Negara di asia tenggara yang sering menjadi tujuan pengiriman tenaga kerja Indonesia adalah

484 TKI overstay di Arab Saudi. ©2013 Merdeka.com

EKONOMI | 19 Februari 2018 06:00 Reporter : Siti Nur Azzura

Merdeka.com - Isu penyiksaan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) masih marak terjadi hingga saat ini. Baru-baru ini, Indonesia kembali digemparkan dengan kasus Adelina, TKW asal Timor Tengah Selatan, meregang nyawa usai diperlakukan tak manusiawi oleh majikannya asal Malaysia.

Kasus penyiksaan ini nyatanya seperti tak pernah ada habisnya, seolah mati satu tumbuh seribu. Kebijakan dan aturan pemerintah soal pengiriman dan perlindungan TKI rasanya patut dipertanyakan. Seperti dugaan masih banyaknya TKI yang bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal oleh seorang calo, seperti Adelina.

Meski demikian, Indonesia ternyata bukan satu-satunya negara dengan jumlah buruh migran terbanyak. Masih ada beberapa negara di ASEAN yang memiliki buruh migran terbesar.

Berikut 5 negara dengan buruh migran terbesar di ASEAN, di mana Indonesia berada di peringkat ke-2, seperti dikutip Hipwee.

2 dari 6 halaman

Ilustrasi TKI. ©2014 Merdeka.com

Pekerja asing yang dimaksud memang bukan cuma pekerja domestik saja, melainkan juga mereka yang bekerja di sektor formal. Meskipun di Filipina ini mayoritas remitansi berasal dari pekerja di mid-level, namun jumlah pekerja domestiknya juga tergolong banyak.

Jumlah remitansinya sebesar 7 persen dari total pendapatan negara. Sedangkan menurut International Labour Organisation (ILO), Filipina juga jadi negara ASEAN yang terbanyak mengirim tenaga kerja wanita.

Meski demikian, Filipina tergolong sedikit lebih tegas dari Indonesia soal perlindungan pada pekerjanya. Seperti kasus pembunuhan beberapa pekerja Filipina di Kuwait, Presiden Duterte memutuskan untuk memulangkan 10.000 pekerja domestiknya dari Kuwait.

3 dari 6 halaman

120 TKI tiba di Soekarno-Hatta. ©2016 Merdeka.com/Mitra Ramadhan

Sebagai negara penerima remitansi terbesar kedua setelah Filipina (di ASEAN), pada 2015 Indonesia menyumbangkan sekitar Rp 125,2 triliun, dengan mayoritas berasal dari uang yang dikirim para TKI di luar negeri.

Kebanyakan TKI dari sini bekerja di kawasan Timur Tengah dan Malaysia. Tapi sayangnya, jumlah fantastis itu kurang dibarengi dengan kebijakan kuat untuk melindungi pekerja migran terutama TKI di luar negeri.

Buktinya masih banyak terjadi kasus penganiayaan dan pembunuhan TKI. Banyak juga pekerja di sana yang statusnya ilegal. Padahal tingginya jumlah pekerja Indonesia di luar negeri ini kalau diatur lebih rapi lagi bisa jadi sumber devisa negara.

4 dari 6 halaman

Buruh migran Myanmar. ©2016 Merdeka.com

Myanmar juga termasuk negara dengan remitansi tertinggi di ASEAN, yakni sebesar 5 persen dari total PDB-nya. Pekerja domestik asal Myanmar ini tersebar di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan China. Beberapa juga ada yang mengadu nasib di Korsel, Jepang, Qatar, dan UAE.

Masalah ilegalitas ternyata tak cuma terjadi di lingkup tenaga kerja Indonesia saja, tetapi juga Myanmar. Dari data ILO, terhitung dari 1,6 juta orang yang bekerja di Thailand, hanya sekitar 200.000 orang saja yang punya dokumen resmi.

5 dari 6 halaman

Ilustrasi TKI. ©2014 Merdeka.com

Negara populer tujuan pekerja migran asal Myanmar adalah Thailand, kedua Korea Selatan. Tapi sama halnya dengan Myanmar, sebuah data menunjukkan kalau pekerja Kamboja yang resmi terdaftar sesuai MOU yang disepakati dengan negara tujuan, jumlahnya kurang dari 10 persen.

Kini Kamboja sedang merumuskan kebijakan komprehensif bagaimana memanfaatkan tingginya jumlah pekerja migran ini bersama ASEAN Economic Community (AEC).

6 dari 6 halaman

Ilustrasi TKI. ©2014 Merdeka.com

Menurut ILO, sekitar 60-80 persen pekerja migran dari Sri Lanka berjenis kelamin wanita dan 92 persen persebarannya ke negara-negara timur tengah, seperti Saudi Arabia, UAE, Kuwait, dan Qatar.

Sri Lanka termasuk negara yang pekerja domestiknya sangat dilindungi undang-undang buruh, sama halnya seperti Hong Kong, Thailand, dan Malaysia. Ini karena migrasi pekerja termasuk bagian penting yang memengaruhi ekonomi di negara tersebut. Wajar saja jika pelaksanaannya betul-betul diperhatikan.

(mdk/azz)

JAKARTA - Sepanjang awal tahun 2018, sudah lebih dari 15 ribu warga negara Indonesia (WNI) tercatat sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang tenaga kerja terbesar di dunia.

Melihat fenomena tersebut, lantas negara mana sajakah yang menjadi tujuan para TKI Indonesia?

Berdasarkan data yang dihimpun Okezone, sejak bulan Januari hingga Februari 2018 setidaknya terdapat 11 negara tujuan para tenaga kerja Indonesia. Berikut rinciannya.

1. Malaysia

Serupa dengan tahun sebelumnya, Malaysia masih tetap menjadi negara yang menerima TKI terbanyak dibandingkan negara lain. Negara yang kerap dijuluki Negeri Jiran itu pun menerima sebanyak 13.603 TKI di negara nya.

2. Hongkong

Setelah Malaysia, negara bagian administratif dari negara Tiongkok ini juga menjadi tujuan favorit para pekerja Indonesia di luar negeri. Hal tersebut terlihat karena sebanyak 6.947 orang menjadi TKI di negara Hongkong ini.

3. Taiwan

Taiwan menjadi negara ketiga yang paling banyak menerima tenaga kerja dari Indonesia. Dia sudah menerima 4.300 TKI dari Januari hingga Februari 2018.

4. Singapura

Singapura juga menjadi salah satu negara tetangga yang cukup banyak mempekerjakan para TKI di negaranya. Tercatat sebanyak 2.303 tenaga kerja Indonesia mengadukan nasibnya di negara yang luasnya bertambah karena adanya proses reklamasi.

5. Arab Saudi

Sebanyak 1.260 tenaga kerja Indonesia bekerja di negara kilang minyak tersebut.

6. Brunei Darussalam

TKI yang ditempatkan di Brunei juga cukup banyak. Sebanyak 1.1845 orang bekerja disana.

7. Amerika Serikat

Sebanyak 465 tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Amerika Serikat.

8. Qatar

Tenaga Kerja Indonesia yang diberangkatkan ke Qatar hanya berjumlah 448 orang.

9. Kuwait

Sebanyak 100 orang TKI ditempatkan di Kuwait.

10. Jepang

Negara dengan julukan Matahari Terbit ini hanya menerima TKI yang jumlah nya 92 orang.

11. Italia

Serupa dengan Jepang, TKI yang ditempatkan di Italia juga hanya berjumlah 92 orang.

Okezone juga mencatat bahwa terdapat sejumlah TKI yang meninggal dunia dan dipulangkan dari sejumlah negara lainnya. Adapun negara-negara tersebut yaitu Uni Emirat Arab yang memulangkan TKI sebanyak 4 orang, Saudi Arabia sebanyak 4 orang, Bahrain sebanyak 1 orang, Kuwait sebanyak 2 orang, Oman sebanyak 1 orang, Taiwan sebanyak 3 orang, Hongkong sebanyak 4 orang, Brunei Darussalam sebanyak 3 orang, Korea Selatan sebanyak 4 orang dan yang terbanyak adalah negara Malaysia sebanyak 11 orang.

Berbagai pengaduan masalah pun diterima pihak ketenagakerjaan terkait dengan masalah yang dihadapi TKI di luar negeri. Kelengkapan syarat dan dokumen bekerja lagi-lagi menjadi masalah terbanyak yang ditangani oleh Indonesia. Hal ini nampak dari adanya 262 kasus tersebut.

Selain itu, masalah yang terjadi pun sangat beragam. Mulai dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) (29 kasus), TKI yang ingin dipulangkan (109 kasus), gaji yang tidak dibayar oleh majikan (55 kasus), sakit (50 kasus), TKI yang gagal berangkat (47 kasus), putus hubungan komunikasi (22 kasus), tindak kekerasan dari majikan (8 kasus), melarikan diri (14 kasus), hingga pelecehan seksual (2 kasus).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA