Nilai pancasila yang dapat diimplementasikan dalam bidang sosial budaya adalah

Sosiologi Info - Sebutkan, jelaskan, tuliskan, berikan contoh perwujudan dari nilai nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya di kehidupan masyarakat sehari-harinya, di lingkungan sekolah.

Apa saja perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya? Teman-teman mau tahu jawabannya. 

Yuk kita bahas bersama-sama. Simak pembahasannya dibawah ini ya. Pertama, kita perlu pahami dulu apa itu Pancasila.

Kemudian kita pahami apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila? 

Nah setelah itu kita bisa melihat perwujudan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari di bidang sosial budaya.

Oleh karena itu, tuliskan tiga contoh perwujudan nilai nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya, baik itu dalam kehidupan masyarakat dan di Lingkungan Sekolah. Yuk baca.

Secara bahasa, kata pancasila memiliki arti 5 asas yang menjadi dasar dari negara Indonesia. 

Dalam bahasa sansekerta, selain mempunyai arti “berbatu sendi yang lima”, pancasila juga mempunyai arti “pelaksanaan kesusilaan yang lima”, yang bermakna tidak melakukan kekerasan; 

Tidak melakukan pencurian; tidak berjiwa dengki; tidak berbohong; serta tidak mabuk mabukan, tidak meminum minuman keras, dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang. 

Istilah pancasila sebenarnya telah dikenal sejak zaman Majapahit yaitu pada abad XIV yang tercantum dalam buku “Nagara Kertagama” karangan Empu Tantular. 

Kedudukan pancasila di negara Indonesia memiliki dua peran, yaitu sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila sebagai dasar dari negara Indonesia, artinya pancasila menjadi sebuah landasan dan pedoman utama bagi masyarakat Indonesia.

Dalam melaksanakan segala aktivitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Pancasila juga menjadi sumber dari segala sumber hukum yang diterapkan di Indonesia dengan nilai-nilai khas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Pancasila sebagai pandangan hidup

Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki makna bahwa pancasila menjadi sebuah landasan fundamental sebagai suatu petunjuk.

Yang digunakan masyarakat Indonesia dalam melaksanakan berbagai aktifitas dengan mencakup nilai-nilai moral, religius dan kebudayaan untuk menyelesaikan segala permasalahan secara tepat.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus memahami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Apa saja sih nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu? Nah, mari kita bahas satu persatu.  

Telah kita bahas pada poin sebelumnya, bahwa pancasila berarti 5 asas yang menjadi dasar dari negara Indonesia. 

Dalam tiap sila Pancasila, pasti mengandung nilai-nilai tertentu yang perlu untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai Pancasila tersebut yaitu sebagai berikut :

Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”, maka mencerminkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragama. 

Dapat dilihat dari adanya 6 agama yang diakui di Indonesia, yaitu Budha, Hindu, Kristen, Islam, Konghucu, dan Katolik. 

Yang mana warga Indonesia diwajibkan untuk menganut salah satu agama tersebut tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.  

Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, maka mencerminkan.

Bahwa warga Indonesia harus memiliki rasa keadilan, kesetraaan dan kemanusiaan terhadap sesama, walaupun memiliki latar belakang yang berbeda-beda. 

Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, maka mencerminkan bahwa dengan segala perbedaan yang dimiliki oleh warga Indonesia.

Tidak menutup kemungkinan untuk tetap bersatu dalam menciptakan kerukunan bermasyarakat.

Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi “Kerakayatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.

Maka mencerminkan bahwa rakyat Indonesia hidup rukun dalam bersosial serta negara harus mengutamakan kepentingan rakyat.

Sesuai dengan sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Maka mencerminkan bahwa sikap adil harus diterapkan oleh semua warga Indonesia terhadap sesamanya, baik secara hukum maupun nilai dan norma yang ditetapkan.

Perubahan sosial dan budaya menjadi salahsatu hal yang pasti terjadi dalam masyarakat seiring dengan adanya kemajuan di berbagai bidang. 

Namun, dalam perubahan tersebut harus tetap diarahkan pada pembangunan nasional yang berdasar pada Pancasila. 

Berikut  ini beberapa contoh dari perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya antara lain, yaitu :

Musyawarah kerap kali dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang terwujud dalam pemilu yang bersifat luber jurdil. 

Pemilu dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun.

Dalam bermusyawarah, kita harus menerima perbedaan pendapat antara satu anggota dengan anggota yang lain. 

Begitupun setelah hasil musyawarah telah disepakati, maka tetap harus menerima keputusan hasil musyawarah tersebut walaupun tidak sesuai dengan keinginan pribadi kita.

Gotong royong merupakan salahsatu ciri khas dari bangsa Indonesia karena diyakini dapat menumbuhkan sikap kerukunan.

Dan kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga menguatkan persatuan Indonesia.

Meyakini kekuasaan Tuhan merupakan salahsatu wujud dari sila pertama Pancasila. 

Bentuk dari sila pertama Pancasila tersebut dapat dilakukan dengan melaksanakan ibadah kepada Tuhan, menjauhi laranganNya dan menjalankan perintahNya. 

Masyarakat Indonesia dengan berbagai agama yang diyakininya, memiliki peluang besar terhadap terjadinya konflik antar agama. 

Maka, perlu diterapkan sikap toleransi antar umat beragama yaitu dengan cara berteman baik terhadap orang yang berbeda agama.

Tidak memandang sebelah mata agama lain, serta saling memberi kebebasan dalam beribadah.

Keluarga sebagai lingkup terkecil dalam masyarakat, diharapkan dapat menjadi agen sosialisasi individu untuk berinteraksi dengan masyarakat luas. 

Oleh karena itu, keluarga yang hidup dalam suasana rukun, adil, dan harmonis, akan menjadi tumpuan dasar bagi masyarakat untuk menciptakan kerukunan dan persatuan dalam masyarakat.

Bagi seorang pelajar, sikap cinta tanah air dapat diwujudkan dalam usaha untuk belajar sungguh-sungguh agar dapat menjadi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter.

Budaya Indonesia harus dipahami dan dilestarikan melalui pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari. 

Misal, masyarakat dapat memainkan gamelan, melihat pertunjukan wayang, menggunakan pakaian adat atau batik daerah tertentu.

Membiasakan diri untuk berkomunikasi menggunakan bahasa daerah masing-masing, serta melaksanakan adat atau tradisi daerah masing-masing.

Menjaga kelestarian lingkungan alam agar dapat terhindar dari bencana banjir, tanah longsor, dan sebagainya.

Dapat dilakukan dengan cara menggurangi penggunaan plastik, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menebang pohon sembarangan.

Indonesia sebagai negara hukum menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga tindakan-tindakan kekerasan, diskriminasi.

Dan tindakan ketidakadilan diharapkan tidak terjadi di lingkup negara Indonesia. 

Demikianlah pembahasan dan ulasan mengenai Ada 10 Contoh Perwujudan Nilai Nilai Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, di lingkungan sekolah.

Penulis ɑrtikel : Mɑhɑsiswɑ Prodi Pendidikɑn Sosiologi dɑn ɑntropologi Universitɑs Negeri Semɑrɑng, Ni'Mɑh Husnɑyyɑ

Sumber Bacaan Sosiologi.Info : 

//journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/view/1439/pdf, diakses pada Jumat, 25 Maret 2022

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX. Kemendikbud 2018

//osf.io/8su7a/download/?format=pdf, diakses pada Jumat, 25 Maret 2022

dibaca normal 2 menit

Penulis: Cicik Novita
tirto.id - 20 Jul 2021 10:45 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Nilai-nilai Pancasila harus terus diwujudkan baik dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan maupun kehidupan keluarga.

tirto.id - Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pegangan warga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lima sila Pancasila tidak dapat dilepaskan penerapannya dalam semua lini baik lingkungan sekitar maupun dalam keluarga.

Tak hanya itu, dalam bidang politik dan hukum, ekonomi, juga sosial budaya pun nilai-nilai Pancasila tak bisa ditinggalkan. Nilai-nilai ini bahkan harus terus diwujudkan sebab Pancasila sendiri dirumuskan dari nilai-nilai budaya bangsa yang luhur.

Advertising

Advertising

Bidang Politik dan Hukum

Merujuk pada laman Belajar.kemdikbud.go.id perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik serta hukum ada pada lembaga-lembaga negara yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah.

Dalam hal hak asasi manusia, demokrasi dan penerapan hukum di Indonesia, Pancasila adalah standar yang harus jadi patokan dalam melaksanakannya. Semua demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan beradab serta tidak berat sebelah dalam menerapkan aturan-aturan hukum yang ada di UU.

Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, juga sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, bahkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung hak asasi manusia.

Baca juga: Siapa Saja Tokoh dalam Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945?

Bidang Ekonomi

Untuk menjalankan perekonomian negara, sistem yang digunakan diambil dari nilai-nilai Pancasila. Landasan operasional diambil dari UUD 1945 pasal 33, yang menyebutkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.

Selain itu, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bahkan bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Bidang Sosial Budaya

Perubahan dalam sistem nilai dan budaya pasti terus terjadi di sebuah negara. Namun agar dapat terarah pada terwujudnya masyarakat yang Pancasilais, perubahan itu harus dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada Pancasila.

Jadi walau sudah maju dan modern, tetapi nilai-nilai kesopanan, musyawarah, gotong royong dan nilai luhur lainnya masih terus dipegang oleh warga negara Indonesia. Sehingga derasnya budaya barat atau westernisasi tidak membuat orang Indonesia lupa pada Pancasila.

Infografik SC Perwujudan Nilai Pancasila di Berbagai Bidang. tirto.id/Fuad

Bidang Pertahanan dan Keamanan

Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menegaskan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Senada, Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 juga menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Dalam upaya bela negara serta usaha pertahanan dan keamanan negara, seluruh rakyat punya hak yang sama, tidak dibedakan miskin kaya, pejabat atau bukan. Misalnya, saat menjaga keamanan bersama dengan ronda serta siskamling, semua warga sebaiknya ikut partisipasi.

Lembaga adat ada pula yang turut andil seperti Pecalang di Bali. Pecalang merupakan warga dari adat yang bertugas mengamankan lingkungan masyarakat Bali.

Baca juga: Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila

Kehidupan keluarga

Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai moral Pancasila pada anak-anak agar dapat bersosial dengan baik di kehidupan masyarakat sekitarnya. Pancasila sendiri memiliki enam karakteristik yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinekaan global.

Misalnya, seperti dilansir laman Bpip.go.id dalam sila pertama, orang tua bisa mengajak anak beribadah bersama serta menghargai agama lain yang berbeda dengan agamanya.

Sila kedua diterapkan dengan saling interaksi bersama saudara, teman, tetangga sehingga muncul rasa empati dan simpati atas kemalangan yang dirasakan orang lain. Anak bisa diedukasi untuk menghibur temannya yang sedih dengan kata-kata baik atau menolong orang lain yang sedang kesulitan.

Sila ketiga dapat dilihat penerapannya saat anak-anak berhadapan dengan lingkungan sekolah yang terdapat banyak perbedaan suku, bahasa, agama, dan lainnya, sehingga anak belajar bertoleransi dan menghargai.

Sila keempat diwujudkan dengan saling menghargai perbedaan pendapat saat berdiskusi bersama keluarga, teman, atau orang lain yang mempunyai pendapat berbeda. Karena semua manusia punya hak dan kebebasan untuk mengutarakan pendapat serta menentukan keinginannya.

Orang tua bisa menanyakan pendapat anak, untuk melatihnya memiliki pendapat dan keinginan sendiri, serta menghargai pendapat orang lain.

Sedangkan sila kelima adalah dengan berbagi pada sesama, baik itu orang yang dikenal maupun tidak dikenal yang sedang membutuhkan. Hal itu akan mempertebal rasa keadilan sosial serta tak membeda-bedakan siapa pun.

Baca juga: Pengamalan Sila 1-5 Pancasila di Lingkungan Masyarakat & Contohnya

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/ibn)

Penulis: Cicik Novita Editor: Ibnu Azis Kontributor: Cicik Novita

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA