atau tidak. Ini dapat dilihat dari kebiasaan maupun ciri-ciri fisik yang muncul. Berikut beberapa ciri yang mudah dikenali:

1.  Rentan Sakit

Ketika Anda beristirahat, sistem kekebalan tubuh akan diperbaiki, terutama pembentukan sitokin yang bantu melindungi tubuh dari infeksi. Apabila kurang beristirahat, maka sistem kekebalan tubuh tidak bisa terbentuk ulang sehingga menyebabkan rentan sakit.

 2.  Depresi

Ciri dari kurang istirahat adalah stres dan emosi tinggi. Ini merupakan efek kurang tidur nyata terlihat, dan lama kelamaan dapat memicu depresi dan gangguan mental berat.

3.  Mudah Lupa

Ciri lainnya adalah berkurangnya fungsi kognitif akan membuat proses belajar terhambat juga kekurangmampuan memecahkan masalah. Anda juga menjadi mudah melupakan sesuatu padahal baru saja dilakukan.

4.  Berat Badan Naik dan Kulit Kusam

Anda juga bisa melihat ciri kurang istirahat dari fisik, yaitu berat badan yang naik dengan cepat. Kenaikan berat badan ini dipicu efek kurang tidur yang membuat tubuh lelah dan selalu membutuhkan kalori sehingga membuat Anda banyak makan.

Ciri lainnya adalah di kulit, munculnya kantung mata, kulit wajah yang menjadi kusam, mudah berjerawat, dan tidak elastis. Selain itu, juga kemunculan kerutan yang lebih cepat dari seharusnya.

10 Dampak Kurang Tidur

Bagi Anda yang selama ini mengalami kesulitan untuk beristirahat di malam hari atau insomnia dan telah efek kurang tidur, maka perlu segera melakukan pengobatan. Karena dampak buruk dari kurang tidur sangat banyak, yaitu:

  1. Kesulitan berkonsentrasi yang membuat proses belajar serta berpikir menjadi lambat. Hal ini juga berakibat pada kewaspadaan, nalar, dan kemampuan memecahkan masalah berkurang.
  2. Efek kurang tidur yang paling terasa adalah berkurangnya kemampuan mengingat dan berkurangnya kemampuan otak dalam mencerna serta mengolah informasi.
  3. Berat badan yang terus meningkat juga menjadi masalah apabila Anda kurang beristirahat. Bahkan jika berdiet sekalipun masalah ini tidak akan teratasi, kecuali mengatur tidur dengan baik.
  4. Menyebabkan penurunan libido sehingga membuat gairah seksual menurun.
  5. Anda rentan terserang penyakit karena memiliki kekebalan tubuh tidak sebaik orang-orang dengan istirahat cukup.
  6. Efek kurang tidur juga menjadi pemicu berbagai penyakit serius.
  7. Memicu peningkatan risiko penyakit jantung apabila begadang terus menerus. Mulai dari memicu serangan jantung hingga stroke.
  8. Meningkatkan risiko mengalami depresi dan penyakit mental
  9. Anda akan mengalami penurunan produktivitas dan rentan mengalami kecelakaan baik di jalanan maupun saat berkendara.
  10. Munculnya berbagai permasalahan kulit wajah yang sulit diobati bahkan dengan perawatan dokter.

Baca Juga: 5 Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Sebaiknya Kunjungi yang Mana

Nah, bagi Anda yang selama ini sering begadang atau kurang beristirahat, maka mulai sekarang coba atur pola tidur dengan baik sebab efek kurang tidur bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika masalah tidur Anda tetap berlanjut, reservasikan konsultasi dengan salah satu ahli dari jadwal dokter RS Bunda Group untuk penanganan yang tepat. Kunjungi juga laman informasi kami untuk penawaran layanan kesehatan lainnya.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA