Neraca adalah laporan keuangan yang memuat posisi harta dan

Laporan posisi keuangan merupakan sebuah laporan keuangan yang memuat kondisi harta, kewajiban, serta modal pada kurun waktu tertentu. Tujuan utama pembuatan laporan keuangan ini adalah sebagai dasar analisis arus kas pada masa mendatang. Ada kalanya laporan posisi keuangan juga disebut dengan istilah “balance sheet”. 

Untuk memahami lebih dalam mengenai laporan posisi keuangan mulai dari pengertian, fungsi, komponen, hingga format penyusunannya, mari simak penjelasannya berikut.

Pengertian Laporan Posisi Keuangan

Sebuah perusahaan harus selalu mengetahui kondisi keuangannya. Oleh karena itu, tiap perusahaan biasanya memiliki laporan keuangan yang disusun secara berkala. Salah satunya adalah laporan posisi keuangan.

Laporan posisi keuangan berisi kondisi keuangan perusahaan yang mencakup harta (asset), kewajiban (liability), dan modal (equity) pada waktu tertentu dan disusun secara sistematis. Pada kondisi tertentu, laporan keuangan ini juga disebut sebagai balance sheet atau neraca.

Dalam laporan posisi keuangan, tercantum beberapa informasi yang disebut akun. Penyusunan akun tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan sesuai tingkat likuiditasnya. Makin mudah dicairkan, maka semakin atas posisinya. Akun yang berada di urutan terbawah berarti memiliki tingkat likuiditas rendah.

Baca juga: Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank yang Perlu Diketahui

Fungsi Penyusunan Laporan Posisi Keuangan

Lalu, apa fungsi penyusunan laporan posisi keuangan ini? Apa kegunaannya bagi sebuah perusahaan? Secara garis besar, setidaknya ada tiga fungsi utama laporan posisi keuangan, yaitu:

1. Mengetahui kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu

Laporan ini memuat kondisi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu (biasanya di hari terakhir periode pelaporan). Katakanlah periode akuntansi perusahaan Anda jatuh pada tanggal 31 Desember, maka laporan keuangan akan berisi kondisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan pada tanggal tersebut.

2. Menjadi dasar analisis keuangan perusahaan

Setiap perusahaan tentu perlu mengambil keputusan strategis demi kelangsungan usahanya. Laporan posisi keuangan bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan tersebut. Jumlah modal yang perlu dikeluarkan, anggaran yang perlu dikurangi atau ditambah, dan strategi bisnis lainnya bisa kita lakukan setelah meninjau laporan posisi keuangan. 

3. Menjadi bukti pertanggungjawaban kepada investor

Laporan keuangan ini juga bermanfaat bagi investor atau stakeholder yang menanamkan uangnya di perusahaan. Dengan mengamati laporan keuangan tersebut, pihak investor dapat menganalisis keuangan perusahaan dan kemudian mengambil keputusan terkait dana yang mereka investasikan.

Baca juga: Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel dengan Cepat dan Mudah  

Komponen Laporan Posisi Keuangan

Seperti yang telah disinggung pada poin-poin sebelumnya, laporan posisi keuangan berisi informasi keuangan perusahaan yang disebut sebagai akun. Apa saja tepatnya komponen laporan posisi keuangan itu?

1. Aset

Komponen pertama adalah aset atau harta. Aset merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan, termasuk seluruh entitas di dalamnya. Beberapa entitas yang termasuk sebagai aset adalah kas, piutang, aset tetap (properti), serta biaya yang dibayarkan di muka. Dalam laporan ini, aset tetap ditampilkan sesuai dengan nilai bukunya.

2. Kewajiban

Kewajiban atau liability merupakan komponen kedua. Komponen ini merujuk pada segala sesuatu yang menjadi tanggungan perusahaan, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Contoh kewajiban yang masuk dalam laporan keuangan adalah tanggungan utang kepada pihak ketiga serta pendapatan yang diterima di muka.

3. Ekuitas

Komponen terakhir adalah ekuitas. Apa itu ekuitas? Pada dasarnya, komponen ini merupakan sejumlah modal bisnis yang digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Contoh ekuitas adalah modal yang disetorkan investor kepada perusahaan serta laba ditahan.

Format Laporan Posisi Keuangan

Bagaimana cara menyajikan laporan posisi keuangan ini? Ada dua format penyusunan yang umum dipakai perusahaan, yaitu:

1. Format staffel

Dalam format staffel, laporan posisi keuangan disajikan dalam bentuk vertikal. Di bagian teratas laporan adalah pos aset, yang kemudian diikuti dengan pos kewajiban, dan terakhir pos ekuitas di bagian paling bawah laporan.

2. Format skontro

Selain format staffel, ada juga format skontro. Jika format staffel menyajikan informasi keuangan perusahaan secara vertikal, maka format skontro menampilkan data secara horizontal. Pos-pos keuangan ditampilkan secara berjajar. Pos aset diletakkan di sisi kiri laporan, sedangkan pos kewajiban dan ekuitas diletakkan di sisi kanan.

Perlu diingat, format apa pun yang dipakai, laporan keuangan harus menampilkan data yang berimbang (balanced). Artinya, total aset dan total kewajiban ditambah ekuitas harus sama. Selalu terapkan rumus berikut: Aset = Kewajiban + Ekuitas.

Dari sini, bisa disimpulkan bahwa laporan posisi keuangan merupakan laporan yang memuat kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Bagaimana jika Anda sering merasa kesulitan menyusun laporan keuangan yang akurat? Problem semacam ini tidak akan terjadi jika perusahaan Anda memiliki sistem pembayaran yang tepat.

Sistem pembayaran yang tepat memungkinkan Anda untuk dapat menyimpan seluruh data transaksi perusahaan. Semuanya bisa dilakukan dengan menggunakan Midtrans sebagai payment gateway perusahaan Anda. Midtrans tidak hanya menawarkan solusi pembayaran yang mudah, baik untuk pelanggan maupun untuk Anda sebagai pelaku usaha. Urusan menyusun laporan pun jadi mudah dilakukan. Kembangkan bisnis Anda dengan sistem pembayaran terlengkap dari Midtrans sekarang juga!

Dalam laporan keuangan, neraca adalah salah satu yang terpenting untuk perusahaan. Dalam bidang akuntansi dan manajemen, membuat laporan keuangan merupakan hal yang umum. Namun, sebelum memahami lebih dalam tentang bagaimana membaca laporan keuangan, ada baiknya Anda mengenal apa saja laporan keuangan, neraca untuk perusahaan dan cara membuatnya.

Laporan keuangan merupakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang bisa digunakan untuk melihat kinerja dari perusahaan tersebut, salah satunya adalah neraca. Dengan laporan keuangan ini, para pelaku bisnis bisa menganalisis apa yang sedang terjadi di dalam perusahaan tersebut.

Apabila Anda belum memiliki tim keuangan, Anda dapat outsource proses ini dengan berlangganan paket jasa pembuatan laporan keuangan dari PAKAR Bisnis.

Apa yang Dimaksud Neraca?

Neraca merupakan laporan keuangan yang di dalamnya terdapat informasi terkait akun-akun aktiva, modal serta kewajiban perusahaan pada satu periode tertentu. Pada umumnya, neraca ini terbagi dalam dua macam, yaitu bentuk vertikal (stafel) dan bentuk horizontal (skontro). Nilai modal yang ada pada neraca nilai yang    tercantum dalam laporan perubahan modal.

Pada laporan neraca bisa memperoleh keseimbangan karena terdiri dari pendapatan dan biaya yang tercantum pada laporan laba rugi. Apabila sebuah perusahaan gagal dalam menyusun neraca, bisa dibilang itu merupakan kegagalan dari seluruh manajemen perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan di dalam laporan neraca sendiri ada informasi sangat berguna untuk pihak-pihak yang memiliki kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, pemerintah dan lainnya agar bisa menentukan kebijakan ke depannya.

Selain itu, neraca memiliki kegunaan untuk melihat apakah kondisi keuangan sebuah perusahaan sehat atau tidak. Tak hanya itu, neraca juga dapat dipakai untuk memperkirakan keadaan aliran kas di masa depan, serta berfungsi sebagai alat menganalisa likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

Apabila Anda belum memiliki tim pajak, Anda bisa menghubungi PAKAR Bisnis sebagai konsultan pajak di Jakarta.

Komponen Neraca

Jika menilik dari pengertian neraca, maka bisa disimpulkan bahwa terdapat tiga komponen penting pada laporan neraca, yakni:

Kekayaan dari perusahaan yang punya nilai manfaat untuk masa depan, seperti kendaraan, tanah, gedung, dan lainnya. Aktiva sendiri terdiri dari dua macam, yaitu aktiva lancar (current assets), dan aktiva tetap (tangiable fixes assets).

Aset lancar merupakan aktiva yang bisa dicairkan relatif lebih cepat, artinya bisa diubah menjadi sebuah kas dalam waktu setahun bahkan kurang. Sementara aset tetap adalah aset yang memiliki manfaat dalam waktu yang lama.

Kewajiban atau liabilitas terdiri dari beberapa macam, yaitu hutang lancar (current liabilities), dan hutang jangka panjang (long term liabilities). Namun, secara pengertiannya kewajiban merupakan utang yang dibayarkan oleh perushaan kepada pemberi pinjaman atau kreditur dan pihak-pihak lainnya.

Kewajiban hutang lancar adalah kewajiban dengan jatuh tempo satu tahun. Contohnya, utang dagang, wesel tagihan, gaji dan pajak yang perlu dibayarkan.

Lalu kewajiban hutang jangka panjang adalah kewajiban perusahaan untuk melakukan pembayaran dengan jatuh tempo lebih dari setahun. Contohnya, pinjaman berjangka dan obligasi dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Kekayaan perusahaan yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal perusahaan bisa terus bertambah apabila pemilik menambahkan investasi di perusahaannya dan memperoleh keuntungan. Akan tetapi, modal bisa juga berkurang jika pemilik perusahaan menarik dana investasinya atau prive dan apabila perusahaan mengalami kerugian.

Letak prive pada laporan neraca perusahaan dicantumkan di bagian ekuitas atau modal, dengan mengurangi saldo modal. Kemudian pada bagian modal, terdapat dua komponen di dalamnya, yaitu:

Maksudnya adalah jumlah kas yang diserahkan oleh pemegang saham atau stakeholder kepada perusahaan. Dana dari saham tersebut nantinya akan digunakan untuk berbagai kebutuhan perusahaan, misalnya membeli aset atau untuk modal kerja.

Arti dari laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak di share atau dibagikan kepada para pemegang saham. Laba ditahan ini akan terus menerus terakumulasi dari waktu ke waktu saat sebagian keuntungan perusahaan tidak seluruhnya dibagikan sebagai bentuk deviden.

Dari ketiga komponen penting pada laporan neraca tersebut, jika dihubungkan dengan prinsip akuntansi akan didapat persamaan dasar sebagai berikut:

Aktiva = Kewajiban + Modal

Bentuk Laporan Neraca

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa bentuk dari laporan neraca ini ada dua macam. Bentuk laporan yang memanjang ke bawah disebut stafel. Lalu susunan laporan neraca dengan bentuk ke samping dinamakan skontro. Kedua bentuk ini bisa diterapkan oleh siapapun.

Namun, ada yang harus diperhatikan dalam penyusunannya supaya bisa disesuaikan dengan jumlah pos akun yang dipakai perusahaan. Jika akun yang digunakan banyak, neraca bentuk stafel lebih efektif. Sedangkan bentuk neraca skontro lebih mudah diterapkan di perusahaan yang punya akun dan jumlah nominalnya sedikit, seperti bisnis UKM.

Adapun contoh laporan neraca bentuk stafel seperti di bawah ini:

Sedangkan neraca dengan bentuk skontro bisa dilihat pada contoh berikut ini:

Dari contoh neraca skontro di atas, bisa dilihat posisi sebelah kiri laporan terdiri dari Aktiva (kekayaan perusahaan), yang terbagi menjadi dua komponen yaitu Aktiva lancar dan Aktiva tetap. Komponen aktiva ini termasuk dalam kelompok investasi pada manajemen keuangan perushaan.

Sementara pada posisi sebelah kanan, terdiri dari kewajiban (hutang) dan modal (ekuitas) perusahaan. Keduanya merupakan sumber dana bagi perusahaan di dalam manajemen keuangan.

Cara Membuat Laporan Neraca Perusahaan

Langkah-langkah dalam pembuatan neraca akan ditemukan banyak angka-angka untuk diinput ke dalam pos-pos kerangka neraca. Angka-angka tersebut merupakan nilai transaksi atau nilai dari kegiatan perekonomian perusahaan. Untuk prosesnya akan melalui beberapa tahap, diantaranya:

  • Menyusun jurnal neraca
  • Mempostingnya ke dalam buku besar
  • Membuat laporan laba rugi
  • Membuat laporan perubahan modal

Setelah menyelesaikan empat tahap tersebut, barulah bisa memulai membuat laporan neraca. Dalam menentukan angkanya, Anda mengutipnya dari buku besar, kemudia penyusunan laba rugi dan perubahan modal dahulu. Ini supaya dapat diketahui laba yang diperoleh dan laba tersebut nantinya akan dimasukkan sebagai modal pemilik pada laporan neracanya.

Berikut contoh yang bisa dilihat dari laporan neraca:

Dapat dikatakan, neraca sebagai gambaran posisi keuangan perusahaan pada suatu periode. Neraca bisa berubah setiap harinya seiring dengan bertambah dan berkurangnya persediaan, naik atau turunnya pinjaman bank, dan meningkatnya atau dihentikannya aset tetap perusahaan.

Perusahaan yang sifat bisnisnya musiman, tentu akan mengalami perubahan laporan neraca yang besar sepanjang tahun. Seperti halnya pedagang ritel yang sebagian besar sudah punya persediaan tinggi menjelang hari libur atau hari raya. Tetapi sesudahnya, persediaan menjadi rendah dan piutang usaha meningkat.

Pada intinya setelah laporan neraca selesai tersusun, perhatikan selalu jumlah dari total aktiva dan passiva. Apakah keduanya sudah seimbang? Jika sudah berarti tak ada masalah dengan neraca keuangan perusahaan. Akan tetapi jika nominalnya tidak sama, maka Anda perlu meneliti ulang letak kesalahan, mulai dari jurnal hingga neraca lajurnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA