Nilai apa saja yang terkandung dalam sila ke 5?

Ilustrasi - Berikut pembahasan jawaban Buku Tematik tema 7 kelas 6: tentang Ayo Memimpin halaman 130, 131, dan 132.

TRIBUNNEWS.COM - Simak kunci jawaban dari pertanyaan "Nilai yang terkandung dalam sila kelima pancasila adalah? " pada buku tematik kelas 6 tema 7: Subtema 3, halaman 130, 131, dan 132 berikut ini.

Buku Tematik untuk kelas 6 SD/MI tema 7 ini mengangkat judul mengenai Kepemimpinan.

Buku Tema 7 Kelas 6 yang dibahas berikut ini merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan materi pembelajaran 5 buku tematik kelas 6 tentang Ayo Memimpin.

ilustrasi Belajar dari Rumah (Freepik)

Ayo Membaca

Pagi itu ayah dan ibu sudah menunggu Beni di kamar makan. Mereka biasa sarapan bersama di pagi hari. Ayah memanggil nama Beni, tetapi Beni tidak menyahut. Kemudian, ibu berjalan menuju kamar Beni. Tiba di depan kamar Beni, ibu mengetuk pintunya sambil berkata, “Beni, ayo kita sarapan.”

“Iya, Bu”, jawab Beni.

Ibu membuka pintu kamar Beni. Ibu melihat Beni sudah mengenakan seragam, tetapi belum menyisir rambutnya. Beni sedang memasukkan buku-buku dan perlengkapan sekolahnya ke dalam tas.

“Kamu tadi terlambat bangun, Beni?” tanya ibu,

“Iya, Bu. Tadi malam Beni mengerjakan tugas. Beni baru tidur pukul 11 lebih” jawab Beni.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai-nilai Pancasila merupakan landasan dasar warga negara Indonesia dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Nilai setiap amanat Pancasila memiliki kualitas dan nilai yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Setiap perilaku harus selalu berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 

Ketika setiap warga negara dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta lingkungan yang aman dan kondusif. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan Pancasila sejak usia dini.

Nilai Pancasila dapat digambarkan dengan menarik garis merah dari bunyi kalimat di setiap pancasila. Untuk memahami makna lebih dalam, setiap orang perlu mendidik dan berkomunikasi secara aktif.  

 Bunyi sila kelima Pancasila adalah "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Bunyi sila kelima ini memiliki nilai keadilan. Untuk menjadi warga negara yang baik, kita harus mampu menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

Secara rinci nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima ini antara lain: 

Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. 

Jangan pernah membeda-bedakan seseorang karena status sosial, gelar atau golongan. 

Bertindak adil dan bijaksana dalam segala situasi.  

Contoh penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

 Bersikap adil kepada semua orang seperti membantu orang lain ketika dimintai bantuan. 

Bentuk bantuan disini harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. 

Halaman Selanjutnya

Page 2

Nilai-nilai Pancasila merupakan landasan dasar warga negara Indonesia dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Nilai setiap amanat Pancasila memiliki kualitas dan nilai yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Setiap perilaku harus selalu berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 

Ketika setiap warga negara dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta lingkungan yang aman dan kondusif. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan Pancasila sejak usia dini.

Nilai Pancasila dapat digambarkan dengan menarik garis merah dari bunyi kalimat di setiap pancasila. Untuk memahami makna lebih dalam, setiap orang perlu mendidik dan berkomunikasi secara aktif.  

 Bunyi sila kelima Pancasila adalah "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Bunyi sila kelima ini memiliki nilai keadilan. Untuk menjadi warga negara yang baik, kita harus mampu menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

Secara rinci nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima ini antara lain: 

Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. 

Jangan pernah membeda-bedakan seseorang karena status sosial, gelar atau golongan. 

Bertindak adil dan bijaksana dalam segala situasi.  

Contoh penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

 Bersikap adil kepada semua orang seperti membantu orang lain ketika dimintai bantuan. 

Bentuk bantuan disini harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. 


Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya

Page 3

Nilai-nilai Pancasila merupakan landasan dasar warga negara Indonesia dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Nilai setiap amanat Pancasila memiliki kualitas dan nilai yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Setiap perilaku harus selalu berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 

Ketika setiap warga negara dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta lingkungan yang aman dan kondusif. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan Pancasila sejak usia dini.

Nilai Pancasila dapat digambarkan dengan menarik garis merah dari bunyi kalimat di setiap pancasila. Untuk memahami makna lebih dalam, setiap orang perlu mendidik dan berkomunikasi secara aktif.  

 Bunyi sila kelima Pancasila adalah "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Bunyi sila kelima ini memiliki nilai keadilan. Untuk menjadi warga negara yang baik, kita harus mampu menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

Secara rinci nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima ini antara lain: 

Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. 

Jangan pernah membeda-bedakan seseorang karena status sosial, gelar atau golongan. 

Bertindak adil dan bijaksana dalam segala situasi.  

Contoh penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

 Bersikap adil kepada semua orang seperti membantu orang lain ketika dimintai bantuan. 

Bentuk bantuan disini harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. 


Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya

Page 4

Nilai-nilai Pancasila merupakan landasan dasar warga negara Indonesia dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Nilai setiap amanat Pancasila memiliki kualitas dan nilai yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Setiap perilaku harus selalu berpedoman pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 

Ketika setiap warga negara dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka akan tercipta lingkungan yang aman dan kondusif. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan Pancasila sejak usia dini.

Nilai Pancasila dapat digambarkan dengan menarik garis merah dari bunyi kalimat di setiap pancasila. Untuk memahami makna lebih dalam, setiap orang perlu mendidik dan berkomunikasi secara aktif.  

 Bunyi sila kelima Pancasila adalah "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Bunyi sila kelima ini memiliki nilai keadilan. Untuk menjadi warga negara yang baik, kita harus mampu menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

Secara rinci nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima ini antara lain: 

Setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. 

Jangan pernah membeda-bedakan seseorang karena status sosial, gelar atau golongan. 

Bertindak adil dan bijaksana dalam segala situasi.  

Contoh penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

 Bersikap adil kepada semua orang seperti membantu orang lain ketika dimintai bantuan. 

Bentuk bantuan disini harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. 


Lihat Ilmu Sosbud & Agama Selengkapnya

tirto.id - Butir-butir sila ke-5 Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" isinya memuat makna dan nilai-nilai luhur yang hendaknya bisa diterapkan oleh segenap masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Pada hari terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Sukarno memperkenalkan 5 sila. Dalam pidato yang dilontarkan Bung Karno secara spontan itulah tercetus nama Pancasila yang nantinya memuat isi dan penjelasan butir-butir pengamalannya.

Advertising

Advertising

“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila," ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

“Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi," imbuh tokoh nasional yang pada akhirnya menjadi presiden pertama Republik Indonesia ini.

Buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif menyebutkan, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang akan digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan.

Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi segenap bangsa Indonesia. Berasal dari bahasa Sanskerta, Pancasila terdiri dari kata panca yang berarti "lima", dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas".

Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adapun isi 5 sila dalam Pancasila yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Baca juga:

Pengamalan Butir-Butir Sila ke-5 Pancasila

Yudi Latif dalam Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila (2011) berpendapat bahwa sila “Keadilan Sosial" (Sila ke-5) merupakan perwujudan yang paling konkret dari prinsip-prinisp Pancasila.

Sila ke-5 adalah satu-satunya sila dalam Pancasila yang dilukiskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan menggunakan kata kerja “mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok perikemanusiaan, simpul persatuan, dan matra kedaulatan rakyat. Dengan kata lain, keadilan sosial merupakan perwujudan sekaligus cerminan imperatif etis keempat sila dalam Pancasila lainnya.

Rumusan itu telah diuraikan Notonegoro melalui buku Pancasila Dasar Filsafat Negara (1974), bahwa Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diliputi dan dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Baca juga:

Isi Pengamalan Butir-Butir Sila ke-5 Pancasila

Sila ke-5 dalam Pancasila berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Wujud pengamalan Sila ke-5 Pancasila ini dirinci lagi menjadi 11 butir, antara lain:

  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/isw)

Penulis: Iswara N Raditya Editor: Addi M Idhom

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA