Pada surah al-baqarah [2] ayat 153 terdapat perintah memohon pertolongan kepada allah swt. dengan

3 dari 3 halaman

© Shutterstock.com

Sabar menjadi kata yang sering sekali sahabat dengar. Apalagi jika sedang menghadapi suatu masa sulit, maka orang yang berada di dekatmu biasanya akan berusaha menenangkanmu dan menyuruhmu untuk bersabar. Meskipun terdengar sederhana, namun sabar sendiri adalah pekerjaan batin yang sangatlah berat.

Nah, Ibnu Rajab Al Hambali membagi sabar menjadi tiga bagian yang dikutip dari umma.id berikut ini:

Sabar Menjalankan Perintah Allah SWT

Sabar yang pertama adalah sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT. Setiap perintah Allah SWT akan bertentangan dengan hawa nafsu manusia. Mislanya perintah untuk menjalankan sholat fardhu, berpuasa, dan berzakat. Untuk sholat fardhu sendiri adalah sholat yang setiap harinya harus dilaksanakan oleh umat Islam. Apapun kondisinya, sholat fardhu harus tetap dikerjakan. Bahkan Allah SWT juga memberikan kemudahan ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan sekali pun untuk sholat.

Jika menuruti nafsu manusia, mungkin akan menolak untuk menjalankan perintah-perintah tersebut. Apalagi harus dikerjakan setiap hari, bahkan dengan waktu yang sudah ditetapkan. Jika perintah itu dijalani dengan perasaan yang terpaksa memang akan terasa berat. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan umat-Nya agar bersabar dalam menjalani setiap perintah-Nya.

Sabar dalam Menjauhi Larangan Allah SWT

Segala hal yang dilarang oleh Allah SWT, biasanya adalah yang disukai oleh manusia. Misalnya saja berjudi, mabuk, dan sebagainya. Tetapi bagi umat Islam sendiri jika bisa menahan perbuatan tersebut karena adanya larangan yang datang dari Allah SWT melalui penjelasan di dalam Al-Quran.

Ada tuntutan yang sangat besar dari Allah SWT untuk menjauhi larangan-larangan tersebut. Karena di balik perbuatan itu ada hukuman yang sudah Allah SWT persiapkan, baik di dunia maupun di akhirat. Demi bisa mengerem diri ini agar tidak melakukannya, maka sangat membutuhkan kesabaran, Dengan sabar, tentu ada nikmat yang akan diberikan Allah SWT kelak.

Sabar pada Ketentuan Allah SWT yang Menyakitkan

Ketentuan dari Allah SWT ada yang menyenangkan dan ada juga yang menyakitkan. Tentunya setiap ujian yang diberikan Allah SWT kepada setiap manusia berbeda-beda sesuai tingkat kemampuannya. Jika keimanan seseorang semakin tinggi, maka ujiannya pun akan semakin berat. Tetapi, Allah SWT tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan umat-Nya.

Di samping itu, jika manusia mampu menghadapi ujian tersebut dengan penuh kesabaran, maka Allah SWT pun akan menggantinya dengan kebahagiaan. Jadi, ketika diberikan ujian oleh Allah SWT, berusahalah untuk selalu bersabar. Bahkan hal ini jugalah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw semasa hidupnya, seperti dijelaskan dalam hadis berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى

Artinya: “ Apabila Rasulullah SAW. Menghadapi sesuatu kesulitan, maka beliau shalat.“

Page 2

Al Baqarah ayat 153 menjelaskan tentang perintah Allah bagi orang beriman untuk menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong saat ditimpa cobaan. (Foto: freepik)

Kastolani Minggu, 13 Februari 2022 - 14:53:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Al Quran Surat Al Baqarah ayat 153 menjelaskan tentang perintah sabar dan sholat sebagai penolong dan pembimbing jiwa bagi orang-orang beriman dalam menghadapi tiap cobaan maupun kesulitan.

Karena sesungguhnya seorang hamba itu adakalanya berada dalam kenikmatan, lalu ia mensyukurinya atau berada dalam cobaan, lalu ia bersabar menanggungnya.

Berikut bacaan Al Baqarah Ayat 153, latin, arrti, tafsir:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Latin: Yaa Ayyuhal ladziina aamanuus ta'iinuu bish shabri wash sholaat innallaaha ma'a shoobiriiin.

Arti: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

Tafsir Al Baqarah Ayat 153

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan mengenai Al Baqarah ayat 153 bahwa setelah Allah SWT menerangkan perintah untuk bersyukur kepada-Nya, maka melalui ayat ini, Allah menjelaskan perihal sabar dan hikmah yang terkandung di dalam masalah menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong serta pembimbing. 

Karena sesungguhnya seorang hamba itu adakalanya berada dalam kenikmatan, lalu ia mensyukurinya; atau berada dalam cobaan, lalu ia bersabar menanggungnya. Sebagaimana yang disebutkan oleh sebuah hadits yang mengatakan:

"عَجَبًا لِلْمُؤْمِنِ. لَا يَقْضِي اللَّهُ لَهُ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ، فَشَكَرَ، كَانَ خَيْرًا لَهُ؛ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ فَصَبَرَ كَانَ خَيْرًا لَهُ".

Artinya: Mengagumkan perihal orang mukmin itu. Tidak sekali-kali Allah menetapkan suatu ketetapan baginya, melainkan hal itu baik belaka baginya. Jika dia mendapat kesenangan, maka bersyukurlah dia yang hal ini adalah lebih baik baginya; dan jika tertimpa kesengsaraan, maka bersabarlah dia yang hal ini adalah lebih baik baginya.

Allah SWT menjelaskan bahwa sarana yang paling baik untuk menanggung segala macam cobaan ialah dengan sikap sabar dan banyak shalat, seperti yang dijelaskan di dalam firman-Nya:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّها لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخاشِعِينَ

Artinya: Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Al-Baqarah: 45)

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَه أَمْرٌ صَلَّى

Artinya: Rasulullah SAW apabila mendapat suatu cobaan, maka beliau mengerjakan salat.

Sabar itu ada dua macam, yaitu sabar dalam meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa, serta sabar dalam mengerjakan ketaatan dan amal-amal taqarrub. Jenis yang kedua inilah yang lebih utama, mengingat ia adalah tujuan utama. 

Adapun jenis sabar lainnya yaitu sabar dalam menanggung berbagai macam musibah dan cobaan, jenis ini pun hukumnya wajib; perihalnya sama dengan istigfar (memohon ampun) dari segala macam cela.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa sabar itu ada dua macam, yaitu: Sabar karena Allah dalam mengerjakan hal-hal yang disukai oleh Allah, sekalipun berat terasa oleh jiwa dan raga; dan sabar karena Allah dalam meninggalkan hal-hal yang dibenci oleh-Nya, sekalipun bertentangan dengan kehendak hawa nafsu sendiri. Barang siapa yang demikian keadaannya, maka dia termasuk orang-orang yang sabar, yaitu mereka yang beroleh keselamatan. Insya Allah.

Ali ibnul Husain Zainul Abidin mengatakan, apabila Allah menghimpun semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, maka terdengarlah suara seruan, "Di manakah orang-orang sabar? Hendaklah mereka masuk ke surga sebelum ada hisab (tanpa hisab)!

"Maka bangkitlah segolongan manusia, lalu mereka bersua dengan para malaikat yang bertanya kepada mereka, "Hendak ke manakah kalian, hai anak Adam?" Mereka menjawab, "Ke surga." Para malaikat bertanya, "Sebelum ada hisab?" Mereka menjawab, "Ya." Para malaikat bertanya, "Siapakah kalian?" Mereka menjawab, "Kami adalah orang-orang yang sabar." Para malaikat bertanya, "Apakah sabar kalian?

"Mereka menjawab, "Kami sabar dalam mengerjakan taat kepada Allah dan sabar dalam meninggalkan maksiat terhadap Allah, hingga Allah mewafatkan kami." 

Para malaikat berkata, "Kalian memang seperti apa yang kalian katakan, sekarang masuklah kalian semua ke dalam surga, maka sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal adalah kalian."

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa sabar itu merupakan pengakuan seorang hamba kepada Allah atas apa yang menimpanya, dan ia jalani hal ini dengan penuh ketabahan karena mengharapkan pahala yang ada di sisi-Nya. Adakalanya seorang lelaki itu berkeluh kesah, tetapi dia tabah dan tiada yang kelihatan dari dirinya melainkan hanya kesabaran semata.


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Sabar dan Sholat cobaan Latin Arti Tafsir Al Baqarah ayat 153

​ ​

  • يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

    153. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ

Yaaa ayyuhal laaziina aamanus ta'iinuu bissabri was Salaah; innal laaha ma'as-saabiriin

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

Tidak saja melimpahkan nikmat-Nya, Allah juga menimpakan berbagai cobaan kepada orang yang beriman. Karena itu, Allah meminta mereka bersabar dan terus melaksanakan salat. Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah, baik dalam rangka melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, maupun menghadapi cobaan, yaitu dengan sabar dan salat yang disertai rasa khusyuk, Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar dengan memberikan pertolongan dan keteguhan hati dalam menghadapi segala cobaan.

Perjuangan menegakkan kebenaran harus diiringi dengan kesabaran dan memperbanyak salat, sehingga menjadi ringan segala kesukaran dan cobaan, karena Allah senantiasa beserta orang-orang yang sabar. Dia akan menolong, menguatkan dan memenangkan orang-orang yang berjuang menegakkan kebenaran agamanya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA