Pada umumnya barang-barang yang dipasarkan oleh grosir diperoleh langsung dari

Bagaimana melakukan komunikasi dengan sopan

Bagaimana mengucapkan terimakasih sebelum seseorang melakukan sesuatu untuk kita

adat istiadat, hasil kebudayaan​

tolong bantu donggg besok di kumpulin​

1. tuliskan masing-masing 2 contoh dari penerapan 4 tingkatan norma beserta dengan sanksinya2.menurut pendapat mu mengapa norma penting di terapkan di … masyarakat?​

Jarak pada peta 2cm jarak sebenarnya 40 km berapa skalanya

bentuk geologi Spanyol ​

sebutkanlah 10 kota yang berasal dari daerah waktu indonesia Timur​

Kenapa penyesalan selalu datang di akhir

jarak antara kota C dan D pada peta adalah 5 cm, jika skala pada peta yang digunakan adalah 1 : 2.000.000, tentukan jarak ke dua kota sebenarnya​

Halo, Sobat SMP! Pernahkah kalian membeli sayuran di warung? Selain itu, apakah kalian juga pernah membantu orang tua berjualan? Apabila pernah maka kalian telah melakukan kegiatan ekonomi. Kira-kira apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi? Lantas apa saja macam-macam kegiatan ekonomi? Yuk simak artikel berikut!

Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dunia ini hampir tidak ada manusia yang bisa melakukan segala hal seorang diri. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan bantuan dari orang lain untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Ada beberapa macam kegiatan ekonomi yang dilakukan dan sering kita temui di masyarakat. Kegiatan ekonomi itu seperti produksi, distribusi, dan juga konsumsi. Untuk mengetahui lebih jelas, di bawah ini akan dibahas penjelasan dari masing-masing kegiatan ekonomi.

Produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan dari produksi adalah guna memenuhi kebutuhan para pembeli atau konsumen dan mencari keuntungan dalam menghasilkan barang dan jasa.

Beberapa contoh kegiatan produksi adalah pabrik tahu yang memproduksi tahu, pengrajin batik yang membuat batik, industri garmen yang menghasilkan pakaian, dan juga sebagainya.

Setelah kegiatan produksi, kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan distribusi. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari pihak produsen kepada pihak konsumen. Orang yang melakukan distribusi disebut distributor. Adapun tugas utama dari kegiatan distribusi yaitu membeli barang-barang dari pihak produsen untuk kemudian dijual kepada pihak konsumen.

Distributor sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yakni pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retail), dan juga perantara. Pedagang besar merupakan membeli dan menjual barang dalam jumlah yang besar, pedagang kecil membeli barang dari pedagang besar untuk dijual kepada pihak konsumen. Sedangkan untuk perantara merupakan hanya memperantarakan kegiatan ekonomi antara produsen dengan konsumen. Contoh dari kegiatan distribusi misalnya grosir sembako yang menjual produk dari produsen kepada masyarakat (konsumen).

Baca Juga  Kiat Mendidik Anak Agar Berprestasi

Manusia setiap hari melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa secara berangsur-angsur atau langsung habis. Kegiatan konsumsi bisa terjadi ketika produsen menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen. Bisa juga kegiatan konsumsi terjadi ketika konsumen membeli barang atau jasa dari distributor.

Kegiatan konsumsi sendiri sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti anak sekolah yang membeli alat tulis di toko buku, remaja yang membeli kuota internet di gerai pulsa, ataupun perusahaan otomotif yang membeli bahan baku produksi.

Dengan mempelajari materi mengenai kegiatan ekonomi ini, diharapkan Sobat SMP dapat memahami macam-macam kegiatan ekonomi yang ada di tengah masyarakat. Suatu saat Sobat SMP bisa saja menjadi pelaku kegiatan ekonomi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia di masa yang akan datang.

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Grosir atau wholesale adalah perantara antara produsen dan pengecer di pasar. Pedagang grosir akan membeli produk dalam jumlah banyak dengan harga lebih murah dari produsen, kemudian menjualnya ke pengecer. Pengecer yang membeli produk dari pedagang grosir ini melakukan penjualan kembali ke konsumen akhir.

Grosir adalah unit usaha yang melakukan aktivitas pembelian serta penjualan barang kembali dari pengecer ke pedagang lain, pengguna industri, kelembagaan, atau ke pengguna komersial yang tidak menjual volume bernilai sama dengan konsumen tingkat akhir.

Wholesaler ini merupakanpedagang perantara yang terikat dengan aktivitas perdagangan dalam jumlah banyak dan tidak dapat melayani penjualan kepada konsumen tingkat akhir.  Kegiatan yang dilakukan pedagang grosir adalah membeli barang agar bisa dijual kembali ke pedagang lain.

Jadi, dapat disimpulkan jika grosir adalah pihak yang jenis usahanya membeli barang dalam jumlah banyak dan menjualnya dalam jumlah lebih kecil, seperti ke pedagang toko atau e-commerce.

Jenis-Jenis Grosir

Grosir dapat dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan jenis barang dan luas areal penjualannya. Berikut 3 jenis grosir:

1. Berdasarkan Jenis Barang yang Diperdagangkan

Berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan, grosir dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu pedagang barang khusus dan pedagang jalur umum. Pedagang barang khusus adalah distributor yang khusus menjual barang-barang tertentu saja, sedangkan pedagang grosir jalur umum adalah distributor yang memiliki dan menjual berbagai jenis barang.

2. Distribusi Berdasarkan Wilayah Usaha

Pedagang grosir dapat kita bagi berdasarkan wilayahnya menjadi 3 bagian, yakni sebagai berikut:

a. Pedagang grosir regional adalah pedagang grosir yang memiliki wilayah pemasaran untuk semua wilayah dalam provinsi atau negara bagian tertentu.

b. Pedagang grosir lokal adalah pedagang besar yang luas wilayahnya hanya satu kota saja, seperti tingkat kota madya atau kabupaten.

c. Pedagang grosir nasional memiliki luas wilayah pemasaran untuk seluruh wilayah dalam suatu negara.

3. Distribusi Berdasarkan Bidang Kegiatan

Kemudian, berdasarkan dari bidang kegiatannya pedagang grosir dapat dibagi menjadi 8 jenis, yaitu:

a. Pedagang grosir penuh adalah pedagang grosir yang jenis kegiatan usahanya murni dan sepenuhnya melakukan kegiatan jual beli yang pada umumnya dilakukan oleh pedagang grosir.

b. Pengumpul grosir adalah pedagang yang melakukan kegiatan mengumpulkan barang-barang tertentu untuk kebutuhan sendiri atau karena pesanan dari pihak lain.

c. Pedagang grosir terbatas adalah pedagang grosir yang hanya melakukan sebagian dari pelayanan dari apa yang seharusnya dilakukan pedagang grosir secara penuh.

d. Pedagang grosir tunai adalah pedagang grosir yang menjual barang dagangan secara tunai dan tidak dapat memberikan layanan antar barang kepada konsumen.

f. Dropshipper adalah grosir yang menjual barang dan mengirimkan barang langsung dari pabriknya ke pembeli.

Bagaimana Cara Pedagang Grosir Mendapatkan Untung?

Keuntungan yang diperoleh pedagang grosir adalah dari selisih harga antara harga barang yang dibeli dari produsen dengan harga barang yang dijual ke pengecer. Seperti yang kita ketahui, grosir akan membeli produk dalam jumlah banyak dari produsen dengan tujuan mendapatkan potongan harga.

Mereka akan menghasilkan uang dengan menjual produk tersebut ke pengecer dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang telah mereka bayarkan kepada produsen, namun tetap dengan harga yang lebih rendah daripada yang bisa diperoleh langsung dari pengecer ke produsen.

Contoh sederhananya, misalkan seorang pengecer membeli 150 unit dompet setiap bulannya untuk dijual di tokonya dan mungkin dia harus merogoh kocek sebanyak 50 ribu rupiah per unitnya jika membeli langsung dari pabriknya.

Jika dompet tersebut dijual dengan harga 100 ribu rupiah per unit oleh pengecer, maka dia hanya bisa mendapatkan keuntungan kotor sebesar 50 ribu rupiah per unitnya.

Namun, ada pedagang grosir yang membeli 10 ribu unit dompet dari produsen yang sama dan bisa mendapatkan harga yang lebih murah, yakni 20 ribu rupiah per unit.

Jika pedagang grosir menjual ke pengecer seharga 40 ribu rupiah, maka pedagang grosir bisa mendapatkan keuntungan kotor sebesar 60 ribu rupiah per unit dompet.

Sedangkan pengecer yang membeli dari grosir dan menjualnya ke konsumen dengan harga 100 ribu rupiah akan mendapatkan keuntungan kotor sebesar 60 ribu rupiah, lebih banyak dibandingkan membeli langsung dari produsennya.

Perbedaan Antara Grosir dan Eceran

Arti kata grosir pada dasarnya adalah menjual dalam jumlah banyak, sedangkan eceran adalah menjual barang dagangan dalam satuan kecil. Jadi, eceran dan grosir adalah dua pengaturan distribusi yang termasuk dalam rantai pasokan.

Ketika barang diproduksi oleh produsen, maka produk tersebut dijual dalam jumlah besar ke pedagang grosir dan kemudian dijual ke pengecer yang pada akhirnya akan dijual ke konsumen akhir.

Salah satu perbedaan besar eceran dan grosir yakni terdapat pada komoditas tertentu, di mana harga grosir akan selalu lebih rendah dari harga eceran. Pedagang grosir akan menciptakan hubungan antara produsen dan eceran, sedangkan pedagang eceran akan menciptakan hubungan antara pedagang besar dan pelanggan.

Penutup

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pedagang grosir merupakan perantara antara produsen dan pengecer di pasar. Bedanya dengan eceran adalah pedagang grosir menjual barang dagangan dalam jumlah banyak, sedangkan eceran menjual barang dagangan dalam satuan atau dalam jumlah kecil.

Keuntungan yang diperoleh pedagang grosir adalah dihitung dari selisih antara harga barang yang dibeli dari produsen dengan harga barang yang dijual ke pengecer.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA