Penggunaan tanda baca titik dua (:) di bawah ini benar, kecuali ….

Kerap bingung bagaimana penggunaan tanda titik dua dan titik koma dalam penulisan?

Artikel ini akan membahas contoh penggunaan tanda titik dua dan titik koma sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Artikel ini juga merupakan bagian dari Edisi Penulisan PUEBI. Untuk mengetahui berbagai cara penulisan yang benar sesuai PUEBI, klik di sini.

Berikut contohnya penggunaan tanda titik dua (:) dan titik koma (;):

A. Penggunaan Tanda Titik Dua (:)

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan

Contoh:

Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan

Contohnya:

Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi a. persiapan, b. pengumpulan data, c. pengolahan data, dan

d. pelaporan.

3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

Contohnya:

a. Ketua: Ahmad Wijaya Sekretaris: Siti Aryani

Bendahara: Aulia Arimbi

b. Narasumber: Prof. Dr. Rahmat Effendi Pemandu: Abdul Gani, M.Hum.

Pencatat: Sri Astuti Amelia, S.Pd.

4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan

Contohnya:

Ibu: “Bawa koper ini, Nak!” Amir: “Baik, Bu.”

Ibu: “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”

5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka

Contohnya:

Horison, XLIII, No. 8/2008: 8 Surah Albaqarah: 2—5 Matius 2: 1—3

Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.

B. Penggunaan Titik Koma (;)

1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam kalimat majemuk

Contohnya:

Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.

Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek.

2. Tanda titik koma dipakai untuk akhir perincian yang berupa klausa

Contohnya:

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah= (1) berkewarganegaraan Indonesia; (2) berijazah sarjana S-1; (3) berbadan sehat; dan

(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma

Contohnya:

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan jeruk.

Agenda rapat ini meliputi a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan

c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

Artikel ini juga merupakan bagian dari Edisi Penulisan PUEBI. Untuk mengetahui berbagai cara penulisan yang benar sesuai PUEBI, klik di sini.

Itulah contoh penggunaan tanda titik dua dan titik koma sesuai PUEBI. Bila ingin mendapatkan sumber informasi mengenai cara penulisan bahasa Indonesia yang benar, dapatkan langsung buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di bawah ini:

Beli Buku PUEBI di Gramedia.com. Klik di sini.

RUJUKAN: 

Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sumber gambar: Unsplash.com/Aaron Burden

Upvote Downvote

Total votes: 6

Upvotes: 5

Upvotes percentage: 83.333333%

Downvotes: 1

Downvotes percentage: 16.666667%

  • #literasi
  • Edisi Penulisan PUEBI
  • Gramedia
  • Penggunaan Titik Dua dan Titik Koma

Previous Article
Next Article

Jakarta -

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Penggunaan tanda baca adalah untuk menunjukkan struktur sebuah tulisan, menentukan intonasi, serta jeda pada saat pembacaan.

Umumnya, tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan adalah titik (.), koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan tanda petik (").

Dilansir dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Kemdikbud, simak penggunaan tanda baca tersebut yang benar dalam penjelasan di bawah ini.

Tanda Baca Titik

Cara penggunaan tanda baca titik yang benar beserta contohnya.

1. Digunakan pada akhir kalimat pernyataan

Contoh: Ayah dan Ibu pergi ke acara pernikahan kerabatnya kemarin siang.

2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar

Contoh:I. Kondisi Kebahasaan IndonesiaA. Bahasa Indonesia

B. Kedudukan

3. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian

Contoh:1) Masalah sosial disebabkan oleha) Kesenjangan sosial

b) Kesenjangan pendidikan

4. Tanda baca titik tidak digunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar

Contoh: Gambar 1.1 Penggunaa Internet di Indonesia 2021

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu.

Contoh: Pukul 17.08.30 (pukul 17.00 lewat 8 menit 30 detik)

6. Dipakai dalam daftar pustaka, diletakkan di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda baca tanya atau seru), dan tempat penerbit.

Contoh: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta.

7. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 21.000 jenis flora dan fauna.

8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia merdeka pada tahun 1945.

9. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat.

Contoh:Yth. Direktur Perusahaan XYZJalan Cempaka III No.10

Jakarta Timur

Tanda Baca Koma

Ini dia penggunaan tanda baca koma yang tepat.

1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

Contoh: Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

2. Dipakai sebelum kata penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara.

Contoh: Adik ingin membeli permen, tetapi giginya sedang sakit.

3. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Namun, tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Contoh:Karena berlari terlalu kencang, kakinya sakit.

Kakinya sakit karena ia berlari terlalu kencang.

4. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Contoh: Mahasiswa itu malas dan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dia tidak lulus mata kuliah Statistik selama dua semester.

5. Dipakai sebelum dan atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, serta kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, Pak, atau Nak.

Contoh:
Wah, seru sekali!

Selamat pagi, Bu.

6. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh: Kata Ayah saya, "Kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain."

7. Dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh: Sdr. Amir, Jalan Apelmangga IV/22, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan
Rambutan, Jakarta 12120

8. Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.

Contoh: Blyton, Enid. 1942. Lima Sekawan. Jakarta: Gramedia.

9. Digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya.

Contoh: B. Ratulangi, S.I.Kom.

10. Digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh: 12,9 km

11. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh: Soekarno, Presiden RI pertama merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

12. Tanda baca titik dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.

Contoh: Pada umumnya, dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

Selanjutnya Tanda Baca Titik Dua, Tanda Tanya, Titik Koma, dan Tanda Seru >>>

Simak Video "Tenang! Ganjil Genap 26 Titik Masih Uji Coba"



(pal/pal)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA