Negara manakah yang tidak pernah dijajah di asia tenggara

SOLO, KOMPAS.TV – Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang juga menjadi salah satu dari lima negara pendiri ASEAN (Association of South East Asian Nation) pada 8 Agustus 1967.

Memiliki luas wilayah sebesar 513.120 km² menjadikan Thailand sebagai negara terluas dengan peringkat ke-51 di dunia.

Pada tahun 2019, penduduk Thailand mencapai 69,63 juta jiwa, dan memiliki mata uang berupa Baht Thailand.

Kerajaan Thailand sebelumnya dikenal sebagai Siam hingga tahun 1939, sebelum mengganti namanya menjadi Thailand untuk seterusnya.

Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa.

Negara Thailand yang beribukota di Bangkok menerapkan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional. Saat ini Thailand dipimpin oleh Raja Maha Vajiralongkorn yang bertindak sebagai kepala negara, dan kepala pemerintahan yang dijabat Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.

Thailand yang dijuluki negeri gajah putih ini juga merupakan destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara tahun 2013 menurut Organisasi Pariwisata Dunia.(*)

Grafis: Agus Eko

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : Kompas TV

Jelang Balapan Formula E di Ancol, Rangkaian Persiapan Akhirnya?

Oleh Liputan6.com pada 20 Jul 2018, 10:00 WIB

Diperbarui 20 Jul 2018, 10:00 WIB

Perbesar

Bagian samping kuil Golden Budha di kota Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12). Salah satu biksu yang ada di kuil tersebut memprediksi hasil laga final kedua Piala AFF 2016 antara Thailand melawan Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah besar orang pasti tahu bahwa banyak negara di Asia dan Afrika pernah dijajah oleh bangsa-bangsa di Eropa. Tanah air kita pernah mengalami penjajahan oleh Belanda selama lebih dari 350 tahun.

Sejumlah negara tetangga yang satu rumpun dengan Indonesia juga pernah mengalami penjajahan yang sama. Walaupun begitu, sejumlah negara kawasan di Asia tak sepenuhnya mengalami kekuasaan negara lain.

Dirangkum oleh Merdeka, berikut empat negara di kawasan Asia yang tidak mengalami penjajahan.

Perbesar

Tower of Tokyo. Foto: Wikipedia

Jepang adalah satu-satunya negara di Asia yang lolos dari penjajahan negara Barat, yang menjadi kekuatan penjajah di kawasan itu. Ketika negara berperang melawan pengaruh asing dan intrusi, hanya Belanda dan China yang berhasil mendirikan pelabuhan dagang di Jepang, meskipun ada dibantu dari negara lain.

Jepang bertugas mengatur lingkungan yang mempengaruhi pulau-pulau sekitarnya, serta di Korea, Taiwan, dan Sakhalin Selatan.

Perbesar

Wilayah kota di tepian Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand. (Julien Grondin/Bored Panda)

Selama abad ke-19, Thailand sudah dikenal sebagai Kerajaan Siam. Kerajaan itu terletak di antara Indochina yang dikuasai Prancis (kini bernama Vietnam, Laos, dan Kamboja) dan Birma yang diperintah Inggris (sekarang disebut Myanmar).

Raja Chulalongkorn dari Siam mengadopsi beberapa kebiasaan Eropa dan menjadi tertarik pada teknologi Eropa dalam upaya mencegah penjajahan. Upaya diplomatiknya membantu Raja mempengaruhi hubungan Inggris-Perancis menguntungkannya, mencegah mayoritas kerajaannya jatuh di bawah kekuasaan Eropa.

Perbesar

Sejumlah pengunjung berjalan di Forbidden City atau Kota Terlarang di Beijing, (7/3). Kota Terlarang, merupakan istana terisolasi kaisar Qing dan Dinasti Ming China untuk tempat wisata utama yang terletak di pusat ibu kota. (AP Photo/Aijaz Rahi)

China, tidak termasuk Hong Kong dan Macao, belum pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Namun, selama abad ke-19 dan awal abad ke-20, China memang melakukan perjanjian perdagangan dengan sebagian besar kekuatan Barat, termasuk Inggris Raya, Perancis, Jerman, Rusia, Jepang, dan Amerika Serikat, yang sebagian besar dianggap merugikan China, karena terpaksa membuat beberapa pembagian teritorial.

Perbesar

Paro Taktsang, Bhutan. (Getty)

Letak Bhutan, seperti di Nepal, berada di Pegunungan Himalaya. Karena letaknya yang sulit, membuat penjajah kesulitan menyerang negara mereka. Dari 1772 hingga 1774, militer Inggris bertempur dan menguasai beberapa wilayah dari Kerajaan Bhutan.

Karena sebagian wilayahnya dijajah, akhirnya diputuskan kesepakatan kerjasama. Untuk mengusir pasukan Inggris, Kerajaan Bhutan setuju untuk membayar mereka dengan 5 kuda dan memberi mereka kendali atas industri penebangannya.

Terlepas dari pengaturan ini, kedua negara berada dalam ketidaksepakatan perbatasan tetap sampai tahun 1947, ketika India memperoleh kemerdekaannya dan pasukan Inggris menarik diri dari daerah tersebut.

Reporter

Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA