Adapun 3 jenis sketsa dalam seni rupa yaitu sketsa gambaran garis besarnya, sketsa cepat, studi sketsa. yang dimaksud dengan sketsa cepat …
Agar warna batik tetap terjaga,pada saat mencuci kita dapat menggunakan buah. . . . * lerak nanas jeruk duku rambutan
Air dan minyak perwarnaan dengan tehnik basah berpungsi sebagai
berikut yg bkn ciri-ciri brosur adalaha. pernyataan dari pesan yg selalu tunggalb. bertujuan untuk dapat menginformasikan, mengedukasi dan juga membuj … uk.c. di terbitkan sekalid. hanya berisi tulisan tanpa gambartolong dijawab jangan ngasal,makasih
1.Apa hubungan kesehatan fisik, teknik yang digunakan, dan mutu suara ketika bernyanyi? Jelaskan 2.Apa keunikan musik yang hamu amati di daerahmu? Je … laskan 3.Bagaimana tanggapanmu tentang orang yang kurang peduli terhaday seni budaya bangsanya? 4.Bagaimana memben pengertian bahwa seni budaya merupakan harta yang tidak ternilai harganya? Jawaban : tolong pendekin sedikit jawabannya :)
Alat musik angklung dibuat dan bahan …. a. plastik b. tebu c. bambu d. kulit
Alat komunikasi genggam yang dapat menghubungka dua orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio disebut
Alat bantu untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan dari batu, kayu dan bahan keras lainnya disebut
Alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul dinamakan jenis
Alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian pcb adalah… * 3 poin solder tes pen pahat gunting
Musik tradisional secara umum dapat diartikan sebagai seni budaya yang sejak lama turun-temurun telah hidup dan berkembang di daerah tertentu (Tumbijo dalam tim Kemdikbud, 2017). Musik ini tersebar hampir di seluruh pelosok negeri dan setiap daerahnya mempunyai ciri khas yang berbeda pula. Sementara itu, Purnomo (2010) menyatakan bahwa seni musik tradisional adalah musik yang lahir, tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah kepulauan (Indonesia) dan merupakan kebiasaan turun-temurun yang masih di jalankan dan di pelihara oleh masyarakatnya hingga sekarang. Dapat disimpulkan bahwa musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah atau wilayah tertentu dan dilakukan serta dilestarikan secara turun-temurun oleh masyarakatnya. Adapun ciri-cirinya akan disampaikan pada pemaparan di bawah ini. Musik tradisional memiliki karakteristik khas, baik dari segi melodi, aransemen khas. Musik jenis ini tidak ditulis atau didokumentasikan dan diturunkan dengan cara lisan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri musik tradisional Menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 6). Selain 4 ciri di atas, berikut adalah beberapa ciri-ciri lain yang menandakan suatu musik menjadi seni musik tradisional. Bagi masyarakat Indonesia secara umum ada enam fungsi musik tradisional: (a) sarana upacara adat (ritual); (b) pengiring tarian; (c) sarana hiburan; (d) sarana komunikasi; (e) sarana pengungkapan diri; (f) sarana ekonomi (tim Kemdikbud, 2017, hlm. ). Selain itu, menurut Meriam dalam (Sarapang, 2013, hlm. 22) terdapat beberapa fungsi musik tradisional dalam kehidupan masyarakat sebagai berikut ini. Pengelompokan jenis musik tradisional pada umumnya terkait dengan kedudukan musik tersebut pada acara, kegiatan, atau upacara adat tradisi tertentu. Setiap daerah, budaya, etnis atau suku bangsa memiliki corak-corak musik untuk perayaan adat tradisi sesuai ragam musik khas masing-masing.Ciri Ciri Musik Tradisional
Fungsi Musik Tradisional
terutama untuk pendengarnya tanpa terkecuali pemainnya pula
komunikasi ini tidak hanya sekedar komunikasi antar pemain dan penonton, namun dapat berupa komunikasi yang bersifat religi dan kepercayaan, seperti komunikasi antara masyarakat dengan roh nenek moyang atau leluhur.
artinya musik berfungsi sebagai simbol dari keadaan kebudayaan suatu masyarakat dan dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk melihat sejauh mana tingkat kebudayaan suatu masyarakat.
artinya musik berfungsi sebagai pengiring aktivitas ritmik seperti tari-tarian, senam, dansa, dan sebagainya.
musik ikut andil dalam pembentukan norma sosial dalam suatu budaya.
maksudnya musik memberikan kontribusi dalam kegiatan sosial maupun keagamaan, misalnya sebagai pengiring dalam peribadatan atau upacara adat tertentu.
artinya musik juga berperan dalam pelestarian guna kelanjutan dan stabilitas suatu bangsa.
musik memberi pengaruh dalam proses pembentukan kelompok sosial, maksudnya musik berbeda akan membentuk kelompok yang berbeda pula.Jenis Musik Tradisional
Oleh karena itu pembagian jenis musik tradisional dapat dibagi menjadi:
- musik tradisi untuk upacara terkait siklus kehidupan dan kematian;
- musik tradisi untuk upacara perawatan sumber-sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup;
- musik tradisi perayaan sosial dan kenegaraan, dsb.
Selain itu, jenis musik tradisi juga dapat mengacu pada pembagian masing-masing budaya musik antardaerah seperti pada berbagai musik tradisional nusantara yang di antara lain adalah sebagai berikut.
Contoh Seni Musik Tradisional Indonesia
-
Gambang Kromong dari Betawi
Musik tradisional ini awalnya menggunakan nada pentatonis (lima nada) dan alat-alat musik Tiongkok. Namun sekarang telah berkembang dengan memasukkan unsur-unsur alat musik modern. Lagu-lagunya dinyanyikan pasangan pria dan wanita, isinya bersifat sindiran jenaka. -
Keroncong dari Jakarta
Musik tradisi ini sebenarnya merupakan warisan atau setidaknya pengaruh jejak keberadaan bangsa Portugis di nusantara. Namun telah dikembangkan dengan memasukkan unsur-unsur alat musik tradisi seperti gamelan, maka jadilah langgam Jawa. -
Gong Luang (Bali)
Gong Luang hampir mirip gendhing Jawa, karena jenis alat musik dan nada suaranya serupa meskipun tidak sama. Pembeda utamanya adalah citarasa gong luang lebih meriah dibanding gendhing Jawa. -
Karang Dodou (Kalimantan Timur)
Musik tradisi ini digunakan dalam upacara adat kelahiran, yaitu itu untuk mengiringi pembacaan mantramantra saat pemberian anama bayi. -
Angklung Buhun (Kanekes, Jawa Barat)
Musik tradisional ini merupakan musik tradisi masyarakat Baduy yang dimainkan untuk mengiringi tarian musim tanam. -
Tabuh Salimpat (Jambi)
Musik tradisi tabuh salimpat menggunakan alatm musik kerenceng, gambus dan rebana. -
Huda (Minangkabau)
Musik tradisi bernuansa Islami yang unik, karena terdiri dari tiga jenis musik serupa namun berlainan, termasuk di dalamnya Salaulaik Dulang yang merupakan musik asli Tanah Minang. -
Kombi (Papua)
Musik tradisi bersuara gendang ini tidak menggunakan tifa, melainkan bambu berlobang yang diberi tali sayatann rotan, uniknya arti kata sebenarnya adalah alat musik petik, namun cara memainkannya adalah dengan menepuknya. -
Cilokak (Lombok)
Musik tradisi ini menggunakan beberapa alat musik, antara lain drum, biola, seruling, gambus, gong, dan lain-lain. -
Krumpyung (Yogyakarta/Jawa Tengah)
Musik tradisi ini menggunakan alat musik dari bambu yaitu semacam angklung yang nada suaranya seperti gambang dan gong bumbung tiup. Meskipun amat jarang, krumpyung juga biasa dimainkan bersama musik tradisi lainnya yaitu gejog lesung. Gejog lesung adalah suara menumbuk padi berirama, biasa untuk mengiringi nyanyian vokal berupa tembang-tembang.
Berbagai jenis musik tradisional nusantara di atas tentunya memiliki berbagai instrumen atau alat musik tradisional yang khusus pula. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pemaparan mengenai alat musik tradisional.
Pengertian Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional adalah alat musik yang berasal dari getaran alat musik itu sendiri, bukan rekayasa elektronik yang diciptakan dan dibuat untuk memainkan musik tradisi (Kemdikbud, 2017, hlm. 19).
Secara garis besar, ragam alat musik tradisional dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu alat musik petik, tiup, gesek, pukul, tepuk dan goyang. Berikut adalah beberapa contoh alat musik tradisional Indonesia berdasarkan cara memainkannya.
Contoh Alat Musik Tradisional Indonesia
Alat musik tradisional petik
Alat musik tradisional petik terdiri dari dua unsur pokok, yaitu tali yang dipetik dan ruang resonansinya untuk menggaungkan bunyi petikan. Bahan dan bentuknya bermacam sesuai kekhasan daerah masing-masing. Contoh alat musik tradisional petik antara lain:
- sasando dari Rote;
- kecapi dari Jawa Barat;
- siter dan celempung dari Jawa;
- sampe dari Kalimantan Timur;
- japen dari Kalimantan Tengah;
- tapin dari Kalimantan Selatan;
- talindo/tolindo atau popondi dan kecapi petik dari Sulawesi Selatan;
- santu dari Sulawesi Tengah;
- guoto dari Papua.
Alat musik tradisional tiup
Pada dasarnya alat musik tradisional tiup memiliki lobang tiup dan ruang resonansi untuk menggaungkan bunyi tiupannya. Adapun bahan alat musik tiup bisa bahan alam atau bahan buatan yang dibentuk dari bahan alam. Bahan alam misalnya aneka macam bentuk seruling bambu sebagai berikut.
- Saluang dari Sumatera Barat
- Serangko dari Jambi
- Seruling dari Jawa
- Lalove dari Sulawesi Tengah
- Tahuri dan fu kerang dari Maluku
- Triton Kerang dari Papua.
Sedangkan bahan buatan dari alam biasanya berupa seruling mirip terompet terbuat dari kayu dan bahan penolong lainnya sebagai sumber getar seperti:
- serunai dari Sumatera Barat,
- erune kalee dari Aceh, dan
- terompet dari Jawa Barat atau Madura.
Alat musik tradisional gesek
Alat musik tradisional gesek pada dasarnya terdiri dari dua unsur pokok, tali yang digesek dan ruang resonansi untuk menggaungkan bunyi gesekan dengan alat geseknya. Contoh alat musik tradisional gesek adalah sebagai berikut:
- tehyan atau tehyang Betawi dari DKI Jakarta;
- rebab dari Jawa Tengah dan Jawa Barat;
- keso dan geso-geso dari Sulawesi Selatan;
- tutuba dari Sulawesi Tengah.
Alat musik tradisional pukul
Alat musik tradisional pukul pada dasarnya berupa sesuatu yang apabila dipukul berbunyi dan jika dikomposisikan dapat menimbulkan suara musikal. Alat musik pukul dapat dibedakan dari bahan yang digunakan untuk membuat alat. Pertama, bahan alat musik dari alam langsung tanpa bahan penolong misalnya bambu atau kayu yang beresonansi atau bergaung sesuai bunyi pukulan, contohnya adalah:
- kentongan/tong-tong bambu atau kayu;
- lesung penumbuk padi dari kayu.
Alat musik berbahan kayu dengan atau tanpa ruang resonansi namun memiliki titi nada misalnya adalah sebagai berikut:
- lado-lado dan kolintang dari Sulawesi;
- gambang dari Jawa.
Alat musik pukul berbahan penolong kulit misalnya:
- tambur dan bedhug, doll dari Bengkulu;
- tambua dari Sumatera Barat;
- gordang dari Sumatera Utara.
Alat musik berbahan logam misalnya:
- bende dari Lampung;
- cengceng dari Bali;
- talempong dari Minangkabau;
- sebagian perangkat gamelan Jawa dan Bali seperti gender, saron, bonang, kempul, gong, dan lain-lain.
Alat musik tradisional tepuk
Umumnya alat musik tradisional tepuk mengandung unsur kulit sebagai sumber getar dan ruang resonansi penggaung bunyi. Contohnya adalah aneka macam gendang dan tifa merupakan jenis alat musik tradisional yang ditepuk.
Namun ada pula alat musik yang sebenarnya perangkat petik tetapi pada kenyataannya cara memainkannya ditepuk, yaitu guoto dari Papua. Karinding dari Jawa Barat mengesankan alat musik tiup, tetapi sebenarnya cara memainkannya adalah dengan ditepuk, dan mulut kita menjadi ruang resonansinya.
Alat musik tradisional goyang
Alat musik tradisional goyang tentunya adalah alat musik yang dimainkan dengan cara digoyangkan. Contoh alat musik tradisional goyang adalah aneka macam angklung dan marakas.
Fungsi Alat Musik Tradisional
Menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 23) fungsi alat-alat musik tradisional adalah sebagai berikut.
-
Fungsi melodi,
bertugas memperdengarkan nada-nada suatu lagu. Syaratnya, alat musik tersebut harus memiliki nada-nada yang bisa digunakan untuk menyanyikan suatu lagu. Contohnya adalah Gambang dan gender pada gamelan Jawa bisa berfungsi melodi karena masing-masing memiliki titinada. -
Fungsi ritme,
alat musik dengan fungsi ritme menjadi penanggung jawab kecepatan melodi. Misalnya, dalam gamelan Jawa, Bali dan Sunda kendang berfungsi sebagai ritme. -
Fungsi harmoni,
alat musik tradisional yang memiliki fungsi harmoni berperan menyelaraskan beberapa unsur bunyi dalam satu kepaduan, dengan cara melengkapi unsur bunyi dari kekhasannya. Misalnya, dalam musik Degung peran harmoni diperankan oleh bonang, jengglong, gong, dan lain-lain.
Referensi
- Purnomo, Wahyu dan Subagyo Fasih. (2010). Termapil Bermusik. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional
- Sarapang, N. (2013). Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Tradisional Koa kiku Di Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.
- Tim Kemdikbud (2017). Keragaman Musik Tradisional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.