Organisasi wanita yang dibentuk jepang dan dilatih secara militer disebut

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fujinkai merupakan organisasi perkumpulan perempuan yang didirikan oleh Jepang pada saat menjajah Indonesia, tepatnya bulan Agustus 1943.

Fujinkai dibentuk atas dasar perkumpulan perempuan militan yang berada di Jepang bernama Dai Nippon Fujinkai.

Para anggota Fujinkai di negara asalnya berjumlah 15 juta jiwa dengan rata-rata usia 20 tahun ke atas.

Tugas Fujinkai ialah menjaga pertahanan peperangan garis belakang, seperti mendukung majunya perekonomian dan pengadaan berbagai peralatan perang.

Di Indonesia, Fujinkai mulai didirikan dari tingkat pusat sampai dengan tingkat paling bawah.

Nama kelembagaannya disesuaikan dengan tingkat dan tempat kedudukannya, seperti penamaan Ken untuk kekuasaan tingkat kabupaten dan Si untuk tingkat kota.

Para pemimpin perkumpulan organisasi ini adalah istri-istri kenko atau disebut juga bupati.

Organisasi ini mirip dengan Dharma Wanita (organisasi istri para pejabat sipil) karena diprakarsai oleh para istri pegawai daerah dan diketuai oleh istri kepala daera.

Sebuah keharusan bagi para pamong praja baik di tingkat atas sampai tingkat kecamatan untuk mengikuti organisasi ini.

Setiap anggota wajib menggerakkan tenaga para kaum perempuan yang terdiri dari anak gadis yang berusia 15 tahun ke atas.

Baca: Hari Dharma Wanita

Baca: Heiho

Usai pembubaran PUTERA, Jepang masih mempertahankan bagian wanitanya.

Bagian wanita itu kemudian dibuat organisasi sendiri pada bulan Agustus 1943 yag diberi nama Fujinkai.

Selain beranggotakan para ibu, Fujinkai juga mempunyai Bagian Pemudi yang bernama Josi Saimentai ysng beranggotakan para gadis berusia di atas 15 tahun.

Fujinkai bertugas meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, seperti menggelar kegitan pendidikan dan kursus-kursus.

Anggota Fujinkai dilatih membuat dapur umum dan pertolongan pertama.

Mereka juga melakukan kinrohoshi atau kerja bakti (wajib kerja tanpa upah).

Para wanita dikerahkan untuk bercocok tanam dikarenakan para pria yang tadinya menggarap ladang, dikerahkan untuk urusan militer.

Anggota Fujinkai juga diminta mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak, dan keperluan lain yang dapat digunakan untuk pasokan biaya perang Jepang.

Pada saat situasi perang memanas, Fujinkai juga dibimbing dalam pelatihan militer sederhana.

Bahkan pada April 1944, Fujinkai membentuk Barisan Wanita Istimewa yang disebut sebagai Barisan Srikandi.

Mereka bertugas melakukan mobilisasi tenaga perempuan untuk mendukung tentara Jepang dalam Perang Pasifik.

Baca: Perang Asia Pasifik

Baca: Seinendan

Berbagai upaya yang dilakukan Fujinkai antara lain sebagai berikut.

• Mengobarkan semangat cinta kepada tanah air di kalangan perempuan dan menanamkan rasa nasionalisme.

• Menganjurkan agar berkorban dan rela menderita untuk tanah air dan bangsa.

• Menyiapkan tenaga dalam rangka bersiap di belakang garis peperangan.

• Menganjurkan pola hidup yang teratur dan selalu berhemat.

• Memperbanyak hasil bumi dengan mengolah semua tanah dengan tanaman penghasil bahan makanan dan pakaian.

• Menghidupkan pekerjaan tangan dan industri rumahan yang sederhana.

• Mengadakan berbagai pelatihan keterampilan yang diperlukan.

• Menghidupkan pekerjaan untuk memberantas pengangguran.

Pada masa akhir pemerintahan pendudukan Jepang, keadaan dilanda kesusahan yang berat, sehingga Romusha kian tersebar hingga ke Asia dan berbagai masalah kemiskinan lainnya.

Untuk mengimbangi keadaan yang semakin genting itu, kaum perempuan yang tergabung di Fujinkai terjun ke lapangan untuk memberikan penerangan terhadap kaum ibu di wilayah Tonarigumi (Rukun Tetangga) dalam usaha melakukan gerakan penghematan.

Selain itu, juga turut mengerjakan sawah dan ladang seperti mengetam padi, menanam kapas dan jarak.

Baca: Romusha

Baca: Keibodan

Seiring dengan diraihnya kemerdekaan Indonesia yaitu setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan melalui kongres pada 16 Desember 1945, Fujinkai pun akhirnya dibubarkan.

Dengan dibubarkannya Fujinkai, maka anggotanya pun membentuk organisasi-organisasi baru seperti Laswi (Laskar Wanita Indonesia) maupun Perwani (Persatuan Wanita Indonesia).

Mereka masih tetap berperan dalam berbagai pertempuran seperti, Peristiwa Tegallega, Peristiwa Lengkong, dan segala bentuk peristiwa yang terjadi.

Organisasi-organisasi perempuan di setiap daerah dibentuk, di antaranya di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Medan dan di berbagai daerah lainnya.

Baca: Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Baca: APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)

Mengapa lokasi relatif berpengaruh terhadap nilai ?

di bagian timur indonesia yang dibatasi garis weber yakni di papua dan sekitarnya dapat ditemukan beberapa jenis fauna, sebutkanlah​

jelaskan pengaruh bujur terhadap kondisi indonesia​

Sebutkan 3 jenis pengolahan hutan yang ada di batam?​

jelaskan pengaruh lintang terhadap kondisi indonesia​

cara membuat geografi Myanmar letak luas Tata air sdm/jumlah orang iklim tanah flora dan fauna SDA blolegis:membuat tentang geografis Myanmar siapa ya … ng bisa bantu plis dong bantu aku

freeeeeeeeeeeeeeeeeee

No. Date: Buatlah Jurnal harian selama satu minggu. tulislah seperti tabel berikut di buku tugas kalian du a Peristiwa untuk yang diaggap untuk mengga … pai cita-cita​

tolong jawab kk besok di kumpul. Terima kasih. ​

Jelaskan apa yang kamu tahu tentang:a. Brunei Darussalamb. Longyic. Goerge Townsebutkan 4 latar belakang berdiri nya asean! jelaskan persamaan dan per … bedaan cara mendapatkan devisa negara Singapura dan Vietnam!apa saja isi kesepakatan TAC tanggal 24 februari 1976? sebutkan 4!sebutkan 4 negara asean yg berkepala negara presiden!bantu jawab pls besok di kumpulinnn tolong bgt​

Organisasi militer Jepang adalah organisasi yang memiliki tujuan khusus untuk melakukan pertahanan secara militer dalam rangka mempertahankan wilayah Indonesia. Dalam organisasi ini, pelatihan kemiliteran sangat dinomorsatukan.

Sedangkan organisasi semi militer Jepang adalah organisasi yang tidak dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer, namun lebih cenderung ke arah keamanan dan ketertiban serta kesejahteraan rakyat. Pelatihan dibidang kemiliteran tetap ada, namun tidak begitu ditekankan.


Organisasi Militer


1. Pembela Tanah Air (Peta)

PETA dibentuk pada 3 Oktober 1943. Tugas utamanya adalah mempertahankan Indonesia apabila tentara sekutu menyerang. Pembentukan Peta dilakukan atas perintah Gatot Mangkupraja kepada panglima tertinggi Jepang Letjen Kumaichi Harada pada 7 September 1943. Untuk menjadi anggota PETA, para pemuda dididik secara militer secara khusus di Tangerang. Beberapa tokoh–tokoh militer hasil didikan PETA antara lain Jenderal Soedirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi, Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Soeharto dan sebagainya.


2. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

Heiho (Pasukan Pembantu) dibentuk pada April 1943, merupakan prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Syarat-syarat untuk menjadi tentara Heiho antara lain: (1) usia 18-25 tahun, (2) memiliki badan sehat, (3) berkelakuan baik, dan (4) berpendidikan minimal sekolah dasar. Tujuan pembentukan Heiho adalah membantu tentara Jepang. Setelah lulus anggotanya langsung dimasukkan ke dalam kesatuan komando tentara Jepang dan siap dikirim ke medan pertempuran, seperti ke Malaya, Birma, dan Kepuluan Solomon.


Organisasi Semi Militer antara lain:

1. Seinendan (Barisan Pemuda)

Seinendan dibentuk pada 9 Maret 1943. Anggota terdiri atas para pemuda yang berumur 14 sampai 22 tahun. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan para pemuda Indonesia untuk membantu tentara Jepang dalam menghadapi Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya (Perang Pasifik).

2. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

Anggota Keibodan terdiri atas pemuda berusia 23 sampai 25 tahun yang dibentuk pada 29 April 1943. Barisan ini di Sumatera disebut Bogodan, di Kalimantan disebut Borneo Konen Hokukudan. Tujuan utamanya adalah agar dapat membantu tugas–tugas polisi Jepang. Organisasi Keibodan berada di bawah pengawasan polisi Jepang secara ketat agar anggotanya tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.

3. Jawa Hokokai ( Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa)

Jawa Hokokai merupakan organisasi resmi pemerintah yang didirikan pada 1 Maret 1994 dengan tujuan mempersiapkan sebagai gerakan total dalam menghadapi serangan sekutu. Tugas pokoknya adalah mengumpulkan dana, bahan pangan, dan besi–besi tua untuk keperluan perang.

4. Suisyintai (Barisan Pelopor)

Suisyintai merupakan bagian dari Jawa Hokokai, dibentuk pada 25 September 1944. Tujuannya adalah meningkatkan kesiapsiagaan rakyat untuk bertahan total bila diserang Sekutu. Organisasi semimiliter “Barisan Pelopor” ini dipimpin oleh seorang nasionalis, yakni Ir. Sukarno, yang dibantu oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo .

5. Fujinkai (Barisan Wanita)

Fujinkai dibentuk pada Agustus 1943, anggotanya adalah wanita berusia 15 tahun ke atas. Tujuannya untuk membantu tentara Jepang dalam perang dan bertugas di garis belakang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Ketika situasi perang semakin buruk, Fujinkai juga diberi latihan militer sederhana agar dapat membantu perang, bahkan pada tahun 1944 dibentuk “Pasukan Srikandi”.

6. Hizbullah

Didirikan pada 15 Desember 1944, beranggotakan pasukan sukarelawan pemuda Islam yang dinamakan Hizbullah (Tentara Allah) yang dalam Bahasa Jepang disebut Kaikyo Seinen Teishinti. Ketua pengurus pusat Hizbullah adalah KH. Zainul Arifin, dan wakilnya adalah Moh. Roem. Hizbullah merupakan organisasi semimiliter berada di bawah naungan Masyumi.


Pelajari lebih lanjut:

brainly.co.id/tugas/6334039


Detil tambahan

Kelas: XI SMA

Mapel: Sejarah

Kategori: Penjajahan Jepang

Kata kunci: Organisasi militer, semi militer, Jepang


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA